• Ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang bercirikan nilai nilai Islam. • Umer Chapra menyebut dengan istilah Ekonomi Tauhid. • Ciri Islam bukan pada pelaku tetapi pada aturan main yang harus dipatuhi pelakunya. • Sistem ekonomi Islam lahir atas dasar pemikiran bahwa semua yang ada di langit dan di bumi termasuk manusia adalah milik Allah dan akan dikembalikan ke (aturan) Allah (Q.S. Ali Imran : 109) • “Dialah yang memberi kelapangan atau memberi rizki orang yang Dia kehendaki”(Q.S.42 Asy-Syura:12, Q.S. 13.Arra’ad:26)
• Karena ekonomi Islam mengacu pada nilai Ilahiyah (Al-Qur’an,
Sunnah rasul) maka akan melahirkan moral dan ibadah bagi pelakunya
A. Kerangka Ekonomi Islam
• Ibarat bangunan, ekonomi Islam terdiri atas pondasi / landasan, tiang dan atap
• Landasannya terdiri atas lima nilai universal yaitu :
1. Tauhid (keimanan). Yaitu keyakinan dan pengakuan bahwa semua sumber daya ekonomi berasal dan milik Allah swt 2. ‘Adl (keadilan). Adil disini diartikan tidak mendlolimi dan tidak didlolimi, pelaku ekonomi tidak boleh mengejar keuntungan pribadi bila akan merugikan orang lain dan merusak alam 3. Nubuwwah (kenabian). Allah mengangkat rosul sebagai uswatun khasanah (suri tauladan). Sifat-sifat utama rasul yang harus diteladani yaitu : - Siddiq (benar, jujur) - Amanah (kepercayaan, tanggung jawab) - Tabligh (komonikasi, keterbukaan, pemesaran) - Fathonah (intelektual, kecerdasan, kebijaksanaan)
4. Khilafah (pemerintahan). Pemerintah mempunyai peran penting dalam
perekonomian. Peran utamanya adalah untuk menjamin perekonomian agar berjalan sesuai syariat dan untuk memastikan agar tidak terjadi pelanggaran hak-hak manusia.
5. Ma’ad (hasil). Motivasi pelaku bisnis adalah laba atau keuntungan.
Keuntungan yang diharapkan adalah keuntungan dunia dan akherat. Kerangka Ekonomi Islam
Ahlak
Multiple Freedom Social
ownership to Act Justice
Tauhid Adl Nubuwwah Khilafah Ma’ad
B. Prinsip prinsip Ekonomi Islam 1. Multiple ownership (kepemilikan multi jenis) Dalam Islam berlaku kepemilikan multi jenis yaitu mengakui kepemilikan pribadi, kepemilikan bersama (syirkah) dan kepemilikkan negara, tidak sebagaimana sistem kapitalis maupun sosialis
2. Freedom to act Islam menjamin kebebasan berekonomi selama tidak melanggar aturan syariat
3. Social justice (keadilan sosial)
Dalam Islam pemerintah bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan menciptakan keseimbangan antara kaya dan miskin C. Ahlak (perilaku Islami dalam perekonomian) Setelah tercipta landasan teori yang kuat, serta prinsip prinsip ekonomi yang kuat, maka tugas para pelaku ekonomi yaitu menerapkan nilai nilai yang terdapat dalam sistem tersebut. Relevansi ZIS dalam Ekonomi • Zakat infak sodaqoh ( ZIS ) mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan Ekonomi • Dengan ZIS masyarakat akan dijauhkan dari musuh yang paling kejam yaitu kemiskinan • Salah satu cara untuk mendistribusikan kekayaan yaitu ZIS • Sumbangan yang diberikan lewat sodaqoh tidak hanya bernilai konsumtif semata tetapi dapat bernilai produktif sebagai bentuk modal usaha • Dengan semakin banyaknya bidang usaha yang berjalan maka semakin cepatlah pertumbuhan ekonomi rakyat dan kemakmuran akan segera terwujud • ZIS akan memperkecil adanya penumpukan harta pada orang orang tertentu yang tidak produktif • Zakat dan sodaqoh akan memancing produktifitas sehingga bisa menekan jumlah pengangguran Kemerdekaan Ekonomi bagi Masyarakat Islam • Islam menekankan kegiatan Ekonomi melalui beberapa sektor usaha seperti pertanian ( QS Abasa 80 : 25-32) perdagangan (QS Al-quraisy 106:1-4) perindustrian (QS57:25, QS 7:26, QS 27:44) dsb, agar umat Islam mandiri merdeka dalam mewujudkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kepentingan hidup, tidak bergantung kepada bangsa lain, sebab ketiga sektor ini merupakan tulang punggung bagi perekonomian umat