Anda di halaman 1dari 24

PAPER OBSTETRI

“PREEKLAMPSIA DAN SYNDROM HELLP”

Pembimbing:
dr. H. M. Haidir, Sp.OG

Disusun oleh:
Padang Arafah
71160891437

SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM
SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
2017
LATAR BELAKANG

Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit


kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.
Di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam
kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh
etiologi yang belum jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan
masih ditangani oleh petugas non medik dari sistem rujukan yang
belum sempurna.
Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami dapat dialami
oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang
pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-benar
dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di
daerah.
Definisi Preeklamsia
▪ Hipertensi yang terjadi setelah usia gestasi 20 minggu
disertai proteinuria.
ETIOLOGI FAKTOR RISIKO
1. Idiopatik 1. USIA
2. Teori kelainan vaskularisasi plasenta 2. PARITAS
3. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan 3. FAKTOR GENETIK
disfungsi endotel
4. HIPERPLASENTOSIS
4. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan
5. MOLA HIDATIDOSA
janin
6. OBESITAS
5. Teori adaptasi kardiovaskularisasi genetik
6. Teori genetik
7. Teori inflamasi
▪ Preeklampsia :
▪ tekanan darah > 140/90 mmHg dan ada minimal 1 dari gejala berikut :
▪ • Protenuria : dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam
▪ • Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
▪ • Edema paru
▪ • Peningkatan fungsi hati > 2 kali
▪ • Trombosit > 100.0000
▪ • Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan

MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis pada Preeklampsia adalah:


- Hipertensi
- Peningkatan berat badan secara tiba-tiba
- Proteinuria
- Nyeri kepala
- Nyeri epigastrium
- Gangguan penglihatan
DIAGNOSIS

1. ANAMNESIS

2. PEMERIKSAAN FISIK

3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
.
PENATALAKSANAAN

Penanganan dasar untuk kehamilan dengan komplikasi preeklamsia adalah:


▪ Terminasi kehamilan dengan trauma seminim mungkin bagi ibu dan janin
▪ Melahirkan janin yang kemudian dapat berkembang
▪ Memulihkan kondisi ibu secara utuh
▪ Penanganan preeklamsia ringan agar tidak menjadi preeklamsia berat atau
eklamsia
KOMPLIKASI

•eklampsia
•solusio plasenta
•gagal ginjal
•nekrosis hepar
Komplikasi •rupture hepar
pada ibu •anemia hemolitik
mikroangiopatik
•perdarahan otak
•edema paru
•syndrome HELLP.
•janin KMK
•lahir mati
Komplikasi pada •gawat janin intra partum)
janin •persalinan dini (komplikasi
prematuritas)
PROGNOSIS

▪ Pemeriksaan antenatal yang rutin dapat menemukan


tanda-tanda dini preeklamsia. Walaupun preeklamsia
tidak dapat dicegah seutuhnya, namun frekuensi
preeklamsia dapat dikurangi dengan pemberian
pengetahuan dan pengawasan yang baik pada ibu
hamil.
SYNDROM HELLP ?

kelainan multisistem yang merupakan komplikasi kehamilan


dengan pemeriksaan laboratorium menandakan hemolisis,
disfungsi hepatik, dan trombositopenia. Kelainan ini pertama kali
dijelaskan oleh Weinstein pada tahun 1982, dan kemudian disebut
sindroma HELLP yang merupakan akronim dari Hemolysis (H),
Elevated Liver Enzyme (EL), Low Platelets (LP).
EPIDEMIOLOGI SYNDROM HELLP

Sindroma HELLP terjadi pada kira-kira 0,5-0,9% dari semua


kehamilan dan 10 sampai 20% pada kasus dengan PEB. Sekitar
70% kasus sindrom HELLP terjadi sebelum persalinan dengan
frekuensi tertinggi pada usia kehamilan 27-37 minggu; 10% terjadi
sebelum usia kehamilan 27 minggu, dan 20% setelah 37 minggu.
FAKTOR RISIKO SYNDROM HELLP

Faktor risiko sindroma HELLP berbeda dengan preeklampsia.


Pasien sindrom HELLP secara bermakna lebih tua (rata-rata umur
25 tahun) dibandingkan pasien preeklampsia-eklampsia tanpa
sindroma HELLP (rata-rataumur 19 tahun). Insiden sindroma ini juga
lebih tinggi pada populasi kulit puih dan multipara. Sindroma ini
biasanya muncul pada trimester ketiga.
GEJALA SYNDROM HELLP

1. nyeri perut kuadran kanan atas atau nyeri epigastrik


2. mual, dan muntah. Kebanyakan pasien melaporkan riwayat
mual beberapa hari sebelum gejala klinis yang lain.
3. Nyeri perut biasanya fluktuatif atau nyeri kolik.
4. 30-60% mengeluhkan nyeri kepala, dan sekitar 20%
mengeluhkan gangguan penglihatan.
Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung terus menerus,
dan intensitasnya dapat berubah dengan cepat. Karakteristik
sindrom HELLP adalah terjadi pada malam hari dan membaik pada
siang hari.
oma16

KRITERIA DIAGNOSIS SYNDROM HELLP

Klasifikasi Klasifikasi Tennessee Klasifikasi Mississippi

Kelas 1 Trombosit ≤ 100.109 /L Trombosit ≤ 50.109/L


AST ≥ 70 U/L AST atau ALT ≥ 70 U/L
LDH ≥ 600 U/L LDH ≥ 600 U/L
Kelas 2 Trombosit ≥ 50.109/L sampai ≤ 100.109/L
AST atau ALT ≥ 70 U/L
LDH ≥ 600 U/L

Kelas 3 Trombosit ≥ 100. 109/L sampai ≤


150.109/L
AST atau ALT ≥ 40 U/L
LDH ≥ 600 U/L
Terapi

Mengikuti terapi medikamentosa pre eklampsia dan


eklampsia dengan melakukan monitoring kadar trombosit
tiap 12 jam. Bila trombosit < 50.000/ml atau adanya
koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa waktu
protrombin, waktu tromboplastin parsial, dan fibrinogen.
Pemberian dexametasone rescue, pada antepartum
diberikan dalam bentuk double strength dexametasone
(double dose).8
KESIMPULAN

Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang disebabkan langsung


oleh kehamilan itu sendiri. Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi, edema, disertai proteinuria
akibat kehamilan setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Etiologi
penyakit ini sampai sekarang belum dapat dijelaskan dengan pasti. Diagnosis ditegakkan melalui
anamnesis dan pemeriksaan lainnya yang menunjang. Berbagai komplikasi preeklamsia dapat
menyebabkan mortalitas pada ibu dan janin yang dapat terjadi. Tujuan utama penanganan
preeklamsia adalah mencegah terjadinya preeklamsia berat atau eklamsia, melahirkan janin
hidup dan melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya, mencegah perdarahan intrakranial
serta mencegah gangguan fungsi organ vital.

Anda mungkin juga menyukai