Anda di halaman 1dari 19

BST 1 : Abses Peritonsiler

Disusun oleh :
Putri Sukmarani 12100112042
Saviar Randy 12100112009
Enggar Hestu 12100112033

Preseptor :
dr. H. Fahmi Halimi, Sp.THT-KL

SMF THT RS Muhammadiyah Bandung


2013
Identitas Pasien
Nama : Nn.A
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 13 tahun
Pekerjaan : Pelajar SMP
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Buah Batu
Tanggal pemeriksaan : 4 Februari 2013
Keluhan Utama : sakit tenggorokan

Anamnesa :
Pasien datang dengan keluhan sakit
tenggorokan sejak 4 hari SMRS. Keluhan
muncul tiba-tiba disertai nyeri saat menelan
dan belakangan (2 hari) pasien menjadi sulit
makan/minum obat serta sulit berbicara.
Pasien juga mengeluh nyeri telinga sebelah
kanan. Telinga terasa penuh, tidak berdenging,
dan tidak terdapat penurunan pendengaran.
Keluhan ini dirasakan sejak 1 hari yang lalu.
Pasien merasa panas badan malam hari SMRS.
Panas tersebut dirasakan mengganggu tidur, tapi
tidak membuat pasien menggigil. Pasien pun
mengeluh tidak bisa membuka mulut, sering
meludah, dan terjadi perubahan suara.
Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh
pasien. Pasien menyangkal memiliki sakit amandel,
batuk dan pilek, alergi, dan sering bersin-bersin
pada pagi hari.
Sebelumnya pasien sudah berobat ke dokter,
diberikan obat minum, tapi pasien tidak dapat
meminumnya.
Riwayat psikososial ; tidak ada keluarga pasien
yang menderita keluhan serupa, pasien sering
makan es krim.
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis, kooperatif
Status gizi : Baik, BB : 40 kg
Tanda Vital : Dalam batas normal
STATUS GENERALIS
• Kepala
▫ Mata :
 konjungtiva tidak anemis
 sklera tidak ikterik

• Leher
▫ KGB tidak teraba membesar

• Dada: bentuk dan gerak simetris


Pulmo : sonor, VBS kiri=kanan
Cor : bunyi jantung murni reguler.

• Abdomen : Dalam batas normal


• Ekstremitas : Dalam batas normal
7

Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikula Kongenital - -
Radang & tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan - -
Aurikula Kongenital - -
Radang & tumor - -
Trauma - -
Nyeri tarik - -
Retroaurikula
Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
CAE
Kongenital -
-
Kulit Tenang
Tenang
Sekret -
-
Serumen -
-
Edema -
-
Jaringan granulasi -
Membrana
Timpani Warna Putih keabuan Putih keabuan
Intak Intak Intak
Refleks cahaya + +
8

Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Keadaan Bentuk & ukuran Dalam batas normal Dalam batas
Luar normal
Rhinoskopi Mukosa Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Anterior Sekret Tidak ada Tidak ada
Concha Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Septum Tidak deviasi Tidak deviasi
Polip/tumor Tidak ada Tidak ada
Pasase udara Baik baik
Rhinoskopi Mukosa
Posterior Koana Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekret
Polip
10

Bagian Kelainan Keterangan


Mulut Mukosa mulut Tenang
Lidah Bersih, basah, gerakan normal ke segala arah
Palatum molle Tenang, simetris
Gigi geligi Caries (-)
Uvula Terdorong ke kiri (kontra lateral)
Halitosis (+)
Trismus (+)
Tonsil Mukosa Hiperemis
Besar T4-T3
Kripta Melebar/melebar
Detritus -/-

Faring Mukosa
Granula Sulit dinilai
Post nasal drip
Laring Epiglotis
Kartilago aritenoid
Plika ariepiglotis Tidak dilakukan
Plika vestibularis
Plika vokalis
PEMERIKSAAN
Leher
• Nyeri di leher
• KGB: tidak teraba membesar
• Pembesaran thyroid (–)
• Massa (-)
Pasien datang dengan odinofagia sejak 4 hari
SMRS disertai disfagia, suara gumam (hot
potato voice)
Pasien mengeluhkan otalgia kanan, terasa penuh,
tidak berdenging, tidak ada penurunan
pendengaran.
1 hari yang lalu pasien demam tapi tidak
menggigil. Trismus (+), hipersalivasi (+),
perubahan suara (+)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan mukosa
tonsil hiperemis, besar T4/T3, kripta melebar,
detritus -/-
14

• TELINGA : dalam batas normal


• HIDUNG Sekret (-)
• ORAL CAVITY : trismus (+)
Tonsil : Mukosa  hiperemis/hiperemis
Besar  T4/T3
Kripta  melebar
Uvula terdorong kontra lateral
Detritus  -/-
Faring : tidak dapat dinilai
Diagnosis Banding
• Abses Peritonsilar
• Peritonsilar selulitis
• Mononukleosis
• Cervical adenitis

Diagnosis Kerja :
Abses Peritonsilar
• Pemeriksaan darah rutin  hb, leukosit
• Kultur (apus tenggorok) dan tes resistensi
bakteri
• ASTO
• FNAB
Umum:
• Istirahat yang cukup
• Rawat inap (Infus)
• Diet makanan lunak
• Hindari makanan yang pedas dan minuman dingin
• Minum dan makan makanan yang lunak dgn porsi kecil
tetapi sering
• Tingkatkan higienitas mulut, dengan obat kumur.

Khusus:
• Antibiotik IV  Amoxicilin 50 -100 mg/kg BB/hari
dalam dosis terbagi tiap 6 jam
• Antipiretik IV  Paracetamol 10-15 mg/kgBB (ketika
nyeri/demam)
• Pungsi abses
• Tonsilektomi
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai