Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

KEGAGALAN KEHAMILAN PADA


TRIMESTER I

Oleh :

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


R.S.U.D IBNUSINA – GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2017
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I

LATAR BELAKANG

KEMATIAN JANIN PADA


PROSES KEHAMILAN
- KEGAGALAN KEHAMILAN TRIMESTER I
- PENDAHARAN
ANGKA RISIKO
- PENGELUARAN HASIL KONSEPSI
KEHAMILAN
- INTERVENSI OBAT
TINGGI
- TERAPI BEDAH

KEMATIAN PADA PROSES


MELAHIRKAN
- KEMATIAN IBU
- KEMATIAN BAYI
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I

Rumusan Masalah

Faktor-faktor apakah yang penyebab


1 kegagalan kehamilan pada Trimester
I?

Bagaimana penatalaksanaan ibu


2 hamil dengan prediksi kegagalan
kehamilan pada Trimester I?
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

KONSEP KEHAMILAN
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi.

Kehamilan adalah pertumbuhan dan


perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan.
Trimester pertama kehamilan adalah
periode terpenting manusia
perkembangan di mana satu sel berubah
menjadi manusia yang bisa dikenali.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

KEGAGALAN KEHAMILAN
Kegagalan kehamilan ditandai dengan keguguran dini atau abortus spontan
yang didefinisikan sebagai berhentinya proses kehamilan dengan keluarnya
kasil konsepsi baik dengan sendiri maupun dengan perlakuan sebelum 20
minggu kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram

ETIOLOGI
Usia kehamilan saat terjadinya keuguguran atau abortus
Berdasarkan kejadiannya :
80% abortus spontan terjadi dalam trimester pertama.
60%-80% abortus terjadi pada kehamilan 12 minggu atau kurang
dan sisanya terjadi pada setelah kehamilan mencapai usia 12 minggu.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

FAKTOR RESIKO

1. Dengan penyakit jantung, termasuk hipertensi


2. Dengan penyakit ginjal
3. Dengan kelainan endokrin atau riwayat diabetes
4. Dengan kelainan psikiatri
5. Dengan kelainan hematologi
6. Dengan kelainan autoimun
7. Mendapat terapi farmakologi (antidepresan, antikonvulsi, dsb)
8. Riwayat infertilitas atau mendapat teknologi reproduksi berbantu
9. Kehamilan ganda
10. Preeklamsia
11. Diabetes gestasional yang memerlukan insulin
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

FAKTOR RESIKO

12. Pengguna NAPZA (termasuk perokok, alkohol, heroin, marijuana, kokain, ekstasi,
dan amfetamin)
13. Obesitas (IMT >30)
14. Kurus (IMT <18.5)
15. Ibu hamil yang rentan (seperti remaja, miskin, hambatan bahasa) yang tidak
mendapat dukungan sosial
16. Ibu hamil yang terpapar kekerasan rumah tangga
17. Dengan keganasan
18. Dengan infeksi kronik (HIV, Hep C, HSV, Hep B, dsb)
19. Dengan kelainan medis/ operatif kronik (epilepsi, asma berat, lupus, dsb)
20. Usia > 40 tahun
21. Keadaan lain yang ditentukan oleh tenaga kesehatan
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

FAKTOR RESIKO

22. Keguguran berulang


23. Persalinan preterm
24. Preeklamsia, eklampsia, atau sindrom HELLP
25. Isoimunisasi rhesus atau grup antibodi darah lainnya yang bermakna
26. DMG yang memerlukan insulin
27. Psikosis puerperalis
28. Grandemultipara (> 6 kali)
29. Stillbirth atau kematian neonatus
30. BBLR (< persentil 10)
31. Besar masa kehamilan (> persentil 90)
32. Riwayat bayi dengan kelainan kongenital (struktural atau kromosomal)
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

PATOFISIOLOGI
Dari berbagai faktor resiko di atas dijelaskan dalam kelompok yang
lebih sederhana sebagai berikut

GENETIK
ENDOKRIN
INFEKSI DAN PENYAKIT IBU
ANATOMI
AUTOIMUN
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

GENETIK
Pasangan yang salah satu pasangannya merupakan kromosom pembawa abnormal,
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami abortus berulang dengan janin
menunjukkan kariotipe yang abnormal.

Hasil konsepsi dari pasangan orang tua yang memiliki risiko tinggi mengalami
translokasi yang tidak seimbang (unbalanced translocation), umumnya mengalami
abortus pada trimester pertama.

ENDOKRIN
Diabetes mellitus merupakan faktor penting dalam terjadinya keguguran dini atau
abortus spontan. Diabetes yang tidak terkontrol meningkatkan risiko terjadinya
abortus pada trimester awal
Hipersekresi Luteinising Flormon (LH) dianggap berperan penting terhadap hasil
luaran kehamilan yang buruk. Perempuan dengan kadar LH yang tinggi dilaporkan
menunrnkan angka keberhasilan feruilisasi, angka konsepsi yang rendah
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

INFEKSI DAN PENYAKIT IBU


Perempuan hamil yang mengalami infeksi yang ditandai dengan demam tinggi akibat
infeksi seperti iniltenza, pielitis, malaria merupakan predisposisi untuk mengalami
abortus. Infeksi spesifik seperti sifilis, listeria monositogenes, Mikoplasma spp dan
toksoplasma gondii juga dapat menyebabkan abortus

ANATOMI
Kelainan uterus seperti sinekia intratterrn - Asherman syndrorne, leiomioma,
polipendometrial dan inkompetensi serviks, dan kelainan uterus akibat gangguan
pembentukan seperti uterus septate, bikornu dan uterus unikornu, dan uterus didelphys
Secara klinis, inkompetensi serviks menyebabkan abortus spontan pada trimester kedua
atau persaiinan prematur dini.

AUTOIMUN
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

AUTOIMUN
Penyakit autoimun seperti systemic lupus erytbematosus (SLE) dan sindrom
antifosfolipid merupakan kelainan imunologi yang dihubungkan dengan abortus
habitualis. Abortus pada awal kehamilan jarang ditemukan pada perempuan yang
menderita SLE, tetapi insiden meningkat 2 – 4 kali pada abortus lanjut. Hampir semua
kematian janin pada SLE dihubungkan dengan antifosfolipid antibodi. Antifosfolipid
antibodi (aPL) - lupus antikoagulan (LA) dan antikardiolipin antibodi (ACA)
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA

Aktivitas terlihat pada


ultrasonografi realtime.
Panel A menunjukkan
embrio dengan panjang
roda mahkota (di antara
tanda plus, menunjukkan
kaliper) sebesar 7,1 mm.
Tidak ada jantung.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA

Panel B dan C, SAG menunjukkan pandangan sagital, dan tampilan COR coronal
kantung kehamilan dengan diameter rata-rata 27,7 mm (rata-rata 35,4 mm, 19,7
mm, dan 28,1 mm), tanpa embrio yang terlihat
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA

Panel D menunjukkan kantung kehamilan intrauterine dengan kantung kuning telur,


dan Panel E (pemindaian yang diperoleh 2 minggu kemudian)
unjukkan kuning telurkantung tapi tidak ada embrio dalam kantung kehamilan dan tidak ada denyut jan
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA BANDING

KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasi atau nidasi melekatnya
buah kehamilan di luar tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim
Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan ektopik yang mengalami
abortus ruptur pada dinding tuba

PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL (PIG)


Trofoblas adalah jaringan yang pertama kali mengalami diferensiasi pada masa
embrional dini kemudian berkembang menjadi jaringan ekstraembrionik dan
membentuk plasenta yang merupakan interfase janin maternal
Gesational Trophobksic Disease adalah kelainan proliferasi trofoblas pada kehamilan
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA BANDING

MOLAHIDATIDOSA KOMPLIT

Hasil kehamilan tidak normal tanpa


adanya embrio - janin, dengan
pembengkakan hidropik vili plasenta
dan seringkali memiliki hiperplasia
trofoblastik pada kedua Iapisan.
Pembengkakan vili menyebabkan
pembentukan sisterna sentral disertai
penekanan jaringan penghubung matur
yang mengalami kerusakan pembuluh
darah.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

DIAGNOSA BANDING

MOLAHIDATIDOSA PARSIAL
Hasil kehamilan tidak normal dengan
adanya embrio - fetus yang cenderung
mati pada kehamilan dini, dengan
pembentukan sistem sentral pada
plasenta akibat pembengkakan fokal vili
korialis, dan disertai hiperplasia
trofoblastik fokal yang seringkali hanya
melibatkan sinsitiotrofoblas. Vili yang
tidak terpengaruh memberikan
gambaran normal dan pembuluh darah
vili korialis menghilang bersamaan
dengan kematian janin
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan

PENATALAKSANAAN
1. Edukasi pasien, berikan penjelasan bahwa kehamilan tidak bisa dilanjutkan dengan
alasan medis bahwa pertumbuhan janin abnormal atau nonviable kehamilan
sehingga konsepsi tidak bisa ditolerir untuk dipertahankan

2. Medikamentosa, setelah terprediksi kegagalan kehamilan, pemberian misoprostol


pervaginam untuk menghentikan konsepsi pengobatan dianjurkan menggunakan
misoprostol pervaginam awal 800 mikrogram, dengan dosis berulang sesuai
kebutuhan

3. Evakuasi wanita dengan kehilangan kehamilan dini dan jaringan pada umumnya
melalui metode bedah uterus. Pasien dengan hemoragi, ketidakstabilan
hemodinamik, atau tanda infeksi harus segera diobati dengan evakuasi bedah
uterus. Evakuasi bedah uterus lebih baik sebagai tindakan medis untuk pasien
dengan komorbiditas seperti anemia berat, gangguan perdarahan, atau penyakit
kardiovaskular. Kesuksesan evakuasi bedah uterus di awal kehilangan kehamilan
mendekati 99%.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan
KESIMPULAN

1. Kegagalan kehamilan dipahami bahwa terjadinya pendarahan pada trimester


pertama kehamilan yang sudah pasti dengan pengujian tes kehamilan melalui uji
serum -hCG (human chorionic gonadotropin) dan USG.
2. Diagnosis prediksi kegagalan kehamilan menggunakan TAS (transabdominal
sonography) terdeteksi
a. Diameter Gestational sac diameter (GSD) rata-rata kantung kehamilan/
melebihi 20 mm tanpa terlihat tiang embrionik, atau CRL terdeteksi > 6mm
tanpa denyut jantung.
b. Kantung kehamilan kosong sehingga menyatakan bahwa kematian embrio.
c. Visualisasi dari kantung kehamilan intrauterine kecil tanpa terlihat aktivitas
jantung embrionik.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan
KESIMPULAN
3. Penatalaksanaan kegagalan kehamilan pada trimester I dapat dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Edukasi pasien, berikan penjelasan bahwa kehamilan tidak bisa dilanjutkan
dengan alasan medis.
b. Pilihan pengobatan untuk kehilangan kehamilan dini meliputi:
1) Manajemen hamil, dengan memastikan bahwa pasien benar – benar dalam
kondisi hamil sehingga mengabaikan diagnosa banding untuk mengambil
keputusan pengakhiran kehamilan dengan pengeluaran konsepsi secara
sempurna.
2) Perawatan Medis, pengobatan dengan pemberian misoprostol dosis 400 µg
dan 800 µg untuk menghindari evakuasi bedah. Terapi pengobatan tersebut
menjadi pilihan selama wanita itu dengan kehamilan tanpa infeksi,
perdarahan, anemia berat, atau gangguan pendarahan itu sendiri.
3) Manajemen bedah, Evakuasi bedah uterus lebih baik sebagai tindakan medis
untuk pasien dengan komorbiditas seperti anemia berat, gangguan
perdarahan, atau penyakit kardiovaskular.
KEGAGALAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER
I
Pembahasan
KESIMPULAN
4. Untuk mencegah infeksi pasca bedah awal kehilangan kehamilan dianjurkan
pemberian satu 200-mg dosis doxycycline 1 jam sebelum operasi sebagai
pengelolaan infeksi kehilangan kehamilan dini.

Anda mungkin juga menyukai