Anda di halaman 1dari 49

PERSENTASI KASUS

MENINGITIS

Presentan :
Oktaviana Pusparani

Pembimbing:
Dr. A. Chalim M, SpS.
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk : 27-06-2009
Dirawat yang ke : 1 ( pertama )
Tanggal pemeriksaan : 16-07-2009
ANAMNESIS

( Auto & Allo anamnesis )


KU : Sakit kepala hebat sejak 1 bulan
SMRS
KT :Leher terasa kaku, demam, mual,
tidak nafsu makan, sulit BAB
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 bln SMRS 3 hr SMRS Hari MRS 5 hr di RS Anamnesis

Sakit kepala Sakit kepala


hebat, spt , gelisah, Hari MRS Sakit kepala
P’lihatan
ditusuk2, mudah Sakit kepala hebat mulai
msh kembar,
lokasi marah2, , sampai , leher
bkeringat
pindah2, ps muntah 3x, b’teriak, leher, masih kaku,
terus, mkn
minum obat acuh tak dada&punggu penglihatan
kurus
warung, acuh, BAB ng kaku, sakit kembar
sering demam tdk lancar jk b’grk, BB,
tdk t’lalu kejang (-), ps
tinggi, mengantuk&s
menggigil, ulit
nafsu makan dibangunkan
, mual, ps
b’keringat
sharian
Riwayat Penyakit Dahulu
Ht (-), DM (-), jantung (-), tr kepala (-),
sakit kepala sblmnya (-), kegemukan (-)

Riwayat penyakit keluarga


Ibu pasien m’derita flek di paru2nya

Riwayat kelahiran/pertumbuhan/perkembangan
Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Gizi : Kurang
Tanda vital
Tekanan darah : 110 / 70 mmHg
Nadi kanan : 78 x / menit
Pernafasan : 20 x /menit
Suhu : 36,8 ºc
Cor : BJ I-II reguler, m (-), gallop (-)
Pulmo : SD vesikuler, rh -/-, whz -/-
Hepar/lien : tidak teraba membesar
Ekstremitas :akral hangat, edema (-),
STATUS PSIKIATRI

Tingkah laku : labil


Perasaan hati : labil
Orientasi : baik
Jalan pikiran : baik
Daya ingat : kurang baik
STATUS NEUROLOGI
Kepala
• Bentuk : normocephal
• Simetris : (+)
• Pulsasi : (-)
• Nyeri tekan : (-)

Leher
• Sikap : kaku
• Gerakan : terbatas
• Vertebra : tdk dpt dinilai
• Nyeri tekan : (+)
STATUS NEUROLOGIS
rangsang meningeal

• Kaku kuduk : (+)


• Kernig test : (-)
• Laseque test : (-)
• Brudzinski I : (-)
• Brudzinski II : (-)
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N. I (olfaktorius)
kanan kiri
• Daya penghidu : baik baik

N. II (optikus)
• Tajam penglihatan : baik baik
• P’kenalan warna : baik baik
• Lapang pandang : baik baik
• Fundus : tdk dilakukan
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N. III (oculomotor)/ N. IV (trochlearis)/ N.VI (Abduscent)
kanan kiri
• Ptosis : (-) (-)
• Strabismus : (-) (-)
• Nistagmus : (-) (-)
• Exoftalmus : (-) (-)
• Enoftalmus: (-) (-)
Gerakan bola mata
• Lateral : tdk baik baik
• Medial : baik baik
• Atas medial: baik baik
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
kanan kiri
• Bawah medial: baik baik
• Atas : baik baik
• Bawah : baik baik

Pupil
• Ukuran : 3 mm 3 mm
• Bentuk : bulat bulat
• Isokor/anis : isokor isokor
• Posisi : ditengah ditengah
• RC langsung: (+) (+)
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
kanan kiri
• RC tdk lgs : (+) (+)
• Rf. konvergen: (+) (+)

N. V (trigeminus)
kanan kiri
• Mengigit : (+) (+)
• Buka mulut : (+) (+)
• Sensi atas : (+) (+)
• Sensi tengah : (+) (+)
• Sensi bawah : (+) (+)
• R. masseter : (+) (+)
• R. zigoma : (+) (+)
• R. kornea : (+) (+)
• R. bersin : (+) (+)
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N.VII (fascialis)
kanan kiri
Pasif
• Kerutan kulit dahi: (+) (+)
• Kedipan mata : (+) (+)
• Lip. Naso-labial : (+) (+)
Aktif
• Mengerutkan dahi: (+) (+)
• Mengerutkan alis: (+) (+)
• Menutup mata : (+) (+)
• Meringis : Simetris
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N.VII (fascialis)
kanan kiri
• Gembung pipi: (+) (+)
• Bersiul : (+) (+)
• Pengecapan 2/3 dpn: (+) (+)
• Hiperlakrimasi : (-) (-)
• Lidah kering : (-) (-)

N.VIII ( vestibulo cochlear)


• Detik arloji, Suara berbisik: (+) (+)
• Tes Weber, Rinne, Swabach: tidak dilakukan
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N.IX (glossofaringeus)
• Arkus faring : Simetris
• Posisi uvula : di tengah
• Pengecapan 1/3 blkg : tdk diperiksa
• Rf. Muntah : tdk diperiksa

N.X (vagus)
• Denyut nadi : +/+
• Arkus faring : simetris
• Bersuara, menelan : (+), (+)
STATUS NEUROLOGIS
Nn. Craniales
N.XI (asesorius)
• Memalingkan kepala : (+)/ (+) kaku
• Sikap bahu : simetris
• Mengangkat bahu : (+) / (+) simetris

N.XII (hipoglossus)
• Menjulurkan lidah : tidak ada deviasi
• Kekuatan lidah : baik / baik
• Atrofi lidah : (-) / (-)
• Artikulasi : baik
• Tremor lidah : (-) / (-)
STATUS NEUROLOGIS
Motorik
• Pergerakan : bebas
• Kekuatan motorik : 5555 5555
5555 5555
• Tonus : normotonus
• Trofi : eutrofi
STATUS NEUROLOGIS
Refleks Fisiologis
• Bisceps : (+/+)
• Trisceps : (+/+)
• Patella : (+/+)
• Achilles : (+/+)
Permukaan
• Dinding perut : (+/+)
• Kremaster, sfingter ani : tdk dilakukan
STATUS NEUROLOGIS
Refleks Patologis
• Hoffman trommer : (-/-)
• Babinsky : (+/-)
• Chaddock : (-/-)
• Openhaeim : (-/-)
• Gordon : (-/-)
• Schaefer : (-/-)
• Rosollimo : (-/-)
• Mendel bechterew : (-/-)
• Klonus paha, kaki : (-/-)
Sensibilitas

Eksteroseptif
Nyeri : (+/+)
Suhu : (+/+)
Taktil : (+/+)
Proprioseptif
Vibrasi : tdk dilakukan
Posisi : tdk dilakukan
Tekan dlm : tdk dilakukan
Kordinasi dan
Keseimbangan

Tes romberg : tdk dilakukan


Tes tandem : tdk dilakukan
Tes fukuda : tdk dilakukan
Disdiadokinesis : tdk dilakukan
Rebound fenomena : tdk dilakukan
Dismetri : tdk dilakukan
Tes telunjuk hidung : (baik/baik)
Tes telunjuk-telunjuk : tdk dilakukan
Tes tumit lutut : tdk dilakukan
Fungsi Fungsi
Otonom Luhur

Miksi
Inkontinensia : (-) bahasa : baik
Retensi : (-) orientasi : baik
Anuria : (-) Memori : kurang baik
emosi : kurang baik
Defekasi kognisi : baik
Inkontinensia : (-)
Retensi : (+)
Px. Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 14,3 (12 - 16 g/dl)
Hematokrit 41 (37 - 47%)
Eritrosit 5,1 (4,3 – 6,0 juta/ul)
Leukosit 14600 (4800 – 10800/ul)
Trombosit 304000 (150.000 – 400.000/ul)
MCV 81 (80 – 96 fl)
MCH 28 (27 – 32 pg)
MCHC 35 (32 – 36 g/dl)
Kimia
ureum 19 20 - 50 mg/dL
Kreatinin 0,7 0,5 – 1,5 mg/dL
Natrium 145 135 – 145 mEq/L
Kalium 3,9 3,5 – 5,3 mEq/L
Klorida 105 97 – 107 mEq/L
Glukosa sewaktu 113 < 140 mg/Dl
PH 7,274 7,37 – 7,45
Pco2 16,2 32 – 46 mmHg
Po2 80,7 71 – 104 mmHg
HCO3 7,3 21 – 29 mEq/L
Base excess -16,7 -2 - +2 mEq/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ct scan kepala tanggal 27/06/2009
Kesan : - Sugestif meningitis
- Sinusitis maksilaris kiri
• Foto servikal
Kesan : Dalam batas normal
• Laboratorium imunoserologi HIV (rapid) tanggal 27/06/2009
kesan : Non reaktif
• Tes uji tuberkulin (mantoux test)
Kesan : negatif
• Rongten thorax PA tanggal 30 Juni 2009
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal
Laboratorium LED

Hematologi Hasil Nilai rujukan

LED (2 Juli 2009) 11 mm/ 1 jam < 15 mm/ 1 jam

LED (9 Juli 2009) 10 mm/ 1 jam < 15 mm/ 1 jam


RESUME

Ps wanita 24 th,
dtg dg keluhan
sefalgia hebat sjk 3 hr SMRS, Saat masuk Rs,
1 bln SMRS, spt sefalgi sefalgia , kaku
ditusuk2, lokasi ,ansietas, kuduk, somnolen.
pindah2. iritable, muntah Hari 5 perawatan,
subfebris (+), proyektil 3x, diplopia
menggigil (+), apatis&konstipas
anoreksia (+), BB i
, hidrosis
spanjang hari
LANJ. RESUME
• Status Internis : dalam batas normal
• Status Neurologis :
– Kesadaran : CM, GCS E4M65 = 15
– Kaku kuduk : (+)
– Refleks Fisiologis : (+/+)
– Refleks Patologis : (-/-)
– Nn. Craniales  N.VI : gerakan ke lateral kanan tdk
bisa
– SSO : retensi defekasi (+)
– Fungsi emosi : labil
DIAGNOSIS
• Diagnosis klinis : Meningitis
• Diagnosis topik : Meningeal
• Diagnosis etiologi : Suspek Meningitis e.c.
Tuberkulosa generalisata
grade II
• Diagnosis banding : Suspek Meningitis e.c.
Bakterial
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa Non
Medikamentosa

• IVFD Nacl 0,9% 3000 cc/ 24 jam


•Parasetamol 500 mg 3 x1 •Bed rest
•Ceftriaxon 2 x 2 gr •Diet tinggi kalori tinggi protein
•Dexamethason 4 x 5 mg •Edukasi : mjaga kbrsihan t4 tinggal,
•Laxadin 3 x 1 sdm dan tiap pagi hrus buka jendela.
PEMERIKSAAN ANJURAN
• Cek lab darah rutin
• Lumbal Pungsi
• Sputum BTA
• PCR TB
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia
• Ad sanationam : dubia ad malam
• Ad cosmeticum : dubia
ANALISA KASUS
• Meningitis merupakan radang umum pd
arakhnoid & piamate, dsebabkan o/ bakteri,
virus, riketsia atau protozoa yg dpt tjd akut
atau kronis
• Meningitis TB generalisata adl radang pd
meningen yg dsebabkan o/ M.tuberculosis
(basil tahan asam), tjd secara sekunder dg
infeksi primer pd paru, KGB, tulang, GI tract
atau organ lain.
TANDA & GEJALA

Tanda Gejala
•Adhenopathy (plg sering cervikal) •Prodromal
•Suara tambahan pd aus paru •Anoreksia
(apeks) •BB
•Tuberkel choroidal (oftalmoskopi) •Batuk
•Demam (plg tinggi sore hari) •Keringat malam hari
•Rigiditas nuchal •CNS
•Papiledema •Nyeri kepala, mual-muntah
•Defisit neurologi fokal (std lanjut) •kaku kuduk
•Skin test tuberculin (+) •Perubahan tingkat kesadaran
DIAGNOSIS dari Anamnesis
didapatkan gejala:
• Kaku kuduk
• Nyeri kepala TRIAS
• Demam MENINGITIS
• Anoreksia
• BB 
• Keringat malam hari
• CNS
• Perubahan tingkat kesadaran
• Demam
• Defisit neurologis fokal (parese N VI dx)
• Pasien juga memiliki riw kontak lama dengan penderita
(suspek) TB paru
Pembagian meningitis TB menurut
Medical research council of GB th 1948

Grade I Tidak ada gejala & tanda yg spesifik,


penurunan kesadaran (-), defisit
neurologis (-)
Grade II Perubahan derajat kesadaran ringan,
defisit neurologi fokal (hemiparese
atau kelumpuhan saraf kranial)
Grade III Penurunan kesadaran berat (sopor
atau koma) dg defisit neurologi yang
berat
 Cephalgia adanya rangsangan pada meningens
yang disebabkan oleh bakteri yang ada di ruang
subarachnoid
 Meningens merupakan lapisan selubung otak
yang peka terhadap rangsangan
 Pada kasus ini bakteri terjadinya proses
peradangan pada meningens sehingga meningens
teriritasi dan menimbulkan nyeri yang hebat.
 Cephalgia sudah dirasakan selama ± 1 bulan,
sehingga presentan dapat curiga akibat TB,
karena perjalanan penyakitnya subakut
Gejala mual dan muntah proyektil pada pasien ini karena ada
rangsangan pada organ abdomen yang kemungkinan
menghantarkan impuls menuju chemoreseptor trigger zone
(CTZ) diotak yang berpengaruh terhadap reflek muntah,
sehingga apabila CTZ terstimulasi, maka akan timbul muntah,
selain itu dikarenakan proses tekanan intrakranial yang tinggi

Suhu tubuh yang subfebris menandakan bahwa


adanya infeksi, didukung pula dari hasil
laboratorium yaitu adanya leukosit yang
meningkat
Pada Pemeriksaan Fisik…
• Rangsang meningeal (kaku kuduk) yg (+), kaku
kuduk tjd pd refleks otot2 para vertebra oleh
karena adanya rangsang dari selaput meningen

• Parese N VI dx, yg m’sarafi M. rektus externus


(lateralis) shg ps diplopia. Pd MTB disebut jg
meningitis basalis krn adanya kelumpuhan saraf
kranial, dan N VI mudah tggu krn jln saraf panjang
serta mudah lumpuh pd kead TIK 
Pada Px. Penunjang…
• Kesan pd pem lab: infeksi ec bakteri, yg
menunjukkan pada meningitis tipe serosa hny
tjd leukositosis saja
• CT scan: kesan sugestif meningitis  krn pd
sist.sisterna, fissura sylvii ka/ki, sulci pd kedua
hemisfer serebri & fissura interhemisfer
enhancement pd pemberian kontras
Lanjt….
• Pada pemeriksaan foto thórax, tidak didapatkan infiltrat
pada apeks paru. Pada pemeriksaan foto thórax juga
tidak didapatkan hasil yang diharapkan untuk
menunjang diagnosa. Namun, menurut beberapa
literatur, pada kasus meningtis TB beberapa kasus tidak
ditemukan tanda-tanda TB sistemik.
 tes mantoux  (-) bisa dikarenakan adanya 
1. imunitas yang rendah pada pasien ini  intake kurang
gizi buruk antibody tidak bisa bereaksi terhadap
antigen yang diberikan
2. penyakit immunocompromised
3. dilakukan setelah diberikan pengobatan steroid
Penatalaksanaan….
• Pemasangan IVFD NaCl 0,9% 20 tpm  m’jaga
keseimbangan cairan & eit, p’berian obat iv.
Pd ps meningitis tdpt gjl prodromal (mual-
muntah/proyektil) krn TIK 
• Analgetik paracetamol 500 mg 3 x 1 tab 
pemberian mudah, DM besar, bersifat
antipiretik jg, iritasi lambung 
Lanjt..penatalaksanaan…
• Antibiotik ceftriakson 2 x 2 gr iv  mrpk gol
sefalosporin gen III, penetrasi ke sawar darah
otak baik, broad spectrum
• KS dexamethason 4 x 5 mg iv  diberikan pd
ps p ksdrn & tdpt defisit neurologi fokal
Lanjt..penatalaksanaan…
Setelah dx etio/ pd ps ini terbukti MTB
generalisata  Rejimen OAT WHO: 2HRZE-
7RH
• INH 1 x 400 mg/hr
• Rifampisin 1 x 600 mg/hr
• Pirazinamid 15 – 30 mg/kg/hr
• Streptomisin 15 – 30 mg/kg/hr atau
• Etambutol 15 – 20 mg/kg/hr
Lanjt..penatalaksanaan…
7 – 12 bulan berikutnya:
• INH 1 x 400 mg/hr
• Rifampisin 1 x 600 mg/hr
Anjuran Pemeriksaan….
LP  golden standar pd meningitis. Pd TBM
didapatkan:
• Warna jernih/serosa
• Tek m
• Sel m (tu Limfosit 100 – 500/mm3, N <
5/mm3)
• Protein m (N 20 – 45 mg/100 ml)
• Glukosa m (N 50 – 75 mg/dl)
Lanjt….
• Sputum BTA : untuk mendukung diagnosis pasien ini,
dengan interpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 x
pemeriksaan bila :
– 3 x positif / 2 x positif, 1 x negatif  BTA positif
– 1x positif, 2 x negatif  ulang BTA 3 x, kemudian
• Bila 1 x positif, 2 x negatif  BTA positif
• Bila 3 x negatif  BTA negatif

• PCR TB : Pemx PCR  teknologi canggih yang


dapat mendeteksi DNA, termasuk DNA
M.tuberkulosis
PROGNOSIS
• Ad vitam: dubia ad bonam  TTV, PF, PN tdk ada
tanda2 yg mengancam jiwa ps
• Ad fungsionam: dubia  krn ps blm dilakukan LP
& analisis LCS shg sulit m’berikan th sesuai
bakteri penyebab meningitisnya
• Ad sanationam: dubia ad malam  ps mudah
marah2 jk sakit kepalanya datang & ps b’sifat
irritable
• Ad cosmeticum: dubia  parese N VI dx, sembuh
jika meningitisnya hilang, namun ps blm
dtentukan jenis meningitisnya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai