Anda di halaman 1dari 14

Peranan mikroorganisme

pada pembuatan biogas


Oleh:
Yais Yuningsih
Rian Obivia permana
Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari mikroorganisme atau


makhluk hidup yang sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak
dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.
Contoh :

Bakteri adalah suatu mikroorganisme prokariotik, yaitu tidak


mempunyai membran inti sel. Pada umumnya bakteri mempunyai ukuran
sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri dari tiga bentuk dasar yaitu
berbentuk bulat atau kokus, berbentuk batang atau basilus, dan
berbentuk spiral.
Pengertian Biogas

Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi
bahan bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup
dalam kondisi kedap udara).
Bakteri yang Membantu Pembuatan
Biogas
1. Kelompok bakteri fermentatif, yaitu Streptococci, Bacteriodes, dan
beberapa jenis Enterobacteriaceae.
2. Kelompok bakteri asetogenik, yaitu Kethanobacillus dan
Desulfovibrio.
3. Kelompok bakteri metana, yaitu Methanobacterium,
Methanobacillus, dan Methanococcus
Tahapan Pembuatan Biogas oleh
Bakteri:
1. Hidrolisis
Hidrolisis merupakan penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai
panjang menjadi senyawa yang sederhana. Kelompok bakteri hidrolisa,
seperti Steptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis Enterobactericeae
yang melakukan proses ini. Pada tahap ini bahan yang tidak larut seperti
selulosa, polisakarida dan lemak diubah menjadi bahan yang larut dalam
air seperti karbohidrat dan asam lemak. Tahap pelarutan berlangsung
pada suhu 25o C di digester
Gambar : Stepcocci
2. Asidogenesis
Asidogenesis adalah pembentukan asam dari senyawa sederhana. Bakteri
asidogen, Desulfovibrio, pada tahap ini memproses senyawa terlarut
pada hidrolisis menjadi asam-asam lemak rantai pendek yang umumnya
asam asetat dan asam format. Pada tahap ini, bakteri asam menghasilkan
asam asetat dalam suasana anaerob. Tahap ini berlangsung pada suhu 25o
C di digester.
Gambar : Desulfovibibro
3. Metanogenesis
Metanogenesis ialah proses pembentukan gas metan dengan bantuan
bakteri pembentuk metan seperti Mathanobacterium, Mathanobacillus,
Methanosacaria, dan Methanococcus. Tahap ini mengubah asam-asam
lemak rantai pendek menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan
mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO2, kemudian bersama-sama
dengan H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu metan (CH4) dan
karbondioksida (CO2). Pada tahap ini, bakteri metana membentuk gas
metana secara perlahan secara anaerob. Proses ini berlangsung selama
14 hari dengan suhu 25o C di dalam digester. Pada proses ini akan
dihasilkan 70% CH4, 30 % CO2, sedikit H2 dan H2S .
Gambar :Methanobacterium
Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan
Biogas
1. Temperatur/Suhu
Suhu udara secara tidak langsung mempengaruhi suhu di dalam
tangki pencerna, artinya penurunan suhu udara akan menurunkan
suhu di dalam tangki pencerna. Peranan suhu udara berhubungan
dengan proses dekomposisi anaerobik.
2. Ketersediaan Unsur Hara
Bakteri anaerobik membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi yang
mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, sodium, mangan, kalsium
dan kobalt.
3. Derajat Keasaman (pH) :
Bakteri-bakteri anaerob membutuhkan pH optimal antara 6,2 – 7,6,
tetapi yang baik adalah 6,6 – 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH
± 6 selanjutnya naik sampai 7,5. Tangki pencerna dapat dikatakan
stabil apabila larutannya mempunyai pH 7,5 – 8,5.
4. Rasio Carbon Nitrogen (C/N) :
 CN ratio menunjukkan perbandingan jumlah dari kedua elemen.
 Pada bahan yang memiliki jumlah karbon 15 kali dari jumlah
nitrogen akan memiliki C/N ratio 15 berbanding 1.
 C/N ratio dengan nilai 30 (C/N = 30/1 atau karbon 30 kali dari
jumlah nitrogen) akan menciptakan proses pencernaan pada tingkat
yang optimum, bila kondisi yang lain juga mendukung.
 Bila nitrogen terlalu banyak (C/N ratio rendah; misalnya 30/15),
maka karbon habis lebih dulu dan proses fermentasi berhenti.
Manfaat Biogas

 Menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari hari


 Kotoran yang telah digunakan untuk menghasilkan gas dapat
digunakan sebagal pupuk organik yang sangat baik.
 Dapat mengurangi kadar bakteri patogen yang terdapat dalam kotoran
yang dapat menyebabkan penyakit bila kotoran hewan atau sampah
tersebut ditimbun begitu saja.
 Dapat mengurangi permasalahan penanggulangan sampah atau
kotoran hewan menjadi sesuatu yang bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai