Anda di halaman 1dari 19

TUMOR HATI

dr. Fatimah Eliana SpPD


KLASIFIKASI
• TUMOR HATI JINAK
• TUMOR HATI GANAS
– PRIMER
– METASTASIS
TUMOR HATI JINAK
• Tumor jinak hati dapat berasal dari semua sel hati
• Jarang mengancam nyawa dan bukan kanker
• Terdeteksi dengan studi imaging yang insidental
• Ditemukan pada semua umur, sebagian besar dewasa
• Penyebab:
– Hormon
– Penyakit hati alkoholik
– Defisiensi -1 anti tripsin
– Hemokromatosis
– Tirosinemia
• Komplikasi
– 7% perdarahan
– 1% transformasi keganasan
TUMOR HATI JINAK
Menurut Sherlock :
• Adenoma
• Kholangioma
• Fibroma
• Hemangioma

Menurut Berk
• Tumor parenkim
– Hepatoadenoma
– Kholangioadenoma
– Campuran Kholangio-Hepatoadenoma (Hamartoma)
• Tumor vaskuler
– Hemangioma
– Limfangioma
JENIS TUMOR HATI JINAK YANG
PALING SERING
 Adenoma hepatocelluler
 Hemangioma cavernosum
 Fokal nodular hyperplasia (FNH)
 Hiperplasia Adenomatosa
 Hepatic cyst
 Nodular regeneratif hyperplasia
 Mesenchymal hamartoma
ADENOMA HATI
• Frekuensi :
Insiden 1/1juta/tahun, terutama pada wanita
Meningkat pada DM, kehamilan, tirosinemia
• Peningkatan risiko
Hormonal
Penggunaan kontrasepsi oral yang lama
HEMANGIOMA CAVERNOSA
• Tumor hati jinak yang paling sering ditemukan,
prevalensinya 0,5-7 %
• Terutama terdapat pada perempuan
• Biasanya terdeteksi sewaktu di lakukan
pencitraan abdomen atau secara tidak sengaja
waktu pembedahan
• Gejala akibat tumor raksasa (diameter > 4 cm):
nyeri abdomen karena trombosis dan tekanan
dengan organ sekitarnya, terdengar dengungan
vena di atas tumor
TUMOR HATI GANAS
• Tumor ganas primer hati = tumor yang berasal dari
jaringan hati sendiri
– Karsinoma hepatoseluler (hepatoma maligna) : berasal dari
jaringan parenkim hati
– Karsinoma kholangioseluler (kholangiokarsinoma = kholangio
maligna) : berasal dari duktus biliaris
– Sarkoma : berasal dari jaringan ikat
– Hemangio-endotelioma maligna atau hemangioblastoma :
berasal dari jaringan pembuluh darah, kasusnya sangat jarang
• Tumor ganas sekunder hati = berasal dari metastasis
tumor organ lain ke hati : lambung, kolon, paru-paru,
pankreas, dll

• Karsinoma hepatoseluler lebih sering ditemukan


daripada karsinoma kolangioseluler (9-14 : 1)
KARSINOMA HEPATOSELULER
EPIDEMIOLOGI
• lebih sering ditemukan di Asia dan Afrika
• dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya pada
usia lanjut
• pria lebih banyak yang terkena

ETIOLOGI
• sirosis hati (hiperplasia noduler → adenoma multipel →
karsinoma multipel)
• hepatitis
• hemokromatosis
• faktor nutrisi : defisiensi protein
• zat karsinogen : aflatoksin
• infeksi : clonorchiasis, schistosomiasis
• genetika (keturunan)
PATOLOGI
1. Tipe noduler
• hati membesar dengan nodul yang bermacam-macam
besar dan bentuknya (multi noduler), disertai sirosis

2. Tipe massif
• bentuk massif dan yang besar hanya pada salah 1 nodul
saja (mononoduler massif), biasanya di lobus kanan.
Kadang-kadang pada lobus kanan terdapat tumor yang
massif dan pada lobus kiri terdapat bentuk sirosis

3. Tipe difus
• besarnya hati masih dalam batas normal tapi seluruhnya
terisi oleh sel karsinoma yang difus dan kadang susah
dibedakan dengan sirosis portal
METASTASIS
1. Metastasis intra hepatik
• di dalam sel hati sendiri, 1 lobus atau ke lobus yang lain
• berbentuk tumor yang multipel
• hematogen, tapi bisa limfogen atau infiltrasi langsung

2. Metastasis ekstra hepatik


– Kel. limfe : hilus hati, mediastinum, kel. servikal
– vena besar : v. hepatika, v. porta atau v. kafa inferior →
trombosis sekunder
– atrium kanan → jaringan paru-paru → emboli paru
– peritoneum → asites hemorargik
– paru dan pleura → efusi pleura, pleuritis
– sal. cerna : lambung, duodenum, kdg empedu, pankreas
– limpa atau kelenjar adrenal
– tulang : tulang iga atau vertebra
GEJALA KLINIS
1. KELUHAN
a. nyeri di perut kanan atas, tumpul, terus menerus, sering
tidak hebat tapi dapat bertambah berat bila bergerak
• nyeri disebabkan oleh :
– pembesaran hati
– peregangan kapsula Gibsoni
– rangsangan pada peritoneum
• nyeri bertambah hebat bila terjadi :
– perihepatitis
– penekanan pada diafragma
– ruptur daerah tumor

b. benjolan di perut kanan atas atau di epigastrium


dapat disertai atau tanpa nyeri perut

c. perut membuncit (asites) karena sirosis hati


GEJALA KLINIS
asites karena sirosis hati
penyebabnya :
– penyebaran ke dalam peritoneum hati
– trombosis vena porta

d. Keluhan lain
– badan makin lemah
– nafsu makan berkurang atau hilang
– perasaan selalu penuh di perut
– berat badan cepat menurun
– BAK seperti teh
– mata menguning
– perasaan demam
– pada keadaan lanjut dapat terjadi muntah darah dan
BAB berwarna hitam
PEMERIKSAAN BADAN
• Hepatomegali
• Hepatic bruit dan kadang-kadang terdengar bising
gesekan (friction rub) : ec bertambahnya vaskularisasi
dan stenosis relatif cabang besar arteri hepatika
• Asites : cairan asites mengandung darah dan sel-sel
ganas terutama yang sudah mengalami metastasis ke
peritoneum
• Splenomegali : ec hipertensi portal, biasanya terjadi
pada penderita yang disertai sirosis hati
• Sirkulasi kolateral (venektasi) : disekitar dada (spider
nevi) dan umbilikus (caput medusae)
• Tanda-tanda kegagalan faal hati : ikterus, edema pada
kaki, palmar eritema dan suhu badan sedikit menaik
SINDROMA PARANEOPLASTIK

• kumpulan gejala sekunder (indirek) yang timbul akibat


keganasan
• pada19,8 % penderita karsinoma hepatoseluler
• disebabkan oleh protein ektopik yang dihasilkan oleh sel
kanker, yaitu hormon peptid, protein fetal dan enzim,
yang menyebabkan hipoksia jaringan
• hipoksia jaringan + substansi toksik pada karsinoma →
gangguan regulasi sentral di daerah diensefalon dan
hipotalamus → manifestasi klinis
• polisitemia (15-20 %), hipoglikemia (10-15 %),
ginekomasti (5-10 %), gangguan pembekuan (5-10 %)
dan porfiria kutanea tarda (5 %).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. SEL DARAH
• ↓ Hb (± 10 g %)
• ↑ leukosit
• ↑ LED

B. TES BIOKIMIA
• ↑ SGOT, SGPT, alkali posfatase
• ↓ albumin
• bila terdapat sirosis : ↓ kolesterol dan trigliserida
• lanjut : kolestasis intra hepatal → ↑ bilirubin → ikterus

C. PEMERIKSAAN SEROLOGIS
• kadar alpha feto protein (AFP)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
– AFP 20-400 ng/ml : dapat oleh penyakit hati yang lain
seperti hepatitis sub akut, hepatitis kronik, sirosis hati
dan kanker hati metastatis
– AFP 400 – 1000 ng/ml : sangat mencurigakan
karsinoma hepatoseluler
– AFP > 1000 ng/ml : sudah pasti menderita karsinoma
hepatoseluler

• HBs Ag
– hepatitis kronis dengan HBs Ag positif : pemeriksaan
USG dan AFP setiap 4 bulan
– sirosis hati dengan HBs Ag positif : pemeriksaan USG
dan AFP setiap 3 bulan
– penderita yang sering mendapat transfusi atau
hemodialisa dengan HBs Ag negatif : pemeriksaan
USG dan AFP setiap 6 bulan
D. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• Foto toraks : peninggian diafragma kanan dan ada
tidaknya gambaran metastasis di paru
• Foto polos abdomen : massa tumor di perut kanan atas
• USG : membedakan bentuk KHP yaitu noduler, masif
atau soliter, difus dan bentuk campuran
• Sintigrafi : dengan radionukleotida I133 atau Tc99m
• Angiografi hepatika : kateterisasi arteri hepatika

E. BIOPSI HATI
• Biopsi jarum membuta (blind needle biopsy) : dilakukan
pada tempat yang benjolannya teraba paling keras
• Biopsi jarum terpimpin (guided needle biopsy) :
dilakukan dengan bantuan USG, laparoskopik, sintigrafi
atau CT scan
PENATALAKSANAAN
• 1. Penatalaksanaan Umum
• 2. Sitostatika
• 3. Operasi

PROGNOSIS
prognosis jelek :
• tanpa pengobatan : kematian sesudah 6-7 bulan
• dengan pengobatan : kematian 11-42 bulan
• deteksi dini : pembedahan (subsegmentektomi) → 6 tahun
penyebab kematian :
• koma hepatikum
• perdarahan masif (hematemesis-melena)
• syok yang didahului oleh perasaan nyeri yang hebat di
daerah hati yang disebabkan oleh pecahnya tumor

Anda mungkin juga menyukai