Anda di halaman 1dari 33

OSTEOMIELITIS

Pembimbing :
dr. Bekti Safarini Sp.Rad
OSTEOMIELITIS
Definisi
Osteomielitis (osteo – berasal dari bahasa yunani, yang berarti
tulang, mielo-yang berarti sumsum tulang, dan –itis adalah
inflamasi) yang berarti suatu infeksi dari tulang dan sumsum
tulang.

Dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang,


melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa (spons ) dan
periosteum
ETIOLOGI
Staphylococcus
aureus

Haemophilus penyakit
immunocomprimesed
influenza

Etiologi

Mycobacterium Streptococcus
tuberculosis
ETIOLOGI
 Pada bayi baru lahir : S. aureus, Enterobacter
Sp, dan Stretococcus Sp group A dan B.

 Pada anak umur 4 bulan sampai 4 tahun : S.


aureus, Enterobacter Sp, Stretococcus Sp group
A dan B dan H influenzae.
ETIOLOGI
 Pada anak-anak dan remaja muda : S. aureus
( 80 % ), Enterobacter Sp, Stretococcus Sp
group A dan B dan H influenzae.

 Pada orang dewasa : S. aureus, dan kadang-


kadang Enterobacter Sp atau Stretococcus Sp
group A dan B.
Kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui :

Luka
Penyebaran Pembedaha
penetrasi
hematogen n
langsung

Faktor •diabetes mellitus, immunosupresan,


penyakit imundefisiensi, malnutrisi,
PATOGENESIS sistemik gangguan fungsi hati dan ginjal, hipoksia
kronik, dan usia tua

Faktor •penyakit vaskular perifer, penyakit stasis


vena, limfedema kronik, arteritis, neuropati,
lokal dan penggunaan rokok
Inflammation

SUPPURATION

Terjadinya
osteomielitis….. SEQUESTRUM

INVOLUCRUM
INVOLUCRUM
Excessive bone formation around a space(Involucrum)
which contains a piece of bone(sequestrum).
Diagnosis: Chronic pyogenic osteomyelitis. X-ray left
femur
Waldvogel mengkategorisasikan infeksi
muskuloskeletal berdasarkan etiologi dan
kronisitasnya :

1. Osteomielitis hematogen
2. Penyebaran kontinyu (dengan atau tanpa penyakit
vaskular) dan
3. Kronik Osteomielitis

KLASIFIKASI
OSTEOMIELITIS Cierny-Mader mengembangkan staging
osteomielitis berdasarkan penyebaran anatomis
dari infeksi dan status fisiologis dari penderitanya.

Stadium 1 – medular,
Stadium 2 – korteks superfisial,
Stadium 3 – medular dan kortikal yang
terlokalisasi, dan
Stadium 4 – medular dan kortikal difus
PREDILEKSI

Femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus,


radius, dan ulna bagian proksimal dan distal, serta vertebra.
Pada tulang lain antara lain adalah tengkorak, mandibula,
pelvis, pada tulang jari kaki dan tangan.
Bayi – metafise dan
epifise
Anak - metafise
Dewasa – epifise dan
region subkondral
1. Osteomielitis akut

2. Osteomielitis subakut

KLASIFIKASI
OSTEOMIELITIS Brodies Abscess

3. Osteomielitis kronik
Penyebab terjadinya Osteomyelitis
hematogenous akut ini adalah
bakteremia, dimana keadaan ini
umum ditemukan pada anak.
Osteomielitis Pertumbuhan bakteriologis dalam
Akut tulang pada umumnya terkait dengan
beberapa keadaan yaitu trauma,
penyakit kronik, malnutrisi, dan
sistem imun yang inadekuat.
 Gambar 1. Proyeksi
lateral pada tibia terlihat
gambaran sklerotik di
diametafisis tibia

Gambaran
Radiologis
Gambar 2. Proyeksi
AP pada tibia terlihat
gambaran sklerotik di
lateral diametafisis
tibia
Gambar 4.Ultrasound image of the left hip
shows a large joint effusion

Gambar 3. Tampak destruksi tulang pada tibia


dengan pembentukan tulang subperiosteal
Osteomielitis hematogen subakut
lebih ringan oleh karena organisme
penyebabnya kurang purulen dan
OSTEOMIELITIS penderita lebih resisten dan memiliki
SUBAKUT onset yang lebih mendadak dan
kurang memiliki gejala yang jelas,
sehingga membuat diagnosis
menjadi sulit.
Brodies Abscess
Gambaran
Radiologis

Gambar 6. radiologik dari abses Brodie yang


dapat ditemukan pada osteomielitis sub
akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas
yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
Osteomielitis kronis umumnya merupakan
lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak
OSTEOMIELITIS terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik.
Osteomielitis kronis juga dapat terjadi setelah
KRONIK fraktur terbuka atau setelah tindakan operasi
pada tulang.
Gambaran
Radiologis

Gambar 8. Osteomielitis lanjut


Gambar 7. Proyeksi AP wrist pada seluruh tibia dan fibula
terlihat gambaran lesi osteolitik kanan. Ditandai dengan adanya
dan sclerosis extensive dibagian gambaran sekuestrum (panah).
distal metafisis pada radius
Osteomielitis Pada Vertebra
Osteomielitis pada pelvis
 Radiografi
PEMERIKSAAN  MRI
PENUNJANG  CT scan
 Ultrasonografi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

The sequestrum is small with minimal involucrum formation. Probably an early lesion, perhaps 10-14
days duration since the trauma
The sequestrum (black arrow) is rather long and easily identified as it maintains
opacity. The involucrum (white arrow) is not as mature in appearance as suggested
by the lack of opacity and creates a rather large cavity.
Formation of a sequestrum:
(A), sound bone;
(B), new bone;
(C), granulations lining involucrum;
(D), cloaca;
(E), sequestrum.
Osteomyelitis
Black arrow points to bone
destruction.
White arrow points to sequestrum.
Arrowhead points to area of
sclerosis indicating chronicity.
Osteo Sarkoma
DIAGNOSA
BANDING

Sarkoma Ewing
KOMPLIKASI
 Kematian tulang (osteonekrosis)

The term bone infarction


is used for osteonecrosis
within the diaphysis or
metaphysis.
 Arthritis septic

Septic arthritis of the right knee.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai