Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PEMECAHAN MASALAH PADA PASIEN

HEMOPTOE EC SUSPEK BRONKHITIS DD SUSPEK


TB PARU DI PUSKESMAS BULILI DENGAN
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Oleh: Veronicha Anggarai (09 14 777 14 038)


Pembimbing: dr. Musdalipa
PENDAHULUAN

 Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh


spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

Prasetya AE. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Semarang : UNS;2014


• Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis (TBC), yang sebagian
besar menyerang paru dan bisa juga organ lainnya.

• WHO memperkirakan paa tahun 2006 terdapat 9,24 juta


penderita TB diseluruh dunia dan meningkat menjadi
9,27 pada tahun 2007.

• Gejala klinis: batuk lama, batuk darah, penurunan berat


badan, terpapar dengan penderita tb, keringat malam.
• Bronkhitis adalah salah satu penyakit paru yang
ditandai dengan dilatasi brunkus lokal yang
bersifat patologik dan berjalan kronik.

• Gejala klinis: batuk, sesak napas, kelelahan,


demam.
MASALAH PENYAKIT MENULAR DI
PUSKESMAS BULILI

Salah satu kasus yang

ditemukan yaitu pada Ny. I

berusia 27 tahun dengan

hemoptoe ec suspek

bronkhitis suspek TB
HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS, DAN
PEMERIKSAAN FISIK TERHADAP
KELUARGA
1. Jenis Pengamatan : Kunjungan rumah

2. Waktu Pelaksanaan :16, 21 september


2017

(09.30 WITA-selesai)

3. Lokasi : jalan Banteng


DIAGRAM KELUARGA

Tn. B Ny. I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
KELUARGA
No Nama JK Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Terakhir
1. Tn. B L KK 32 SMP Buruh -
bangunan
2. Ny. I P Isteri 27 SMA IRT Suspek
bronchitis,
suspek TB
3. An. Y P Anak 3 - - -

4. By. A L Anak 4 bulan - - -

5. Ny. T P Adik 20 SMA IRT -


istri
Bentuk keluarga (goldenberg)

1. Keluarga Besar
(Suami, Istri, serta Anak kandung, Saudara
istri)
SIKLUS KEH-KEL (DUVALL)

3. Keluarga dengan anak pra sekolah


FAMILY CYRCLE

• Pasien Tn. B
K
An. Y
Ny. S
• Suami Pasien
Pasien

• adik By. A
Tn.A
Ny. T
• anak
IDENTITAS PASIEN
Ny. I, 27 tahun

Jalan
Tamat SMA
Banteng

Pembiayaan kesehatan: KIS


ANAMNESE
Pasien Ny.I dengan keluhan batuk bercampur yang dialami
pada ±2 tahun yang lalu, keluhan terkadang disertai sesak dan
nyeri dada, pasien juga pernah batuk mengeluarkan darah pada 1
tahun yang lalu dan pada saat dirawat di puskesmas. Pasien
mengaku berat beratnya turun 2 kg, saat ini pasien sedang
menyusui, Pasien juga mengaku kurangnya nafsu makan. Saat ini
keluhan dirasakan sudah berkurang, hanya batuk berlendir masih
dikeluhkan oleh pasien. Tidak ada keringat saat malam hari, dan
badan terasa lemas. Saat ini pasien sedang menunggu hasil
pemeriksaan sputum dari puskesmas
 Riw. Penyakit Lainnya: pasien mengeluhkan sering nyeri ulu hati

 Riw. Penyakit dahulu: pada tahun 2016 pasien pernah mengalami


keluhan seperti ini

 Riw. Penyakit Dalam Keluarga: keluarga pasien dikampung


menderita keluhan yang sama.

 Riw. pengobatan: 3 hari yang lalu pasien dirawat di puskesmas


bulili dengan keluhan batuk darah.
 Riwayat Sosial Ekonomi:

 Pasien tinggal bersama suami, dua orang anak kandungnya, Adik


pasien. Kebutuhan pasien dan keluarga dicukupi dari hasil kerja
suaminya sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap
yaitu kurang lebih Rp 3.000.000. hubungan pasien dengan
suaminya kurang baik, tetapi pasien enggan menceritakan
masalahnya
• Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya :

Keluarga mengetahui tentang dan bahaya penyakit yang


diderita pasien, tetapi kesadaran dari anggota keluarga
masih kurang mengaplikasikan dikehidupan sehari-hari,
terutama pengetahuan tentang berobat teratur di
puskesmas.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesan Umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis

Vital Sign
• Tekanan darah: 120/80 mmHg
• Nadi : 90 x/menit,
• Suhu badan : 36,8°C
• Pernafasan : 22 x/menit.
• Pemeriksaan kepala
• Bentuk kepala : normocephal
• Rambut : Warna hitam bercampur putih, tidak mudah
dicabut

• Pemeriksaan mata
• Palpebra : Edema (-/-),
• Konjungtiva : Anemis (-/-),
• Sklera : Ikterik (-/-)
• Refleks cahaya (+/+),
Differential diagnosa
Batuk Batuk Penurunan Demam Terpapar Nafsu
lama darah bb dengan makan
penderita menurun
lain

TB + + + + + +
Bronchitis + - - + + +
Usulan terapi

• Ambroxol 3x1
• Bioron 1x1
• Periksa sputum BTA 3x
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
Identifikasi fungsi fisiologis

Hampir Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
selalu (2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral


Ya
(Adaptation) maupun material anak

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, dan anak.

Pertumbuhan Dalam hal ini pasien dapat mengambil keputusan


Ya
(Growth) dengan tanggungjawab

Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup baik


Kasih sayang
karena adanya keakraban di antara anggota Ya
(Affection)
keluarga.
Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar
Kebersamaan
anggota keluarga sudah baik karena adanya waktu Ya
(Resolve)
untuk memecahkan suatu masalah.
Total score 8

Interpretasi
8-10 = Fungsi keluarga sehat
4-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
0-3 = Fungsi keluarga sakit
Mandala of health
Gaya Hidup
Sederhana
Perilaku Lingkungan
Kesehatan Psikososial
Sering konsumsi Ekonomi
makanan yang Pendapatan cukup,
tidak hygenis, kehidupan sosial
kebersihan diri dengan lingkungan
yang kurang sekitarnya kurang
Pel. baik
Kesehatan PasienN. I Lingkungan
Dekat Usia 27 Kerja
dengan Tahun Tidak ada
puskesmas
bulili
Lingkungan
Fisik
Faktor Biologi Lingkungan
Bakteri kurang bersih,
Komunitas rumah sempit,
Sekitar rumah padat, dan kurang
dinding rumah pasien tertata dengan
berseblahan baik Biosfer : Baik

langsungdengan
Fungsi keluarga

Keluarga secara langsung terlibat dalam


pengobatan pasien.
Diagnosis holistik
Diagnosis ibu I dilakukan secara holistik dengan memperhitungkan 5 aksis, yaitu :

 Poin I (Aspek Personal)

Alasan kedatangan : batuk darah

• Poin II (Aspek Klinis)

Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah hemoptoe ec suspek TB dd suspek bronchitis

• Poin III (Aspek Resiko Internal)

Kebiasaan jajan-jajan makanan yang tidak hygine, kurangnya menjaga kebersihan


diri.

• Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)

keadaan lingkungan sekitar rumah yang tidak kondusif.

• Poin V (Skala Fungsional Pasien)

Pasien tidak mampu melakukan aktifitas seperti sebelum sakit


Identifikasi fungsi patologis
Fungsi Pelaksanaan Patol
ogis
Sosial Keluarga pasien tidak membina hubungan baik dengan tetangganya dan +
suaminya
Budaya Ketidakpuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat dari -
pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi
budaya masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara bersifat kondangan,
sunatan, dll

Religius Keluarga ini tidak melakukan shalat lima waktu. +

Ekonomi Pendapatan keluarga tidak tetap ( kadang 3.000.000 per bulan). +

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. +

Pengeta- Pengetahuan pasien tentang penyakit nya dan penularan kepada orang sekitar +
huan masih kurang.

Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera di bawah ke PKM. Keluarga -
menggunakan KIS untuk pembiayaan kesehatan
Identifikasi Lingkungan tempat tinggal

 Ukuran rumah + 3 x 5 m2.


 Tingkat kelembapan rumah cukup
 Penghuni dalam rumah 5 orang.
 Sumber air: PAM
 Lingkungan: jarak dengan
 Pembuangan sampah ada.
tetangga bersebelahan,
 Atap : seng
 plafon : tripleks
 Dinding : batako
 Lantai : keramik/tehel
Denah rumah

Mck

Dapur

Kompor
RUMAH
Skor PHBS
NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Ya 1

2. Memberi ASI esklusif Ya 1


3. Menimbang balita setiap bulan Tidak 0
4. Menggunakan air bersih Ya 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak 0

6. Menggunakan jamban sehat Ya 1


7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Ya 1
10. Tidak merokok di dalam rumah Ya 1

Total jawaban Ya 6
Daftar masalah, rencana dan tindakan intervensi
No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

1. Kurangnya pengetahuan pasien Edukasi tentang -Memberikan informasi mengenai


dan keluarga tentang penyakit gambaran penyakit TB gambaran TB Paru, serta dampak
tuberkulosis paru beserta Paru penularan kepada orang-orang
penularan dan pencegahan disekitar nya, dan bagaimana
nya. pencegahan agar tidak terjadi
penularan kepada orang lain dan
orang-orang disekitar nya.
-Memberi pemahaman mengenai
gejala, dan terapi yang harus
dijalankan.
-Menginformasikan bahwa
penyakit ini bersifat jangka
panjang sehingga dibutuhkan
kesabaran dan perhatian
keluarga.
2. Kebersihan dan cara Konseling tentang Memberikan informasi tentang
menata lingkungan di luar pentingnya menjaga dan pentingnya menjaga dan
rumah masih kurang. memelihara kebersihan & memelihara kebersihan untuk
kerapian. mencegah kontaminasi kuman ke
makanan atau minuman yang
dikonsumsi serta dampaknya
bagi kesehatan.
3. Lingkungan Fisik - Konseling tumah sehat - Menjelaskan kepada pasien
- Lingkungan kurang bersih, akibat-akibat yang dapat
rumah tidak memenuhi standar ditimbulkan jika rumah tidak
sehat.
- Mengajarkan pada pasien
untuk menjaga kebersihan.
Manajemen Komprehensif
1. Promotif - Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
penyakit yang diderita oleh pasien, serta dampak yang dapat
dialami oleh penyakit yang diderita.

2. Preventif - Memotivasi agar pasien dapat lebih memberi waktu istirahat


pada diri pasien.
- Memotivasi agar pasien dapat memakai masker baik didalam
maupun diluar rumah, dan juga menerapkan etika batuk guna
mencegah terjadi nya penularan
3. Kuratif - Diberikan terapi.

4. Rehabilitatif - Konseling mengenai penyakit pasien dan komplikasinya.


Kesimpulan
• Ny.I menderita hemoptoe ec suspek TB suspek Bronkhitis dengan
permasalahan fungsi patologisk keluarga yaitu tingkat
pengatahuan/kesadaran pasien tentang penyakitnya dan
keteraturan kontrol ke puskesmas.

• Keberhasilan dalam penatalaksanaan penyakit sangat bergantung


pada tingkat pengetahuan pasien, motivasi, dan perhatian keluarga
tentang penyakit pasien.
• Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan
dapat terselesaikan dengan tindakan intervensi yang
telah dilakukan.

• Pendekatan kedokteran keluarga harus dilakukan


secara berkelanjutan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai