Anda di halaman 1dari 49

Oleh :

Anik Yulianti, S Kep.Ns


 Psychiatric nursing dianggap
sebagai profesi sejak akhir
abad ke 19
 Awal abad ke 20
berkembang sebagai
spesialisasi dg peran dan fs
yang unik
 Psychiatricnursing is an
interpersonal proces that
promotes and maintenance
patient behaviour that
contributes to integrated
functional
( Stuart sundeen, 1998)
 Philosophycall belief of nursing practise :
- Menggunakan pengetahuan dari biofisikal,
psikososial, science teori personality dan
human behaviour
- Pemilihan dari model-model konseptual
dalam keperawatan jiwa
 Era globalisasi – praktek harus bisa
dipertanggungjawabkan
 Nurse patient relationship berubah
menjadi nurse patient partnership yg
mengembangkan peran perawat jiwa
yg profesional yg elemen2nya :
1. Kompetensi klien dan keluarga
2. Advokasi klien dan keluarga
3. Kolaborasi dg profesi lain
4. Akontabilitas sosial
5. Parameter legal etik
 Peran perawat tdk hanya
bedside care
 Perawat jiwa hrs lebih
sensitif pada lingkungan dan
advokasi terhadap
kebutuhan klien dan
keluarga
 Pengembangan praktek dan
riset
1.PRIMER :
 Health promotion
 Ilness prevention
2. SEKUNDER :
Early detection
Screening, home visit
Treatment of the problem
Crisis intervention
3. TERTIER :
Residual impairment or
disability (penurunan
residu/cacat)
Rehabilitation
Organization after care program
Providing partial hospitalization
(menyediakan rawat inap
partial)
Faktor utama yang membantu untuk
menentukan tingkat ,fungsi dan jenis
aktivitas yang melibatkan perawat jiwa :
1. Legislasi praktek perawatan
2. Kualifikasi perawat,termasuk
pendidikan,pengalaman kerja dan status
sertifikasi (Registered Nurse)
3. Tatanan praktek perawatan
4. Tingkat kompetensi personal dan inisiatif
perawat
1. Aktivitas asuhan
langsung
2. Komunikasi
3. Penatalaksanaan
Kasus
 Peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam,
suatu system.
 Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku
yang diharapkan dari seseorang pada
situasi sosial tertentu (Kozier Barbara,
1995:21)
 Meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan
 Mengurangi biaya perawatan
 Dasar dalam menentukan evaluasi
thdp kelalaian keperawatan
  Dapat dipakai sebagai target
untuk mengukur keberhasilan
asuhan keperawatan
 Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data
kesehatan pasien
 Rasional
Pengkajian dengan wawancara –
membutuhkan ketrampilan komunikasi yang
efektif secara budaya dan linguistik,
wawancara, observasi perilaku, pencatatan,
dan pengkajian pasien yang komprehensif
dan system yang relevan memampukan
perawat kesehatan jiwa untuk dapat bersuara
dalam penilaian keadaan klinis dan
merencanakan intervensi untuk pasien.
 Kondisi keperawatan :
Kesadaran diri
Observasi akurat
Komunikasi terapeutik
Dimensi asuhan yang responsive
Perilaku Keperawatan
Membuat kontrak keperawatan
Mengumpulkan informasi dari pasien dan
keluarga
Validasi data kepada pasien
Mengorganisasi data
Elemen kunci :
 Identifikasi alasan klien mencari
pertolongan
 Kaji fr resiko yg b/d keamanan pasien
yg meliputi potensi terjadinya :
 Bunuh diri atau mebahayakan diri
sendiri
 Perilaku kekerasan
 Gejala putus zat
 Kejang, jatuh/kecelakaan
 Kabur dari RS, Instabilitas fisiologis
Pengkajian kondisi biopsikososial:

 Penilaian kondisi sehat sakit pasien


dan keluarganya
* Perawatan jiwa sebelumnya pada
diri pasien maupun keluarganya
* Pengobatan saat ini
* Respon koping fisiologis
* Status respons koping mental
* Sumber-sumber koping, meliputi
motivasi terhadap perawatan dan
hubungan yang mendukung
 Mekanisme koping yang adaptive
maupun yang maladaptive:

* Masalah-masalah psikososial
dan lingkungan
* Penilaian fungsi global
* Pengetahuan, kekuatan, dan
defisit
 Perawat kesehatan jiwa menganalisa data
hasil pengkajian untuk menentukan
diagnosis
 Rasional
Dasar pemberian asuhan keperawatan jiwa
adalah mengakui dan identifikasi pola
respons penyakit jiwa dan masalah mental
baik aktual maupun potensial
Kondisi keperawatan :

 Pembuatan keputusan yang logis


Pengetahuan tentang parameter normal
Berpikir induktif atau deduktif
Peka terhadap budaya
 Perilaku Keperawatan
Identifikasi pola-pola dalam data
Membandingkan data dengan kondisi
normal
Menganalisa dan sintesa data
Identifikasi masalah dan kekuatan
Validasi masalah dengan pasien
Memformulasikan diagnosis keperawatan
Membuat prioritas masalah
 Elemen Kunci
Diagnosis harus mencerminkan respon
koping adaptif dan maladaptif
didasarkan pada kerangka kerja
keperawatan mis. NANDA
Diagnosis harus berkaitan dengan
masalah-masalah kesehatan atau
keadaan penyakit seperti yang tertulis
dalam DSM atau ICD (Indonesia: PPDGJ)
Diagnosis seharusnya berfokus pada
fenomena dari perawat kesehatan jiwa
 Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi
hasil yang diharapkan secara individual
terhadap pasien
Rasional :
Dalam konteks memberikan asuhan
keperawatan, tujuan akhirnya adalah
mempengaruhi outcome kesehatan dan
meningkatkan status kesehatannya.
 Kondisi Keperawatan
Keterampilan berpikir kritis
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Merumuskan hipotesis
Menspesifikasi hasil yang diharapkan
Memvalidasi tujuan dengan pasien
 Elemen Kunci

Hasil (outcome) seharusnya


diidentifikasi bersama-sama dengan
pasien

Hasil seharusnya diidentifikasi sejelas


dan seobyektif mungkin

Hasil yang dituliskan dengan jelas


membantu para perawat untuk
menentukan efektifitas dan efisiensi
intervensi mereka.
 Sebelum merumuskan hasil yang diharapkan
perawat harus menyadari bahwa pasien mencari
bantuan seringkali mempunyai tujuan mereka
sendiri
Kualitas Kriteria Hasil
· Spesifik dari pada (general) umum
· Measurable (dapat diukur/obyektif) dari pada
subyektif
· Attainable (dapat dicapai) dari pada unrealistic
· Current (sekarang) dari pada outdate
· Adequate jumlahnya dari pada terlalu banyak
atau terlalu sedikit
· Mutual dari pada satu sisi
perawat mengembangkan rencana
asuhan yang menggambarkan intervensi
utk mencapai hasil yg diharapkan
Rasional :
Rencana asuhan digunakan untuk
memandu intervensi terapeutik secara
sistematis, dengan proses dokumen,
dan mencapai hasil yang diharapkan
oleh pasien
Kondisi Keperawatan

Aplikasi teori

Identifikasi aktivitas keperawatan

Validasi rencana dengan pasien


 Elemen Kunci
Rencana asuhan keperawatan harus
bersifat individual (khas) untuk pasien
Intervensi yang direncanakan seharusnya
didasarkan pada pengetahuan terbaru
dalam area praktek keperawatan
kesehatan jiwa
Perencanaan dilakukan dalam kolaborasi
dengan pasien, keluarga, dan tim
kesehatan.
Dokumentasi rencana asuhan adalah
aktivitas keperawatan yang penting.
perawat mengimplementasikan intervensi
yang teridentifikasi dalam rencana
asuhan
Rasional :
Dalam mengimplementasikan rencana
asuhan, perawat kesehatan jiwa
menggunakan rentang intervensi yang
lebar yang dirancang untuk mencegah
sakit mental dan fisik, mempertahankan
dan mengembalikan kesehatan fisik dan
mental. Perawat kesehatan jiwa
menyeleksi intervensi sesuai dengan level
praktek mereka
 Kondisi Keperawatan

Pengalaman klinis sebelumnya

Pengetahuan tentang penelitian

Dimensi responsive dan tindakan dari


asuhan
 Perilaku Keperawatan

Mempertimbangkan sumber yang


tersedia

Mengimplementasikan aktivitas
keperawatan

Menghasilkan alternatif-alternatif

Berkoordinasi dengan anggota tim


lainnya
 Elemen Kunci

Intervensi keerawatan seharusnya


merefleksikan pendekatan holistic
biopsikososial dalam merawat pasien

Intervensi keperawatan diimplementasikan


dengan cara yang aman, efisien, dan penuh
kasih sayang (caring)

Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang


diimplementasikan tergantung pada undang-
undang praktek perawat, kualifikasi perawat
(meliputi pendidikan, pengalaman dan
sertifikasi), tempat pembnerian asuhan, dan
inisiatif perawat
 Perawat kesehatan jiwa menggunakan
intervensi konseling untuk membantu
pasien meningkatkan atau memulihkan
kembali kemampuan koping sebelumnya,
mengembangkan kesehatan jiwa, dan
mencegah penyakit jiwa dan kecacatan.
 Perawat kesehatan jiwa memberikan,
membentuk, dan mempertahankan
lingkungan yang terapeutik, bekerja sama
dengan pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan yang lain
 Perawat kesehatan jiwa menyusun
intervensi sekitar aktivitas keseharian
pasien untuk mengembangkan
kemampuan perawatan diri dan
kesehatan fisik dan mental.
 Perawat kesehatan jiwa menggunakan
pengetahuan tentang intervensi
psikobiologikal dan mengaplikasikan
keterampilan klinis untuk mengembalikan
status kesehatan pasien dan mencegah
terjadinya kecacatan di masa depan.
 Perawat kesehatan jiwa melalui
pendidikan kesehatan membantu
pasien mencapai pola hidup yang
memuaskan, produktif dan sehat.
 Perawat kesehatan jiwa memberikan
manajemen kasus untuk
mengkoordinir pelayanan kesehatan
yang komprehensif dan menjamin
perawatan berkesinambungan
 Perawat kesehatan jiwa menggunakan
strategi dan intervensi untuk
meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan dan mencegah penyakit
jiwa
 Intervensi berikut ini(VH – VJ) dapat
dilaksanakan hanya oleh Perawat
Spesialis Keperawatan Jiwa
 Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ)
menggunakan psikoterapi individu,
kelompok, dan keluarga, dan penanganan
terapeutik lainnya untuk membantu pasien
mencegah penyakit jiwa dan disabilitas serta
meningkatkan status kesehatan mental dan
kemampuan berfungsi
 Perawat SKJ menggunakan otoritasnya
untuk membuat resep, prosedur dan
penanganan sesuai dengan peraturan
perundangan
(di Indonesia belum bisa)
 Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk
meningkatkan kemampuan perawat lain
dalam memberikan pelayanan kepada
pasien dan berdampak perubahan pada
system
mengevaluasi perkembangan klien dalam
mencapai hasil yang diharapkan
Rasional :
Asuhan keperawatan adalah proses yang
dinamis meliputi perubahan pada status
kesehatan pasien sepanjang waktu, memberikan
tambahan data, diagnosa berbeda, dan
modifikasi dalam rencana asuhan.
evaluasi adalah proses berkesinambungan
dalam menilai efek keperawatan dan regiment
asuhan terhadap status kesehatan pasien dan
hasil yang diharapkan.
 Kondisi Keperawatan

Supervisi

Analisa diri

Peer review

Partisipasi pasien dan keluarga


 Perilaku Keperawatan
Membandingkan respons pasien dan
kriteria hasil yang diharapkan
Review proses keperawatan
Memodifikasi proses keperawatan
sesuai kebutuhan
Berpartisipasi dalam aktivitas
peningkatan mutu
 Elemen Kunci

Evaluasi adalah proses terus menerus


(on going process)

Partisipasi pasien dan keluarga adalah


penting

Pencapaian tujuan seharusnya


didokumentasikan dan revisi rencana
asuhan seharusnya diimplementasikan
 Std I : Kualitas asuhan
 Std II : Penilaian kinerja
 Std III : Pendidikan
 Std IV : Hubungan dengan sejawat
 Std V : Etika
 Std VI : Kolaborasi
 Std VII : Riset
 Std VIII : Pendayagunaan sumber

Anda mungkin juga menyukai