Anda di halaman 1dari 13

Journal Reading :

Dysfunctional Uterine Bleeding in


Adolescent Girls and Evaluation of Their
Response to Treatment

Disusun Oleh:
Rachma Novriesya Mayzura
2011730081
Latar Belakang
 Penelitian ini dilakukan karena PUD (Perdarahan Uterus
Disfungsional) merupakan urgensi ginekologi tersering
pada remaja.

 PUD terjadi pada remaja biasanya karena anovulasi akibat


ketidakmatangan perkembangan dari hipotalamus-
hipofisis-ovarium (HPO) axis dan siklus anovulasi secara
khusus terlihat selama 18 bulan pertama setelah
menarche.
Tujuan Penelitian
 Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengevaluasi
penyebab PUD pada remaja dan responnya terhadap
pengobatan.
Metodologi Penelitian
Waktu & Lokasi Subjek Sistem

• Waktu : January • 36 remaja • (SPSS) 11.5 for


2007 – Desember perempuan umur Windows untuk
2009 11 – 16 tahun menganalisa data
• Lokasi : Hacettepe dengan yang didapatkan
University Ihsan menorrhagia dengan
Dogramaci menggunakan Uji
Children’s Chi-square dan Uji
Hospital, Fisher
Departemen of
Pediatrics,
Divisions of
Adolescent
Medicine
Hasil
25 (69,4%) tidak ada kelainan
patologi, 9 (25%) kelainan
hematologi, 1 (2,8%)
Follow Up 2 tahun (36 Pasien)
hipotiroidisme, dan 1 (2,8%)
sindrom ovarium polikistik
(PCOS)

Dari 9 pasien yang memiliki


gangguan hematologi, 2 (22%)
memiliki penyakit von Willebrand
(vWD) tipe 1, 1 (11%) memiliki
akut idiopatik thrombocytopenic
purpura (ITP), dan 6 (67%)
memiliki thrombocytopenic
purpura kronis.
Diskusi
 Perdarahan Uterus Disfungsi (PUD) didefinisikan sebagai
perdarahan uterus abnormal tanpa patologi struktural.
 Dapat terjadi pada usia berapapun, tersering saat remaja.
 Lakukan anamnesis secra lengkap termasuk : Riwayat
ginekologi, perkembangan seksual, Riwayat menstruasi
(reguler/tdk, lamanya), riwayat seksual dan kehamilan,
serta penggunaan kontrasepsi dan riwayat infeksi menula
seksual, Riwayat keluarga (endokrinopati dan gangguan
hematologi).
 Penelitian sebelumnya :
 Claessens dan Cowell  Dari 59 pasien dilaporkan bahwa
19% (11) memiliki kelainan koagulopati.
 Universitas Hacettepe Ihsan Dogramaci, Kanbur et al  Dari
47 gadis menorrhagia (mei 1999-april 2002) ditemukan 6% (3)
gangguan koagulopati  2 vWD, 1 faktor kekurangan XI.
 Falcone et al  Dari 61 pasien PUD, dan hanya 2 dari mereka
(3%) memiliki gangguan hematologi.
 Smith et al  Dari 46 remaja menorrhagia ditemukan 15
(32,6%) dari mereka memiliki gangguan koagulopati yang
mendasari.
 Bevan et al  Perempuan menorrhagia antara 10-19 tahun,
mengakui terjadi perdarahan berat saat haid pertama kali
memiliki kelainan koagulopati.
 Pada penelitian kami, 9 (25%) dari pasien kami memiliki
kelainan hematologi, hal tersebut sejalan dengan
penelitian-penelitian di atas. Menorrhagia mungkin satu-
satunya gejala dari gangguan perdarahan yang
kemungkinan penyebab dari perdarahan uterus abnormal.
 American College of Obstetricians dan Gynecologists
(ACOG) Komite menyarankan untuk mengevaluasi
gangguan perdarahan pada remaja perempuan di bawah
usia 18 tahun dengan perdarahan uterus abnormal atau
menorrhagia.
 Penyebab endokrin yang paling umum dari perdarahan
yang tidak teratur pada masa remaja adalah PCOS. Hal ini
karena pada PCOS dapat dilihat adanya anovulasi kronis.
 Selain itu, Attia et al diketahui melaporkan bahwa hormon
tiroid mempengaruhi reseptor ovarium dan dengan
demikian berpengaruh terhadap fungsi reproduksi.
 Terdapat literatur yang menyebutkan terapi hormonal seperti pil kontrasepsi oral,

asam mefenamat, danazol dosis rendah dan naproxen tidak terdapat hubungan yang

signifikan, Namun penelitian Mishell et al melaporkan penurunan signifikan pola

perdarahan pasien yang mendapat terapi hormonal.

 Dalam penelitian kami, hemoglobin awal dari pasien meningkat secara signifikan

dengan pengobatan yang tepat. Selain itu, 19 pasien yang menerima terapi hormonal

memiliki peningkatan signifikan dalam konsentrasi hemoglobin sebelum dan setelah

terapi. Pemberian terapi Fe atau hormon ditambah Fe mengungkapkan tidak ada

peningkatan hemoglobin yang signifikan sebelum atau setelah terapi. Hal ini bisa

jadi karena jumlah pasien yang tidak cukupp


 Kelainan koagulopati yang paling umum adalah vWD. Hal ini
diketahui bahwa persiapan dosis tinggi desmopresin dapat
menghentikan perdarahan berlebihan saat menstruasi. Dua
pasien kami didiagnosis dengan vWD tipe 1, pasien ini
menerima terapi desmopresin intravena selama periode
menstruasi mereka, dan perdarahan mereka dikendalikan
dengan terapi ini.
 Pengelolaan PUD didasarkan pada evaluasi kondisi
yang mendasari dan tingkat keparahan anemia.
Mengontrol ketidakstabilan hemodinamik dan regulasi
siklus menstruasi adalah tujuan manajemen segera.
Kemudian, untuk menstabilkan endometrium dan
untuk menggantikan Fe, dokter harus juga mencari
asal perdarahan, mengidentifikasi penyebab organik,
dan mengklasifikasikan apakah perdarahan ovulasi atau
anovulasi.

Anda mungkin juga menyukai