Anda di halaman 1dari 29

Devi Yunita Purba

1010312096
Preseptor:
Prof.dr.Azamris, Sp.B(K)Onk
PENDAHULUAN
penyebab utama Sebahagian besar kanker
ketiga kematian rectum dan kolon terdiri
dari adenokarsinoma
akibat kanker laki-laki dan perempuan (98%). Karsinoma rektal
pada pria dan hampir sama lainnya, termasuk
karsinoid (0,4%),
wanita di Amerika limfoma (1,3%), dan
Serikat sarcoma (0,3%).

(Depkes) kanker
Di Indonesia keganasan kolorektal usia kurang
setelah kanker prostat dari 45 tahun pada 4
dan kanker payudara kota besar di Indonesia:
dengan persentase 47,85% di Jakarta,
11,5% 54,5%di Bandung,
44,3%di Makassar dan
48,2%di Padang.
2
TINJAUAN PUSTAKA

anatomi 3
DEFINISI KARSINOMA REKTAL

• Tumor maligna dari jaringan epithelial dari


rektum, yaitu bagian terakhir dari kolon.
• Kanker rektum paling sering dimulai pada sel-
sel yang melapisi bagian dalam rektum.
• Kanker rektum sering memberi gambaran
pertama sebagai polip prakanker.

4
EPIDEMIOLOGI
di Indonesia cukup tinggi; angka
kematiannya

Perbandingan insidensi pada laki-laki dan


perempuan adalah 3 berbanding 1

<50% kanker kolon dan rektum ditemukan


di rektosigmoid

populasi usia terbanyak berada pada usia


51-60 tahun yaitu sekitar 35% (RS Kariadi)

5
ETIOLOGI

Kelompok yang diturunkan


Obesitas, kurang olah
(inherited) yang mencakup
kurang dari 10%
raga, merokok,
konsumsi alkohol

Kelompok sporadik (70%)

Kelompok familial, (20%)

6
PATOFISIOLOGI

7
GEJALA KLINIS
Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah
segar maupun yang berwarna hitam.

Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong
saat BAB

Feses yang lebih kecil dari biasanya

Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa
penuh pada perut atau nyeri

Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

Mual dan muntah,

Rasa letih dan lesu


8
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
FISIK

ANAMNESIS

9
STADIUM

10
11
TATALAKSANA

Operasi Terapi
radiasi

Kemoterapi Terapi
target
12
PROGNOSIS

Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk kanker rektal


adalah sebagai berikut
Stadium I - 72%
Stadium II - 54%
Stadium III - 39%
Stadium IV - 7%

13
14
Anamnesis
Pasien permepuan, 64 tahun, dibawa ke RSUP Dr.M.Djamil
Padang dengan keluhan utama:
Buang air besar berdarah yang meningkat sejak 10 hari sebelum
masuk rumah sakit

15
RPS

Buang air besar berdarah yang meningkat sejak 10


hari sebelum masuk rumah sakit. Keluar darah dari anus
sejak lebih kurang 6 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Darah menetes dan disertai lendir. Darah berwarna
merah segar.
Pasien mengalami BAB seperti feses kambing (+), sejak
6 bulan yang lalu.
Pasien mengalami nyeri saat BAB sejak 6 bulan yang
lalu.

16
Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat pemakaian antikoagulan tidak ada.
Nafsu makan pasien berkurang sejak 3 bulan yang lalu.
Badan terasa lemah (+) sejak 3 bulan yang lalu.
Mual (-), muntah (-)
Demam tidak ada
Sakit kepala hebat (-)
Sesak nafas (-)
Riwayah diare (-), konstipasi(+).
BAK tidak ada keluhan
17
RPD

Riwayat Diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu, dan


sekarang mendapat terapi injeksi insulin
Riwayat Hipertensi sejak 2 tahun yang lalu

18
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keganasan.
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan dan
Kebiasaan
- Pasien tidak bekerja
- Riwayat merokok (-), Riwayat konsumsi alkohol (-)
- Riwayat makan sayuran dan buah-buahan kurang

19
P. FISIK

KeadaanUmum : Sakit sedang


Kesadaran : komposmentis kooperatif
Gizi : Sedang
TinggiBadan : 158 cm.
BeratBadan : 60 kg
Tek. darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Nafas : 21 kali/menit
Suhu : 36,50C.
Kulit : Teraba hangat, tampak pucat
20
Paru:
Inspeksi : simetris kiri - kanan, gerakan
pernafasan normal
Palpasi : fremitus ki=ka
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas bronkovesikuler, ronchi (-
/-), wheezing (-/-)
Jantung:
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari lat.
LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada. 21
Status Internus
Rambut : Beruban, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (+/+) ,sklera tidak ikterik.
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Telinga :Tidak ditemukan kelainan
Gigi dan mulut : Karies (+)
Leher : JVP 5-2 cmH2
KGB : Tidak teraba pembesaran KGB di inguinal

22
Abdomen:
Inspeksi : Distensi tidak ada
Palpasi : Supel, Hepar dan Lien tidak
teraba, nyeri lepas tidak ada,
nyeri tekan tidak ada, shifting dullness (-)
Perkusi :Timpani,
Auskultasi :Bising usus (+) Normal

23
STATUS LOKALIS REGIO ABDOMEN

Inspeksi : Distensi (-), DC (-), DS (-)


Palpasi: Nyeri tekan (-) nyeri lepas(-), supel, shifting
dullness (-)
Perkusi: Timpani
Auskultasi: Bunyi usus (+)
Anus :
RT : anus: Tampak perdarahan, teraba massa ukuran
7x6x3 cm, permukaan berpapil, konsistensi keras, batas
tidak tegas abses(-).
Sfingter: menjepit kuat
Mukosa: berbenjol
Ampula: lapang
24
P. LAB

Hasil pemeriksaan Laboratorium (25 Jan 2017 )


Hb: 10,1 gr/dl
Leukosit : 12.430/mm3
Trombosit: 387.000/mm3
Hematokrit: 30%
PT: 9,9 detik
APTT: 36,9 detik
Kesan : Anemia ringan, leukositosis

25
Diagnosis Kerja
Tumor rekti susp. maligna
Anemia ringan
DM tipe II
Hipertensi

26
P. PENUNJANG

Cor dan pulmo tak tampak kelainan


27
Hasil : Scope masuk
sepanjang 50 cm. Scope
tidak dapat diteruskan
karena lapangan
pandang ditutupi oleh
feses. Tampak polip rekti.
Tak tampak divertikel.

Kesimpulan: Polip rekti

28
TATALAKSANA
• IVFD RL 12 jam/kolf
.
• Ceftriaxon 2x1 gr
• Ketorolac 3x30 mg
. • Ranitidine 2x30 mg

• Polipektomi
.
29

Anda mungkin juga menyukai