Anda di halaman 1dari 33

Sulfonamid

Dr. Dorlina Nainggolan


Sulfonamid
SULFISOXAZOLE
SULFADIAZINE
SULFACETAMIDE
SULFADOXINE
SULFASALAZINE
SULFONAMID
• Pencegahan
• Pengobatan
• Tdk larut dlm air
• Larut dalam garam na
• Aktivitas antimroba:
– Luas ,g (+) & (-)
– Bakteri statik
– Mic: 0.1 g/ml – 64 g/ml
– Kadar puncak plasma 100 – 200 g/ml
• Resistensi: penggunaan berkurang
MEKANISME KERJA
• Struktur, analog PABA,anatagonis kompetitif
dengan PABA sehingga mencegah sintesis as.
Folat melalui hambatan tehadap enzim
dihidrofolat sintase, yang berperan pada
inkorporasi PABA ke dalam as. Dihidropteroat
(prekursor) as. Folat
• Bakteri yang sensitif adalah bakteri yang
mensintesis as. Folat sendiri,sedangkan bakteri
yang menggunakan as. Folat tidak sensitif
• Toksisitas selektif pada manusia, sebab manusia
memperoleh as. Folat lewat nutrisi
Dihidro
pteorat Dihirofolat
sintase reduktase

(+) (+)
Pteridine precursor + PABA As.Folat Tetra hidrofolat
(-) (-)
glutamat
sulfonamid trimetoprim

Sintesis as.amino

Sintesis purin
Sintesis timin
F.kinetik
• Absorpsi :cepat,kecuali diformulasikan untuk
pemakaian lokal di usus
• Kelengkapan absorpsi: 70 - 100%
• Dapat dideteksi di urine 30 menit setelah
pemberian
• Berikatan dengan protein plasma
– Ikatan dengan protein plasma ditentukan oleh
hirofobisitas dari obat, dan pKa. Pada pH fisiologis,
obat dengan pKa yang tinggi, ikatan protein  dan
sebaliknya
F.kinetik
• Distribusi
– Keslruh jaringan tubuh
• Segera menuju pleura, peritoneal, sinovial, mata dan cairan
tubuh lainnya (CSF)
• Dapat menembus plasenta, ASI
– Metabolisme : hati
– Ekskresi :
• Aktif
• Metabolit
• T ½: tergantung fungsi ginjal
• pH urin, asam: tdk larut  kristal  obstruksi Utract.
Propertis farmakologis
• Berdasarkan kecepatan absorpsi dan
ekskresi:
1. Absorpsi cepat,ekskresi cepat:
1. SULFISOXAZOLE
2. SULFADIAZINE
2. Absorpsi sangat sedikit, dan aktif dalam
lumen usus
1. SULFASALAZINE
Propertis farmakologis
3. Penggunaan topikal:
1. SULFACETAMIDE
2. MAFENIDE
3. SILVER SULFADIAZINE
4. Long acting
1. SULFADOXINE
Absorpsinya cepat tetapi ekskresi sangat lambat
• Sulfasalazine : untuk pengobatan kolitis
ulseratifa
Reaksi yang tidak diinginkan
• Kristal uri
• Akut hemolisis anemia
– Hemolisis: def. G6PD
• Agranulositosis
• Aplastik anemia
• Reaksi hipersensitivitas
Interaksi obat
• Oral antikoagulan (pergeseran dari ikatan protein plasma)
• Sulfonil urea (pergeseran dari ikatan protein plasma)
• Fenitoin (menghambat metabolisme)
Kontra indikasi
• Bayi < 2 bulan dan ibu hamil aterm: dapat menyebabkan
kern ikterus
• Pasien yang mendapat terapi metenamin untuk UTIs sebab
dapat berkondensasi dengan formaldehid
Penggunaan klinis
• UTI: Sulfisoxazole 2-4 g, diikuti 2g/ 4 kali
sehari selama 5-10 hari)
catatan: pasien dengan pielonefritis dengan
demam tinggi & manifestasi klinis yang
menunjukkan adanya bakteremia dan syok
sulfonamid tidak boleh diberikan
• Nocardiosis: sulfisoxazole & sulfadiazine
Penggunaan klinis
• TOXOPLASMOSIS:
Kombinasi pirimetamin + sulfadiazin
pirimetamin 75 mg dosis awal, diikuti 25 mg/
hari(oral) + slfadiazin 1g/6 jam (oral) + as. Folat
10 mg/hari selama 3-6 minggu
Catatan: pasien harus diberi cairan 2l/ hari untuk
mencegah kristaluri
• Pencegahan : profilaksis demam eumatik jangka
panjang (harus dilakukan pemeriksaan darah
setiap minggu)
Trimetroprim
Trimetoprim
• Aktivitas mikroba: G (+)/ (-)
• Toksisitas selektif pada manusia: dibutuhkan
100.000 kali lipat dosis obat untuk menghambat
enzim reduktase manusia
• Kombinasi dengan sulfa
sulfa : trimetoprim = 20 : 1
• Resistensi : lbh mudah terjadi bila dalam bentuk
tanpa kombinasi
F. Kinetik
• Absorpsi :lbh cepat drpd sulfonamid
• Distribusi : seluruh jaringan
– 40 % terkat protein plasma
– Vol.distriusi: 9 kali sulfonamid
– Segera mencapai CSF dan sputum
• Ekskresi:melalui urin, kecepatan ekskresi
menurun secara bermakna pada pasien
uremia
Efek yang tidak diinginkan
• Leukopenia
• Trombositopenia
• Kulit: 75%
Penggunaan klinis
• UTIs: bakterial prostatitis

• URI : bronkitis kronis

• GIT : tifoid : 2 x 960 mg, selama 15 hari.


Antiseptik traktus urinari
METHENAMNE

NITROFURANTOIN

NALIDIXIC ACID
Methenamine
• Mek. Kerja:
– Harus dibuat urin dalam pH <5.5, sehingga terbentuk formaldehid yang
toksik untuk beberapa bakteri
– Reaksinya lambat : butuh waktu 3jam untuk mendapatkan dekomposisi
99%
– Tidak boleh digunakan pada keadaan terpasang kateter
– Digunakan untuk insfeksi sal. Kemih bgn bawah
• F. kinetik
– Pemberian : peroral
– Kontraindikasi: pada penderita dengan ggn fs.hati, ggn fs.ginjal
– Eliminasi :urin
• E.samping:
– Gastrointestinal distres
– Albuminuria, hematuria
Nitrofurantoin
• Spektrum antimikrobial : sempit (jarang
digunakan)
• Bakteristatik
• Toksik
• Menghambat enzim dan merusak DNA
• Baik untuk E.koli, koki G (+), tetapi tidak untuk
kuman G (-)
• E. samping: GIT distres, pneumonitis akut, dan
neurologik
FLUOROQUINOLONES

Ciprofloxacin Norfloxacin
Ofloxacin Pefloxacin
CIPROFLOXACIN
Mekanisme kerja
Menghambat topoisomerase II (DNA Gyrase)
dan IV, suatu enzim yang dibutuhkan bakteri
untuk replikasi DNA
Bakterisidal, tergantung pada dosis bunuh KBM

Blondeau JM. 2004. Surv Ophthalmol. 2004


CIPROFLOXACIN ( LANJ. )
Generasi kedua
Spektrum Antibaterial
Efektif untuk bakteri G – :
Enterobacteriacae H. influenzae M. catarrhalis
Campylobacter Pseudomonas N. gonorrheae

Intracellular pathogens
M. Tuberculosis Mycoplasma Chlamydia
Legionella Brucella

** Tidak efektif untuk G+ dan anaerob


Ciprofloxacin ( Lanj. )
Farmakokinetik:
- absorpsi p.o baik ( dapat diberikan i.v )
- kation bervalensi 2 & 3 mengganggu absorpsi
- terkonsentrasi di banyak jaringan :ginjal, prostat, paru
dan tulang/sendi
- Tidak melewati sawar darah otak (BBB )
- ekskresi terutama melalui ginjal (dapat di blok oleh
probenecid )
- Gangguan fungsi ginjal : terakumulasi
- metabolisme oleh hati hingga 20%
T ½ = 3.3 jam
CIPROFLOXACIN ( CONT. )
Penggunaan klinik
1. UTI (bakteri G-)
2. Osteomyelitis ok P. aeruginosa
3. Gonorrhea
4. Travellers’ diarrhea- biasanya digunakan ciprofloxacin
5. Tuberkulosis
6. Prostatitis
7. Community- acquired pneumoniae
8. Infeksi kaki pada diabetes ( P. aeruginosa )
9. Anthrax
CIPROFLOXACIN ( LANJ. )
E. samping
Mual, muntah & diare
SSP :– bingung, insomnia, sakit kepala, pusing & cemas
Dapat merusak pertumbuhan tulang rawan
Tendenitis ( jarang tapi serius )
Hepatotoksis – jarang
Fototoksis – hindari cahaya yang banyak

K.Indikasi
Anak-anak/ remaja/ ibu hamil dan lakatasi

Interaksi obat
Zat besi atau antasida yang mengandung Mg, Ca,atau AL mengurangi absorpsi pada pemberian
per oral
Meningkatkan kadar plasma teofilin, warfarin & glibenclamide
Inhibitor : CYP1A2, CYP3A4, SLC22A8
Mechanism Drug
caffeine, clozapine, mexiletine,
olanzapine, R-warfarin,
rasagiline, ropinirole,
CYP1A2 inhibition ropivacaine, theophylline,
tizanidine, duloxetine,
zolmitriptan
cyclophosphamide, sildenafil,
CYP3A4 inhibition glyburide, cyclosporine
Inhibition of organic ion methotrexate, probenecid,
transporters procainamide, cimetidine
Reduced enterohepatic
Ethinyl estradiol
recycling
Lack of interaction Diazepam, ethanol
Unknown isoniazid
Mechanism Drug
Induction of ABCB1 (P-
Doxorubicin, rifampin
gp)
Inhibition of organic ion
Probenecid
transporters
Methadone, morphine,
Unknown omeprazole, foscarnet
Mechanism Drug
Inhibition of organic
cimetidine, procainamide
ion transporters
Lack of interaction digoxin, theophylline

Unknown Cyclosporine, tacrolimus


Mechanism Drug
Inhibition of organic ion
cimetidine
transporters

A clinical study showed that cimetidine decreased the renal clearance


and increased the half-life of levofloxacin in the body. However, the
interaction was not clinically significant and does not warrant a dose
adjustment of levofloxacin

Fish DN, Chow AT. Clin Pharmacokient. 1997.


Mechanism Drug
antacids, iron salts, calcium salts,
Complexation of drug to
magnesium salts, zinc oxide,
fluoroquinolone didanosine
Disruption of normal gut
warfarin
flora
Unknown Antidiabetics, NSAIDs, probenecid

Anda mungkin juga menyukai