Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS JULI 2017

OBSERVASI FEBRIS DENGAN


THROMBOSITOPENIA

Oleh :
dr. Debby Christiana Soemitha

Pembimbing:
dr. Heri Subiakto, Sp.PD

RSUD Blambangan- Banyuwangi


Identitas pasien

 Nama : Tn. J
 Usia : 43 tahun
 RM : 169408
 Tanggal MRS : 27/6/2017
Riwayat Penyakit

 Keluhan utama : Demam


 Anamnesa Terpimpin :
 Demam kurang lebih 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit
 Demam dirasakan sepanjang hari, terutama pada saat
malam hari.
 Muntah (+) 1x, cairan, darah (-)
 Nyeri Perut (-)
 BAB, BAK normal
 Sudah berobat ke Mantri, diberikan penurun panas tidak
membaik.
Riwayat Penyakit Terdahulu

 Riwayat Penyakit Terdahulu :


 Riwayat Penyakit Hipertensi Disangkal
 Riwayat Penyakit Diabetes Disangkal
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum
 Sakit Sedang / Compos mentis
 GCS: E4 M6 V5
 Tanda Vital
 Tekanan Darah :90/60 mmHg
 Nadi : 96 x/menit
 Pernapasan : 24 x/menit
 Suhu : 40 oC
Pemeriksaan Fisik

 Kepala : anemik (-) ikterik (-) sianosis (-) dyspnue (-)


 Thorax :
 Inspeksi : simetris kiri=kanan
 Palpasi : massa (-), normal vocal fremitus

 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesicular, ronchi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik

 Cor :
 Inspeksi : iktus cordis tidak teraba
 Palpasi : iktus cordis teraba, thrill (-)
 Perkusi :
 Batas atas 2nd ICS sinistra

 Batas kanan 4th ICS linea parasternalis dextra

 Batas kiri 5th ICS linea axillaris anterior sinistra

 Auskultasi : Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-)


PHYSICAL EXAMINATION

 Abdomen :
 Inspeksi : flat, ikut gerak napas
 Auscultasi : peristaltik (+), kesan normal
 Palpasi : liver dan spleen tidak teraba
 Perkusi : timpani

 Extremitas :
 Edema (-)/(-)
DIAGNOSIS KERJA

Hyperpyrexia ec Suspek Demam thypoid dd


Suspek Demam Dengue dd Suspek Malaria
TATALAKSANA

 Infus RA 21 tpm
 Inj. Ceftriaxone 2x 1gr
 Inj. Pantoprazole 1x1 vial
 Inj. Ondansetron 3x1
 Inj. Santagesic 3x1

 Check DL, GDA, SGOT/PT, BUN/Cr, Widal test


LABORATORY RESULTS

TEST Hasil NORMAL VALUE TEST RESULT NORMAL VALUE

WBC 8.7x 103 4.0 – 10.0 x 103 GDA 136 mg/dL <126
L/N 5.8/90.1 20-40/73.7-89.7 SGOT 117.9 u/L <50
HGB 11.6g/dL 12 – 18 SGPT 60 u/L <50
MCV 80.2 80-100 BUN 17.23 8-25
MCH 28.6 26-34 Cr 0.93 0.6-1.4
MCHC 35.7 32-36

HCT 32.5% 37 – 48
PLT 40 x 103/uL 150 – 400 x 103
Widal Test

Test Result Normal value

Typhi H Negative Negative

Typhi O Positif 1/80 Negative

Parathyphi A Negative Negative

Parathyphi B Negative Negative


Trombosit Hb Suhu

27-Jun 40 11.6 40

28-Jun 25 11.8 37

29-Jun 25 12 38.4

30Juni 13 12.1 37

1-Jul 22 9.8 36.5


Demam (-) Demam (+) Demam (-) Demam (-)
Mual (-) Menggigil(+) Menggigil (-) Menggigil (+)
Muntah (-) Keringat dingin (-) Keringat dingin (-) Sclera ikterik
Pendarahan Mual (-) Pendarahan
spontan (-) Muntah (-) Spontan (-) KU Somnolen
Ruam (-) Pendarahan Ruam (-)
Nafsu Makan spontan (-)
berkurang Ruam (-)
45 Riw. Dari Sumbawa

40
35
30
25 Trombosit
20 Hb
15 Suhu
10
5
0
27-Jun 28-Jun 29-Jun 30Juni 1-Jul
+ Dehaf 3x1 +Adona drip +Inj.vit K 1x1 Check DL st!
+Inj. Kalnex 3x500mg HDT
Hapusan Darah Tepi

 Malaria Positif

 Ditemukan Bentukan Ring Form Positif (+)


Hapusan Tipis
Rencana Terapi

 Primakuin 3 tablet Hari 1


 Kina Sulfat 3x200mg selama 7 hari
DISCUSSION
Definisi

 Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat


akut atau kronik, disebabkan oleh protozoa
genus Plasmodium.

 Ditandai dengan demam, menggigil, anemia


dan splenomegaly.

Wibisono, Elta. Adityo Susilo. Leonard Nanggolan. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi ke IV. Jakarta Pusat : Media Aesculapius.
Etiology

Penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit


plasmodium. Species plasmodium pada manusia
adalah :

Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropica


Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana
Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale
Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana
Epidemiology
TRANSMISI
Siklus Hidup
Identifikasi Plasmodium
P.Vivax P.Ovale

P.Falciparum P.Malariae
Diagnosis

Hapusan
Anamnesa Pemeriksaan Fisik
Darah Tepi
• Riwayat Berpergian • Anemia • Tetesan Darah
ke daerah endemis • Ikterus Tebal
• Splenomegali
• Gejala klinis malaria • Tetesan Darah Tipis

Harijanto, Paul N. Siti Setiati. Idrus Alwi; dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke VI. Jakarta Pusat : Interna Publishing.
Gejala Klinis
TRIAS MALARIA
Malaria Tropicana Menggigil, Demam,Keringat dingin

Gejala umum:
-Sakit kepala
Malaria Tertiana -Mual
-Muntah
-Diare
-Nyeri otot

Malaria Kuartana
Hapusan darah

Pemeriksaan 1 kali dengan hasil NEGATIVE tidak mengesampingkan diagnosis Malaria

Pemeriksaan darah tepi 3 kali dengan hasil negatif


maka diagnosa malaria dapat dikesampingkan

 Hapusan Darah Tebal


merupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria
karena tetesan darah cukup banyak dibandingkan preparat darah tipis.

 Hapusan Darah Tipis


digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium.
 ICT (immunochromatographic)
Mendeteksi laktat dehidrogenase dari plasmodium (pLDH)
Sensitivitas sampai 95%
dikenal sebagai Rapid Test
Malaria Berat
Beberapa bentuk klinis Malaria Berat
 Malaria serebralis:
Malaria dengan penurunan kesadaran
 Malaria gastrointestinalis
disertai diare kadang2 menyerupai kolera atau disentri
 Malaria hepatika
disertai dengan ikterus dan kegagalan fungsi hati
 Malaria algida
disertai dengan syok dan kegagalan kelenjar suprarenalis
 Malaria pulmonalis
disertai sesak napas dan sianosis karena edema paru
 Malaria renalis
disertai tanda2 kegagalan ginjal akut
 Black water fever
ditandai dengan hemoglobinuria dan kegagalan ginjal
TERAPI

MALARIA

Tanpa
Berat
Komplikasi

Tx Oral Tx Parenteral
Terapi Malaria Tanpa Komplikasi

1st Line 2nd Line


Falciparum ACT+ Primakuin atau Kina+
DHP+ Primakuin Primakuin+(Doksisiklin
/Tetrasiklin)
Vivax/Ovale ACT+ Primakuin Kina+ Primakuin
Relaps ACT+ Primakuin
Double Dose
Malariae ACT Kina+ Primakuin+
Doksisiklin/ Tetrasiklin)

Guidelines for the Treatment of Malaria. WHO 2015.


ACT (Artemisin Dihidroartemisin+
Combination Therapy) Piperakuin
Digunakan untuk daerah Papua.Selama 3hari
ARTESUMOON 3 hari
Obat ini dapat diberikan paa ibu hamil
BB> 60 kg 1x4tab Trimester 2-3
Anak-anak: artesunat 1x 2-4mg/kgBB Dihidroartemisin: 2-4mg/KgBB
Amodiakuin: 25-30mg/kgBB Piperakuin: 16-32mg/KgBB

Primakuin
Kina Dosis: 0.75mg/kgBB
3x 10mg/kgBB (7 hari) Vivax/Ovale 1x1 (14 hari)
Sediaan: 200mg kina sulfat/fosfat Falciparum 1x3 (single dose)
Sediaan: 15mg/tab
Doksisiklin
Tetrasiklin Dosis dewasa: 4mg/KgBB/Hari
Dosis: 4-5mg/kgBB/ hari (7 hari)
Dosis anak: 2mg/kgBB/hari
Tidak boleh diberikan pada anak <8 th
dan ibu hamil Tidak bole diberikan pada anak
Sediaan: kapsul 250mg; 500mg
<8th
Sediaan 50mg; 100mg
Terapi Malaria Berat
ARTESUNATE IV/IM
- CDC: 2.4 mg/kgBB iv x4 dosis selama 3 hari
- WHO: 2.4mg/kgBB iv/im pada 0,12jam,24jam dan
hari berikutnya sampai penderita sadar

Cara:
Artesunate 1 flacon(60mg) + D5% 5-10cc im
ARTEMETER

Hari I:
Artemeter 3.2mg/kgBB (Loading dose) tiap 12 jam

Hari II:
Artemeter 1.6mg/kgBB/hari sampai 4 hari
KINA HCl (Kinin)

Dosis:
10mg/KgBB/kali Kina HCl +D5% 500cc setiap 4 jam

Diberikan sampai penderita sadar


Dilanjutkan oral 3x 10mg/kgBB sampai hari ke-7

Sediaan: 1 ampul 220mg


Catatan:

-Kina tidak boleh diberikan IV bolus


karena dapat menyebabkan kadar plasma sangat tinggi
sehingga menyebabkan toksisitas pada jantung dan
menyebabkan kematian
Thrombocytopenia in malaria

Espino, FE, PIDSP Annual Convention February 2012


Mekanisme Thrombositopenia

DIC
Apoptosis Splenomegal
PLT y

Abnormalit Gangguan
as struktur koagulasi
PLT

Destruksi Thrombo Stess


mediasi
immune sitopenia Oksidatif
Primaquine
Laserda
Espino, FE, PIDSP Annual Convention dkk.2012
February Thrombocytopenia in malaria: who cares.Mem Inst Oswaldo Crust. 2011. 106: 1:56-63
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai