Pertemuan MM 2016
Pertemuan MM 2016
OLEH :
MEINA WULANSARI YUSNIAR
HAL PENTING DALAM ALK
• Identifikasi trend-trend tertentu, dengan
menggunakan LK lebih dari 1 tahun
• Diperlukan pembanding, karena angka yang
berdiri sendiri sulit dikatakan baik/buruk.
Pembanding biasanya digunakan rata-rata
industri
• Hati-hati membaca dan menganalisis LK.
Perlu diskusi dan pertanyaan yg melengkapi
LK
• Perlu informasi lain
ANALISIS PERBANDINGAN
• ANALISIS KOMPARATIF
• ANALISIS COMMON-SIZE
• ANALISIS TREND
ANALISIS KOMPARATIF
Analisis komparatif adalah teknik analisis yang
dilakukan dengan cara membuat perbandingan
antar elemen (laporan keuangan) yang sama
untuk beberapa periode yang berurutan.
Tujuan analisis komparatif adalah untuk
memperoleh gambaran tentang arah dan
kecenderungan (tendensi) tentang perubahan
yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen
laporan keuangan di masa yang akan datang.
Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat
untuk memprediksi tentang kemungkinan yang
akan terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa yang akan datang.
ANALISIS KOMPARATIF
• Analisa horizontal adalah analisa dengan
mengadakan pembandingan laporan keuangan
untuk beberapa perode sehingga diketahui
perkembangannya.
• Analisa vertical dimana laporan keuangan
yang dianalisis hanya meliputi satu periode
saja. Yaitu dengan membandingkan pos yang
satu dengan pos yang lainnya dalam laporan
keuangan tersebut sehingga hanya diketahui
keadaan keuangan saat itu.
ANALISIS KOMPARATIF
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
ANALISIS COMMON-SIZE
• Disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap
rekening dalam LK (neraca & laba rugi)
menjadi proporsi dari totalnya.
• Total untuk neraca adalah total aset, total
untuk laporan laba rugi adalah penjualan
• Tujuan: memudahkan pembacaan data
keuangan beberapa periode (trend)
• Common size perusahaan dibandingkan
dengan common size industri
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Kas 3.000 3.400 3,06 3,09
Investasi SB 1.000 1.100 1,02 1,00
Piutang Dagang 8.000 9.500 8,16 8,64
Piutang Wesel 1.500 2.000 1,53 1,82
Persediaan 10.000 12.500 10,20 11,36
ASET LANCAR 23.500 28.500 23,98 25,91
Peralatan 7.500 12.000 7,65 10,91
Mesin 11.000 11.000 11,22 10,00
Kendaraan 6.000 8.500 6,12 7,73
Bangunan 30.000 30.000 30,61 27,27
Tanah 20.000 20.000 20,41 18,18
ASET TETAP 74.500 81.500 76,02 74,09
TOTAL ASET 98.000 110.000 100,00 100,00
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Utang Pajak 500 750 0,51 0,68
Utang Usaha 7.500 13.000 7,65 11,82
Utang Wesel 2.500 3.000 2,55 2,73
UTANG LANCAR 10.500 16.750 10,71 15,23
Utang Bank 12.000 12.000 12,24 10,91
Utang Obligasi 15.000 15.000 15,31 13,64
UTANG JK PANJANG 27.000 27.000 27,55 24,55
TOTAL UTANG 37.500 43.750 38,27 39,77
Modal Saham 50.000 50.000 51,02 45,45
Laba Ditahan 10.500 16.250 10,71 14,77
TOTAL EKUITAS 60.500 66.250 61,73 60,23
UTANG + EKUITAS 98.000 110.000 100,00 100,00
TAHUN COMMON SIZE (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Penjualan 90.000 114.000 100,00 100,00
Harga Pokok Penjualan 55.000 72.000 61,11 63,16
Laba Kotor 35.000 42.000 38,89 36,84
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13.500 15.000 15,00 13,16
Biaya Bunga 1.500 1.500 1,67 1,32
Biaya Asuransi 500 1.000 0,56 0,88
Biaya Iklan 4.500 6.500 5,00 5,70
Biaya Utilitas 2.000 2.500 2,22 2,19
Biaya Depresiasi 7.500 8.500 8,33 7,46
29.500 35.000 32,78 30,70
Laba Sebelum Pajak 5.500 7.000 6,11 6,14
Pajak Penghasilan 800 1.250 0,89 1,10
Laba Bersih 4.700 5.750 5,22 5,04
Analisis Pertumbuhan/Trend
• Analisis ini menggambarkan kecendrungan
perubahan suatu elemen laporan keuangan selama
beberapa periode (dari tahun ke tahun) dan data
laporan keuangan dinyatakan dalam persentase
atas dasar tahun dasar.
• Dengan melihat kecendrungan angka-angka trend
tertentu dapat diperoleh gambaran apakah trend
tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan.
• Dengan demikian, akan dapat dideteksi masalah
yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat
diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan
tersebut.
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Kas 3.000 3.400 100,00 113,33
Investasi SB 1.000 1.100 100,00 110,00
Piutang Dagang 8.000 9.500 100,00 118,75
Piutang Wesel 1.500 2.000 100,00 133,33
Persediaan 10.000 12.500 100,00 125,00
ASET LANCAR 23.500 28.500 100,00 121,28
Peralatan 7.500 12.000 100,00 160,00
Mesin 11.000 11.000 100,00 100,00
Kendaraan 6.000 8.500 100,00 141,67
Bangunan 30.000 30.000 100,00 100,00
Tanah 20.000 20.000 100,00 100,00
ASET TETAP 74.500 81.500 100,00 109,40
TOTAL ASET 98.000 110.000 100,00 112,24
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Utang Pajak 500 750 100,00 150,00
Utang Usaha 7.500 13.000 100,00 173,33
Utang Wesel 2.500 3.000 100,00 120,00
UTANG LANCAR 10.500 16.750 100,00 159,52
Utang Bank 12.000 12.000 100,00 100,00
Utang Obligasi 15.000 15.000 100,00 100,00
UTANG JK PANJANG 27.000 27.000 100,00 100,00
TOTAL UTANG 37.500 43.750 100,00 116,67
Modal Saham 50.000 50.000 100,00 100,00
Laba Ditahan 10.500 16.250 100,00 154,76
TOTAL EKUITAS 60.500 66.250 100,00 109,50
UTANG + EKUITAS 98.000 110.000 100,00 112,24
TAHUN TREND (%)
Keterangan
2009 2010 2009 2010
Penjualan 90.000 114.000 100,00 126,67
Harga Pokok Penjualan 55.000 72.000 100,00 130,91
Laba Kotor 35.000 42.000 100,00 120,00
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13.500 15.000 100,00 111,11
Biaya Bunga 1.500 1.500 100,00 100,00
Biaya Asuransi 500 1.000 100,00 200,00
Biaya Iklan 4.500 6.500 100,00 144,44
Biaya Utilitas 2.000 2.500 100,00 125,00
Biaya Depresiasi 7.500 8.500 100,00 113,33
29.500 35.000 100,00 118,64
Laba Sebelum Pajak 5.500 7.000 100,00 127,27
Pajak Penghasilan 800 1.250 100,00 156,25
Laba Bersih 4.700 5.750 100,00 122,34
TERIMA KASIH