Anda di halaman 1dari 25

TATA CARA WUDLU

Oleh :
Budi Prasetyo

Disampaikan pada
Pengajian rutin tanggal 23-an
Di Masjid al-Kautsar-Mendungan-Pabelan
23 Januari 2010
Dasar Perintah Wudlu
 Al-Qur’an

‫ص ََل ِة‬ َّ ‫ين آ َ َمنُوا ِإ َذا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
‫ق‬ِ ‫ف‬
ِ ‫ا‬‫ر‬َ ‫م‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬
ِ ‫م‬ْ ُ
‫ك‬ َ ‫ي‬‫د‬ِ ‫ي‬
ْ َ ‫أ‬ ‫و‬
َ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ َ
‫ه‬ ‫و‬ ‫ج‬ُ ‫و‬
ُ ‫وا‬ ُ ‫ل‬ ‫س‬ِ ْ
‫غ‬ ‫ا‬ َ ‫ف‬
‫س ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم ِإلَى‬ ِ ‫س ُحوا ِب ُر ُءو‬ َ ‫ام‬ ْ ‫َو‬
‫ا ْل َك ْعبَ ْي ِن‬
 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan taganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)
Dasar Perintah Wudlu
Hadits Nabi
 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku
diperintahkan untuk berwudhu apabila hendak
mengerjakan shalat.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud,
An-Nasa’i dengan derajad shahih)

 Hadits dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah


saw bersabda, ” Tidak diterima shalat salah seorang
dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Niat

‫ام ِر ٍئ‬
ْ ِ‫ل‬‫ك‬ُ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬ َّ
َ َِ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫ت‬
ِ ‫ا‬َّ ‫ي‬ ‫الن‬
ِ ‫ب‬ ‫ل‬
ُ ‫ا‬ ‫م‬ ْ
‫ع‬ َ
ِ َ ‫ ِإنَّ َما ْاْل‬
‫َما نَ َوى‬
 Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya,
dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa
yang diniatkannya. ” (HR. Bukhari dan
Muslim).
 Dan yang perlu untuk diperhatikan, bahwa niat
di sini letaknya di dalam hati dan tidak perlu
dilafazkan.
Tasmiyah
َ‫عَلايَـه‬
َ‫لا وَضَـَو اَء لَ اَمـنَ َلاـمَ َياذَكَـرَ اسَ اَم للاَ ا‬
َ

Tidak ada (keutamaan) wudlu bagi


orang yang tidak menyebut nama
Allah (Bismillah)
(HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah •
Membasuh Kedua Tangan
َ‫ظَأ ا احدكمَمنَناوَمهَفاالاَياغمسَيا ادهَفى اإلنااءَ احتَّى‬ ‫قاا الَإذااَاستايقا ا‬ 
َ‫ىَأ اي انََااتاَْياده‬
َ ‫ياغسلا اهاَثاالاثًاَفاإنَّهَلاَيادر‬

Apabila salah seorang dari


kalian bangun dari tidurnya
maka janganlah
memasukkan tangan ke
dalam bejana sehingga
membasuhnya tiga kali,
karena ia tidak tahu kemana
tangannya menginap
Bersiwak

‫اك ِع ْن َد‬ ِ ‫علَى أ ُ َّمتِى ْل َ َم ْرت ُ ُه ْم ِب‬


ِ ‫الس َو‬ َ ‫ق‬ ُ َ ‫• لَ ْوالَ أ َ ْن أ‬
َّ ‫ش‬
‫صَلَ ٍة‬َ ‫ك ُِل‬

• Andaikata tidak memberatkan atas ummatku


niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak
setiap kali shalat
• (HR Muslim)
Berkumur, Istinsyaq
dan Istintsar

َ‫َواستانشاقاَ اواستانث ا ارَثاالثاًََثاالث‬


‫ض ا‬‫ فا امض ام ا‬
َْ‫غارفاا‬
 lalu berkumur-kumur, ber-istinsyaq dan beristintsar
tiga kali dengan tiga cidukan (HR al-Bukhari dan
Muslim)
Kesalahan
1. Banyak yang
mengabaikan istinsyaq
dan istintsar
2. Umumnya dalam
istinsyaq air Cuma
ditempelkan di hidung
3. Istinsaq mengambil air
baru, bukan air untuk
berkumur
Membasuh Wajah
 ً ‫َوج اههَثاالثَا‬
‫س ال ا‬ ‫َث َّمَ ا‬،
‫غ ا‬
 Kemudian dia membasuh wajahnya
tiga kali.
Membasuh Tangan hingga Siku
َ‫اويا اديهَإلاىَالمرفاَقاين‬
‫ثاالثًا‬
 Kemudian dia
membasuh
kedua tangannya
hingga siku tiga
kali
Mendahulukan Kanan

َ‫بَالت ََّياام ان‬


ُّ ‫َرسولَللاَصلىَللاَعليهَوسلمَيح‬ ‫ان ا‬‫• اك ا‬
َ‫ (متفق‬.َ‫َوفيَشاأنهَكَله‬ ‫طهوره ا‬ َ‫َو ا‬ ‫فيَتافاعُّله ا‬
‫َوت ا ار ُّجله ا‬
)‫عليه‬
• Rasulullah saw suka mendahulukan anggota badan
yang kanan dalam memakai sandalnya, melangkah
berjalan, bersuci dan dalam segala urusannya (HR.
Muttafaq 'Alaihi).
Mengulang 3 x
‫ست َ ْنث َ َر ثََلَثًا ث ُ َّم‬
ْ ‫ض ثََلَثًا َوا‬ َ ‫ض َم‬ ْ ‫• ث ُ َّم َم‬
ُ‫س َل يَ َده‬ َ ‫غ‬ َ ‫ت ث ُ َّم‬ ٍ ‫ث َم َّرا‬ َ َ‫س َل َو ْج َههُ ثََل‬ َ ‫غ‬ َ
……‫ق ثََلَثًا‬ ِ َ ‫ف‬ ‫ر‬
ْ ‫م‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫إ‬
ِ ‫ى‬َ ‫ن‬ ‫م‬ْ ُ ‫ي‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬
• Kemudian ia berkumur tiga kali, menghirup air
tiga kali, membasuh wajah tiga kali kemudian
membasuh tangan kanannya tiga kali …
Kesalahan

َ‫س الََيا اداهَاليَمنى‬ ‫ ث َّمَ ا‬


‫غ ا‬
 Banyak yang
mempraktekkan
َ‫ث‬ ‫الاىَالمرفاقََثاالا ا‬
hadis ini dengan َ‫س الَيا اَداه‬
‫غ ا‬َ‫ام َّراَْث َّمَ ا‬
membasuh tangan
kanan sekali lalu
ََ‫اليس ارىَمثَ الَذل ا‬
 kemudian membasuh tangan
tangan kiri sekali, kanannya sampai dengan
dan diulang tiga kali siku tiga kali, kemudian
membasuh tangan kirinya
seperti itu juga
Mengusap Kepala

‫ احتَّىَ َذا اه ا‬,َ‫َرَأسه‬


َ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ َّ
‫د‬ ‫ا‬ ‫ق‬‫م‬ ََ‫ا‬ ‫ َا ادأ‬
‫ ثَ َّم ا‬,َ‫َه اماَإلاىَقافااه‬
َ‫َر َّده اَماَ احتَّى‬
َ‫ار اج اعَإلاىَال ام اكانَ الَّذيََا ادَأ ا منه‬
 Di dalam riwayat yang lain
dikatakan, :Dia memulai dari arah
depan sehingga dia mengusapkan
kedua tangannya hingga ke
tengkuknya, kemudian
dikembalikan lagi kedua tangannya
sampai ke tempat semula.
Mengusap Telinga

َ‫َواذَنايه‬ ‫س احََ ارأسَه ا‬


‫ ام ا‬
‫اَوَااطَن اها‬
‫ا‬ ‫ه‬
‫ا‬ ‫ر‬
‫ا‬ ‫ه‬‫ا‬ ‫ظا‬
 Nabi saw mengusap
kepalanya dan dua
telinganya luar dan
dalamnya
Catatan:
 Jika memiliki jenggot lebat, sehingga ada
bagian yang tidak terbasuh tanpa
menyela-nyela jenggot, maka hukum
menyela-nyela itu wajib.
 Anas bin Malik ra, bahwasanya apabila
Rasulullah saw berwudhu, beliau
mengambil setelapak air kemudian
memasukkannya ke bawah dagunya
selanjutnya menyela-nyela jenggotnya.
Kemudian bersabda, “Demikianlah Rabbku
memerintahkanku.”
 (HR. Abu Dawud, Al-Baihaqi, Al-Hakim dengan sanad shahih lighoirihi).
Kesalahan
1. Membasuh kepala
hanya dengan  Kepala diusap, bukan
memercikkan air ke dibasuh
kepala
 Mengusap kepala cukup
2. Mengusap kepala tiga sekali
kali
 Telinga itu bagian dari
3. Mengambil air yang kepala, sehingga tidak
baru untuk mengusap perlu mengambil air lagi
telinga untuk mengusapnya
Kesalahan

 Banyak terjadi  Yang benar,


mengusap kepala mengusap kepala
tiga kali cukup sekali
 Atau hanya  Kepala diusap
memerciki kepala keseluruhan,
dengan air saja sebagaimana
ditujukkan di dalam
hadits
Membasuh kaki
dan menyela-nyela di antara jemari
َ‫ل رجلايه‬
َ‫س ا‬ ‫ث َّمَ ا‬
‫غ ا‬

Kemudian
beliau
membasuh
kedua
kakinya
Kesalahan

 Kaki kadang-kadang
َ‫ اوي ٌلَلالاعَقاابَم ان‬
tidak dibasuh َ‫النَّار‬
dengan sempurna,
sehingga tumitnya
masih kering karena  "Celaka bagi
tidak terkena air
tumit-tumit dari
neraka".
 (HR Muslim)
Catatan:

 Menyela-nyela di
antara jari jemari
kaki atau tangan
adalah wajib apabila
tanpa disela-selai
ada kemungkinan
kurang sempurna
dalam membasuh
kaki.
Do’a
َ‫َوح ادهَ لا‬ ‫ا‬ ‫للا‬ َّ َ
‫ل‬ ‫َا‬‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫َإ‬‫ا‬ ‫ل‬ َ‫ن‬ ‫ا‬ ‫َأ‬‫د‬ ‫ه‬‫ش‬‫ا‬
‫• أ ا‬
َ‫عَده‬‫َوااش اَهدَا ا َّنَم اح َّم ًَداَ ا‬، ‫ا‬
‫شاري اََل ا‬
‫ه‬
. َ‫او ارسوله‬
• Dari 'Umar bin Khattab berkata, telah bersabda Rasulullah saw.
"Tiada seorangpun diantara kamu yang berwudlu' kemudian ia
menyempurnakan wudlu'nya, lalu berdo'a (membaca) "asyhadu anlaa
ilaaha ... dst ... " melainkan akan dibukakan baginya delapan dari
pintu-pintu syurga yang dia dipersilahkan masuk dari mana ia suka“
(Muslim)
Shalat Sunnah Wudlu
َ‫صلَّى‬
َ‫ ث َّمَ ا‬,َ‫ضأاَناح اوَوضَوئيَ اه اذا‬َّ ‫ امنَت ا او‬
َ‫سهَغَف ارَلاه‬ ‫ لَي احدثَ فيه اماَناف ا‬,َ‫اركعاتاين‬
َ‫اماَتاقا َّد امَمنَ اذنَه‬
 “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini
kemudian sholat dua raka’at dalam keadaan tidak
terlintas pikiran apapun (dalam urusan keduniaan) di
dalam benaknya niscaya dosa-dosanya yang telah
berlalu akan diampuni.”
 lihat
PENUTUP
‫ ارََّنااَلاَعل امَلانااَالََّ اماَ اعلَّمتانااَإنَّ اََأان ا‬
‫َْالَ اعليمَال احكي َم‬
 Waha Rabb kami, tiada ilmu pada kami melainkan apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami,
sesungguhnya Engkau adalah Maha mengetahui dan
maha bijaksana
‫ اللَّه َّمَانفاعنااََ اماَ اعلَّمتان ا‬
‫ااَو اعلمنااَ اماَ اينفاَعن ا‬
‫ااَوزدنااَعل ًما‬
 Ya Allah, Berilah manfaat pada apa yang telah Engkau
ajarkan, dan ajarkanlah kepada kami apa-apa yang
bermanfaat bagi kami, dan tambahkanlah ilmu
kepada kami
ً ‫َوااخيرَا‬
‫َّلِلَا ا َّولً ا‬
َّ ‫ اوال احمد‬
 Segala puji bagi Allah, pada awal dan akhirnya

Anda mungkin juga menyukai