Pembimbing :
dr. Laksitarini, Sp.S
OLEH :
Desi Safira
Epilepsi didefinisikan sebagai kumpulan gejala dan
tanda-tanda klinis yang muncul disebabkan
gangguan fungsi otak secara intermiten, yang
terjadi akibat lepas muatan listrik abnormal atau
berlebihan dari neuron-neuron secara paroksismal.
Epileptic seizure
Manifestasi klinis yang serupa dan berulang secara
paroksismal, yang disebabkan oleh hiperaktivitas
listrik sekelompok sel saraf di otak yang spontan
dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak
akut (“unprovoked”).
Penyebab Epilepsi ?
Idiopatik
Kriptogenik
Cedera otak
Infeksi
Penyakit keturunan
Tumor otak
Epidemiologi
Menurut WHO sekitar 50 juta penduduk dunia
mengidap epilepsi
Tertinggi; kanak-kanak dan usia lanjut.
Menurun pada dewasa muda dan pertengahan.
Pria > wanita.
Faktor Pencetus
Kurang tidur
Stress emosional
Infeksi
Obat-obat tertentu
Perubahan hormonal
Alkohol
Terlalu lelah
Klasifikasi Epilepsi menurut tipe serangan
A. Bangkitan Parsial
1. Bangkitan Parsial Sederhana
2. Bangkitan Parsial Kompleks
3. Bangkitan umum sekunder
berasal dari bangkitan parsial sederhana/parsial kompleks
menjadi bangkitan umum (biasanya tonik klonik)
B. Bangkitan umum
1. Absence seizure (Petit Mal)
2. Tonik-Klonik (Grand Mal)
3. Epilepsi Mioklonik
4. Epilepsi Atonik (Astatic Seizure)
5. Clonic seizure
6. Tonic seizure
C. Kejang yang tidak terklasifikasikan
Klasifikasi
Klasifikasi menurut sindroma epilepsi
Berkaitan
dengan letak
fokus
Idiopatik Simptomatik
- Lobus temporalis
Epilepsi Epilepsi pada
- Lobus frontalis
anak dengan
Rolandik paroksismal - Lobus parietalis
benigna oksipital - Lobus oksipitalis
Umum
Berkaitan
dengan lokasi Epilepsi yang
Idiopatik Simptomatik dan epilepsi berkaitan
umum dengan situasi
(campuran 1
dan 2)
Neurotransmiter yang berperan
Glutamat, yang merupakan brain’s excitatory
neurotransmitter
GABA (Gamma Aminobutyric Acid), yang bersifat
sebagai brain’s inhibitory neurotransmitter.
Patofisiologi
Kejang disebabkan karena ada
ketidakseimbangan antara
pengaruh inhibisi dan eksitatori
pada otak
gangguan kongenital,
gangguan neurologik fokal atau difus.
Diagnosis pasti :
Atas dasar : gejala dan tanda klinis ictal yang
ditunjang EEG epileptiform
Diagnosa Banding
Sinkope
TIA
Migraine
Paroksismal dyskinesia
Bangkitan panik yg psikogenik
Stroke emboli
Pengobatan
Obat antiepilepsi (OAE) merupakan terapi
utama pada manajemen epilepsi
Jenis bangkitan OAE lini pertama OAE lini kedua OAE yang OAE yang dihindari
dipertimbangkan
Tonik Sodium Valproate Clobazam Phenobarbital Carbamazepine
Lamotrigine Levetiracetam Phenytoin Oxcarbazepine
Topiramate
Atonik Sodium Valproate Clobazam Phenobarbital Carbamazepine
Lamotrigine Levetiracetam Phenytoin Oxcarbazepine
Topiramate Acetazolamide Phenytoin
Fokal Dengan / Carbamazepine Clobazam Clonazepam
Tanpa Umum Oxcarbazepine Gabapentin Phenobarbital
Sekunder Sodium Valproate Levetiracetam Acetazolamide
Topiramate Phenytoin
Lamotrigine Tiagabine
Tonik Klonik Carbamazepine Clobazam Clonazepam
Phenobarbital Levetiracetam Acetazolamide
Phenytoin Oxcarbazepine
Valproate Lamotrigine
Topiramate
Absance Sodium Valproate Clobazam Carbamazepine
Lamotrigine Topiramate Gabapentin
Oxcarbazepine
Mioklonik Sodium Valproate Clobazam Carbamazepi ne
Topiramate Topiramate Gabapentin
Levetiracetam Oxcarbazepine
Lamotrigine
Penghentian OAE
Minimal 2 tahun bebas serangan.
EEG perbaikan - normal.
Cara:
* Dosis diturunkan 25% dari dosis awal
secara bertahap tiap bulan selama 3-6
bulan.
* Jika digunakan > 1 OAE → hentikan mulai
dari 1 jenis OAE yang bukan obat utama
(satu per satu).
KOMPLIKASI
Kematian mendadak
Status epileptikus