Preceptor :
Empu Driyanto, dr., Sp. THT-KL., MM.
Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan
limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kriptus di dalamnya
Waldeyer merupakan jaringan limfoid yang
membentuk lingkaran di faring yang terdiri :
◦ Tonsil Palatina
◦ Tonsil Faringeal (Adenoid)
◦ Tonsil Lingual
◦ Tonsil Tubal
Cabang arteri karotis eksterna, yaitu :
◦ Arteri Maksilaris Eksterna (arteri fasialis) dengan
cabangnya arteri tonsilaris dan arteri palatina
asenden – Kutub tonsil bawah bagian posterior
◦ Arteri Maksilaris Interna dengan cabangnya arteri
palatina desenden – Kutub tonsil atas
◦ Arteri Lingualis dengan cabangnya arteri lingualis
dorsal – Kutub tonsil bawah bagian anterior
◦ Arteri Faringeal asenden – Kutub tonsil atas
Vena-vena dari tonsil membentuk pleksus
yang bergabung dengan pleksus dari faring.
Aliran balik melalui pleksus vena di sekitar
kapsul tonsil, vena lidah dan pleksus
faringeal
Aliran getah bening dari daerah tonsil akan
menuju rangkaian getah bening servikal
profunda (deep Jugular node) bagian superior
di bawah muskulus sternokleidomastoideus,
selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya
menuju duktus toraksikus. Tonsil hanya
mempunyai pembuluh geth bening aferen
sedangkan pembuluh getah bening eferen
tidak ada.
Tonsil bagian bawah mendapat sensasi dari
cabang serabut saraf ke IX (Nervus
Glosofaringeal) dan juga dari cabang
desenden lesser palatine nerves
Terletak di dalam fosa tonsil pada kedua sudut
orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior (otot
palatoglosus) dan pilar posterior (otot
Palatofaringeus)
Mempunyai 10-30 kriptus yang meluas ke dalam
jaringan tonsil
Permukaan tonsil ditutupi epitel berlapis gepeng
Dibatasi oleh :
◦ Lateral : Muskulus konstriktor faring superior
◦ Anterior : Muskulus palatoglosus
◦ Posterior : Muskulus palatofaringeus
◦ Superior : Palatum Mole
◦ Inferior : Tonsil lingual
Fosa tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring,
yaitu batas anterior adalah otot palatoglosus,
batas posterior adalah otot palatofaringeus
dan batas lateral atau dinding luarnya adalah
otot konstriktor faring superior
Terletak di dinding atas dan belakang
nasofaring
Tidak mempunyai kriptus
Masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari
jaringan limfoid yang sama dengan yang
terdapat pada tonsil.
Tonsil lingual terletak di dasar lidah
Dibagi menjadi 2 oleh ligamentum
glosoepiglotika.
Di garis tengah, di anterior massa ini terdapat
foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang
terbentuk oleh papilla sirkumvalata
DEFINISI
Suatu proses inflamasi atau peradangan pada tonsil
yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri.
KLASIFIKASI
Dalam beberapa kasus ditemukan 3 macam
tonsillitis, yaitu :
1. Tonsillitis akut
2. Tonsillitis membranosa
· Tonsilitis difteri
· Tonsilitis septik
· Angina Plaut Vincent
3. Tonsillitis kronis.
ETIOLOGI
• Kuman grup A Streptokokus
• Beta hemolitikus,
• Pneumokokus,
• Streptokokus viridian dan
• Streptokokus piogenes.
• Hemophilus influenzae
Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan
tonsil akan menimbulkan reaksi radang
DETRITUS
DETRITUS :
Kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel
yang terlepas.
Klinis :
Detritus mengisi kripta dan tampak bercak kuning
putih.
Tonsilitis folikularis : Tonsilitis akut dengan
detritus yang jelas.
Tonsilitis lakunaris : Bila bercak-bercak
detritus ini menjadi satu, membentuk alur-
alur.
Pseudomembran : Bila bercak melebar, lebih
besar lagi sehingga terbentuk membran
semu.
nyeri tenggorokan,
nyeri waktu menelan menolak makan dan
minum
demam tinggi
Rasa lesu
rasa nyeri pada sendi-sendi
nyeri pada telinga
adenopati submandibular
Tidak nafsu makan
Pada Pemeriksaan Fisik
Tonsil membengkak
Hiperemis
Detritus berbentuk folikel
Lakuna tertutup oleh membran semu
Kelenjar submandibula membengkak
Nyeri tekan
Umum
Istirahat cukup, minum minuman yang
menyejukkan dan makan makanan yang lunak.
Khusus
Obat simtomatik :
◦ Analgetik
◦ Antipiretik
◦ Obat kumur yang mengandung disinfektan
Antibiotik spektrum luas (penicillin, eritromisin)
Operatif (Tonsilektomi)
Anak otitis media akut
Abses peritonsil
Abses parafaring
Sepsis
Bronkhitis
Nepritis akut
Miokarditis
Artritis
Penderita tonsillitis biasanya dengan
1. perawatan sendiri
penyebab karena virus sebaiknya biarkan virus itu
hilang dengan sendirinya. sebaiknya penderita
banyak istirahat, minum minuman hangat juga
mengkonsumsi cairan
2. menggunakan antibiotik
disebabkan oleh bakteri maka antibiotik yang
akan berperan dalam proses penyembuhan.
Antibiotik oral perlu dimakan selama setidaknya
10 hari.
3. Tindakan operasi
Tonsillektomi biasanya dilakukan pada
anak-anak jika anak mengalami tonsilitis
selama tujuh kali atau lebih dalam setahun,
anak mengalami tonsillitis lima kali atau lebih
dalam dua tahun, amandel membengkak dan
berakibat sulit bernafas, adanya abses.
DEFINISI
“tindakan mengangkat tonsil palatina
seutuhnya bersama jaringan patologis lainnya,
sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa
meninggalkan trauma yang berarti pada
jaringan sekitarnya seperti uvula dan pilar”
Indikasi absolut:
Timbulnya kor pulmonale karena obstruksi
jalan nafas yang kronis
Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan
sindroma apneu waktu tidur
Hipertofi berlebihan yang menyebabkan
disfagia dengan penurunan berat badan
penyerta
Biopsi eksisi yang dicurigai keganasan
(limfoma)
Indikasi absolut:
Abses perotinsiler yang berulang atau abses
yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya
Tonsilitis kronis walaupun tanpa eksaserbasi
akut tapi merupakan fokal infeksi
Karier difteri
Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam.
Indikasi relatif:
Serangan tonsilitis akut berulang (yang terjadi
walau telah diberi penatalaksanaan medis yang
adekuat).
Tonsilitis yang berhubungan dengan biakan
streptokokus yang menetap dan patogenik (karier).
Hiperplasia tonsil dengan obstruksi fungsional.
Hiperplasia dan obstruksi yang menetap enam
bulan setelah infeksi mononukleosis.
Riwayat demam rematik dengan kerusakan jantung
yang berhubungan dengan tonsilitis rekurens
kronis dan pengendalian antibiotika yang buruk.
Indikasi relatif:
Radang tonsil kronis menetap yang tidak
memberikan respon terhadap penatalaksanaan
medis.
Hipertrofi tonsil dan adenoid yang berhubungan
dengan abnormalitas orofasial dan gigi geligi yang
menyempitkan jalan nafas bagian atas.
Tonsilitis berulang atau kronis yang berhubungan
dengan adenopati servikal persisten.
Kontraindikasi absolut:
Penyakit darah: leukemia, anemia aplastik,
hemofilia dan purpura
Penyakit sistemik yang tidak terkontrol:
diabetes melitus, penyakit jantung dan
sebagainya.
Kontraindikasi relatif:
Palatoschizis
Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%)
Infeksi akut saluran nafas atau tonsil
(tidak termasuk abses peritonsiler)
Poliomielitis epidemik
Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya
ditunggu sampai 5 tahun)