Anda di halaman 1dari 22

INOVASI KURIKULUM

Dosen: Yayan Setiawan, S.pd, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 3

Isye Tripuspita Wita Purbani


NPM : 1586210068 NPM : 1686210068

Dwi Fajarwati Williyanti Lestari


NPM : 1586210070 NPM : 1586210067

R. Asti Indriati Wida Nurcholis


NPM : 1586210055 NPM : 1586210088
INOVASI KURIKULUM
A. Perlunya Inovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang
diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri.
kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran yang ditetapkan.
Kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut adalah:
1. Dari sisi bentuk dan organisasi inovasinya berupa perubahan dari
kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan dan kurikulum 1975
menjadi kurikulum 1975 yang disempurnakan dan dengan lahirnya
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
riasional maka terjadilah perubahan kurikulum pada tahun 1994.
2. Dan sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan pendekatan
belajar-mengajar yang bau, maka muncul berbagai inovasi seperti
keterampilan proses, CBSA dan belajar tuntas.
3. Dari sisi sosiologis timbul masaah berkenaan dengan tuntutan
masyarakat modern yang semakin tinggi dan kompleks sehingga
muncu1 inovasi berupa masuknya maka peajaran keterampi1an,
adanyal kerja dan gagasan muatan lokal.
4. Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem modul paket untuk
pendidikan luar sekolah dan metode SAS (Struktural Analisis Sintesis) untuk
belajar membaca Aiquran.

Mengutip pandang Ralph Tyler (1949), almarhum Prof. S. Nasution


mengetengahkan empat faktor, landasan ataupun azas utama yang selalu
mengambil peran dalam pengembangan kurikulum, yakni:
1. Azas Filosofis,
2. Azas Sosiologis,
3. Azas Psikologis, dan
4. Azas Epistemologis.

B. Kurikulum dan Pengajaran


Menurut Hilda Taba dalam bukunya “Development Curriculum”
menyatakan bahwa setiap kurikulum biasanya terdiri dari tujuan, isi, strategi /
pola belajar-mengajar, dan evaluasi.
1. KomponenTujuan
Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan
yang diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum merupakan alat antuk mencapai
tujuan, maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan.
Ada dua jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum (TIU) dan
tujuan instruksional khusus (TIK).

2. Isi atau Materi Kurikulum


Isi kurikulum adaIah berbagai pengetahuan, sikap, ketrampilan dan
pengalaman belajar yang harus diberikan kepada anak untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan
pengetahuan maupun pengalaman belajar diessuaikan dengan tingkat dan
jenjang pendidikan, perkembangan masyarakat, (tuntutan dan kebutuhan),
perkembangan, iptek.
Menurut Tyler kriteria yang digunakan
untuk merumuskan kurikulum adalah :
1. Berkesinambungan.
2. Berurutan.
3. Keterpaduan.
4. Prinsip Fleksibilitas.
3. Strategi Pelaksanaan Kurikulum/ Proses Belajar-Mengajar
Strategi pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan
(a) Tingkat dan jenjang pendidikan,
(b) Proses belajar-mengajar,
(c) Bimbingan dan penyuluhan,
(d) Administrasi supervisi,
(e) Sarana kurikuler,
(f) Evaluasi atau penilaian.

4. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menilai suatu kurikulum sebagai program
pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas, relevansi dan produktivitas program
dalam mencapal tujuan pendidikan.
Hal ini sesuai dengan pemikiran Nana Syaodih Sukmadinata (1997) bahwa ada
prinsip umum dalam pengembangan inovasi yang perlu dievaluasi kurikulum tersebut
antara lain : Prinsip Relevansi, Prinsip Fleksibilitas, Prinsip Kontinuitas, Prinsip
Praktis, dan Prinsip Efektivitas.
B. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus


ditempuh dan dipelajarai oleh siswa untuk memperoleh
sejumlah pengetahuan .
Menurut Nasution kurikulum adalah segala usaha
sekolah untuk mempengaruhi anak belajar apakah dalam
ruangan kelas, dihalaman sekolah ataupun diluar sekolah
termsuk kurikulum.
Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan
sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu.
Kompetensi harus didemonstrasikan sesuai dengan standar
yang ada di lapangan kerja (Hamalik, 2000). Kompetensi
dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar
yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi
dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian,
kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas,
2002).

KBK lebih menekankan pada kompetensi atau


kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa setelah
mereka melakukan proses pembelajaran tertentu,
sedangkan masalah bagaimana cara mencapainya, secara
teknis operasional diserahkan kepada guru di lapangan.

