Anda di halaman 1dari 30

SANITASI LINGKUNGAN

PERUMAHAN /PEMUKIMAN

Dr. Yanti Harjono H, MKM


Dept IKK-IKM
FK UPN “VETERAN” JAKARTA

Page 1
Learning Objective

• Memahami sanitasi lingkungan perumahan /


pemukiman
• Menyebutkan keperluan dasar pemukiman
untuk fungsi yang optimal
• Memahami syarat-syarat rumah sehat
• Memahami gangguan kesehatan yang terjadi
pada lingkungan rumah/pemukiman

Page 2
Pengertian

• Definisi rumah (WHO) : Rumah adalah tempat untuk


tumbuh, dan berkembang baik secara jasmani, rohani
dan sosial.
• Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal / hunian dan sarana
pembinaan keluarga di lengkapi prasarana dan sarana
lingkungan
• Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang mendukung perikehidupan
diperlukan kawasan perumahan dalam berbagai bentuk
dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan yang memenuhi
kesehatan

Page 3
Rumah Sehat
Winslow
Rumah sehat  adalah rumah yg :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Memenuhi kebutuhan psikologis
3. Memberikan perlindungan dari penularan
penyakit
4. Memberikan perlindungan atau pencegahan
terhadap bahaya kecelakaan dalam rumah

Page 4
Memenuhi kebutuhan fisiologis
• Kebutuhan suhu
o suhu ruangan dalam rumah yang ideal : 18-300C
o Dipengaruhi oleh suhu udara luar, pergerakan udara
dan kelembaban udara ruangan
• Pencahayaan yang optimal
o Harus cukup baik waktu siang / malam hari
o Intensitas cahaya pada suatu ruangan pada jarak 85
cm diatas lantai  intensitas penerangan tidak boleh
kurang dari 5 foot-candle

Page 5
• Ventilasi yang memenuhi persyaratan
o Berdasarkan peraturan pembangunan
Luas bersih dari jendela / lubang sekurang-
kurangnya 1/10 dari luas lantai ruangan
Jendela / lubang hawa harus meluas ke arah atas
sampai setinggi minimal 1,95 dari permukaan
lantai
Adanya lubang hawa yang berlokasi di bawah
langit-langit sekurang-kurangnya 0,35% luas lantai
ruang yang bersangkutan

Page 6
• Tersedianya ruang yang optimal untuk bermain anak
o Kepadatan penghuni merupakan luas lantai dalam
rumah dibagi jumlah anggota keluarga
o Berdasarkan Dir.Higiene dan Sanitasi Depkes, 1993
kepadatan penghuni dikategorikan menjadi
 Memenuhi standart  2 orang per 8 m2
 Kepadatan tinggi ( lebih dari 2 orang per 8 m2 dengan
ketentuan anak < 1tahun tidak diperhitungkan dan umur 1-10
tahun dihitung setengah)

Page 7
• Pengaruh buruk berkurangnya ventilasi
 Berkurangnya kadar oksigen
 Adanya bau pengap
 Suhu udara ruangan menjadi naik
 Kelembaban udara ruangan bertambah
• Kecepatan aliran udara penting untuk mempercepat
pembersihan udara ruangan. Kecepatan udara
dikatakan sedang jika gerak udara 5-20 cm per detik
atau volume pertukaran udara bersih antara 25-30 cfm
(cubic feet per minute) untuk setiap orang yang berada
di dalam ruangan

Page 8
Memenuhi kebutuhan psikologis
• Tiap anggota keluarga terjamin ketenangannya dan
kebebasannya (privacy).
• Memenuhi ruang tempat berkumpul keluarga.
• Lingkungan yang sesuai, homogen, tidak terdapat perbedaan
tingkat yang drastis di lingkungannya.
• Jumlah kamar tidur dan pengaturannya disesuaikan dengan umur
dan jenis kelaminnya. Ukuran tempat tidur anak yang berumur
lebih kurang 5 tahun minimal 4.5 m2 dan yang lebih dari 5 tahun
minimal 9 m2. Kepadatan hunian ditentukan dengan jumlah kamar
tidur dibagi jumlah penghuni (sleeping density), yaitu :
o Baik, bila kepadatan lebih atau sama dengan 0,7
o Cukup, bila kepadatan antara 0,5 - 0,7

o Kurang, bila kepadatan kurang dari 0,5 .


Page 9
• Mempunyai WC dan kamar mandi.
• Mempunyai halaman yang dapat ditanami pohon.
• Hewan atau ternak peliharaan kandangnya terpisah
dari rumah.
Pencegahan Penularan Penyakit
• Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat
kesehatan.
• Tidak memberi kesempatan nyamuk, lalat, tikus dan
binatang lain bersarang di dalam dan di sekitar rumah.
• Pembuangan kotoran / tinja dan air limbah memenuhi
syarat kesehatan
Page 10
• Pembuangan sampah pada tempatnya.
• Luas kamar tidur minimal 8.5 m2 perorang dan tinggi
langit-langit 2.75 m.
• Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas
dari pencemaran atau gangguan binatang serangga atau
debu.
Pencegahan terjadinya Kecelakaan
• Cukup ventilasi untuk mengeluarkan gas atau racun dari
dalam ruangan dan menggantinya dengan udara segar.
• Cukup cahaya dalam ruangan agar tidak terjadi
kecelakaan.

Page 11
• Jarak antara ujung atap dengan ujung atap tetangga
minimal 3 m.
• Rumah dijauhkan dari pohon besar yang rapuh ata
mudah runtuh.
• Jarak rumah dengan jalan harus mengikuti peraturan
garis rooi.
• Lantai rumah yang selalu basah (kamar mandi, kamar
cuci) jangan sampai licin atau lumutan.
• Didepan pintu utama harus diberi lantai tambahan
minimal 60 cm.

Page 12
• Bangunan yang dekat api atau instalasi listrik harus
terbuat dari bahan tahan api.
• Bahan-bahan beracun disimpan rapi, jangan sampai
terjangkau anakanak.
• Rumah jauh dari lokasi industri yang mencemari
lingkungan.
• Bebas banjir, angin ribut dan gangguan lainnya.

Page 13
Fasilitas rumah sehat yang dapat digunakan
untuk mencegah penyakit
Design feature Diseases combated or prevented

STRONG ASSOCIATION
Adequate water supply Trachoma, skin infections, gastroenteric diseases

Sanitary disposal of excreta Gastroenteritis & intestinal parasites

Control of air pollution Acute & chronic respiratory diseases

FAIRLY STRONG ASSOCIATION


Ventilation of houses Acute & chronic respiratory diseases

Control of house dust Asthma

Finished floors Hookworm

Screening Malaria
Page 14
Contoh penyakit pada lingkungan rumah

Pathway Disease
Inadequate sanitation, the dumping of cholera, typhoid fever, dysentry, other
untreated sewage into surface water, diarrheal diseases, hepatitis A,
poor hygienic practices  water polluted schistosomiasis
by human excreta
Overcrowding, poorly ventilated housing tuberculosis, measles, influenza,
 airborne transmission pneumonia, pertussis, cerebrospinal
meningitis
Unhygienic animal husbandry  plague & hydatids diseases
zoonoses transmission
Stagnant waters, unsanitary housing, malaria, trachoma, schistosomiasis,
refuse dumping  vector-borne filariasis, yellow fever, plague, typhus,
transmission trypanosomiasis
Page 15
Kesehatan lingkungan pemukiman akan ditentukan oleh
kes bangunan yang ada didalam dan sekitarnya

Rumah Rumah Rumah

Page 16
Dinas Cipta Karya
Syarat-syarat rumah sehat :
• Mempunyai segi kesehatan
1. Penerangan dan peranginan dalam setiap ruangan harus
cukup.
2. Penyediaan air bersih.
3. Pengaturan pembuangan air limbah dan sampah sehingga
tidak menimbulkan pencemaran.
4. Bagian-bagian ruangan seperti lantai dan dinding tidak
lembam.
5. Tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air
kotor,udara kotor.
6. Memiliki ruang dapur tersendiri. Luas dapur yang baik minimal
4m2 dengan lebar 1,5m. Page 17
• Memenuhi segi kekuatan bangunan
1. Kontruksi bangunan cukup kuat, baik untuk
menahan beratnyasendiri maupun pengaruh luar
seperti angin hujan, gempa dan lainnya.
2. Pemakaian bahan bangunan yang dapat dijamin
keawetannya dan kemudahan dalam
pemeliharaannya.
3. Menggunakan bahan yang tahan api untuk bagian-
bagian yang mudah terbakar dan bahan-bahan air
untuk bagian yang selalu basah

Page 18
• Memperhatikan segi kenyamanan
1. Penyediaan ruangan yang mencukupi.
2. Ukuran ruangan yang sesuai dengan kegiatan
penghuni didalamnya.
3. Penataan ruangan yang cukup baik.
4. Dekorasi dan warna yang serasi.
5. Penghijauan halaman diatur sesuai dengan
kebutuhan.

Page 19
Kepmenkes RI No:829/MENKES/SK/VII/1999
tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan,
• rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
• Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi
kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana
sanitasi dari 3 komponen (rumah, sarana sanitasi dan
perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Page 20
• Kriteria rumah sehat
 Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan,
penghawaan, dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan yang mengganggu.
 Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang
cukup,komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
penghuni rumah.
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Page 21
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya
kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah
roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
 Memenuhi persyaratan terhadap pencegahan
bahaya kebakaran.

Page 22
Faktor dari rumah yang berpengaruh
terhadap kesehatan
• Kualitas bangunan rumah meliputi kualitas
bahan dan konstruksinya serta denah rumah
1. Bahan bangunan dan konstruksinya harus baik 
terhindar dari kerusakan, kebakaran , sarang vektor &
penyakit, penularan penyakit, kebisingan
2. Denah rumah harus sesuai dengan jumlahpenghuni dan
kegiatannya, sehingga penghuni dapat tumbuh dan
berkemb ang dengan baik secara psikososial. Misal
anakdewasa mempunyai kamar terpisah, ruang tamu
untuk bersosialisasi
 IMB

Page 23
• Pemanfaatan bangunan rumah yang secara teknis
memenuhi syarat kesehatan, tetapi apabila
peruntukannya tidak sesuai maka akan mengganggu
kesehatan
 kepadatan penghuni
tingkat kepadatan penghuni menentukan insidensi
penyakit maupun kematian contoh penyakit pernafasan
dan semua penyakit yang menyebar lewat udara.

Page 24
Pemeliharaan bangunan akan mempengaruhi
terjadinya penyakit
• Fasilitas yang ada tidak selalu dirawat dengan
baik akan menyebabkan gangguan kesehatan.
o Lantai yang tidak dibersihkandebu dan tanah
mengandung bibit penyakit, menimbulkan alergi
o Tempat pembuangan ekskreta harus selalu
diperhatikan kebersihannya
o Bak mandi, penampungan air bersih harus selalu
ditutup dan dibersihkansarang vektor penyakit

Page 25
Unsur lain yang harus dimiliki
rumah sehat
• Komponen bangunan rumah seperti atap, dinding,
jendela, pintu, lantai dan pondasi
• Fasilitas kelengkapan bangunan rumah seperti sarana
air bersih, pembuangan air limbah, pembuangan
ekskreta, tempat pembuangan sampah, dapur, ruang
kumpul keluarga dan fasilitas penerangan
• Penataan bangunan rumah seperti perencanaan ruang
dan konstruksi bangunan rumah
• Aturan membangun dan kerukunan bertetangga serta
perawatan rumah

Page 26
Page 27
Page 28
Page 29
Referensi
1. Rozendaal, J.A. Vector control: Methods for use
by individuals and communities. Geneva,
World Health Organization, 1997
2. Blumenthal,D.S and Ruttenber,A.J.
Introduction to Environmental Health.
Springer Publishing Company, 1995
3. Laporan DHF Dinkes Prop DKI jaya

Page 30

Anda mungkin juga menyukai