Case Report SLE Yudi
Case Report SLE Yudi
Yudi Wahyudi
NPM 1102013315
Pembimbing :
Dr. H. Nasir Okbah, Sp.S
Case Report
Identitas Pasien
Pemeriksaan Fisik
KU KS TTV
• TD : 150/80 mmHg
•Sakit •Sopor • Nadi : 86 x/menit,
• Respirasi : 24 x/ menit
Wajah :
N.VII : sulit dinilai
Motorik : N
N
Kesan : hemiparese kiri
Refleks Fisiologis :
BTR ++/+++
KPR ++/+++
APR ++/+++
Hematokrit 45% 40 - 52
Ureum 49 mg/dL 15 – 50
Resume
Pasien datang ke RSUD dokter Slamet dengan keluhan penuruan kesadaran sejak 1 hari SMRS. Menurut
keluarga pasien saat ini pasien tidak mau makan dan minum. Pasien sudah mengeluh lemah pada anggota gerak
kiri sejak 2015. Pada saat awal kejadian lemah anggota gerak kiri pasien sedang menuju kamar mandi lalu
mendadak terjatuh, pasien tidak pingsan dan mual muntah saat kejadian. Keluarga tidak membawa ke rumah
sakit dan memilih untuk berobat alternative. Tahun 2013 pasien pernah stroke pada sisi kanan dan dapat
kembali normal 1 hari setelah kejadian. BAB dan BAK dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik hipertensi
grade II, pemeriksaan neurologis ditemukan hemiparese sebelah kiri, reflex fisilogis meningkat pada sisi kiri
tubuh, reflex patologis positif sebelah kiri.
Case report
Diagnosis
Stroke ulang beda sisi e.c. Infark Cerebri AT Sistem Karotis Dextra dengan Faktor Resiko
Hipertensi.
Case report
Perencanaan Terapi
TERAPI
Infus Asering 500ml 15gtt/mnt
Inj. Citicolin 2x1000mg
Inj. Cefotaxime 2x1gr
Inj. Mecobalamin 2x500μ
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Inj. Aptor 1x100 mg
Pasang DC dan NGT
Case report
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
Pembahasan
Anatomi pembuluh darah otak
Anatomi syaraf kranial
Anatomi N. Olfaktorius (I)
Stroke adalah gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut
baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina, atau medulla spinalis, yang
disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri atau vena,
yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi.
Faktor resiko
Tidak dapat dimodifikasi : Dapat dimodifikasi :
Usia Hipertensi
Diabetes Melitus
Jenis Kelamin
Dislipidemia
Asal Usul Bangsa
Merokok
Kelainan Pembuluh Darah
Pemakaian Alkohol
Garis Keturunan
Obesitas
Klasifikasi Stroke
Stroke trombosis
Iskemik Stroke emboli
Stroke lakunar
Stroke
Perdarahan intraserebral
Hemoragik
Perdarahan subarakhnoid
Klasifikasi iskemik serebral
Kesadaran ↓ + + -
Kaku Kuduk -/+ + -
Hemiparesis Sering dari awal Di awal tidak ada Sering dari awal
Pemeriksaan fisik
a. Penilaian Respirasi, Sirkulasi, Oksimetri, dan Suhu tubuh.
b. Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya cedera kepala akibat jatuh saat kejang, bruitkarotis,
dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal jantung kongestif).
c. Pemeriksaantorak (jantung dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas.
d. Pemeriksaan neurologis
Derajat Kesadaran
Rangsang selaput otak
Pemeriksaansaraf kranialis
Sistem motorik, sensorik
Sikap dan cara jalan refleks,koordinasi,
Fungsi kognitif.
Diagnosa
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana
Non farmako :
1. Perubahan Gaya Hidup Terapeutik
2. Aktivitas fisik
Pencegahan
Akut
• Kenaikan tekanan darah
• Kadar gula darah
• Gangguan jantung
• Gangguan respirasi
• Infeksi dan sepsis
Kronik
• pneumonia, dekubitus, infeksi saluran kemih, inkontinensia
• Deep Vein Thrombosis (DVT)
• Rekurensi stroke.
• Gangguan sosial-ekonomi
• Gangguan psikologis
Prognosis
Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya
mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan.
Prognosis pasien dengan stroke hemoragik (perdarahan intrakranial) tergantung pada ukuran hematoma
hematoma > 3 cm umumnya mortalitas tinggi, hematoma yang massive biasanya bersifat lethal. Jika
infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan neurologis jika
kontrol motorik dan sensasi nyeri terganggu prognosis buruk.
Alhamdulillah