Gordon (l988) menyarankan beberapa aspek yang


harus terkandung dalam kompetensi sebagai berikut:
a. Pengetahuan (knowledge),
b. Pemahaman (understanding),
c. Keterampilan (skill),
d. Nilai (value),
e. Sikap (attitude),
f. Minat (interest),
Wina Sanjaya (2005) memberikan apresiasi terdapat 4
kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa sesuai dengan
tuntutan KBK, yaitu:
a. Kompetensi akademik,
b. Kompetensi okupasional,
c. Kompetensi kultural, dan
d. Kompetensi temporal

2. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi


KBK
Sebagai sebuah kurikulum memiliki karakteristik
utama sebagai berikut:
 Pertama, KBK memuat sejumlah kompetensi dasar
sebagai kemampuan standar minimal yang harus
dikuasai dan dicapai siswa.
 Kedua, implementasi pemebelajaran dalam KBK
menekankan pada proses pengalaman dengan
memperhatikan keberagaman setiap individu.
 Ketiga, evaluasi dalam KBK menekankan pada
evaluasi dan proses belajar.
Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara
lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan di atas, yaitu:
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara
individual maupun klasikal,
b. Beroreantasi pada hasil belajar dan keberagaman,
c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervareasi sesuai dengan
keberagaman siswa,
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar
lain yang memenuhi unsure edukatif, dan
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

A. Asas Pengembangan KBK


Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
didasarkan pada tiga asas pokok. Yaitu Asas Filosofis,
Psikologis dan Sosiologis.
B. Prinsip-prinsip pengembangan KBK
Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan
memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut:
1. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan
nilai-nilai budaya.
2. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika.
3. Penguatan integritas nasional.
4. Perkembangan pengetahuan dan tehnologi informasi
5. Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan
diri, ketrampilan berfikir rasional, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional.
6. Pilar pendidikan
7. Konprehensif dan berkesinambungan.
8. Belajar sepanjang hayat.
9. Diversifikasi kurikulum.

C. Implikasi KBK terhadap Pengembangan Aspek Pembelajaran


a. Pengembangan Rancangan Pembelajaran.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
• Pertama, rancangan kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan peluang bagi siswa
untuk mencari, mengolah, menemukan sendiri pengetahuan.
• Kedua, Rancangan pembelajaran harus disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan
sarana pembelajaran yang tersedia.
• Ketiga, Pembelajaran harus dirancang dengan mengordinasikan berbagai pendekatan
belajar.
• Keempat, Pembelajaran harus dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan
individual siswa seperti bakat, minat, kemampuan, latar belakang sosial ekonomi dll.

b. Pengembangan proses pembelajaran


KBK sebagai sebuah kurikulum yang menekankan kepada pencapaian kompetensi
memiliki implikasi terhadap proses pembelajaran yang mesti dilakukan guru dan siswa.

c. Pengembangan Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti
sesuatu yang dipertimbangkan seperti orang, benda, kegiatan, keadaan kesatuan tertentu.
Karakteristik evaluasi meliputi, pertama evaluasi merupakan suatu proses atau tindakan,
kedua proses tersebut dlakukan untuk memberi makna atau nilai.
C. INOVASI KURIKULUM BERBASIS MASYARAKAT

1. Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat


Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan perpaduan
antara sekolah dan masyarakat guna mencapai tujuan pengajaran.
Karakteristik kurikulum berpusat kepada masyarakat ditinjau dari segi pembelajaran
baik berorientasi, metode, sumber belajar, strategi pengajaran berpusat pada kepentingan
siswa sebagai bekal hidup di masa mendatang.

2. Tujuan Kurikulum
a. Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan budaya termasuk
kerajinan, keterampilan yang dinilai ekonominya tinggi di daerah tersebut.
b. Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat menjadi
bekal hidup dimasyarakat, seandainya mereka tidak dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Membekali siswa agar hidup mandiri, serta dapat membantu orang
tua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Kurikulum Berbasis Masyarakat


Kurikulum berbasis masyarakat memiliki beberapa
keunggulan/kelebihan, antara lain:
a. Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat setempat.
b. Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik
kemampuan finansial, profesional maupun manajerial.
c. Disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian,, sangat
memudahkan dalam pelaksanaannya.
d. Ada motivasi kepada sekolah khusus kepala sekolah dan guru
kelas untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan
kurikulumyang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi
semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.

4. Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat


Hamalik (2005) merinci karakteristik kurikulum berbasis
pada masyarakat meliputi:
A. Karakteristik Pembelajaran Pada Kurikulum Berbasis
Masyarakat:
 Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat
dengan kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
 Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama
bukan berdasarkan paksaan atau kebebasan.
 Metode mengajar terutama dititikberatkan pada
pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan
perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok.
 Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan
masyarakat adalah mempelajari sumber-sumber
masyarakat, menggunakan sumber-sumber tersebut,
dan memperbaiki masyarakat tersebut.
 Strategi pembelajaran meliputi karya wisata, manusia
(nara sumber), survei masyarakat, berkemah, kerja
lapangan, pengabdian masyarakat, kuliah kerja nyata,
proyek perbaikan masyarakat dan sekolah pusat
masyarakat.

B. Karakteristik Materi Pembelajaran


Agar penjabaran dan penyesuaian dengan tuntutan
kewilayahan tidak meluas dan melebar, maka perlu
diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang
perlu diajarkan, kriteria tersebut antara lain:
1. Validitas, telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
2. Tingkat kepentingan yang benar-benar diperlukan oleh
siswa.
3. Kebermanfaatan, secara akademik dan non akademik
sebagai pengembangan kecakapan hidup (life skill) dan
mandiri.
4. Layak dipelajarai.
5. Menarik minat.
6. Alokasi waktu.
7. Saran dan sumber belajar.
8. Kegiatan siswa dan guru.

C. Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat


Komponen-komponen kurikulum berbasis
masyarakat meliputi:
1. Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi
belajar.
2. Analisis kebutuhan masyarakat sekitar dan analisis
kebutuhan siswa.
3. Tujuan kurikulum (TUK dan TKK).
4. Pengorganisasian dan implementasi kurikulum.
5. Tujuan pembelajaran (TPU dan TPK).
6. Strategi pembelajaran mencakup model-model pembelajaran.
7. Teknik evaluasi (proses dan produk).
8. Implementasi strategi pembelajaran.
9. Penilaian dalam pembelajaran.
10. Evaluasi program kurikulum

D. Penilaian dalam kurikulum berbasis pada masyarakat


Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan menganalisis,
dan menaksirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
D. INOVASI KURIKULUM BERBASIS TERPADU

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Terpadu


Pendekatan keterpaduan merupakan suatu sistem totalitas yang berdiri dari
komponen komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi baik komponen
dengan komponen maupun antar komponen komponen antar keseluruhan, dalam
rangka mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Konsep keterpaduan pada
hakikatnya menujuk kepada keseluruhan, kesatuan, kebulatan, komplek yang
ditandai dengan interaksi dan interpedensi antar komponen komponen lainnya (Ali
Syahbana, 1974 : 17).

Untuk mencapai perubahan perilaku, sistem keterpaduan dikembangkan


berdasarkan prinsip prinsip sebagai berikut :
a) Suasana lapangan (failed setting) yang memungkinkan siswa menampilkan
kemampuanya didalam kelas.
b) Pengembangan diri sendiri (self development)
c) Pengembangan potensi yang dimiliki individu (self actualization)
d) Proses belaja secara kelompol (sosil learning)
e) Pengulangan dan penguatan (reinfoursment)
f) Pemecahan masala masalah (heuristik learning)
g) Sikap percaya diri sendiri (self compidense)

B. Komponen Kurikulum Berbasis Terpadu


Kurikulum berbasis terpadu meliputi berbagai komponen
yang saling berjaitan yaitu subsistem masukan yakni siswa,
subsistem massukan siswa, subsistem masukan metode, materi dan
masukan dan masyarakat, subsistem produk lulusan yang dikaitkan
komponen evaluasi dan umpan balik.

C. Karetistik Kirikulum Berbasis Terpadu


Kurikulum terpadu merupakan bentuk kurikulum yang
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Ciri-ciri bentuk organisasi kurikulum terpadu diantaranya adalah:
(a) Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi pancasila.
(b) Berdasarkan psikologi belajar gestalt dan field teory.
(c) Berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural.
(d) Berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan pertumbuhan peserta didik.
(e) Ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada.
(f) Sistem penyampaiannya dengan menggunakan sistem pengajaran unit yakni unit
pengalaman dan unit mata pelajaran dan
(g) Peran guru sama aktifnya dengan peran peserta didik, bahkan peran siswa lebih
menonjol dan guru cenderung berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.

Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu diantaranya, adalah:


(a) Segala sesuatu yang di pelajari dalam unit bertalian erat.
(b) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tntang belajar.
(c) Memungkinkan hubungan yang erat kaitannya antara sekolah
dengan masyarakat.
(d) Sesuai dengan faham demokratis dan
(e) Mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan kematangan
peserta didik.
Kurikulum terpadu yang banyak digunakan di lapangan terdiri dari model
connected, webbed, dan integrated.

D. Prosedur Pengmbangan Kurikulum Berbasis Terpadu


Kurikulum terpadu yang berakgkat dari bentuk rencana umum dan dilaksanakan
dalam bentuk pembelakatan unit (unit teching). Rencana umum yang dimaksudkan
adalah organisasi kurikulum yang berpusat dlam bidang masalah, ide, core, atau thema
tertentu yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pengajaran uunit.
KESIMPULAN...
Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang
diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Menurut Hilda
Taba dalam bukunya “Development Curriculum” menyatakan bahwa setiap
kurikulum biasanya terdiri dari tujuan, isi, strategi / pola belajar-mengajar,
dan evaluasi.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana
dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas, 2002).
Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang
menekankan perpaduan antara sekolah dan masyarakat guna mencapai tujuan
pengajaran.
Pendekatan keterpaduan merupakan suatu sistem totalitas yang
berdiri dari komponen komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi
baik komponen dengan komponen maupun antar komponen komponen antar
keseluruhan, dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Thank
You
For
A t t e n t i o n... 

Anda mungkin juga menyukai