Anda di halaman 1dari 45

Otitis Media Akut

Joses Prima
112016042
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. G
 Pekerjaan : Pelajar
 Umur : 9 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Alamat : tj. Priok
Anamnesis

 Keluhan utama : Sakit pada telinga kiri dan


kanan sejak 2 hari SMRS
 Keluhan tambahan : batuk (+),pilek (+)
 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS):
 Pasien datang ke poli THT RSUD Koja dengan keluhan
sakit pada telinga kiri dan kanan sejak 2 hari SMRS.
Sakit pada telinga dirasakan nyut-nyutan terus-menerus.
 Telinga kanannya berdengung dan terasa penuh seperti
kemasukan air, kemudian pasien membersihkannya
dengan cotton bud.
Anamnesis
 Pasien juga mengeluh batuk dan pilek. Batuk yang
dialami pasien hilang timbul selama 1 bulan terakhir.
Namun 2 hari SMRS pasien batuk berdahak,dahak
berwarna putih,tidak disertai darah. Keluhan demam
disangkal.
 Pasien tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga,pasien
jarang mengorek-ngorek telinga ,telinga tidak pernah
kemasukan benda asing, dan telinga tidak terasa gatal.
 Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): Pasien dahulu tidak
pernah mengalami keluhan yang sama
 Riwayat Alergi : -
Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Tensi : 110/70 mmhg
 Nadi : 86 X/menit
 Pernafasan : 22 X/menit
 Suhu : 36,7 0 c
Pemeriksaan Fisik
Hidung dan Sinus Paranasal
Bentuk : Normal, tidak ada deformitas
Tanda peradangan : Tidak ada
Vestibulum : Rambut +/+, Hiperemis -/-, sekret -/-
Konka inferior kanan/kiri : Hipertrofi -/-, Hiperemis -/-
Konka medius kanan/kiri : Hipertrofi -/-. Hiperemis -/-
Meatus nasi medius kanan/kiri : sekret -/-
Septum nasi : Deviasi septum -/-
Pasase udara : baik +/+
Sinus frontalis & maksilaris : nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fisik
Nasofaring (rhinoskopi posterior)  tidak dilakukan
Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Faring
• Dinding faring : Hiperemis (-), granuler (-)
• Arkus faring : Simetris, hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1 tenang
• Uvula : Ditengah
• Gigi-geligi : normal
• Lain-lain :-
Pemeriksaan Fisik
Laring (Laringoskopi)  (Tidak dilakukan)
Leher
Kelenjar limfe submandibula : Tidak teraba membesar
Kelenjar linfe servikal : Tidak teraba membesar
Resume
Dari anamnesa didapatkan:
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang dengan keluhan otalgia
ADS sejak 2 hari SMRS.
Tinnitus Low Frequence dan terasa penuh seperti kemasukan air,
kemudian pasien membersihkannya dengan cotton bud.
Pasien juga mengeluh batuk dan pilek. Pasien batuk berdahak,dahak
berwarna putih,tidak disertai darah. Keluhan demam (-).
Pasien tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga(otore),pasien jarang
mengorek-ngorek telinga ,telinga tidak pernah kemasukan benda asing,
dan telinga tidak terasa gatal.
Resume
Pemeriksaan THT:
Telinga : KAE aurikula dextra dan sinistra tampak
hiperemis (+). Membran timpani aurikula dextra dan
sinistra intak, reflek cahaya (-) dan hiperemis (+).
Hidung : dalam batas normal
Tenggorokan: dalam batas normal
Diagnosis Banding:
OMA Auricula dextra stadium hiperemis
Otitis media efusi

Diagnosis Kerja:
OMA Auricula dextra stadium hiperemis
Penatalaksanaan
Pengobatan (khusus)
• Antibiotik : Amoxicilin 3 x 500 mg
• Dekongestan : Efedrin 1 x 1
• Analgetik & Antipiretik: Paracetamol 3 x 500 mg
• Mukolitik : ambroxol 3 x 1
Anjuran/Edukasi (umum)
Menjaga agar air tidak masuk ke dalam liang telinga
Berhenti mengorek-ngorek telinga
Prognosis
ad bonam
1. Aurikel (daun telinga)
 Terdiri dari tulang rawan
dan kulit
 Terdapat konkha, tragus,
antitragus, helix, antihelix
dan lobulus
 Fungsi utama aurikel
adalah untuk menangkap
gelombang suara dan
mengarahkannya ke dalam
MAE
2. Meatus Auditorius Eksternal
 Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S
 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak
terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen
 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan
sedikit kelenjar serumen.
 Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah
serangga kecil masuk.
 MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap
perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat
mengganggu elastisitas membran tympani
3. Membrana Tympani
 Terdiri dari jaringan fibrosa elastis
 Bentuk bundar dan cekung dari luar
 Terdapat bagian yang disebut pars
flaksida, pars tensa dan umbo.
Reflek cahaya ke arah kiri jam
tujuh dan jam lima ke kanan
 Dibagi 4 kwadran ; atas depan, atas
belakang, bawah depan dan bawah
belakang
 Berfungsi menerima getaran suara
dan meneruskannya pada tulang
pendengaran
4. Tulang-tulang Pendengaran
• Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes
• Merupaka tulang terkecil pada tubuh
manusia.
• Brfungsi menurunkan amplitudo getaran
yang diterima dari membran tympani dan
meneruskannya kjendela oval
5. Cavum Tympani
• Merupakan ruangan
yang berhubungan
dengan tulang
Mastoid, sehingga bila
terjadi infeksi pada
telinga tengah dapat
menjalar menjadi
mastoiditis
6. Tuba Eustachius
 Bermula dari ruang tympani ke
arah bawah sampai nasofaring
 Struktur mukosanya merupakan
kelanjutan dari mukosa
nasofaring
 Tuba dapat tertutup pada kondisi
peningkatan tekanan secara
mendadak.
 Tuba ini terbuka saat menelan dan
bersin
 Berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tekanan udara di
luar tubuh dengan di dalam
telinga tengah
7. Koklea
 Skala vestibuli yang berhubungan dengan
vestibular berisi perilymph.
 Skala tympani yang berakhir pada jendela
bulat, berisi perilymph
 Skala media / duktus koklearis yang berisi
endolymph
 Dasar skala vestibuli disebut membran basalis,
dimana terdapat organ corti dan sel rambut
sebagai organ pendengaran
8. Kanalis Semi Sirkularis
• Terdiri dari 3 duktus semiserkular, masing-
masing berujung pada ampula.
• Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan
kupula
• Berkaitan dengan sistem keseimbangan
tubuh dalam hal rotasi
9. Vestibula
• Terdiri dari sakulus dan utrikel yang
mengandung makula
• Berkaitan dengan sistem keseimbangan
tubuh dalam hal posisi
Infeksi Telinga
Akut
tersering tengah
DEFINISI

OTITIS MEDIA

adalah peradangan sebagian atau seluruh


mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
KLASIFIKASI
Akut
Supuratif
Kronis
Otitis
media
Akut
Non-
Supuratif
Kronis

Otitis media akut  Otitis media supuratif akut


EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat
Di dunia

75% anak mengalami minimal satu episode


Usia 1 Usia 3 sebelum usia 3 tahun & hampir setengahnya
mengalami 3 episode atau lebih
tahun tahun

Di Inggris
62% 83%
25% anak mengalami minimal satu episode
sebelum usia 10 tahun.
Streptococcus
hemoliticus,
Sumbatan tuba Penyebab otitis Haemophilus
Faktor media akut Influenzae (27%),
pertahanan silia (OMA) dapat Staphylococcus
mukosa tuba merupakan virus aureus (2%),
terganggu maupun bakteri. Streptococcus
Pneumoniae (38%),
Pneumococcus.
Usia
Prematur dan bayi lahir dengan
berat lahir rendah
Alergi / penyakit atopi >> ANAK-ANAK
Tidak menyusui, penggunaan
botol susu terlalu lama
•Sistem Imun
•Anatomis Tuba
Defisiensi Imun Eustachius
Abnormalitas kraniofasial •Adenoid
Kecenderungan genetik
Perokok
Perawatan saat bayi
Gg. Ventilasi
Inflamasi Tuba

ISPA,
Alergi Hperplasia Disfungsi
Rinitis, Tumor deformitas
adenoid, silia
Sinusitis

OBSTRUKSI/DI
SFUNGSI TUBA

Gg. Ventilasi
Telinga Tengah
Gg. Ventilasi Telinga Tengah
Stadium
Oklusi Tuba

Perubahan P Telinga Tengah

Respon Inflamasi

Stadium Vasodilatasi
Hiperemis

Protein Plasma Keluar

Edema&Eksudasi
Akumulasi Cairan

Stadium Membran timpani menonjol


Supurasi

P eksudat di kavum timpani ↑

Iskemik

Nekrosis membran timpani

Stadium
Perforasi Ruptur, eksudat keluar

Stadium Resolusi
Gejala klinik bergantung pada
stadium dan umur pasien

bayi dan anak


Dewasa  demam,
kecil
otalgia,gangguan
•Demam tinggi
pendengaran berupa
•Nyeri telinga
rasa penuh atau
•Gelisah
kurang dengar.
•Sulit tidur
•Diare, kejang
Diagnosis
• Sesuai stadium dan umur
Anamn • Anaknyeri, demam, gelisah, riwayat batuk pilek
• Dewasanyeri, gg pndgran, rasa penuh
esis

• Otoskopi  keadaan membran timpani (intak/perforasi,


perubahan warna, ada/tidaknya cairan)
PF • Otoskopi pneumatik ? Timpanosintesis? Tes pendengaran?

• Px. LAB
Px. • Px. Radiologi
Penunjag
Diagnosis OMA harus memenuhi
tiga hal
1. Penyakitnya muncul mendadak
berikut:
(akut)
2. Ditemukannya tanda efusi
di telinga tengah adanya
salah satu di antara tanda
3. Adanya tanda/gejala berikut:
peradangan telinga a. menggembungnya
tengah  adanya salah gendang telinga
satu di antara tanda b. terbatas/tidak adanya
berikut: gerakan gendang telinga
a. kemerahan pada c. adanya bayangan cairan
gendang telinga di belakang gendang
b. nyeri telinga yang telinga
mengganggu tidur dan d. cairan yang keluar dari
aktivitas normal telinga
Otitis eksterna
Otitis media efusi
Eksaserbasi akut otitis media
kronik
Infeksi saluran napas atas
Mastoiditis
Barotrauma
Benda asing pada telinga
Sinusitis
PENATALAKSANAAN
• Sekitar 80% OMA sembuh
dalam 3 hari
Prinsip • Gx tdk membaik  Antibiotik
• 1st  Amoksisilin
Pengobatan

• Bergantung stadium
• Stadium awal ditujukan untuk
Pengobatan mengobati infeksi saluran napas,
dengan pemberian antibiotik,
OMA dekongestan lokal atau sistemik,
dan antipiretik.
St.Oklusi
> membuka kembali tuba St. Hiperemis
Eustachius tekanan negatif di
telinga tengah hilang > antibiotik, obat tetes hidung
dan analgesik
> tetes hidung HCl efedrin
> Sumber infeksi lokal harus > hiperemis difus
diobati. miringotomi.
> Antibiotik  bakteri

St. Perforasi
St. Supurasi
> obat cuci telinga H2O2 3% 3-
> Antibiotik 5 hari
> rujuk  miringotomi bila > antibiotik sampai 3 minggu
membran timpani masih utuh
sehingga gejala cepat hilang > sekret akan hilang dan
dan tidak terjadi ruptur. perforasi akan menutup
sendiri dalam 7-10 hari.

St. Resolusi
> Membran timpani berangsur normal kembali
> sekret tidak ada lagi
> perforasi menutup
> Bila tidak, antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. >
> Bila tetap, mungkin telah terjadi mastoiditis.
KOMPLIKASI

Perforasi membran timpani


Mastoiditis
Kolesteatom
Labirinitis
Tuli
Meningitis
Abses otak
PENCEGAHAN
 Pencegahan primer 
mengurangi factor risiko  Penghindaran pengeluaran
terutama pada anak-anak mucus dengan
◦ Pencegahan ISPA pada bayi paksaan/tekanan yang
dan anak-anak. berlebihan.
◦ Pemberian ASI minimal  Jangan mengorek-ngorek
selama 6 bulan.
liang telinga terlalu kasar
◦ Penghindaran pemberian susu
di botol saat anak berbaring.  Jika ada benda asing yang
◦ Penghindaran pajanan terhadap masuk, datanglah ke dokter
asap rokok.  Jauhkan telinga dari suara
keras
 Lindungi telinga selama
penerbangan
RUJUKAN
Anak dengan efusi Anak dengan
Anak dengan episode
selama 3 bulan atau kemungkinan
OMA yang sering
lebih, keluarnya komplikasi serius
dimana lebih dari 4
cairan dari telinga, seperti kelumpuhan
episode dalam 6
atau berlubangnya saraf wajah atau
bulan.
gendang telinga. mastoiditis.

Anak dengan kelainan


OMA dengan gejala
kraniofasial, sindrom
sedang-berat yang
Down, sumbing, atau
tidak memberi respon
dengan keterlambatan
terhadap 2 antibiotik.
bicara.
PROGNOSIS

Prognosis otitis media akut adalah dubia


at bonam, biasanya gejala membaik
dalam 24 jam dan dapat sembuh dalam 3
hari dengan pengobatan yang adekuat

Anda mungkin juga menyukai