Anda di halaman 1dari 35

HORMON

Oleh dr Hegi Darmawan


PENDAHULUAN
• Kelangsungan hidup organisme
multiselular tergantung pada kemampuan
mereka untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang terus berubah
• Mekanisme komunikasi antar sel adalah
persyaratan yang diperlukan untuk
adaptasi ini. Sistem saraf dan sistem
endokrin menyediakan komunikasi antar
sel dan komunikasi organisme yang
berjauhan.
• Kata "hormon" berasal dari istilah Yunani
yang berarti untuk membangkitkan
aktivitas
• Pengertian hormonZat yang disintesa
oleh suatu organ yang disalurkan ke
sistem peredaran darah untuk
menimbulkan kerja dari jaringan lain
sehingga menimbulkan suatu aktivitas.
 Hormon mentransfer signal dengan migrasi dari tempat
dimana hormon disintesis ke tempat dimana hormon
bekerja;
1. Hormon yang diangkut lewat darah (endokrin efek) cth; Insulin
2. Sel-sel target yang berada langsung disekitar sel kelenjar yang
menghasilkan hormon (parakrin efek) cth; GI track hormone
3. Hormon kembali lagi ke sel yang mensintesisnya (autokrin efek)
cth; prostaglandins
REVISI PENGERTIAN HORMON
 Hormon: Zat kimia yang diproduksi
dalam tubuh yang mengontrol dan
mengatur aktivitas sel-sel tertentu atau
organ. Kebanyakan hormon disekresi oleh
kelenjar khusus, seperti hormon tiroid
diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hormon
penting bagi setiap aktivitas kehidupan,
termasuk proses pencernaan,
metabolisme, pertumbuhan, reproduksi,
dan suasana hati. Beberapa hormon,
seperti neurotransmiter, yang
mengaktifkan lebih dari satu proses fisik.
FUNGSI HORMON
 Hormon mempunyai efek sebagai berikut pada tubuh:
 stimulasi atau penghambatan pertumbuhan (Pertumbuhan dan
diferensiasi sel, jaringan, dan organ)
 perubahan suasana hati
 induksi atau penekanan apoptosis (kematian sel terprogram)
 aktivasi atau inhibisi dari sistem kekebalan tubuh
 pengaturan metabolisme
 persiapan tubuh untuk kawin, berkelahi, melarikan diri, dan
aktivitas lainnya
 persiapan tubuh untuk fase baru kehidupan, seperti pubertas,
orangtua, dan menopause
 mengontrol siklus reproduksi
 Hasrat lapar
 gairah seksual
 Hormon juga mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya
 mengendalikan lingkungan internal tubuh (Pemeliharaan dari
konsentrasi ion) melalui homeostasis.
KERJA HORMON DAN RESEPTOR
 Kerja hormon pada tingkat sel dimulai dengan
pengikatan hormon dan reseptor spesifiknya.
Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan
lokasi reseptor dan sifat sinyal atau messenger
kedua yang digunakan untuk memperantarai
kerja hormon di dalam sel
 Hormon terdapat dengan konsentrasi yang
sangat rendah di dalam cairan ekstrasel,
umumnya berkisar dari 10ˉ¹ hingga 10ˉ9mol/L.
Karena sangat kecil dan bermacam-macam,
maka diperlukan pembedaan. Derajat
pembedaan yang tinggi ini dihasilkan oleh
molekul pengenal yang terikat pada sel dan
disebut reseptor
KERJA HORMON DAN RESEPTOR
 Hormon memulai efek biologisnya melalui ikatan
reseptor yang spesifik, kerja yang ditimbulkan
oleh hormon umumnya akan berhenti ketika
efektor tersebut terlepas dari reseptor
 Semua reseptor, baik reseptor untuk molekul
polipeptida atau steroid, memiliki sedikitnya dua
buah domain fungsional;
1. Domain pengenal akan mengikat hormon
2. Domain regio keduanya menghasilkan sebuah
sinyal yang akan merangkaikan pengenalan
hormon dengan beberapa fungsi intrasel
 Rangkaian asam amino pada kedua domain ini
dalam reseptor polipeptida ini telah
terindentifikasi
KERJA HORMON DAN RESEPTOR
 Reseptor hormon steroid memiliki beberapa
domain fungsional;
1. Tapak yang mengikat hormon
2. Tapak lainnya yang terikat pada regio DNA yang
spesifik
3. Tapak yang mengaktifkan (atau merepresi)
trankripsi gen
4. Tapak yang dapat menentukan pengikatan
berafinitas-tinggi pada protein lainnya
 Banyak anggota famili dari reseptor tipe steroid
atau tipe tiroid ternyata tidak mempunyai ligand
yang diketahui sebagai reseptor yatim (orphan
receptor) cth; reseptor glukokortikoid
KERJA HORMON DAN RESEPTOR
 Reseptor yatim ini mempunyai beberapa buah
domain fungsional;
1. Regio pengikat-hormon pada bagian terminal
karboksil
2. Regio pengikatan-DNA yang berdekatan
3. Sedikitnya dua buah regio yang mengaktifkan
transkripsi gen
4. Sedikitnya dua buah regio yang bertanggung jawab
atas translokasi reseptor dari sitoplasma ke
nukleus
5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa
adanya ligand
 Klasifikasi hormon berdasarkan
mekanisme kerjanya dan gambaran
umumnya menurut komposisi kimia, sifat
kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal
untuk memperantarai kerja hormon di
dalam sel
 Terbagi dalam 2 kelompok dan pada
kelompok dua dibagi menjadi 4 macam
HORMON HIPOFISE
 Hormon hipofisis (pituitary
gland) terletak inferior dari
otak bagian diencephalon
 Kelenjar hipofisis secara
struktural dan fungsional
dibagi menjadi lobus anterior
(adenohypophysis), dan lobus
posterior (neurohypophysis)
 Hormon yang dikeluarkan
oleh hipofisis anterior (pars
distalis dari adenohypophysis
tersebut) disebut hormon
trofik
HORMON PERTUMBUHAN (GH)
 Disintesis di dalam somatotrop, yakni
merupakan sel yang paling berlimpah jumlahnya
di kelenjar hipofisis termasuk dalam
subkelompok sel asidofilik hipofisis
 Kerja hormon pertumbuhan;
1. Meningkatkan transportasi asam amino ke dalam
sel otot dan juga meningkatkan sintesis protein
2. Terjadinya hiperglikemia akibat penurunan
pemakaian glukosa di jaringan perifer dengan
peningkatan produksi glukosa di hati melalui
proses glukoneogenesis. Di hati, hormon
pertumbuhan akan meningkatkan jumlah glikogen
hati, akibat proses glukoneogenesis dari asam
amino
HORMON PERTUMBUHAN (GH)
3. Terjadi pelepasan asam lemak bebas dan gliserol dari
jaringan adiposa, sehingga terjadi peningkatan asam
lemak bebas di dalam darah dan menyebabkan
peningkatan oksidasi asam lemak bebas di hati
4. Meningkatkan keseimbangan positif kalsium,
magnesium serta fosfat dan menimbulkan retensi
Na+, K+ serta Clˉ. Efek pertama pertumbuhan tulang
panjang di lempeng epifisis dan meningkatkan
pembentukan tulang rawan pada anak-anak yang
sedang tumbuh.
5. Mempunyai efek mirip prolaktin, stimulasi terhadap
kelenjar mamae, laktogenesis
 Kekurangan GH; dwarfisme, kelebihan GH;
gigantisme, dan akromegali
HORMON PROLAKTIN (LAKTOGENIK,
MAMOTROPIN, LUTEOTROPIK)

 Disekresikan oleh laktotrop yang merupakan sel


asidofilik pada hipofisis anterior, jumlah dan
ukuran sel ini meningkat pada saat kehamilan
 Prolaktin terlibat pada proses mengawali dan
mempertahankan laktasi pada mamalia, memicu
perkembangan payudara. Prolaktin mampu
mempertahankan korpus luteum, sehingga diberi
nama hormon luteotropik
 Prolaktin menyebabkan amenore dan galaktore
(sekresi ASI) pada wanita, ginekomasti dan
impotensi pada laki-laki
HORMON ADENOKORTIKOTROPIK (ACTH)
 Mengatur pertumbuhan dan fungsi kortex
adrenal
 Meningkatkan sintesis dan pelepasan hormon
steroid adrenal dengan meningkatkan konversi
kolesterol menjadi pregnenolon
 Produksi ACTH yang berlebihan mengakibatkan
sindrom cushing. Karena aktivitas mirip-MSH
(melanocyte stimulating hormone) yang
lemah mengakibatkan hiperpigmentasi.
Manifestasi metabolik yang terlihat terjadi
akibat produksi berlebihan hormon steroid
adrenal;
HORMON ADENOKORTIKOTROPIK (ACTH)
1. Keseimbangan nitrogen, kalium dan fosfor yang
negatif
2. Retensi natrium yang dapat mengakibatkan
hipertensi dan edema
3. Intoleransi glukosa yang nyata (DM)
4. Peningkatan kadar asam lemak dalam plasma
5. Penurunan jumlah eosinofil serta limfosit yang
beredar dalam darah, dengan peningkatan
jumlah leukosit polimorfonuklear
 Sindrom cushing terjadi atrofi otot dan
redistribusi lemak yang khas, yakni obesitas
batang tubuh
HIPOFISIS POSTERIOR
 Mengandung dua hormon aktif;
1. Hormon antidiuretik (ADH; antidiuretic hormone)
atau nama lain Vasopresin (karena kemampuannya
untuk meningkatkan tekanan darah dalam dosis
farmakologik ).
2. Oksitosin
 Masing-masing hormon tersebut di produksi di
dalam jenis sel spesifik di hipotalamus dan di
angkut lewat aliran aksoplasmik ke ujung-ujung
saraf pada hipofisis posterior, yang jika
mendapatkan simulasi yang tepat, hormon
tersebut di lepaskan ke dalam sirkulasi darah.
HIPOFISIS POSTERIOR
 ADH disintesis dalam nukleus supraoptikus
dan oksitosin dalam nukleus
paraventikularis. Masing-masing hormon ini di
angkut lewat akson dalam ikatan dengan protein
pembawa spesifik yang dinamakan neurofisin
 Neurofisin I dan II disintesis bersama dengan
oksitoksin serta ADH, dan masing-masing
sebagai bagian dari suatu protein tunggal
(disebut propresofisin) dari sebuah gen yang
tunggal
OKSITOKSIN
 Impuls neural yang terbentuk dari perangsangan
papila mammae merupakan stimulus primer
bagi pelepasan oksitosin. Distensi vagina dan
uterus merupakan stimulus skunder. Estrogen
merangsang produksi oksitosin dan menambah
jumlah reseptor serta neurofisin I, dan
progesteron menghambat produksi senyawa ini
 Fungsi fisiologik adalah merangsang kontraksi
sel mioepitel yang mengelilingi alveoli mammae
sehingga meningkatkan gerakan ASI ke dalam
sistem duktus alveolaris memungkinkan
terjadinya ejeksi ASI, dan menyebabkan
kontraksi otot polos uterus
HORMON ANTIDIURETIK
(ADH;VASOPRESIN)
 Impuls neural yang memicu pelepasan ADH
diaktifkan oleh sejumlah stimulus yang
berlainan. Peningkatan osmolaritas plasma
merupakan stimulus fisiologik yang primer.
Peristiwa ini diperantarai oleh osmoreseptor
yang terletak dalam hipotalamus dan
baroreseptor yang terletak di jantung serta
regio lainnya pada sistem vaskuler. Peristiwa
hemodilusi (penurunan osmolalitas) memberika
efek yang berlawanan. Stimulus lainnya adalah
stres emosional serta stres fisik dan preparat
farmakologik asetilkolin, nikotin, serta morfin.
Sebagian besar meliputi peningkatan sintesis
ADH dan neurofisin II
HORMON ANTIDIURETIK
(ADH;VASOPRESIN)
 Epinefrin dan preparat yang memperbesar
volume plasma akan menghambat sekresi ADH,
sebagaimana halnya dengan etanol
 Sel target fisiologik ADH pada mamalia yang
paling penting adalah sel pada tubulus kontortus
distal dan tubulus koligentes di ginjal. Sehingga
terjadi penyerapan kembali air dari tubulus
distal ginjal
 Keadaan insufisiensi jumlah ADH menimbulkan
penyakit diabetes insipidus, yang ditandai
dengan ekresi urine yang encer dengan volume
yang besar
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai