Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama : An. EP
Tempat/tanggal lahir : 10-03-2015
Usia : 10 Bulan
Jenis Kelamin : laki -laki
Pendidikan : Belum sekolah
Agama : Islam
Alamat : Candi Mulyo, magelang
Suku Bangsa : Jawa
No. Rekam Medik : 132241
Tanggal Masuk RS : 26 Januari 2016
ORANG TUA
Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung.
Perkawinan ke 1 1
Pendidikan terakhir S1 S1
Sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien terlihat sesak. Pasien tampak
sesak secara terus-menerus dan bertambah parah.. Sesak tidak dipengaruhi oleh
perubahan posisi. Sesak timbul tanpa didahului kegiatan fisik tertentu. Sesak tidak
disertai keluhan napas berbunyi, biru di daerah bibir dan ujung jari, merintih, sering
kencing, sering lapar ataupun sering haus, riwayat lekas lelah ketika aktivitas, dan
riwayat nyeri dada yang menyebabkan tidur pada satu posisi tertentu. Pasien juga
batuk berdahak sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dahak berwarna 1 hari sebelum
kekuningan, kental, tidak berbau, dan tidak ada darah pada dahak pasien. Pasien 2 hari sebelum masuk masuk rumah sakit
rumah sakit pasien sesak dan batuk
sering mengalami batuk sebelumnya. Keluhan batuk tidak didahului faktor demam dengan suhu bertambah parah,
pencetus seperti aktivitas, emosi, pajanan terhadap bulu binatang, cuaca, asap 38ºC batuk berdahak
warna kekuningan
rokok ataupun debu. Batuk kadang disertai muntah, muntah berisi makanan,
muntah sebanyak ± 2 kali dalam satu hari. Pasien juga mengalami demam 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Ibu pasien mengukur suhu pasien dan didapatkan suhu
tubuh pasien 380C. Demam terus-menerus terjadi sepanjang hari disertai menggigil.
Demam tidak disertai kejang, penurunan kesadaran, meracau, dan mengigau.
Pasien diberikan obat Paracetamol sirup sebanyak 1 sendok takar setiap kali
demam. Demam turun ketika diberi Paracetamol.
0-2 ASI
2-4 ASI
Vaksin Usia
BCG 2 bulan - - -
Campak 9 bulan - - -
Keadaan rumah Keadaan lingkungan rumah
Rumah memiliki ventilasi dan Rumah berada di dalam kompleks
mendapat pencahayaan yang cukup perumahan yang bersih, tidak rawan
melalui jendela. Kamar mandi banjir, terdapat saluran air yang cukup
menggunakan kloset duduk dan bak besar dan tidak tersumbat, tempat
mandi dikuras setiap minggu. Rumah pembuangan sampah tertutup. Lokasi
disapu dan dipel setiap hari. Sampah tidak dekat dengan pasar ataupun
dibuang ke tong sampah di depan tempat pembuangan akhir. Disekitar
rumah setiap hari dan diangkut oleh rumah tidak ada yang sedang
petugas kebersihan. Air yang membangun rumah. Tidak ada polusi
digunakan sehari-hari adalah air PAM. udara.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Kepala
UUB : Datar
Bentuk : Bulat, simetris
Rambut : Hitam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Palpebra tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, kornea jernih, refleks cahaya positif kanan dan
kiri, pupil isokor, kotoran mata tidak ada.
Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen tidak
ada.
Hidung : Bentuk normal, septum tidak deviasi, pernafasan
cuping hidung tidak ada, sekret tidak ada.
Mulut : Bibir tidak kering, sianosis tidak ada, lidah tidak
kotor, faring hiperemis
Leher
Tidak ada kelainan bentuk leher, kelenjar getah, bening tidak teraba. Trakea
berada di tengah, tidak ada deviasi. Tidak teraba massa lainnya.
Toraks
Bentuk normochest, tidak ada venektasi, tidak ada sikatriks, tidak terlihat massa
maupun diskolorasi. Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis. Terdapat
retraksi.
cor pulmo
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan
dan kiri
Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV
Palpasi : Fremitus suara meningkat kanan
garis midklavikula sinistra, thrill tidak ada dan kiri
Perkusi : Tidak dilakukan Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Bunyi jantung I-II regular, tidak Auskultasi : Suara nafas vesikular di
ada murmur, tidak ada gallop. seluruh lapang paru, , tidak ada
wheezing, terdapat ronki basah sedang
nyaring.
Abdomen
Inspeksi : Membuncit, tidak ada lesi, tidak terlihat penonjolan
massa.
Palpasi
• Dinding perut : Supel, tidak nyeri tekan
• Hati : Tidak teraba pembesaran
• Limpa : Tidak teraba pembesaran
• Ginjal : Tidak teraba, ballotement (-)
Perkusi : Timpani pada abdomen
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior dan inferior, sinistra dan dekstra tidak tampak deformitas,
akral teraba hangat, gerakan aktif dan tidak terbatas, eutrofi, normotonus,
tidak ditemukan adanya edema ataupun sianosis, tidak ada jari tabuh, turgor
kulit baik, capillary refill time< 2 detik
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Ada 2 Faktor:
- Faktor Infeksi
Staphylococcus aureus
Streptococcus pneumonia
1. Bronkopneumonia
2. Bronkopneumonia
sangat berat
berat
- Retraksi
Sianosis - Tanpa Sianosis
sentral
4 Stadium
Meningkatkan
Pelepasan Eksudat Plasma ke
Permeabilitas
Mediator Kapiler
Ruang Interstitium
Alveolus
terisi Lobus yg Penumpukan
terkena Leukosit, Paru menjadi
eritrosit, menjadi eritrosit & MERAH
Exudat, PADAT Cairan
Fibrin
Udara di
alveoli
berkurang
SESAK
Stadium III: HEPATISASI KELABU
Leukosit Endapan
mengkolonisa fibrin di Fagositosis
si daerah daerah yang sisa sel
terinfeksi cedera
Sisa sel
Respon Imun Diabsorbsi
fibrin &
Peradangan oleh
eksudat
mereda Makrofag
lisis
INFEKSI
KOMPLIKASI : BERTAMBAH BERAT
• EMPIEMA
TAKIPNEU
• EFUSI PLEURA
• PIOPNEUMOTHORAKS
SIANOSIS
KELELAHAN PERNAPASAN
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan
Riwayat • Pemeriksaan Fisik Penunjang
penyakit
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala
klinis berikut:
TRIAS BRONKOPNEUMONIA:
1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi
dinding dada.
2. Demam dengan suhu 39-40oC
3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles)
Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000-40.000/mm3
dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan LED.
Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.
GEJALA KLINIS
Manifestasi non spesifik infeksi, misalnya demam, sakit kepala, nafsu
makan berkurang, dll.
Gejala umum penyakit saluran pernapasan bawah ialah batuk, takipnoe,
ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak napas, air hunger,
sianosis, dan pada anak besar, lebih suka berbaring pada sisi yang sakit.
Tanda pneumonia ialah pekak perkusi, fremitus melemah, suara napas
mengeras dan rhonki. Terjadinya retraksi bersama dengan peningkatan
frekuensi napas merupakan tanda klinik pneumonia yang bermakna.
Tanda efusi pleura atau emphiema ialah pekak perkusi, fremitus berkurang,
dan suara napas melemah.
Infeksi ekstrapulmoner sebagai komplikasi maupun penyakit penyerta,
misalnya otitis media, sinusitis, dll.
Pemeriksaan Jasmani
* Inspeksi : - pernafasan cuping hidung(+)
-sianosis sekitar hidung dan mulut -retraksi sela iga.
Laboratorium
1. Leukositosis 15.000 – 40.000/ mm pergeseran ke kiri.
Tidak meningkat pada infeksi virus atau mycoplasma.
3. Peningkatan LED.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
4. Kultur dahak positif pada 20 – 50% penderita yang tidak diobati.
Biakan diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat swab)
(pada anak dengan bilas lambung)
– hiperinflasi
– infiltrat-infiltrat
– interstisial bilateral
– peribronchial
cuffing
Diagnosis pasti
EMFIEMA
Perikarditis
penatalaksanaan
• OKSIGEN
• IVFD -- >
– glukosa 5%
– NaCl 0.9%
• AZITHROMISIN
– Untuk kasus ringan – sedang
– Dosis :
Medikamentosa antiviral
RIBAVIRIN
– Ribavirin -- > analog nukleosida yang telah disetujui untuk pengobatan RSV
– In vitro ribavirin memliki aktivitas spektrum luas terhadap virus campak, RSV, Influenza A dan
B, adenovirus, virus virus hepatitis dan virus virus lainnya
– Memiliki sifat virustatik, dengan menghambat replikasi virus selama fase reflikasi aktif
– Pemberiannya sulit
penatalaksanaan
simptomatik
• Anak dengan MEP dan pengobatan terlambat menunjukan mortalitas yang tinggi.
• Ad sanationum : dubia
• Ad functionum : bonam