Judul:
Oleh:
Amin M , Paramasari D
Ekstremitas Inferior :
kaki tampak normal dan fungsi tidak ada kelainan
Pemeriksaan penunjang:
Pasien diposisi duduk dengan kaki fleksi dengan sudut sekitar 90 derajat.
Dengan mengggunakan jarun 1.5 cun ditusuk secara perlahan pada titik
Tiokou (ST38) mengarah ke Chengsan (U.B 57). Jarum dirotasi perlahan
sampai pasien merasakan efek ‘te chi’, kemudian bersamaan dengan itu
pasien diminta untuk menggerakkan bahu dan tangan, meliputi:
mengangkat tangan keatas, menyentuh bahu sebelah dan berputar
kebelakang untuk menyentuh punggung. Ditanyakan bagaimana
perasaan nyerinya.
b). Pasien diminta untuk exercise yang terdiri atas gerakan
Prognosis : baik
Follow Up:
a). Pada kunjungan ke 1 :
sesaat setelah dilakukan terapi akupunktur, segera terasa ada
perubahan. Bahu dapat digeraakn dan tangan bisa diangkat
keatas meskipun masih terbatas dan ada rasa nyeri. Pasien
diminta exercise
Pada kunjungan ke 2 : kaku dan nyeri timbul lagi dirumah.
Kemudian terapi akupunktur ditambahkan titik Zhongping pada
sisi kontralateral.
c). Pada kunjungan ke 3: rasa nyeri dan kekakuan sudah
berkurang dapat bertahan lebih lama. , lengan bisa
diangkat sekitar >45o, lengan sudah bisa melakukan
putaran
d). Pada kunjungan ke 4 : rasa kekakuan sudah berkurang,
lengan bisa diangkat hampir 90o, lengan sudah bisa
melakukan putaran
e). Pada kunjungan ke 5: nyeri dan kaku hilang, pasien
bisa menggerakkan tangan keatas, memutar. Test empty
can (+)
f) terapi diteruskan sampai 1 sesi terapi selesai
KESIMPULAN DAN DISKUSI
Frozen shoulder merupakan suatu keadaan dimana
terdapat keterbatasan gerak terutama pada sendi
bahu, sehingga lengan tidak dapat diangkat dan
bergerak secara leluasa. Faktor pemicu
terjadinya Frozen shoulder bermacam-macam, dan
pada pasien ini tampaknya faktor pemicu adalah
degeneratif/ketuaan yang diperberat dengan
adanya penyakit Diabetes Mellitus yang tidak
terkontrol dengan baik.
KESIMPULAN DAN DISKUSI
Pada kasus frozen shoulder, terapi akupunktur mampu
membuat otot menjadi relaks dan meningkatkan sirkuasi
pembuluh darah, yang dapat membantu meningkatkan
pembersihan debris dan
Penjaruman akupunktur juga akan menurunkan inflamasi.
Terapi akupunktur ini akan mengembalikan struktur dan
fungsi sendi pada beberapa pasien yang mendeita frozen
shoulder, akan tetapi pada beberapa kasus, akupunktur
tidak berhasil menghilangkan faktor-faktor pathologis
tersebut, sehingga pada kedaan ini diperlukan tambahan
terapi lain seperti diberikan obat-obat anti inflamasi peroral
akan sangat membantu kesembuhan penderita.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,
penatalaksanaan terapi pada kasus Frozen shoulder
hendaknya merupakan kombinasi antara terapi akupnktur
dan exercise. Terapi peroral diberikan hanya pada kasus-
kasus tertentu saja dan jika perlu saja.