Menurut Berk
• Tumor parenkim
– Hepatoadenoma
– Kholangioadenoma
– Campuran Kholangio-Hepatoadenoma (Hamartoma)
• Tumor vaskuler
– Hemangioma
– Limfangioma
JENIS TUMOR HATI JINAK YANG
PALING SERING
Adenoma hepatocelluler
Hemangioma cavernosum
Fokal nodular hyperplasia (FNH)
Hiperplasia Adenomatosa
Hepatic cyst
Nodular regeneratif hyperplasia
Mesenchymal hamartoma
ADENOMA HATI
• Frekuensi :
Insiden 1/1juta/tahun, terutama pada wanita
Meningkat pada DM, kehamilan, tirosinemia
• Peningkatan risiko
Hormonal
Penggunaan kontrasepsi oral yang lama
HEMANGIOMA CAVERNOSA
• Tumor hati jinak yang paling sering ditemukan,
prevalensinya 0,5-7 %
• Terutama terdapat pada perempuan
• Biasanya terdeteksi sewaktu di lakukan
pencitraan abdomen atau secara tidak sengaja
waktu pembedahan
• Gejala akibat tumor raksasa (diameter > 4 cm):
nyeri abdomen karena trombosis dan tekanan
dengan organ sekitarnya, terdengar dengungan
vena di atas tumor
TUMOR HATI GANAS
• Tumor ganas primer hati = tumor yang berasal dari
jaringan hati sendiri
– Karsinoma hepatoseluler (hepatoma maligna) : berasal dari
jaringan parenkim hati
– Karsinoma kholangioseluler (kholangiokarsinoma = kholangio
maligna) : berasal dari duktus biliaris
– Sarkoma : berasal dari jaringan ikat
– Hemangio-endotelioma maligna atau hemangioblastoma :
berasal dari jaringan pembuluh darah, kasusnya sangat jarang
• Tumor ganas sekunder hati = berasal dari metastasis
tumor organ lain ke hati : lambung, kolon, paru-paru,
pankreas, dll
ETIOLOGI
• sirosis hati (hiperplasia noduler → adenoma multipel →
karsinoma multipel)
• hepatitis
• hemokromatosis
• faktor nutrisi : defisiensi protein
• zat karsinogen : aflatoksin
• infeksi : clonorchiasis, schistosomiasis
• genetika (keturunan)
PATOLOGI
1. Tipe noduler
• hati membesar dengan nodul yang bermacam-macam
besar dan bentuknya (multi noduler), disertai sirosis
2. Tipe massif
• bentuk massif dan yang besar hanya pada salah 1 nodul
saja (mononoduler massif), biasanya di lobus kanan.
Kadang-kadang pada lobus kanan terdapat tumor yang
massif dan pada lobus kiri terdapat bentuk sirosis
3. Tipe difus
• besarnya hati masih dalam batas normal tapi seluruhnya
terisi oleh sel karsinoma yang difus dan kadang susah
dibedakan dengan sirosis portal
METASTASIS
1. Metastasis intra hepatik
• di dalam sel hati sendiri, 1 lobus atau ke lobus yang lain
• berbentuk tumor yang multipel
• hematogen, tapi bisa limfogen atau infiltrasi langsung
d. Keluhan lain
– badan makin lemah
– nafsu makan berkurang atau hilang
– perasaan selalu penuh di perut
– berat badan cepat menurun
– BAK seperti teh
– mata menguning
– perasaan demam
– pada keadaan lanjut dapat terjadi muntah darah dan
BAB berwarna hitam
PEMERIKSAAN BADAN
• Hepatomegali
• Hepatic bruit dan kadang-kadang terdengar bising
gesekan (friction rub) : ec bertambahnya vaskularisasi
dan stenosis relatif cabang besar arteri hepatika
• Asites : cairan asites mengandung darah dan sel-sel
ganas terutama yang sudah mengalami metastasis ke
peritoneum
• Splenomegali : ec hipertensi portal, biasanya terjadi
pada penderita yang disertai sirosis hati
• Sirkulasi kolateral (venektasi) : disekitar dada (spider
nevi) dan umbilikus (caput medusae)
• Tanda-tanda kegagalan faal hati : ikterus, edema pada
kaki, palmar eritema dan suhu badan sedikit menaik
SINDROMA PARANEOPLASTIK
B. TES BIOKIMIA
• ↑ SGOT, SGPT, alkali posfatase
• ↓ albumin
• bila terdapat sirosis : ↓ kolesterol dan trigliserida
• lanjut : kolestasis intra hepatal → ↑ bilirubin → ikterus
C. PEMERIKSAAN SEROLOGIS
• kadar alpha feto protein (AFP)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
– AFP 20-400 ng/ml : dapat oleh penyakit hati yang lain
seperti hepatitis sub akut, hepatitis kronik, sirosis hati
dan kanker hati metastatis
– AFP 400 – 1000 ng/ml : sangat mencurigakan
karsinoma hepatoseluler
– AFP > 1000 ng/ml : sudah pasti menderita karsinoma
hepatoseluler
• HBs Ag
– hepatitis kronis dengan HBs Ag positif : pemeriksaan
USG dan AFP setiap 4 bulan
– sirosis hati dengan HBs Ag positif : pemeriksaan USG
dan AFP setiap 3 bulan
– penderita yang sering mendapat transfusi atau
hemodialisa dengan HBs Ag negatif : pemeriksaan
USG dan AFP setiap 6 bulan
D. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• Foto toraks : peninggian diafragma kanan dan ada
tidaknya gambaran metastasis di paru
• Foto polos abdomen : massa tumor di perut kanan atas
• USG : membedakan bentuk KHP yaitu noduler, masif
atau soliter, difus dan bentuk campuran
• Sintigrafi : dengan radionukleotida I133 atau Tc99m
• Angiografi hepatika : kateterisasi arteri hepatika
E. BIOPSI HATI
• Biopsi jarum membuta (blind needle biopsy) : dilakukan
pada tempat yang benjolannya teraba paling keras
• Biopsi jarum terpimpin (guided needle biopsy) :
dilakukan dengan bantuan USG, laparoskopik, sintigrafi
atau CT scan
PENATALAKSANAAN
• 1. Penatalaksanaan Umum
• 2. Sitostatika
• 3. Operasi
PROGNOSIS
prognosis jelek :
• tanpa pengobatan : kematian sesudah 6-7 bulan
• dengan pengobatan : kematian 11-42 bulan
• deteksi dini : pembedahan (subsegmentektomi) → 6 tahun
penyebab kematian :
• koma hepatikum
• perdarahan masif (hematemesis-melena)
• syok yang didahului oleh perasaan nyeri yang hebat di
daerah hati yang disebabkan oleh pecahnya tumor