CBD FR Kompresi VL 2
CBD FR Kompresi VL 2
PEMBIMBING :
DR. KHOZIN HASAN, SP.OT
OLEH :
DINA SHOFIANA FANI
30101206603
IDENTITAS
• Nama : Tn. AZ
• Umur : 30 tahun 4 bulan 18 hari
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Mojo 2/7 Cluwak, Pati, Jawa Tengah
• Tanggal Periksa : 8 November 2017
• Nomor RM : 151853
• Ruang : Bougenville
• Kelas : III
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
• Nyeri Punggung
• Status Generalis
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 70 x / menit
Suhu aksiler : 36,6o C
Pernafasan : 20 x / menit
• Status Gizi
Baik
STATUS GENERALIS
• Kulit : sawo matang, turgor kulit (N)
• Kepala : bentuk mesocephal,luka (-)
• Mata : konjungtiva anemis (- / -) sclera ikterik (- / -)
• Hidung : nafas cuping hidung (-), secret (-)
• Mulut : sianosis (-)
• Telinga : secret (-), pendengaran baik
• Leher : pembesaran KGB (-)
• Paru – paru:
– Inspeksi : pengembangan dada simteris, retraksi (-)
– Palpasi : strem fremitus kanan = kiri
– Perkusi : sonor kedua lapang paru
– Auskultasi : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan ( - / - )
• Jantung :
– Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
– Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
– Perkusi : batas pinggang jantung ICS III garis parasternal sinistra, batas atas ICS II garis sternal sinistra, batas kanan ICS IV garis
parasternal dextra, batas kiri ICS V 2 jari ke medial garis midclavikula sinistra
– Auskultasi : BJ I-II regular, bising (-)
• Abdomen : • Ekstremitas
– Inspeksi : Perut datar, striae (-), massa (-)
• Ekstremitas Atas : Akral Dingin(-/-)
– Auskultasi : Bising usus (+) normal edema(-/-), nyeri tekan (-/-)
– Perkusi : Tympani Dextra Sinistra
Klonus - -
Sensorik
Reflek
Biceps + +
Triceps + +
Hoffman - -
Tromner - -
• Ekstremitas Bawah : Akral Dingin (-/-) Dextra Sinistra
Motorik
edema (-/-),nyeri tekan (-/-)
Pergerakan Menurun Menurun
Klonus - -
Sensorik
Reflek
Patella + +
Achilles + +
Babinski - -
Chaddok - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Bersifat elastis dan berwarna kuning, bentuk pita • Membran tipis yang melekat pada tepi
yang melekat mulai dari permukaan anterior tepi
bawah proc. Suatu vertebra menuju ke tepi
bawah suatu lamina, dan memanjang ke bawah
atas porc.Vertebra yang berikutnya, berhub.
melekat pada bagian atas posterior lamina
berikutnya. Menutup foramen intervertebralis
Langsung dengan lignmentum
untuk lewatnya vasa dan nervus. supraspinosus.
DEFINISI
4. Osteoporosis Sekunder
2. Fleksi
Trauma ini terjadi akibat fleksi dan disertai kompresi pada vertebra.
Vertebra akan mengalami tekanan dan remuk yang dapat merusak
ligament posterior. Jika ligament posterior rusak maka sifat fraktur ini
tidak stabil.
MEKANISME CEDERA
3. Fleksi dan kompresi digabungkan dengan distraksi posterior.
Kombinasi fleksi dengan kompresi anterior dan distraksi posterior dapat menganggu kompleks
vertebra pertengahan, di samping kompleks posterior. berbeda dengan fraktur kompresi murni,
keadaan ini merupakan cedera tidak stabil dengan risiko progresif yang tinggi.
MEKANISME CEDERA
Kekuatan vertikal yang mengenai segmen lurus pada spina servikal atau lumbal akan
menimbulkan kompresi aksial. Nucleus pulposus akan mematahkan lempeng
vertebra dan menyebabkan fraktur vertikal pada vertebra, dengan kekuatan yang
lebih besar, bahan diskus didorong masuk ke dalam badan vertebral, menyebabkan
fraktur remuk (brust fracture). Karena unsur posterior utuh keadaan ini didefinisikan
sebagai cedera stabil. Fragmen tulang dapat terdorong ke belakang ke dalam kanalis
spinalis dan inilah yang menjadikan fraktur ini berbahaya, kerusakan neurologik
sering terjadi.
MEKANISME CEDERA
5. Rotasi-fleksi
Cedera spinal yang paling berbahaya adalah akibat kombinasi fleksi dan rotasi.
Ligamen dan kapsul sendi teregang sampat batas kekuatannya, kemudian dapat
robek, permukaan sendi dapat mengalami fraktur atau bagian atas dari satu
vertebra dapat terpotong. Akibat dari mekanisme ini adalah pergeseran atau
dislokasi ke depan pada vertebra di atas, dengan atau tanpa kerusakan tulang.
MEKANISME CEDERA
6. Translasi horizontal
• Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi
• Deformitas adalah pergeseran fragmen pada fraktur
• terjadi pemendekan tulang akibat kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat
fraktur.
• Krepitus adalah derik tulang yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan yang
lainnya.
• Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan
perubahan yang mengikuti fraktur.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan dengan cara pasien berdiri, sehingga tanda-tanda
osteoporosis seperti koposkoliosis akan lebih tampak. Kemudian pemeriksaan
dilakukan dengan menekan vertebra dengan ibu jari mulai dari atas sampai ke
bawah yaitu pada prosesus spinosus.
Ulangi lagi pemeriksaan sampai benar-benar ditemukan lokasi nyeri yang tepat. Nyeri yang
berhubungan dengan pemeriksaan palpasi vertebra mungkin disebabkan oleh adanya fraktur
kompresi vertebra.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan membantu pasien
melakukan gerakan fleksi dan ekstesi pada tulang belakang, gerakan ini akan
menyebabkan rasa nyeri yang disebabkan oleh adanya fraktur kompresi vertebra.
RADIOLOGI
• Scintigraphy
Merupakan suatu metode diagnostik yang menggunakan deteksi radiasi sinar gamma
untuk menggambarkan kondisi dari jaringan atau organ, juga merupakan metode yang
penting untuk memprediksi hasil (outcome) dari beberapa teknik operasi.
PENATALAKSANAAN
• Laminektomi adalah suatu tindakan pembedahan, pengeluaran dan atau pemotongan lamina tulang
belakang. Ahli bedah menghilangkan proses spinosus tulang. Selanjutnya lamina bertulang diputar dengan
alat bor atau tulang. Flavum ligamentum yang menghubungkan lamina vertebra di bawah dengan vertebra
di atas akan dilepas. Hal ini diulang untuk setiap vertebra yang terkena