Anda di halaman 1dari 46

PENGENALAN

STRUKTUR UTAMA
INFRASTRUKTUR DESA

Disampaikan Oleh :
Sukiyati,ST (Tenaga Ahli Infrastruktur Desa)
1. JALAN PERDESAAN
Meningkatkan
hubungan
kegiatan
ekonomi
masyarakat
desa.
Mempercepat
Akses.
Pembentukan Badan Jalan

Daerah Daerah
Saluran Daerah Bahu Daerah Bahu Saluran

3-5%
0,3 m
6-8%
Tanah yang diperkeras

0,5 m 1,0 m 3,0 m 1,0 m 0,5 m

6,0 m
Perkerasan Jalan
Konstruksi
Penggunaan Keuntungan Kerugian
Perkerasan

-Pada daerah datar & -Tidak semua desa


-Konstruksi kuat
pegunungan. mudah untuk
Telford -Mudah
-Tanah yang lunak & mendapatkan batu
perbaikannya
keras. belah

-Pada tanjakan tajam


-Permukaan lebih -Sulit diaspal.
-Pada pegunungan
Telasah baik dari pada -Perlu tenaga ahli
yang sulit memo-
Konstruksi Telford khusus.
bilisasi alat gilas

-Pada tanah datar -Mudah -Harus digilas.


Sirtu
-Daerah pantai dilaksanakan -Mudah erosi.
Perkerasan Jalan
Konstruksi
Penggunaan Keuntungan Kerugian
Perkerasan

-Mahal jika dihitung


-Pada Tanah yg labil, -Awet
Rabat saat membangun
mudah pecah, lembek -Mudah
Beton -Murah jika dihitung
-Pada tanjakan Perbaikannya
umur pakai

-Pada daerah datar -Mudah -Pada musim hujan


Tanah yang kondisi tanahnya dilaksanakan dan badan jalan akan
stabil & keras murah rusak

Lapisan -Tanjakan > 12 %,


-Permukaan lebih -Mahal.
Penutup maksimum 150 m (Tiap
baik / halus. -Perawatan sulit.
dengan Buras tanjakan)
A. Konstruksi Telford
Saluran Bahu Perkerasan
0,5 m 0,5 m 3,0 m 0,5 m 0,5 m

3-5%
A 6-8%

0,5 m
Batu Pengunci 5/7 cm

Batu Tepi 25/30 cm


Keterangan A : Tanah Timbunan
Kondisi disisi saluran dapat berupa Lapisan Penutup, Sirtu/Tanah + Pasir = Padat 5 cm
- Pagar/pekarangan rumah Batu pokok 10/15 cm untuk tebal perkerasan 15 cm
- Tebing dan sejenisnya 15/20 cm untuk tebal perkerasan 20 cm
- Hamparan rumput (tanah kosong) Lapisan Pasir Urug = 5 - 10 cm
- Pohon-pohon batas hutan atau tegalan, dll.

Tanah Dasar
TELFORD
B. Konstruksi Telasah

Tahap pelaksanaannya sama dengan


konstruksi Telford, perbedaannya pada
Pemasangan batu pokok yang runcing
dibawah yang datar diatas sedangkan
konstruksi telford yang runcing diatas yang
datar dibawah. Konstruksi Telasah
biasanya dipergunakan pada daerah-
daerah tanjakan agar batu pokoknya
tertancap ditanah dan tidak lepas.
Masyarakat
sedang
serius
pasang batu
konstruksi
TELASAH

►►►►►
C. Konstruksi Sirtu
Saluran Bahu Perkerasan
0,5 m 0,5 m 3,0 m
(Normal)

3-5%
A 6-8%

Tanah dasar

0,5 m
0,3 m
Batu Tepi uk. 25/30 cm

Keterangan A :
Kondisi disisi saluran dapat berupa Lapisan Perkerasan Sirtu/Tanah + Pasir
- Pagar/pekarangan rumah = Padat 15 - 20 cm
- Tebing dan sejenisnya
- Hamparan rumput (tanah kosong)
- Pohon-pohon batas hutan atau tegalan, dll. Tanah Dasar
D. Konstruksi Rabat Beton

Saluran Bahu Perkerasan Bahu Saluran


0,5 m 0,5 m 3,0 m 0,5 m 0,5 m
(Normal)

3-5%
A 6-8%

0,5 m
0,3 m
Rabat beton Sirtu

Keterangan A : 15 - 20 cm
Kondisi disisi saluran dapat berupa Pasir urug 5 - 10 cm
- Pagar/pekarangan rumah Tanah dasar
- Tebing dan sejenisnya
- Hamparan rumput (tanah kosong)
- Pohon-pohon batas hutan atau tegalan, dll.
RABAT BETON
Pengaspalan

Hati-hati untuk pengaspalan karena ada


syarat teknis. Untuk lapis perkerasan yang
ada (existing) ►►harus layak, artinya
stabil---perlu dinilai
Jika konstruksi perkerasan existing labil
maka aspal tidak layak
Jika dipaksakan akan cepat rusak karena
sebagus apapun pengaspalan maka akan
rusak akibat pergerakan konstruksi yang
labil tsb.
BANGUNAN PELENGKAP JALAN

 Gorong-gorong.
- Limpas
 Drainase
 Rambu Lalin
- Rambu – rambu
- Marka Jalan
- Guide Post
 TPT (Tembok Penahan Tanah)
Gorong-gorong

Standar kemampuan tampungan gorong-


gorong dapat dilihat dari luas wilayah atau
daerah yang akan di tampung airnya

Apa yang
berbeda??
Standar Kemampuan
Jenis Luas yang akan ditampung pada daerah
gorong-gorong Pegunungan Perbukitan Dataran
Buis beton:
Ø 40 cm 0,5 Ha 1,0 Ha 5,0 Ha
Ø 50 cm 1,0 Ha 2,5 Ha 9,5 Ha
Ø 60 cm 1,5 Ha 4,0 Ha 15,0 Ha
Ø 80 cm 3,5 Ha 9,5 Ha 33,0 Ha
Ø 100 cm 7,5 Ha 17,0 Ha 60,0 Ha

Plat Beton:
60 x 60 Cm 2,5 Ha 6,0 Ha 21,0 Ha
60 x 75 Cm 3,0 Ha 8,0 Ha 28,0 Ha
75 x 100 Cm 4,5 Ha 11,0 Ha 38,0 Ha
100 x 100 Cm 7,5 Ha 23,0 Ha 80,0 Ha
Gorong-gorong banjir limpas

Dengan Aliran Tetap

Plat beton jalan tebal 20 cm


Seting ketinggian buis beton
tergantung kemiringan sungai
Buis beton jumlahnya
tergantung aliran normal
Pingiin spt
ini ini??

Mau…!!?
DRAINASE JALAN

Fungsi utama drainase adalah :


Menghindarkan aliran liar dipermukaan
jalan.
Menghindarkan naiknya muka air tanah,
sehingga pondasi jalan akan jadi lembek.
As jalan
d1 dm

min 0,50 m t h
d2 air tana
a
muk
E. Perkerasan Tanah.

Tahap pelaksanaannya sama dengan


pembentukan badan jalan, yang
permukaannya dipadatkan hingga
membentuk punggung sapi, stabil dan
keras
2. AIR BERSIH

 Meningkatkan kesehatan masyarakat


 Memberdayakan masyarakat desa dalam
pembangunan sarana air bersih melalui
Swakelola
 Meningkatkan efisiensi waktu dan
efektifitas pemanfaatan air bersih.
EVALUASI KUAITAS AIR
Keterangan : Airasi = kenaikan konsentrasi gas yang terlarut dalam air.
TAHAP PERENCANAAN
1. Data umum desa + peta desa
2. Kondisi (kualitas, kuantitas & keberadaan)
AB yang ada saat ini
3. Sumber dari AB + perkiraan kondisi elevasi
serta jarak ke desa
4. Pemilihan teknologi
5. Partisipasi masyarakat
6. Sketsa jarak, perkiraan ketinggian, rencana
lokasi prasarana dan daerah pelayanan
Bagian-bagian Prasarana
Air Bersih
Sistem Perpipaan-Grafitasi
Bangunan perlindungan
Mata Air

Bangunan penangkap Mata Air

Bak Pelepas Tekan Air –Valve

Wash - Out Bak Pembagi

Bak Dusun A

Bak Dusun C
Bak Dusun C
BAK PENANGKAP AIR MATA AIR :
Bak penangkap air berfungsi mengumpulkan
air dari mata air dan sebagai perlindungan
air.

BAK PENAMPUNG
Penyimpan/penampung air
Mengatur kebutuhan air
Memperbaiki mutu air melalui pengendapan
Sebagai pelepas tekan
BAK PELEPAS TEKAN
 Menurunkan tekanan hidrostatis di dalam pipa
menjadi nol & ditempatkan bila selisih tinggi :
80 meter, jenis pipa besi
65 meter, jenis pipa PVC

GAMBAR POTONGAN
TAMPAK ATAS & SAMPING
BAK PEMBAGI DENGAN SISTEM SATU RUANG

Pipa
Inlet
Pipa Outlet

Pipa Inlet

Pipa
Outlet
PIPA TRANSMISI
BERFUNGSI MEMBAWA AIR BAKU DARI SUMBER
KE LOKASI PENGOLAHAN ATAU DARI
BANGUNAN PENGUMPUL KE TITIK AWAL
JARINGAN DISTRIBUSI.
3. PASAR DESA

4 Tinjauan Utama
Pembangunan Pasar Desa:

1. Potensi & Lokasi (Site plan) Pasar
2. Calon Pengguna dan Kebutuhan Luas Bangunan
Pasar (Operasional Pasar)
3. Kebutuhan Sarana Penunjang
4. Tata Ruang Pasar dan landscape pasar.
4. SALURAN IRIGASI
PERSYARATAN
PEMBANGUNAN BARU dan
REHABILITASI
IRIGASI
DAM

CHECKDAM

SALURAN
BANGUNAN TERJUN
PERLINDUNGAN SALURAN
5. JEMBATAN
• Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi
untuk melewatkan lalu lintas yang terputus pada kedua
ujungnya akibat adanya hambatan berupa: sungai /
lintasan air, lembah, jalan / jalan kereta api yang
menyilang dibawahnya

5 Prinsip Pemilihan Konstruksi Jembatan:


1. Konstruksi Sederhana (bisa dikerjakan masy)
2. Harga Murah (manfaatkan material lokal)
3. Kuat & Tahan Lama (mampu menerima beban lalin)
4. Perawatan Mudah & Murah (bisa dilakukan masy)
5. Stabil & Mampu Menahan Gerusan Air
JENIS KONSTRUKSI YANG DISARANKAN

 Jembatan Gelagar Besi Lantai Kayu : max 16 M


 Jembatan Beton Bertulang (Monolit) : max 6 M
 Jembatan Gantung : max 60 M
 Jembatan Gelagar dan Lantai Kayu : max 6 M
3 Jenis Pondasi Jembatan yang “Biasa” atau
“Disarankan” :

1. Pondasi Langsung
- Bahan pasangan batu kali atau beton bertulang
- Cocok untuk jenis tanah yang sedang hingga keras

2. Pondasi Pancang Sederhana


- Bahan tiang dari beton bertulang atau kayu
- Cocok untuk jenis tanah yang lunak

3. Pondasi Sumuran
- Bahan dari adukan beton
- Cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam
NO FAKTOR PEMILIHAN BATU KALI SUMURAN TIANG PANCANG

1. Jenis Tanah
a. Lunak, lapisan dalam (> 6 M) Tidak Baik Sedang Sesuai
b. Lunak, lapisan dangkal (2-6 M) Sedang Sesuai Cukup
c. Keras / Berbatu Baik / Sesuai Kurang Tidak
d. Aluvial Sungai Kerikil, tebal Cukup (dengan Sesuai Tidak
perlindungan)

2. Kemudahan Pelaksanaan Mudah Sedang Sulit

3. Sketsa
PONDASI DANGKAL
(KONSTRUKSI PASANGAN BATU KALI)

Pada jenis pondasi dangkal, untuk menentukan kedalaman


harus berdasar pada 2 perhitungan :

1. Aman terhadap daya dukung tanah


Cara mengetahui dengan mangadakan galian percobaan sampai
mendapatkan kedalaman tanah keras. Bila meragukan diadakan test
laboratorium

2. Aman terhadap gerusan


Bangunan pondasi baru nantinya akan tergerus sampai kedalaman
tertentu, dasar pondasi harus diletakkan dibawah kedalaman tersebut.
Cara mengetahui dengan melihat pola gerusan pada bangunan sekitar
rencana jembatan atau dibelakang batu besar ditengah sungai cekungan
(gunakan angka keamanan 1,5 – 2)
Keterangan :
Ht = tinggi pondasi
Ha = tinggi muka air tanah
( MAN dan MAB )
Hp = tinggi muka tanah
didepan
tembok
G = berat konstruksi
Gt = berat tanah
B = lebar pasangan
L = panjang pasangan
PEMILIHAN LETAK
JEMBATAN

1. Pilih Bentang Terpendek

2. Hindari Lokasi Belokan Sungai


3. Hindari Tinggi Abutment yang
Tinggi
KRITERIA PERENCANAAN MCK
 Sumber air harus terjamin baik kualitas dan kuantitasnya
 Lokasi pembangunan MCK harus dekat dengan pengguna
 Jangan sampai mengganggu lingkungan
 Konstruksinya sederhana hingga dapat dibuat oleh
masyarakat
 Kuat dan tahan lama sehingga kualitas bahan dan alat
harus baik karena digunakan banyak orang
 Perwatan mudah, hingga dpat diperbaiki oleh masyarakat
 Kapasitas 1 Unit MCK untuk ± 10 KK
terdiri dari :
2 WC,
2 Km Mandi,
1 Tempat Cuci
 Standar bangunan harus dikoordinasikan dengan
Instansi yang berwenang
 Pengecekan perencanaan ke Instansi yang berwenang
agar tidak terjadi tumpang tindih
 Penuhi syarat-syarat yang terkait dengan
keberlanjutan bangunan.

Anda mungkin juga menyukai