MASYARAKAT
PRESENTED BY: KELOMPOK 1
Anggota kelompok :
1. Lalu Munawir Sajali
2. Abdurrahman
3. Sahri ramadhan
4. Dian Milasari
5. Dodik Handoko
6. Nurul aibi
7. Fariz hambali
DEFINISI
• Menurut bahasa
Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal
dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal) atau
“strata” (jamak) yang berarti lapisan.
• Menurut istilah
stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai
pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat.
DEFINISI MENURUT AHLI
a. Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
yang tersusun secara bertingkat (hierarki)
b. Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam
suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-
lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,
previllege dan prestise.
CONTINUE
c. Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola
yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak
yang berbeda
d. Drs. Robert. M.Z. Lawang
Sosial Stratification adalah penggolongan orang-
orang yang termasuk dalam suatu system social
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis
menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan
prestise .
Etiologi Terbentuknya lapisan sosial
• Kepandaiaan
• tingkat umur (senior)
• sifat keaslian keanggotaan
• kerabat seorang kepala masyarakat
• dan mungkin juga harta dalam batas-batas
tertentu
Sumber-sumber terbentuknya lapisan
sosial
• suku bangsa (etnis)
apabila ada dua atau lebih grup etnis, di mana
grup etnis yang satu menguasai grup etnis
yang lainnya dalam waktu yang relatif lama
• unsur sosial
karena adanya tuntutan masyarakat terhadap
faktor-faktor sosial tertentu.
Ciri-ciri umum terbentuknya lapisan
sosial
1. Pemilikan atas kekayaan yang bernilai ekonomis
dalam berbagai bentuk dan ukuran; artinya strata
dalam kehidupan masyarakat dapat dilihat dari nilai
kekayaan srrorang dalam masyarakat.
2. Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan, misalnya
sebagai Dokter, Dosen, buruh atau pekerja teknis dan
sebagainya; semuanya ini sangat mentukan status
seseorang dalam masyarakat.
3. Kesalahan seseoran dalam beragama; jika seseorang
sungguh-sungguh penuh dengan ketulusan dalam
menjalankan agamanya , maka status seseorang tadi
akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.
• 4. Status atas dasar keturunan, artinya
keturunan dari orang yang dianggap terhormat (
ningrat ) merupakan ciri seseoarang yang
memiliki status tinggi dalam masyarakat.
• 5. Status atas dasar jenis kelamin dan umur
seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih
tua umurnya lebih dihormati dan dipandang
tinggi statusnya dalam masyarakat. Begitu juga
jenis kelamin; laki-laki pada umumnya dianggap
lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan
masyarakat.
Proses terjadinya lapisan sosial
1. Sistem stratifikasi sosial mungkin berpokok
pada sistem pertengahan dalam masyarakat.
Sistem demikian hanya mempuyai arti yang
khusus bagi masyarakat tertentu yang menjadi
obyek penyelidikan.
• 2. Sistem stratifikasi sosial dapat dianalisis
dalam rung lingkup unsur-unsur sebagai brikut :
a) Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif
seperti misalnya penghasilan, kekayaan,
keselamatan, wewenang dan sebagainya:
b) Sistem pertentangan yang diciptakan warga-
warga masyarakat (prestise dan penghargaan)
c) Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah
didapatkan berdasarkan kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik,
wewenang atau kekuasaan :
d) Lambang-lambang status, seperti misalnya
tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan,
keanggotaan pada suatu organisasi dan
sebagainya;
e) Mudah atau sukarnya bertukar status;
f) Solidaritas diantara individu-individu atau
kelompok-kelompok sosial yang menduduki
status yang sama dalam sistem sosial masyarakat,
seperti :
• Pola-pola interaksi (struktur cliqe,
keanggotaan organisasi perkawinan dan
sebagainya)
• Kesamaan atau perbedaan sistem
kepercayaan, sikap dan nilai-nilai
• Kesadaran akan status masing-masing;
• Aktivias sebagai organ kolektif
Sistem Stratifikasi
a.bersifat terbuka
ada kemungkinan anggota masyarakat dapat
berpindah dari status satu kestatus yang
lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu.
Misalnya seorang yang berkerja sebagai petani
mempunyai kemungkinan dapat menjadi
tokoh agama jika ia mampu meningkatkan
kesalehannya dalam menjalankan agamanya.
b.bersifat tertutup
• terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah
kestatus satu kestatus lainnya dalam masyarakat.
Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan
untuk dapat masuk ada status tinggi dan
terhormat dalam masyarakat adalah karena
kelahiran atau keturunan. Misalnya:Keanggotaan
pada kasta diperoleh karna warisan/kelahiran.
Anak yang lahir memperolah kedudukan orang
tuanya
• Keangotaan yang diwariskan tadi berlaku seumur hidup, oleh karna
seseorang takmungkin mengubah kedudukannya, kecuali bika ia
dikeluarkan dari kastanya.
• Perkawinan bersifat endogam, artinya harus dipilih dari orang yang
kekasta.
• Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat
terbatas.
• Kesadaran pada keanggotaan suatu kasta yang tertentu, terutama
nyata dari nama kasta, identifikasi anggota pada kastanya,
penyesuaian diri yang ketat terhadap norma-norma kasta dan lain
sebagainya.
• Kasta diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional
telah ditetapkan.
• Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan
Kelas-kelas Sosial
1) Besar jumlah anggota-anggotanya,
2) Kebudayaan yang sama, yang menentukn hak-
hak dan kewajiban-kewajiban warganya,
3) Kelenggengan,
4) Tand atau lambang-lambang yang merupakan
cori khas,
5) Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu,
terhadap kelompok lain).
6) Antagonisme tertentu.
Unsur-unsur dalam Stratifikasi Sosial
1. Kedudukan (Status)
Kedudukan sosial artinya adalah tempat
seseorang secara umum dalam masyarakat
sehubungan dengan orang-orang lain, dalam
arti lingkungan pergaulannya, prestasinya dan
hak-hak serta kewajiban-kewaibannya
2. Peranan (Role)
Peranan (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya maka dia
menjalankansuatu peranan
KESIMPULAN
Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang
dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu itu akan menjadi bibit
yang dapat menumbuhkan adanya sistem
lapisan dalam masyarakat. Sistem lapisan
dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal
dengan istilah socil stratification yang
merupakan pembedaan penduduk atau
nasyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (secara hirarkis).
SARAN
Sistem lapisan dalam masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya (dalam proses pertubuhan masyarakat itu)
tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Sifat Sistem lapisan
dalam masyarakat dapat tertutup dan dapat pula
terbuka. yang bersifat tertutup tidak memungkinkan
pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang
lain, baik gerak pindahnya itu ke atas atau kebawah.
Sebaliknya di dalam system terbuka, setiap anggota
masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha
dengan kecakapan sendiri naik lapisan, atau bagi
mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh dari lapisan
yang atas ke lapisan di bawahnya.
WISDOM OF THE WORD
Selama kita masih menjadi hamba allah swt,
tuhan semesta alam. Makapercayalah tidak
akan ada satu orang pun didunia ini yang bisa
mengalahkan kita,tak satupun orang yang bisa
menjatuhkan kita. Saat ini,kita hanya butuh
satu tekad dan langkah yang berani kemudian
hari ini kita tulis takdir kita dihari esok.
By : Kelompok 1.
THANK YOU SO MUCH FOR YOUR
ATTENTION, WASSALAM.
BY : KELOMPOK 1