Anda di halaman 1dari 92

Baedah Madjid

Bgn. Mikrobiologi
Fak. Kedokteran Unisa Palu
2015
Infeksi
Sistem Reproduksi

Sexual Infeksi yg
Transmitted Mengganggu
Diseases Kehamilan/ Janin

Infeksi Sal
Reproduksi
Setelah pembelajaran ini selesai, mahasiswa
diharapkan sudah dapat menjelaskan tentang
mikroba penyebab infeksi saluran reproduksi dan
mikroba yang menganggu kehamilan dan janin

Setelah pembelajaran ini selesai, mahasiswa


diharapkan sudah dapat:
1. menyebutkan mikroba penyebab infeksi sistem
reproduksi, dan yang menganggu
kehamilan/janin, dan kelainan lain di sistem
reproduksi.
Setelah pembelajaran ini selesai, mahasiswa
diharapkan sudah dapat:
2. Menyebutkan :
•klasssifikasi,
•sifat-sifat,
•faktor virulensi,
mikroba penyebab infeksi di bidang obgin.
3 Menyebutkan
•manifestasi klinik ,dan
•pengobatan,.
infeksi di bidang obgin
4. Menjelaskan ttg patomekanisme dan diagnosis
laboratorium mikroba penyebab infeksi di bidang
obgin
Pertahanan tubuh FN
Genetalia -Mukos yang disekresi Non hemolytic
wanita (anak- -secretory IgA Streptococcus,
Staphylococcus,
anak & post-
Corynebacterium,
menopause) Lactobacillus
Genetalia pH asam Didominasi oleh:
wanita  Mukos yang disekresi  Lactobacillus
 Secretory IgA  Candida
Genetalia
laki-laki
Pertahanan tubuh FN
Genetalia Sama dgn sistem Urethra: sama
laki-laki urinarius: seperti sal kemih
 Bilasan urine Bgn luar penis:
 Tidak ada resweptor Pseudomonas &
khusus untuk mikroba yg
Staphylococcus
bukan FN
 Pelepasan epith saluran  Sulcus pd penis
kemih yg tdk disirkum:
 Secretory IgA Gr negatif
 Lysozyme anaerobik
 Lactoferrin dlm urine
1. Mikroba yg ada hubungannya dgn
vaginitis

2. Mikroba penyebab infeksi pelvis


wanita
3. Mikroba penyebab infeksi pada
wanita hamil
Pelvic Inflamatory Disease (PID)
Endometritis Postpartum dan Post
Operasi Kaisar
Infeksi Episiotomi
Sepsis Postabortus
Infeksi Postoperasi Ginekologis
MIKROBA YG BIASA MENYEBABKAN PID SISTEM
Bakteri Aerobik Neisseria gonorrhoeae Urogenitalia
Chlamydia trachomatis Urogenitalia
Gardenella vaginalis
Escherechia coli Urogenitalia
Streptococcus spp. Respiratoria
Haemophillus influenzae Respiratoria
Bakteri Bacteroides spp.
Anaerobik Peptostreptococcus spp.
Peptococcus spp.
Provotella spp.
Porphyromonas spp.
Mycoplasma Mycoplasma hominis Respiratoria
Mycoplasma genitalium
PENYEBAB POTENSIAL INFEKSI POST-OP PADA SISTEM
DAERAH PELVIS
Bakteri Aerobik Streptococcus spp. Respiratorius
Enterococcus faecalis Urogenitalia
Staphylococcus aureus Respiratorius
Staphyl. epidermidis Urogenitalia
Escherechia coli Urogenitalia
Klebsiella pneumoniae Urogenitalia
SISTEM vaginalis
Gardnerella
Bakteri Anaerobik Bacteroides spp.
Peptostreptococcus spp.
Prevotella bivia
Prevotella disiens
Fusobacterium spp.
Mycoplasma Mycoplasma hominis Urogenitalia
Ureoplasma urealyticum Urogenitalia
PENYEBAB POTENSIAL INFEKSI POST-ABORTUS SISTEM
Streptococcus spp. Respiratorius
Bakteri Aerobik Enterococcus faecalis Urogenitalia
Staphylococcus aureus Respiratorius
Staphyl. epidermidis Urogenitalia
Escherechia coli Urogenitalia
Klebsiella pneumoniae Urogenitalia
Gardnerella vaginalis
Bakteri Anaerobik Clostridium perfringens
Clostridium tetani
SISTEM
Bacteroides spp.
Peptostreptococcus spp.
Prevotella bivia
Prevotella disiens
Fusobacterium spp.

Mycoplasma Mycoplasma hominis Urogenitalia


Ureoplasma urealyticum Urogenitalia
AKIBAT INFEKSI TERTENTU PADA KEHAMILAN
INFEKSI AKIBAT PADA IBU DAN ANAK
Malaria Sering terjadi, lebih berat pd kehamilan. Meningkatkan
kejadian LBW, IUGR, kelahiran pre-term , aborsi dan
kelahiran mati.
Malaria Kongenitalis
Listeriosis Infeksi maternal ringan, tp me ↑kan suseptibilitas
Akibat serious pd fetus: amnionitis, kelahiran pre-term,
abortus septik, kelahiran mati.
Varicella zoster Jarang pd orang dewasa → risiko terjdnya varicella
pneumonia
Risiko terjdnya: abortus, dan kelahiran mati.
Varicella kongenitalis
Measles Me↑kan kematian ibu hamil (pneumonia)
Risiko kelahiran prematur
Developmental abnormality (heart d, cleft lip)
Group B Sepsis terjd pd 1-3/1000 neonates, mortality
Streptococci rates tinggi
LBW = Low Birth Weigh
IUGR = Intrauterin Growth Deterdation
AKIBAT BEBERAPA STD PD KEHAMILAN
INFEKSI AKIBAT PADA IBU & ANAK
Neisseria gonorrhoeae Ophthalmia neonatorum, kelahiran pre-
term, infeksi nifas
Chlamydia trachomatis Ophthalmia neonatorum, broncho-
pneumonia, infeksi puerpural, kelahiran
pre-term
Vaginosis Bakterialis Risiko kelahiran pre-term
Trichomonas vaginalis Risiko kelahiran pre-term
Condylomata Risiko papillomatosis pd sistem respirasi:
acuminatum 1/80 – 1/1500
Herpes simplex Herpes Neonatalis: 50% kelahiran dr
ibu dgn herpes primer saat melahirkan.
HIV Penularan pd 25-45%
Risiko: abortus, kelahiran pre-term,
infeksi nifas.
MIKROBA PENYEBAB INFEKSI KONGENITAL
VIRUS BAKTERI
Herpes viruses Triponema pallidum
Parvoviruses Mycobacterium tuberculosis
Rubella virus Listeria monocytogenes
Enteroviruses Campylobacter fetus
Measles virus Salmonella typhi
HIV-1 & HIV-2 Borellia burgdorferi
Hepatitis B virus Brucella spp.
Vaccinia PROTOZOA
Small pox virus Toxoplasma gondii
Adenovirus Plasmodium spp.
Gardnerella vaginalis
Anaerob Fakultatif
Bakteri Anaerob
Basil negative-gram Bacteroides fragilis group .
Provotella spp.
Porphyromonas spp.
Fusobacterium spp.
Basil positive-gram Clostridium perfringens
Coccus positive-gram Peptostreptococcus spp.
Peptococcus spp.
Parasit Parasit
Flagellata Trichomonas vaginalis
Sporozoa Toxoplasma gondii
Infeksi Sal Reproduksi

Wanita Pria
Vaginitis Prostatitis
PROSTATITIS
Penyebab Biota Saluran Cerna
Penularan Transfer endogen dari saluran cerna
Faktor virulensiBermacam-macam
Diagnosis Toucher rectalmemeriksa prostat
Biakan urine atau semen
Pencegahan Tidak ada
Pengobatan Antibiotik, relaksasi otot, alpha
blocker
Gambaran klinik  Sakit pd daerah genitalia
dan/atau bgn belakan
Susah berkemih
MIKROBA PENYEBAB VAGINITIS
VAGINITIS PENYEBAB
Vaginosis Bakterialis Gardnerella vaginalis,
Provotella spp. , Bacteroides
spp. Mycoplasma spp
Vulvovaginal candidiasis Candida albicans
Candida tropicalis
Candida stellatoidea
Candida pseudotropicalis
Vaginosis Trichomonalis Trichomonas vaginalis
Infeksi yg Biasa terjadi Vaginosis Bakterialis
Vulvovaginal Candidiasis
Vaginitis Trichomonalis
Infeksi yg tak Biasa Vaginitis Atropik dgn infeksi sekunder
Benda asing dgn infeksi sekunder
Vaginitis inflamatorius deskuamatif
Streptococcal vaginitis
Vaginitis Ulseratif yg ada
hubungannya dgn Staph. aureus &
Toxic Shock Syndrome
Ulserasi volvovaginalis Idiopatik yg
ada hubungannya dgn HIV
Vaginitis Non-infeksiosa
adalah kelainan ekosistem vagina yg ditandai
dengan perubahan flora dari keadaan normal
yang didominanasi oleh Lactobacillus, menjadi
flora campuran yg terdiri dari:
Gardenella vaginalis, dan species
Provotella,
 Species Bacteroides dan Mycoplasma
Bacterial vaginosis
Penyebab Infeksi campuran, termasuk
Gardnella
Penularan Opportunisme?
Masa Inkubasi Tidak diketahui
Faktor virulensi -
Diagnosis Inspeksi vagina. Atau clue cell pada
preparat Gram atau Pap smear
Pencegahan -
Pengobatan Metronidazole, tinidazole
Simptom & Tanda Duh vagina putih keabu-abuan berbau
amis
Bacterial vaginosis
Patogenesis  Blm jelas, tapi ditandai perubahan
komposisi mikrobiota normal vagina.
 Pelepasan eptel vagina bertambah walau
tak ada inflamasi
 Bau disebabkan oleh hasil metabolik bakteri
anaerobik
 Bs menyebabkan komplikasi pd kehamilan

Epidemiologi Ada hubungannya dgn jumlah pasangan


seksual yg banyak, atau yg baru, tp bs jg terdj
pd org yg tak melakukan hub seksual
Tidak ada bukti → STD
Gardnerella vaginalis
Gardnerella vaginalis:
Ditemukan pd Tractus Urogenital manusia
Pd BV → jumlah banyak→ Digunakan
sebagai st organisme indikator dr sindrom,
Pd BV → Lactobacillus penghasil H2O2 me↓
→ sebaliknya bakteri di bawah ini me↑
- G. vaginalis,
- basil-basil negatif-Gram yg anaerobik
- Peptostreptococci
- Mycoplasma
 Posisi taksonomi Gardnerella vaginalis belum
jelas

 Berdasar sifat-sifat pertumbuhan dan


morfologinya → diklassikasi sebagai st anggota
genus :
-Haemophilus, atau
- Corynebacterium

Tapi dengan penelitian hibridisasi: genus baru


→ Gardnerella
• Basil-basil pleomorfik, coccobacil
• Negatif-Gram → sifat gram bervariasi
• Berbentuk klub, kadang-kadang dgn granula
metahromatik
• Tidak bergerak & tidak berkapsul
• Keanyakan strain: anaerob fakultatif
• Fastidious → kebutuhan nutrisinya
• Tdk butuh hemin maupun nicotinamide adenine
nucleotide
• Β-hemolysis pd human blood agar
• Pigment: kuning muda
Gardnerella vaginalis – Gram stain
Specimen:
- Swab Cervix, urethra & vagina
- Kl ada tanda sepsis : darah

Bisa dideteksi dgn baik menggunaan


pewarnaan Gram
 Kultur tidak direkommendasikan → hasilnya
tdk cukup spesifik untuk memprediksi
reliabiliti adanya sindrom.
GAMBARAN CANDIDA VAGINOSIS VAGINITIS
VAGINITIS BAKTERIALIS TRICHOMONALIS
Jumlah Sedikit spi sedang Sedang Banyak
Warna Putih Putih/abu-abu Kuning
Konsistensi Bergumpal atau Homogen Homogen
tidak
“Busa” Tidak ada Ada Ada
pH <4,5 >4, 7 5,0 – 6,0
Amine test Negatif Positif Kadang-kadang
10% KOH positif
Preparat Normal flora, Clue cells, flora PMNs +++, motile
langsung Blastospore, 40- coccobaciller trichomonands (80-
45% pseu dohype predominan, 90%), no clue cell,
abnormal flora.
leukosit negatif
Gram Blastospore Clue cells, Gr-neg PMNs +++,
Pseudohyphe coccobacil, no Trichomonad, no clue
Gr+ Rods PMN cell
Kriteria Amsel → terdapat 3 dari 4 yg berikut:
Duh tubuh vaginal homogen
Preperat basah langsung dari duh tubuh
vaginal menunjukkan adanya “clue cells”
Bau amis yang khas dari duh tubuh tsb,
terutama setelah ditetesi KOH
(potassium hydroxide) 10%
pH >4,5
Sel-sel epitel
squamous, terutama
di bagian tepi,
ditutupi oleh basil-
basil kecil, sehingga
nampak seperti satu
mozaik.
Gambaran Gram usap vagina normal
Volvovaginal Candidiasis
Penyebab Candida albicans, yeast
Masa inkubasi Biasanya tdk ddiketahui, tapi bl
ada hubungannya dgn pemakai-
an antibiotik: 3-10 hari
Pengobatan Obat antifungal intravaginal,
misalnya clotrimazole
Pencegahan Belum ada
Simptom & Tanda
Volvovaginal Candidiasis
Patogenesis Responsi inflamasi terhdap yeast
yang overgrowth,. Yeast ini yang
biasanya ada pada mikrobiota
normal.
Epidemiologi Candida tidak menular.
Biasanya tidak ditularkan dgn
hubungan kelamin.
Ada hubungannya dgn terapi
antibiotik, pemakaian
kontrasepsi oral , kehamilan, dan
diabetes yg tak terkontrol
Tak ada faktor predesposisi
Vulvovaginal Candidiasis → Superficial
Candidiasis:
 Candidiasis yg paling sering ditemukan
→kulit & mukosa
Flora normal kulit & mukosa → kolonisasi
Faktor-faktor predispoisi:
- Kekebalan sellular tdk normal, atau
neutropenia
- Terapi antibiotik yg lama
- Tindakan Invasif
.Order: Cryptococcales
• Genera: Candida
• Species:
C. albicans : paling patogen.
C. tropicalis,
C. parapsilosis,
C. guilliemondi,
C. kefyr,
C. krusei,
C. lusitaniae,
C. glabrata
C. albicans : fungi
dimorphik

• budding yeast cells,


berkembang biak dgn
budding atau fission
• pesudohyphae,
• true hyphae
= mycelium
A. chlamydospores : besar dan bulat
B. blastospores

B
A. Blastospores & Pseudohyphae
B. Clamydospores, pseudohypha & blastospora
C. Yeast cells bentuk germ tubes
 Pada Sabouraud agar (24 jam pd 37oC):
- lunak, berwarna krem
- berbu ragi
- pesudohyphae tumbuh di bawah
permukaan agar
 Hanya C. albicans yg bentuk pseudo-
hyphae
Pada serum selama ± 90’ pd 37oC:
germ tubes & true hyphae

 Pada corn-meal agar :


- blastospores,
- pseudohyphae
- chlamydospores

Konfirmasi Identifikasi:
Peragian gula-gula & Tes assimilasi
Candidiasis Superfisial (mucocutaneus):
Jumlah candida lokal ↑ → kulit atau epitel rusak
→ invasi lokal yeast & pseudohyphae dimungkinkan
→ Rx inflamasi: abscess piogenik sampai granuloma
khronik.

Candidiasis Sistemik
candida masuk peredaran darah & bila
fagositosis tidak adekuat untuk mencegah
perkembangbiakan dan dissiminasi dari
yeast.
 Candidiasis Cutaneus dan Mucosal
- Vulvovaginitis
- Oral trush
- Cutaneus Candidiasis
- Oncomycosis

Candidiasis Sistemik : dimana saja, misalnya:


- arthritis
- meningitis
- endphthalmitis
- endocardiis

Candidiasis Mucocutaneus Khronik :


onset pd usia awal anak, ada hubungan dgn
immunodefisiensi sellular & endokrinopati
→ infeksi kulit & mukosa superfisial
Specimen
Kerokan lesi superfisial, eksudat, darah, cairan liquor,
biopsi jaringan, urine, bahan dari kateter i.v. yg dilepas
 Pemeriksaan Mikroskopik
- Pewarnaan Gram dari jaringan & , endapan dr LCS dll :
pseudohyphae & budding cells ( positif-Gram)
- Kerokan kulit & kuku → 10% KOH
 Kultur
- Koloni ragi : preparat basah atau Gram:
pseudohyphae, chlamydospore, germ tubes
- Reaksi Biokimia
Serologi (kurang digunakan: sensitiviti &
spesifisitinya ↓)
Titer Ab & Kekebalan cell mediated
 Deteksi DNA
PCR atau hibridisasi → Species
Gambaran Mikroskopik dgn lactophenol
cotton blue (Isolat)
 Hindari gangguan:
- ekosistem flora mikroba tubuh, dan
- keutuhan pertahanan tubuh host

Candidiasis tidak menular, karena


organisme ini terdapat pada semua manusia
normal.
Bakteri anaerob:
 Tak tumbuh pd lingkungan dimana terdpt
O2 dan mati bl terdapat O2 atau radical
O2 toksik .
 pH potensial oksidasi-reduksi (Eh) juga
penting untuk membuat kondisi yg
cocok untuk pertumbuhan anaerobe
Anaerob tumbuh pada Eh yg rendah
atau negatif
Bakteri aerobik:
Membutuhkan O2 sebagai st akseptor
terterminal kacceptor anddan tak akan tumbuh
pada kondisi kondisi.
Bakteri fakultatif anaerob:
Tdk gunakan O2 untuk pertumbuhan &
metabolismenya, tetapi memeroleh
energinya dari fermentasi. Jadi mereka
membutuhkan tekanan O2 yg rendah untuk
tumbuh. Bakteri jenis ini tak bs tumbuh pd
permukaan st medium padat pd lingkungan
dengan 10% CO2 in ambient air.
Bakteri aerob dan anaerob fakultatif, sering sistem
metabolismenya seperti yg tertera di bawah ini,
sedang bakteri anaerob biasanya tidak.
 Sistem cytochrome untuk metabolism O2
 Superokside dismutase, yg mengkataliser Rx
berikut:
O2- + O2- + 2H+ → H2O2 + O2

Katalase, yg mengkataliser Rx di bawah ini:


2H2O2 → 2H2O + O2

Bakteri Anaerob tidak mempunyai


sistem cytochrome
BAKTERI HABITAT NORMAL
Cocci (Spheres)
Gram positive Peptostreptococcus Colon
Peptococcus
Gram negative Veillonella Mouth, colon
Bacilli (Rods)
Gram negative Bacteriodes fragilis Colon
group
Provotella spp Mouth
Fusobacterium Mouth, colon
BAKTERI HABITAT NORMAL
Bacilli (Rods)
Gram Positive Actinomyces Mouth
Lactobacillus Vagina
Propionibacterium Skin
Mobiluncus Vagina
Eubacterium, bifido- Mouth, colon
bacterium & arachnia
Clostridium Colon1
1Juga ditemukan di tanah
 Anaerob penyebab infeksi yg sangat
Sekelompok besar basil negatif-Gram: basil silinder
atau coccobacilli.

 Flora normal flora usus & daerah lain

Paling sering diisolasi: B. fragilis group :


- B. fragilis
- B. avatus
- B. distasonis,
- B. vulgatus
- B. thetaiotaomicron
• Basil negatif-Gram, tipis dan, pucat pd pewarnaan
• Mempunyai pili & kapsul yg terdiri dari polymer dr
dua polysaccharida
• Endotoksin LPS pd outer membrane toksisitasnya
lebih kecil bl dibanding dgn kebanyakan bakteri
negative-Gram
• Salah st anaerob yg paling keras dan mudah
tumbuh. (misleading name)
• Kebanyakan strain menghasilkan superoxide
dismutase dan relatif tolerans terhadap O2 di
atmosfir
• Menghasilkan enterotoksin → penyakit pd saluran
cerna hewan.
Bacteroides fragilis
 Antigen protein yg thermo labil & lipopo-
lysaccharida yg thermos stabil: dijadikan
dasar klassifikasi serologis dari B. fragilis
 B. fragilis bisa dibagi atas serotipe berdasar
hasil tes agglutinasi, gel diffusion, dan
fluorescent-antibody assays.
 Ada st antigen polysaccharide kapsul yang
species-specific (kapsul hanya ditemukan
pada isolat klinis)
 Infeksi endogen, opportunistik
 B. fragilis yg relatif tolerans → survive pd
jaringan teroksidasi dlm period dimana ia
dilepaskan dari flora intestinal.
 Pilinya bersifat adhesif
Polysaccharida apsule → anti-phagocytosis &
menghambat migrasi makrofag.
Kapsul mungkin menstimulasi pembentukan
abscess
 Menghasilkan enzim ekstra sellular:
kollagenase, fibrinolysin, heparinase,
hyaluronidase → pembentukan abscess.
Manifestasi Klinik
Onset : nyeri dalam nyeri tekan di daerah
di bawah diaphragm
Bakteria penyebab tdk invasif, mucosa
pecah bisa akibat trauma atau penyakit
lain, misalnya diverticulitis.
Demam & acute abdomen bs terjd
tergantung pada ada tidaknya abses intra-
abdominal.
Managemen
• Drainase abses & jaringan nekrotik dihilangkan
• Kebanayakan strain B. fragilis menghslkan β-
lactamase:
- Jangan beri penicillins
- Perlu diberi Cephalosporin yang R thdp β-
lactamase
• Umumnya R terhadap tetracyclin
• Kebanyakan strain S chloramphenicol, clindamycin,
& metronindazole
• Yg msh effectif diantara β-lactams: cefotaxime &
imipenem
• Effective: combination of Calvulanate & Sulbactam
(has β-lactamase inhibitors) and Ampicillin &
Ticarcillin (β-lactams)
Prevotella
Diklassifikasikan sebagai:
Pigmented Prevotella & Pophyromonas
Non-pigmented Prevotella spp
Prevotella spp bersama anaerobe lain
ditemukan pada:
• Abses otak & paru-paru
• PID
• Abses Tubo-ovarian
Prevotella atau Pophyromonas
Klassifikasi
Prevotella & Pophyromonas
PIGMENTED NON-PIGMENTED
Pophyromonas asaccharosa Prevotella buccae
Pophyromonas ginggivalis Prevotella bivia
Prevotella intermedia Prevotella oralis
Prevotella melanogenica Prevotella oris
Prevotella disiens
Prevotella buccalis
Prevotella veroralis
Prevotella bivia
Sifat-sifat Umum
• Basil negatif-Gram, anaerobe
• Coccobasil kecil, sering ditemukan
berpasangan atau sbgi rantai pendek
• Butuh hemin untuk tumbuh
• Banyak strain menghasilkan β-lactamase
• R penicillin & cephalosporin generasi awal
• Flora vagina
• Umumnya diisolasi dari infeksi sal genital
• Bisa patogen pd bagian tubuh yg lain
Porphyromonas spp
Sifat-sifat
• Basil negatif-Gram
• Bagian dr flora normal mulut dan bisa
ditemukan pada bagian tubuh lainnya.
• Nama species baru → dulu dikelompokkan
dlm genus Bacteroides.
• Bisa diisolasi pada infeksi gingiva &
periapical gigi.
• Lebih sering ditemukan pd: infeksi mamma
mamma, axilla, dan genital laki-laki.
Fusobacterium
• Basil negatif-Gram yang pleomorfik
• Kebanyakan species menghasilkan asam
butirik dan mengubah threonine menjadi
asam proprionik.
• Fusobacterium spp. Sering diisolasi dari
infeksi campuran bakteri flora normal
mukosa.
• Kadang-kadang Fusobacterium spp.
Ditemukan sebagai satu-satunya bakteria pd
st infeksi. (misalnya pd osteomyelitis)
Fusobacterium nucleatum
• Fusobacterium yg paling sering diisolasi dari
infeksi
• Flora normal mulut dan kadang-kadang UGT
• F. nucleatum nampak sebagai batang tipis
dgn ujung tajam dan seperti sebaran jerami
padi, atau satu filamen tipis yang panjang.
• Penyebab penting dari infeksi mulutabses
paru, infeksi pleuropulmonary lain dan
infeksi air ketuban.
Fusobacterium
Mobiluncus spp
• Genus baru
• Basil bengkok, anaerobik
• Berdinding dgn jenis positif-Gram, tetapi
strain ini kadang-kadang diwarnai sebagai
negatif-Gram atau positif-Gram
• Mobiluncus mulieris & Mobiluncus curtisii
sangat erat hubungannya dgn bacterial
vaginosis → perannya??? Belum jelas
• Tumbuh lambat→ koloni kecil bersama-sama
bakteri lain.
Lactobacillus
• Flora normal mulut dan sal GI
• Flora predominan dari vagina
• Kebanyakan species meempunyai
potensi patogen yg minimal
• Tetapi Lactobacillus catenaforme
kadang-kadang dihubungkan dgn infeksi
pleuropulmonal.
Predominant lactobacilli in Gram stain from
healthy vagina
Clostridium
• Basil berspora
• Biasanya positif-Gram
• Kebanyakan species anaerob obligat
• Bbrp species aero tolerant & bs tumbuh pd
situasi dgn tekanan atmosfir minimal.
• Species patogen → menghasilkan toksin
solubel yg berpotensi kuat.
• Clostridia ditemukan banyak di alam
• Ditemukan di tanah & sal cerna manusia
dan binatang
Sifat-sifat

• Basil positif-gram berspora besar


• Sporanya:
- lebih besar dari diameter basil
- terletak sentral, sub terminal, atau
terminal
• Anaerobik
• Motile: pertrichous flagella
Clostridium perfringens
Diisolasi pada 60-90% myonecrosis oleh
clostridium
 Ada 5 tipe C. perfringens: A – E, → berdasar-
kan pd produksi 4 toksin yg paling letal
 Tipe A: penyebab utama penyakit pd manusia:
clostridial myonecrosis, infeksi luka yg tdk
begitu parah, dan keracunan makanan.
Tipe A ditemukan dlm sal cerna hampir semua
binatang, tetapi lebih kurang menyebabkan
penyakit pd binatang bl dibanding dgn
manusia.
Clostridium perfringens
C. perfringens tipe B, C, D, dan E, terdapat
dlm sal cerna binatang, kadang saja pd
manusia, menyebabkan macam0macam
penyakit pada bianatang domestik.

 Tipe ini tidak tinggal permanen di tanah


seperti tipe A.
Sifat-sifat Umum
• Batang pendek, sangat positif-Gram
• Uniform
• Non-motile
• Aero tolerant anaerobic
• Tdk menghslkan spora bl ditanam pd media
biasa
• Untuk berspora : media khusus
• Kapsul bs dilihat pada sediaan apus langsung
dari luka, tetapi sifat uniformnya hanya bs
dilihat dari biakan.
Clostridium perfringens
Struktur Antigen
Strain C. perfringens menhasilkan 12
substansi soluble atau toksin → semuanya
protein dan bersifat antigenik.
A. Toksin
• Empat antigen letal utama: toksin α-, β-. ε-,
danι-toxins, → semuanya eksotoksin.
• Yg paling penting adalah α-toxin : dihasilkan
oleh ke 5 tipe C. perfringens
B. Bahan lain adalah Enzim:
• Sifat antigeniknya rendah
• Non-lethal
• Contoh:
- collagenase (к-Ag),
- deoxyribonuclease (ν-Ag), and
- hyaluronidase (μ-Ag)
FAKTOR VIRULENSI
Toksin → yg paling penting adalah α-toxin →
aktivitasnya: lethal, dermonekrotis, dan hemolitik.

Toksin lecithinase C → memecahkan lecithin


menjd phosphorylcholine dan st diglycerise.
Toksin diaktivasi oleh ion Ca2+ dan Mg2-.
Kerja α-toxin in vivo: bekerja pd membran sel yg
mengandung lecithin-containing lipoprotein
complexes → merusak atau menyebabkan
membran sel bocor → eritrosit lisis, kerusakan
jaringa & edema.
Patogenesis
Ketika C. perfringens masuk jaringan→ kebutuh-
an primernya untuk bisa terjadi infeksi adalah
potensial oksidasi-reduksi yg rendah.
Pada tempat dimana tekanan O2 rendah, pyruvate
otot dioksidasi tdk sempurna dan terjd akkumulasi
asam laktat→ pH me ↓
Kombinasi dari oxidation-reduction potential yg
rendah & pH ↓→ mengaktifkan enzim proteolytic
endogen→ autolisis jaringan.
Pelepasan nutrient ini dan turunnya oxidation-
reduction potential bersama-sama enyebabkan
kondisi yg cocok untuk perkembangbiakan organisme
anaerobik.
Patogenesis
Proliferasi organisms→ produksi toksin solubel.
 Pd clostridial myonecrosis: toksin diffus dari tem-
pat bakteri tumbuh dan menyerang otot yg sehat
dan jaringan sekitarnya → dirusak oleh toksin→
infeksi meyebar mebentuk area nekrotik baru.
 Cairan edema dihasilkan akibat kerja toksin
clostridia dan enzim pada jaringan serta gas yg
erakkumulasi akibat metabolisme organisme.
 Tekanan dlm bundel otot ↑→ sirkulasi berkurang
→ oxidation-reduction potential ↓ & pH ↓ →
terjd area baru dlm otot yg cocok untuk perkem-
bangbiakan clostridial.
Gambaran Klinik
1. Kontaminasi luka: bs terjd tanpa proses patologis
2. Cellulitis anaerobik: lebih serius dp infeksi luka
3. Clostridial Myonecrosis: organisme invasif dgn
toksemia yg jelas, edema lokal yg ekstensif ,
jumlah gas bervariasi, kerusakan jaringan yg
massif & kematian pd .kasus bl tdk diobati
4. Infeksi rahim: clostridial myonecrosis jenis
khusus→ setelah abortus kriminalis, kadang-2
menyebabkan infeksi nifas.
5. Clostridial Septicemia: bisa terjadi invasi ke
persedaran darah pada keganasan dengan
myonecrosis.
Diagnosis
A. Klinis → diagnosis awal

B. Bakteriologi → konfirmasi
• Apusan langsung → pewarnaan Gram
Specimen: diambil dari bgn luka paling dalam
• Biakan dan preparat hapus
Specimen: jaringan, caran yg diaspirasi, atau
apusan terdalam pd otot yg terinfeksi.
1. Brooks, GF., Carroll, KC, Butel, JS., Morse, SA,
Mietzner, TA. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Medical Microbiology. 26th Edition, International
Edition, McGraw-Hill, USA, 2013.
2. Cowan, MK. Microbiology, a Systems Approach,
3th Edition, International Edition, McGraw-Hill,
New York, 2012.
3. Greenwood, D., Barer, M., Slack, R., Irving, W.
Medical Microbiology, 18th Edition,
International Edition, Churchill-Livingstone,
Sydney, 2012.
4. Mims, C., et al. Medical Microbiology, 5th
Edition, International Edition, Elsevier- Sanders,
China, 2014.
5. Nester, EW., Anderson, DG., Robert, CE., Jr.
Microbiology, a Human Prespective, 7th Edition,
International Student Edition, McGraw-Hill, New
York, 2012

Anda mungkin juga menyukai