Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS KOMPARATIF

OLEH :
MEINA WULANSARI YUSNIAR
HAL PENTING DALAM ALK
• Identifikasi trend-trend tertentu, dengan
menggunakan LK lebih dari 1 tahun
• Diperlukan pembanding, karena angka yang
berdiri sendiri sulit dikatakan baik/buruk.
Pembanding biasanya digunakan rata-rata
industri
• Hati-hati membaca dan menganalisis LK.
Perlu diskusi dan pertanyaan yg melengkapi
LK
• Perlu informasi lain
ANALISIS PERBANDINGAN
• ANALISIS KOMPARATIF

• ANALISIS COMMON-SIZE

• ANALISIS TREND
ANALISIS KOMPARATIF
 Analisis komparatif adalah teknik analisis yang
dilakukan dengan cara membuat perbandingan
antar elemen (laporan keuangan) yang sama
untuk beberapa periode yang berurutan.
 Tujuan analisis komparatif adalah untuk
memperoleh gambaran tentang arah dan
kecenderungan (tendensi) tentang perubahan
yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen
laporan keuangan di masa yang akan datang.
 Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat
untuk memprediksi tentang kemungkinan yang
akan terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa yang akan datang.
ANALISIS KOMPARATIF
• Analisa horizontal adalah analisa dengan
mengadakan pembandingan laporan keuangan
untuk beberapa perode sehingga diketahui
perkembangannya.
• Analisa vertical dimana laporan keuangan
yang dianalisis hanya meliputi satu periode
saja. Yaitu dengan membandingkan pos yang
satu dengan pos yang lainnya dalam laporan
keuangan tersebut sehingga hanya diketahui
keadaan keuangan saat itu.
ANALISIS KOMPARATIF

 Perbandingan dapat dilakukan dengan dua


pendekatan, yaitu Common Size dan Analisis
Trend
 Dalam pendekatan Trend, perbandingan dibuat
dengan cara menghitung perubahan absolut dan
perubahan relatif (persentase) dari tahun ke
tahun setiap elemen laporan keuangan.
 Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh
perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid
tentang perubahan yang terjadi.
 Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk
menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari
setiap perubahan yang terjadi.
ANALISIS KOMPARATIF
Dengan menggunakan analisa komparatif
maka akan diketahui :
1.Kenaikan/penurunan dalam rupiah
2.Kenaikan/penurunan dalam prosentase
3.Perbandingan dalam rasio
4.Dinyatakan dalam prosentase dari total
ANALISIS HORIZONTAL
• Keuntungan utama dapat diketahuinya
pertambahan atau pengurangan ini adalah
bahwa perubahan yang besar akan terlihat
dengan jelas dan dapat segera diadakan
penyelidikan atau analisa lebih lanjut dan
menunjukkan seberapa jauh
perkembangan keuangan perusahaan dan
hasil-hasil yang dicapai.
CONTOH :
TAHUN PERUBAHAN
Keterangan
2009 2010 RUPIAH %
Kas 3.000 3.400 400 13,33
Investasi SB 1.000 1.100 100 10,00
Piutang Dagang 8.000 9.500 1.500 18,75
Piutang Wesel 1.500 2.000 500 33,33
Persediaan 10.000 12.500 2.500 25,00
ASET LANCAR 23.500 28.500 5.000 21,28
Peralatan 7.500 12.000 4.500 60,00
Mesin 11.000 11.000 0 0,00
Kendaraan 6.000 8.500 2.500 41,67
Bangunan 30.000 30.000 0 0,00
Tanah 20.000 20.000 0 0,00
ASET TETAP 74.500 81.500 7.000 9,40
TOTAL ASET 98.000 110.000 12.000 12,24
CONTOH
CONTOH
TAHUN PERUBAHAN
Keterangan
2009 2010 RUPIAH %
Penjualan 90.000 114.000 24.000 26,67
Harga Pokok Penjualan 55.000 72.000 17.000 30,91
Laba Kotor 35.000 42.000 7.000 20,00
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13.500 15.000 1.500 11,11
Biaya Bunga 1.500 1.500 0 0,00
Biaya Asuransi 500 1.000 500 100,00
Biaya Iklan 4.500 6.500 2.000 44,44
Biaya Utilitas 2.000 2.500 500 25,00
Biaya Depresiasi 7.500 8.500 1.000 13,33
29.500 35.000 5.500 18,64
Laba Sebelum Pajak 5.500 7.000 1.500 27,27
Pajak Penghasilan 800 1.250 450 56,25
Laba Bersih 4.700 5.750 1.050 22,34
Isu-Isu dalam Perbandingan Horizontal

• Dalam perbandingan dengan perusahaan lain yang


sejenis atau industri yang sama, tugas pokok seorang
analis adalah mengidentifikasikan industri yang relevan
untuk perbandingan.
• Idealnya perusahaan yang dipilih sebagai perbandingan
adalah perusahaan yang mempunyai produk yang
serupa, mempunyai strategi yang sama, mempunyai
ukuran yang sama, dan mempunyai umur yang sama.
• Mungkin kriteria ini terlalu ketat. Kalau misalnya data-
data industri tidak ada barangkali perbandingan dengan
satu atau dua perusahaan yang serupa bisa dilakukan.
Beberapa isu dalam pemakaian rata-rata
industri yaitu :
• Definisi Industri. Definisi Industri tidak mudah
dilakukan. Disamping itu banyak perusahaan
yang mempunyai divisi yang bergerak pada
beberapa industri yang berbeda satu sama lain.
• Perhitungan Rata-Rata Industri. Bagaimana
rata-rata industri itu dihitung, apakah dengan
rata-rata biasa, ataukah rata-rata tertimbang,
ataukah menggunakan data median. Jika rata-
rata tertimbang digunakan, apa yang dipakai
sebagai pembobot, penjualan, nilai pasar, nilai
buku aset atau faktor lain?
Beberapa isu dalam pemakaian
rata-rata industri yaitu :
• Distribusi atas nilai rata-rata. Interpretasi
terhadap penyimpangan rasio keuangan
suatu perusahaan terhadap rata-rata industri
akan berlainan apabila kita juga mempunyai
informasi standar deviasinya.
• Definisi rasio keuangan. Definisi tersebut bisa
berbeda dari suatu publikasi ke publikasi lain.
Karena itu seorang analis harus dapat
mencermati definisi rasio-rasio keuangan ini.
DEFINISI INDUSTRI
• Sekelompok Perusahaan yang
mempunyai :
• Kesamaan dalam jenis bahan baku atau
supplier
• Kesamaan dari sisi permintaan
• Kesamaan dalam atribut keuangan
• Gabungan dari beberapa definisi
KLASIFIKASI INDUSTRI BEI
• Klasifikasi Industri di bagi atas 9 yaitu :
• Pertanian
• Pertambangan
• Industri Dasar dan Kimia
• Aneka Industri
• Industri barang Konsumsi
• Kontruksi Properti dan Real Estate
• Infrastruktur utilitas dan Trasnportasi
• Keuangan
• Perdagangan dan Jasa
BEBERAPA ISU DALAM DEFINISI
INDUSTRI
• Bagaimana memperoleh data rata-rata industri?
• Bagaimana dengan perusahaan yang belum go-
public?
• Apakah data rata-rata industri sudah cukup
representatif?
• Bagaimana dengan definisi industri, atau
bagaimana suatu perusahaan bisa dibandingkan
dengan industri?
• Belum Jelasnya Industri yang akan di pakai
sebagai pembanding
INDUSTRI YANG “JELAS”?
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor
yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi
mempunyai kegiatan yang dominan pada sektor yang
relevan. Laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada
aktivitas yang paling dominan (mirip dengan
konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha yang
relevan. Laporan keuangan persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada
aktivitas yang paling dominan. Sulit menentukan
sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan hanya
berupa laporan konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan
yang dipublikasikan (sektor usaha yang relevan
adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan
perbandingan).
PERBANDINGAN KEUANGAN ANTAR
NEGARA
• Apakah perbedaan disebabkan oleh
perbedaan akuntansi?
• Apakah perbedaan disebabkan oleh
perbedaan faktor budaya dan
institusional?
• Bagaimana penyesuaian yang perlu
dilakukan?
Perbandingan Rasio-Rasio Keuangan
Internasional
Rasio Jepang Korea Amerika Serikat

Rasio Lancar 1,15 1,13 1,94


Total Hutang ke
Total Aset 0,84 0,78 0,47
Times Interest
Earned 1,60 1,80 6,50
Perputaran
Persediaan 5,00 6,60 6,80
Rata-rata
Umur Piutang 86 hari 33 hari 43 hari
Profit Margin 0,013 0,023 0,054
Return On Total
Asset 0,012 0,028 0,074
PERHITUNGAN RATA-RATA
INDUSTRI
• Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis
mempunyai beberapa alternatif:
(1) Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
(2) Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya
(standar deviasinya),
(3) Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal
menghitung nilai untuk perusahaan-perusahaan yang
mempunyai ukuran 25% paling kecil).
• Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif
yang bisa dipakai:
(1) Menghitung rata-rata aritmatika,
(2) Menghitung rata-rata tertimbang,
(3) Menggunakan median,
(4) Menggunakan modus.
BERAPA RATA-RATA INDUSTRI?

Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
ANALISIS COMMON-SIZE
• Disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap
rekening dalam LK (neraca & laba rugi)
menjadi proporsi dari totalnya.
• Total untuk neraca adalah total aset, total
untuk laporan laba rugi adalah penjualan
• Tujuan: memudahkan pembacaan data
keuangan beberapa periode (trend)
• Common size perusahaan dibandingkan
dengan common size industri
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Kas 3.000 3.400 3,06 3,09
Investasi SB 1.000 1.100 1,02 1,00
Piutang Dagang 8.000 9.500 8,16 8,64
Piutang Wesel 1.500 2.000 1,53 1,82
Persediaan 10.000 12.500 10,20 11,36
ASET LANCAR 23.500 28.500 23,98 25,91
Peralatan 7.500 12.000 7,65 10,91
Mesin 11.000 11.000 11,22 10,00
Kendaraan 6.000 8.500 6,12 7,73
Bangunan 30.000 30.000 30,61 27,27
Tanah 20.000 20.000 20,41 18,18
ASET TETAP 74.500 81.500 76,02 74,09
TOTAL ASET 98.000 110.000 100,00 100,00
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Utang Pajak 500 750 0,51 0,68
Utang Usaha 7.500 13.000 7,65 11,82
Utang Wesel 2.500 3.000 2,55 2,73
UTANG LANCAR 10.500 16.750 10,71 15,23
Utang Bank 12.000 12.000 12,24 10,91
Utang Obligasi 15.000 15.000 15,31 13,64
UTANG JK PANJANG 27.000 27.000 27,55 24,55
TOTAL UTANG 37.500 43.750 38,27 39,77
Modal Saham 50.000 50.000 51,02 45,45
Laba Ditahan 10.500 16.250 10,71 14,77
TOTAL EKUITAS 60.500 66.250 61,73 60,23
UTANG + EKUITAS 98.000 110.000 100,00 100,00
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Penjualan 90.000 114.000 100,00 100,00
Harga Pokok Penjualan 55.000 72.000 61,11 63,16
Laba Kotor 35.000 42.000 38,89 36,84
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13.500 15.000 15,00 13,16
Biaya Bunga 1.500 1.500 1,67 1,32
Biaya Asuransi 500 1.000 0,56 0,88
Biaya Iklan 4.500 6.500 5,00 5,70
Biaya Utilitas 2.000 2.500 2,22 2,19
Biaya Depresiasi 7.500 8.500 8,33 7,46
29.500 35.000 32,78 30,70
Laba Sebelum Pajak 5.500 7.000 6,11 6,14
Pajak Penghasilan 800 1.250 0,89 1,10
Laba Bersih 4.700 5.750 5,22 5,04
Analisis Pertumbuhan/Trend
• Analisis ini menggambarkan kecendrungan
perubahan suatu elemen laporan keuangan selama
beberapa periode (dari tahun ke tahun) dan data
laporan keuangan dinyatakan dalam persentase
atas dasar tahun dasar.
• Dengan melihat kecendrungan angka-angka trend
tertentu dapat diperoleh gambaran apakah trend
tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan.
• Dengan demikian, akan dapat dideteksi masalah
yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat
diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan
tersebut.
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Kas 3.000 3.400 100,00 113,33
Investasi SB 1.000 1.100 100,00 110,00
Piutang Dagang 8.000 9.500 100,00 118,75
Piutang Wesel 1.500 2.000 100,00 133,33
Persediaan 10.000 12.500 100,00 125,00
ASET LANCAR 23.500 28.500 100,00 121,28
Peralatan 7.500 12.000 100,00 160,00
Mesin 11.000 11.000 100,00 100,00
Kendaraan 6.000 8.500 100,00 141,67
Bangunan 30.000 30.000 100,00 100,00
Tanah 20.000 20.000 100,00 100,00
ASET TETAP 74.500 81.500 100,00 109,40
TOTAL ASET 98.000 110.000 100,00 112,24
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Utang Pajak 500 750 100,00 150,00
Utang Usaha 7.500 13.000 100,00 173,33
Utang Wesel 2.500 3.000 100,00 120,00
UTANG LANCAR 10.500 16.750 100,00 159,52
Utang Bank 12.000 12.000 100,00 100,00
Utang Obligasi 15.000 15.000 100,00 100,00
UTANG JK PANJANG 27.000 27.000 100,00 100,00
TOTAL UTANG 37.500 43.750 100,00 116,67
Modal Saham 50.000 50.000 100,00 100,00
Laba Ditahan 10.500 16.250 100,00 154,76
TOTAL EKUITAS 60.500 66.250 100,00 109,50
UTANG + EKUITAS 98.000 110.000 100,00 112,24
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Penjualan 90.000 114.000 100,00 126,67
Harga Pokok Penjualan 55.000 72.000 100,00 130,91
Laba Kotor 35.000 42.000 100,00 120,00
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13.500 15.000 100,00 111,11
Biaya Bunga 1.500 1.500 100,00 100,00
Biaya Asuransi 500 1.000 100,00 200,00
Biaya Iklan 4.500 6.500 100,00 144,44
Biaya Utilitas 2.000 2.500 100,00 125,00
Biaya Depresiasi 7.500 8.500 100,00 113,33
29.500 35.000 100,00 118,64
Laba Sebelum Pajak 5.500 7.000 100,00 127,27
Pajak Penghasilan 800 1.250 100,00 156,25
Laba Bersih 4.700 5.750 100,00 122,34
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai