THT-KL
DIFTERI
Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan.
Lebih sering menyerang anak-anak. Penularan difteri
biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang
membawa kuman ke orang lain yang sehat.
Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda
atau makanan yang terkontaminasi.
Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan
menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.
Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab
utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah
tidak lagi.
Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri,
yaitu Corynebacterium
diphtheriae danCorynebacterium ulcerans. Masa
inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala
muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari
Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi
menjadi 3 tingkat yaitu:
1. Infeksi Ringan.
bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa
hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
2. Infeksi Sedang
bila pseudomembran telah menyerang sampai faring
(dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan
pembengkakan pada laring.
3. Infeksi Berat
bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan
gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jan
tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis
(radang ginjal).
Cara Penularan Difteri
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa
ditularkan juga melalui makanan yang terkon taminasi.
Penyebaran bakteri difteri dapat terjadi dengan mudah dan yang utama adalah
melalui udara saat seorang penderita bersin atau batuk. Selain itu, ada
beberapa metode penularan lain yang perlu diwaspadai. Antara lain melalui:
Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, misalnya mainan atau
handuk.
Sentuhan langsung pada bisul akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini
umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat
penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Kontak langsung dengan hewan-hewan yang sudah terinfeksi, misalnya sapi.
Meminum susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau sterilisasi.
Makanan yang terbuat dari susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau
sterilisasi.
Bakteri difteri akan memproduksi toksin yang akan membunuh sel-sel dalam
tenggorokan. Sel-sel yang mati tersebutlah yang akan membentuk membran
abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, toksin juga dapat menyebar lewat
darah dan menyerang jantung serta sistem saraf.
Orang yang sudah menerima vaksinasi masih bisa terinfeksi penyakit ini.
Namun mereka biasanya tidak menunjukkan gejala saat sedang terinfeksi
Gejala Penderita Difteri
Difteri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas.
Anak yang terinfeksi kuman Difteri setelah 2-4 hari akan
mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian
atas, diantara nya:
1. Demam tinggi + 38 C
2. Nyeri telan
3. Pusing
4. Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudo
membran).
5. Bengkak pada leher.
Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri
menelan, dan nyeri otot.