Anda di halaman 1dari 42

PRESENTASI AKHIR

PRAKTIKUM BATUBARA
TAHUN 2017
KELOMPOK 1
• Argivianto (H1C115003)
• Hidayah (H1C115007)
• Septebi Eko Putra (H1C115023)
• Sukma Afifah (H1C115024)
• Vina Wulandari (H1C115025)
• Muhammad Arifin (H1C115241)
• WawanSetiawan (H1C115054)
• Muhammad Effendy Saputra (H1C115207)
• Muhammad Fadlillah Akbar (H1C115208)
KELOMPOK 1
• Argivianto (H1C115003)
• Hidayah (H1C115007)
• Septebi Eko Putra (H1C115023)
• Sukma Afifah (H1C115024)
• Vina Wulandari (H1C115025)
• Muhammad Arifin (H1C115241)
• WawanSetiawan (H1C115054)
• Muhammad Effendy Saputra (H1C115207)
• Muhammad Fadlillah Akbar (H1C115208)
Batubara adalah suatu batuan sedimen organik yang berasal dari
penguraian sisa berbagai tumbuhan yang merupakan campuran yang
heterogen antara senyawa organik dan zat anorganik yang menyatu di
bawah beban strata yang menghimpitnya.
(Muchjidin, 2006)
Dikenal dua teori tempat terbentuknya batubara, yaitu:
• Teori Insitu
• Teori Drift
Menurut Hutton dan Jones (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari
batubara, yaitu sebagai berikut:
• Posisi Geotektonik
• Keadaan Topografi Daerah (Morfologi)
• Iklim Daerah
• Proses Penurunan Cekungan Sedimentasi
• Umur Geologi
• Jenis Tumbuh-Tumbuhan
• Proses Dekomposisi
• Sejarah Sesudah Pengendapan
• Struktur Cekungan Batubara
• Metamorfosa Organik
Secara umum batubara dapat diklasifikasikan menjadi, sebagai berikut:
• Peat (Gambut),
• Lignit
• Sub-bituminus
• Bituminus
• Antrasit
Adapun pemanfaatan batubara diantaranya sebagai berikut :
• Penggunaan batubara dalam industri semen.
• Batubara sebagai penyedia energi alternatif.
• Batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Sampling adalah pengambilan sebagian kecil dari dari keseluruhan
yang cukup untuk dilakukan analisis dan berbagai uji fisik yang
disesuaikan dengan jumlahnya.
(Daniel, 2013)
Menurut Ardayana (2017) kesalahan yang mungkin terjadi pada saat
sampling, antara lain:
• Salting, yaitu peningkatan kadar pada conto yang diambil sebagai
akibat masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam conto.
• Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste ke
dalam conto.
• Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan
posisi (lokasi) sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
• Kesalahan dalam analisis kimia, akibat conto yang diambil kurang
representatif.
Persiapan (Preparasi) merupakan suatu proses untuk mempersiapkan
sampel dari gross sample sehingga menghasilkan sampel yang
representatif untuk pengujian laboratorium.
(Rifandy, 2017)
Tahapan-tahapan preparasi sampel sebagai berikut:
• Pengeringan udara, atau air drying
• Memperkecil ukuran (reduction)
• Mencampurkan (mixing)
• Division
Briket adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu,
yang tersusun dari butiran halus yang telah mengalami pemanpatan
dengan daya tekan tertentu dengan sedikit campuran seperti tanah liat,
tapioka dan serbuk gergaji agar bahan bakar tersebut lebih mudah
ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatannya.
(Aladin, 2011)
Parameter pembuatan briket batubara diantaranya:
Ukuran butir
Tekanan mesin pencetak
Kandungan air
Terdapat 4 tipe bentuk briket batubara, yaitu:

Tipe Yontan Tipe Telur

Tipe Kenari Tipe Kubus


Briket batubara non-karbonisasi adalah jenis briket yang tidak
mengalami karbonisasi sebelum diproses menjadi briket.
Briket batubara karbonisasi adalah jenis produk pembriketan yang
menggunakan bahan baku partikel batubara yang telah mengalami
proses karbonisasi. Proses karbonisasi itu dilakukan dengan cara
membakar batubara pada suhu tertentu sehingga sebagian besar zat
pengotor, terutama zat terbang (volatile matter) hilang atau turun
serendah mungkin sehingga produk akhirnya tidak berbau dan
berasap.
Dari hasil pembuatan briket batubara non karbonisasi dan karbonisasi
fungsi dari bahan-bahan untuk pencampuran briket yaitu:
Batubara ± 6000 kkal/kg, sebagai bahan utama.
Kaolin, sebagai bahan penstabil panas.
Kanji, sebagai perekat bahan-bahan campuran briket batubara.
Kapur, sebagai mengurangi asap dan bau pembakaran briket batubara.
Serbuk kayu, untuk membantu mempercepat pembakaran briket.
Karakteristik pembakaran briket berupa lama dan suhu
pembakaran tergantung pula dari besarnya udara yang
terbakar (air supply) dan nilai kalori batubaranya.
Dari uji pembakaran didapatkan data yaitu:
• Perendaman dalam minyak tanah selama dari 5-10 menit
• Durasi penyalaan awal 2-40 detik
• Asap yang dihasilkan umumny berwarna abu kehitaman
• Abu yang dihasilkan umumnya sedang dan hitam
• Aroma yang dihasilkan umunya berupa aroma minyak tanah
• Durasi pembakaran briket 1-3 jam
• Dilakukan penambahan minyak tanah berkisar dari 79-155 kali
Adapun grafik pengaruh waktu perendaman terhadap durasi pembakaran
adalah sebagai berikut:
Proses pembakaran briket non-karbonisasi memerlukan durasi
pembakaran yang lama untuk menjadi abu hal ini dikarenakan
komposisi dari briket non-karbonisasi tidak melalui proses
karbonisasi sehingga nilai kalornya cukup rendah.
Proses pembakaran briket karbonisasi memerlukan durasi
pembakaran yang tidak terlalu lama untuk menjadi abu hal ini
dikarenakan komposisi dari briket karbonisasi melalui proses
karbonisasi sehingga nilai kalornya cukup tinggi
Coal blending atau pencampuran batubara adalah penggabungan atau
penimbunan secara bersamaan dan terus menerus dalam waktu tertentu
dari dua atau lebih material (batubara beda kualitas), yang dianggap
mempunyai komposisi yang konstan (parameter kualitas konstan) dan
terkontrol proporsinya.
(Saputra dkk, 2013)
Adapun syarat batubara yang akan di campur dalam hal ini
pencampuran dilakukan terhadap batubara yang berbeda nilai kalori,
kandungan sulfur dan kandungan abu, sehingga kualitas batubara hasil
campuran merupakan perpaduan dari parameter kualitas batubara yang
dicampur.
Rumus menghitung kalori batubara hasil blending

Keterangan:
• KC = Kalori Batubara Hasil Blending (kkal/kg)
• XTC = Berat Tumpukan Batubara (kg)
• KT1 = Kalori Batubara 1 (kkal/kg)
• KT2 = Kalori Batubara 2 (kkal/kg)
• XT1 = Berat Batubara 1 (kg)
• XT2 = Berat Batubara 2 (kg)
Cara-cara blending yang banyak digunakan antara lain:

Chevron Stockpiling Windrow Stockpiling Layered Stockpiling

Axial Stockpiling Continous Stockpiling Alternate Stockpilling


Lengas (moisture) yang terdapat di dalam batubara, dapat menempel di
permukaan partikel batubara atau berada di dalam partikel batubara.
Karena itu dikenal kadar lengas bebas (free moisture), kadar lengas
inherent (inherent moisture) dan kadar lengas total (total moisture).
(Muchjidin, 2006)
Langkah kerja analisis TM dengan ASTM D- Langkah kerja analisis TM dengan ISO 11722:
3302:  Menimbang dan mencatat berat cawan
 Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
kosong.  Menimbang berat batubara yang sudah
 Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1 gram lalu catat dan
dipreparasi seberat 1 gram lalu catat dan beri label.
beri label.  Meletakkan cawan dan sampel batubara di
 Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan temperatur 1060C
dalam oven dengan temperatur 1060C selama 3 jam.
 Mengambil cawan yang berisi sampel
selama 1,5 jam.
kemudian meletakkan di dalam desikator
 Mengambil cawan yang berisi sampel
selama 5-10 menit.
kemudian meletakkan di dalam desikator
 Menimbang berat cawan dan sampel setelah
selama 5-10 menit.
dikeringkan
 Menimbang berat cawan dan sampel setelah
dikeringkan.
KUNJUNGAN LABORATORIUM
PT GEOSERVICES, LTD
BANJARBARU
• PT. Geoservices, Ltd Banjarbaru ini bergerak dibidang penelitian
kualitas batubara atau “Coal Quality Analysis”. Berkembang dalam
memberikan pelayanan dibidang pertambangan seperti minyak bumi,
batubara dan mineral. Pelayanan Sekarang dari laboratorium PT.
Geoservices,Ltd selain dapat melayani pemeriksaan mineral dan air,
juga dapat melayani pemeriksaan kualitas batubara, minyak dan gas.
PREPARASI SAMPEL
• Preparasi sampel batubara adalah suatu cara baku untuk mempersiapkan
sampel batubara yang akan digunakan atau dianalisa di laboratorium.
• kegiatan yang dilakukan dalam proses preparasi meliputi:
 Pengeringan (Air Drying)
 Penggilingan dan Penggerusan (Crushing dan Milling)
 Pengadukan
 Pembagian
 Penyimpanan (Storage)
Drying Sheed Jaw Crusher Double Roll Crusher

Rotary Sample
Storage
Divider
KUALITAS BATUBARA

 Analisis Proximate adalah analisis pada batubara untuk mengetahui sifat-sifat


fisik yang ada dalam batubara, yaitu kandungan air bawaan (inherent moisture),
kandungan abu (ash content), dan kandungan zat terbang (volatile matter).
KUALITAS BATUBARA
 Analisis Ultimate adalah analisis batubara yang dinyatakan dalam kandungan
unsur karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur dan oksigen.
 Analisis Total Sulfur digunakan untuk mengetahui kandungan belerang total
yang terdapat dalam batubara.
 Analisis nilai kalor (Calorific Value) digunakan untuk mengetahui nilai kalor
yang dikeluarkan oleh batubara setelah dibakar pada kondisi standar.
 Analisis Hardgrove Grindability Index (HGI) salah satu sifat fisik dari batubara
yang menyatakan kemudahan batubara untuk di gerus.
 Ash Analysis (Kadar Penyususn Abu) dimana setelah pembakaran batubara
dengan sempurna, material yang tersisa dan tidak terbakar adalah ash atau abu
sebagai sisa pembakaran.
KUALITAS BATUBARA
 Analisis Ash fusion temperature (AFT) menggambarkan sifat pelelehan abu
batubara yang diukur dengan mengamati perubahan bentuk contoh abu yang telah
dicetak berupa kerucut, selama pemanasan bertahap.
KUNJUNGAN LAPANGAN
PT ADARO INDONESIA
• PT Adaro Indonesia merupakan perusahaan pertambangan unggul dan produsen
batubara terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan
pertambangan batubara tunggal terbesar di Indonesia (Kalimantan selatan) dan
bertujuan menjadi grup pertambangan dan energy besar di Asia Tenggara.
• Untuk Kalimantan sendiri, dari 3 lokasi penambangan yang berada di provinsi
Kalimantan selatan. Adaro memproduksi salah satu batubara terbersih didunia yang
dikenal dengan nama Envirocoal. Batubara ini merupakan batubara jenis
subbituminous dengan nilai kalori sedang dan kandungan sulfur, abu dan Nox yang
sangat rendah.
• PT Adaro Indonesia mempunyai 3 kontraktor antara lain : PT. BUMA, PT.PAMA, PT.SIS
(Sapta Indra Sejati).
PENGAMATAN DI PIT (VIEW POINT)
Satu pit bisa terdapat beberapa fleet dan di dalam satu fleet terdapat
beberapa alat muat dan alat angkut.
Pit dibuat berjenjang dan saat ini pit telah mencapai kedalaman -200 mdpl.
Metode penambangan yang digunakan adalah open cast untuk mengambil
batubara.
Terdapat dua sump yang ada di pit tutupan, yaitu primary sump dan
secondary sump.
luas wilayah PT.Adaro Indonesia adalah sekitar 30.000 Ha, dengan panjang 18
km dan lebar 7 km.
PENGAMATAN DI WORKSHOP PT PAMA
 3 jenis HD di Pt. PAMA antara lain :
 HD 465 specs dengan maksimum muatan 465 ton
 HD 785 specs dengan maksimum muatan 785 ton
 HD 1500 specs dengan maksimum muatan 1500 ton
 Bahan bakar dari HD itu sendiri adalah bahan bakar solar dengan menggunakan
system hidrolik. Blank spot (jarak pandang) HD antara lain : kiri dan kanan = 5 m
sedangkan bagian depan = 12m. Jarak HD yang beriringan = 80 m dan memiliki
kapasitas tangki = 1500 liter.
PENGAMATAN DIWATER TREATMENT PLANT
(WTP)
 proses pemurnian air asam tambang yang didapatkan dari genangan dalam pit kemudian dipompa ke
sump, dari sump kemudian dialirkan ke alat Water Treatment Plant melalui beberapa tahap pemurnian,
dengan beberapa alat seperti :

• Tank Unit.

• Clarifier Unit

 Penjernih air

 Clorrin

 PH adjustment

 Coagulant

 Flocculant

• Multi Media Filter Unit WTPT 300.

• Active Carbon Filter Unit WTPT 300


PENGAMATAN DI NURSERY (PEMBIBITAN)
 Proses penanaman tumbuhan yang dianggap langka atau sudah hampir punah dan
tanaman yang dapat mengembalikan fungsi tanah seperti semula serta digunakan
pada saat pasca tambang.
 Proses penambangan selesai bibit yang telah ditanam siap dipakai atau digunakan
yang sering disebut dengan proses reklamasi
 Proses reklamasi dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
•Penyemprotan bibit-bibit dengan tanaman lantai atau rumput-rumput pada daerah
yang direklamasi dengan bantuan mobil tangki (hidrosiding).
•Pembibitan tanaman fast growing dan cepat menghasilkan unsur hara.
•Media pasir dan cocopit (sabuk kelapa).
•Media polytup.
Pemaparan tentang Batubara Induksi Safety oleh PT Adaro
Pit PT Adaro Indonesia
dan PT Adaro Indonesia Indonesia

Nursery (Pembibitan) Water Treatment Plant Workshop PT Adaro


PT Adaro Indonesia (WTP) PT Adaro Indoesia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai