Anda di halaman 1dari 38

KEWENANGAN KLINIK DAN

PROSES KREDENSIAL
KEWENANGAN KLINIK
Pengertian Kewenangan :
 Kamus Besar Bahasa Indonesia :
 hal berwenang
 hak dan kekuasaan yang dipunyai
untuk melakukan sesuatu membuat
keputusan, bertindak, memerintah dan
melimpahkan tanggung jawab kepada
orang lain.
Pengertian Kewenangan (lanjutan)

 Hukum Tata Negara :


 hak seorang individu untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan batas-batas
tertentu dan diakui oleh individu lain
dalam suatu kelompok tertentu.

Damang, 2011
SUMBER KEWENANGAN
Formal :
1. Sumber Atribusi yaitu pemberian kewenangan pada
badan atau lembaga/pejabat Negara tertentu baik
oleh pembentuk Undang-Undang Dasar maupun
pembentuk Undang-Undang.Sebagai contoh :
Atribusi kekuasaan presiden dan DPR untuk
membentuk Undang-Undang.
2. Sumber Delegasi Yaitu penyerahan atau pelimpahan
kewenangan dari badan / lembaga pejabat tata
usaha Negara lain dengan konsekuensi tanggung
jawab beralih pada penerima delegasi.Sebagai
contoh : Pelaksanaan persetujuan DPRD tentang
persetujuan calon wakil kepala daerah.

Damang, 2011
Sumber Kewenangan Formal
(lanjutan)
3. Sumber Mandat yaitu pelimpahan
kewenangan dan tanggung jawab masih
dipegang oleh sipemberi mandat.Sebagai
contoh : Tanggung jawab memberi
keputusan-keputusan oleh menteri
dimandatkan kepada bawahannya.

Damang, 2011
Sumber Kewenangan Informal
Kewenangan informal yang dimiliki oleh
seseorang karena berbagai sebab seperti :
 Kharisma,
 kekayaan,
 kepintaran,
 ataupun kelicikan.

Damang, 2011
WEWENANG PERAWAT
BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG R.I NO. 38
TAHUN 2014
TENTANG
KEPERAWATAN
Wewenang ..
Upaya Kesehatan Perorangan
 Melakukan Pengkajian Keperawatan scr holistik
 Menetapkan Diagnosis Keperawatan
 Merencanakan tindakan Keperawatan
 Melaksanakan tindakan keperawatan
 Mengevaluasi tindakan keperawatan
 Melakukan Rujukan
 Memberi tindakan gadar sesuai dg Kompetensi
 Memberi Konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dg
dokter
 Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada
klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas
dan bebas terbatas.
Wewenang ….
Upaya Kesehatan Masyarakat

 Melakukan Pengkajian Keperawatan Kesmas di tingkat


keluarga dan masyarakat
 Menetapkan permasalahan Keperawatan Kesmas
 Membantu Penemuan kasus penyakit
 Merencanakan tindakan keperawatan kesmas
 Melakukan Rujukan kasus
 Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesmas
 Menjalin kemitraan dalam perawatan Kesmas
 Mengelola kasus
 Melakukan penatalaksanaan keperawatan
komplementer dan alternatif
Wewenang ….
Penyuluhan & Konselor
 Melakukan pengkajian Keperawatan secara
holistik ditingkat individu dan keluarga, serta
tingkat kelompok masyarakat
 Melakukan pemberdayaan masyarakat
 Melakukan advokasi dalam perawatan kesmas
 Menjalin kemitraan dalam perawatan kesmas
 Melakukan Penyuluhan kesehatan & Konseling
Wewenang …
Pengelola Pelayanan Keperawatan

 Melakukan pengkajian dan menetapkan


permasalahan
 Merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan
 Mengelola kasus
Wewenang …
Peneliti Keperawatan

 Melakukan penelitian sesuai dengan


Standar dan etika
 Menggunakan sumber daya pada fasilitas
pelayanan Kesehatan atas izin Pimpinan
 Menggunakan pasien sebagai subjek
penelitian sesuai dengan etika profesi dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PELIMPAHAN WEWENANG

 Hanya dpt tertulis medis – pwt suatu tindakan


medis, dan dievaluasi pelaksanaannya
 Dilakukan secara
 DELEGATIF : tanggung jawab berpindah
hanya dapat diberikan kepada perawat Profesi
atau Perawat Vokasi terlatih sesuai
kompetensi yg dibutuhkan

 atau MANDAT : - oleh medis – pwt : tindakan medis


- dibawah pengawasan
- Tg jwb berada pada pemberi wewenang
WEWENANG
DALAM TUGAS LIMPAH

 Melaksanakan tindakan medis sesuai


dengan kompetensinya atas pelimpahan
wewenang delegatif tenaga medis
 Melakukan tindakan medis dibawah
pengawasan atas pelimpahan wewenang
mandat
 Memberi pelayanan Kesehatan sesuai dg
program pemerintah
Tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu
 Penugasan pemerintah
 Keadaan tidak adanya TM dan /atau TK
disuatu wilayah tempat perawat bertugas
 Keadaan tsb ditetapkan oleh SKPD
 Pelaksanaan tugas memperhatikan
kompetensi
Wewenang ….
dalam keadaan keterbatasan tertentu

 Melakukan pengobatan utk penyakit


umum dalam hal tdk terdapat tenaga
medis
 Merujuk Pasien sesuai ketentuan pada
sistem rujukan
 Melakukan pelayanan kefarmasian
terbatas dlm hal tidak terdapat TK

PMK
6
DALAM KEADAAN DARURAT

 Untuk Pertolongan pertama perawat dpt


melakukan tindakan medis dan pemberian
obat sesuai dg kompetensinya
 TUJUAN untuk menyelamatkan nyawa
dan mencegah kecacatan lebih lanjut
 Keadaan darurat : Keadaan mengancam
nyawa atau kecacatan Klien
 Ditetapkan oleh Perawat berdasarkan
keilmuannya
KEWENANGAN KLINIK
 Kewenangan Klinis tenaga keperawatan
adalah uraian intervensi keperawatan dan
kebidanan yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan berdasarkan area praktiknya.
 Kewenangan Klinis tenaga keperawatan
diberikan oleh kepala/direktur Rumah Sakit
melalui penerbitan surat Penugasan Klinis
kepada tenaga keperawatan yang
bersangkutan atas rekomendasi Komite
Keperawatan.

PMK 49/2013 tentang


Komite Keperawatan
RS
Kewenangan klinis ……..
 Daftar rincian Kewenangan Klinis disusun
oleh Komite Keperawatan

PMK 49/2013 tentang


Komite Keperawatan
RS
PROSES KREDENSIAL
SOSIAL CONTRACT
PROFESSIONALS COMMUNITY
Self Credentialing Privilage

Moral responsibility
high standard of competence

Market control, Working condition Professionalism

William H, Sulivan, Medicine under threat: Professionalism and professional


Identity, CMAJ 2000: 162 (5) : 673
KONTRAK SOSIAL PROFESI
• Antara profesi dan masyarakat terjadi kontrak atau
kesepakatan sosial
• Masyarakat memberikan hak istimewa (privilage)
didasari kepercayaan dan harapan agar profesi
melakukan pelayanan terbaik sesuai yang diperlukan
mereka
• Profesi harus menjamin anggota profesi yang melakukan
pelayanan adalah mereka yang telah teruji dan
kompeten melalui proses kredensialing

22
KREDENSIALING SEBAGAI
AKUNTABILITAS PROFESI

• Menunjukkan kesiapan seseorang


sebagai profesi untuk memberikan
pelayanan profesional kepada
masyarakat

23
KREDENSIALING

Merupakan serangkaian kegiatan untuk


memastikan seseorang memenuhi persyaratan
yang diperlukan untuk dapat bekerja.

Terdiri :
1. Sertifikasi
2. Registrasi
3. Lisensi
24
SERTIFIKASI

Proses pemberian bukti formal (sertifikat) sebagai


bukti pengakuan atas kemampuan yang dicapai
seseorang dikaitkan dengan kualifikasi tertentu dan
diperoleh melalui serangkaian/ berbagai kegiatan
penilaian.

25
FALSAFAH DASAR SERTIFIKASI

1. Ciri utama dan pertama profesi adalah memiliki ilmu


pengetahuan dan teknologi (IPTEK)yang cukup untuk
mendasari pekerjaan/ praktek profesinya. Penilaian
dilakukan terhadap kecakapan seseorang terkait
perkembangan IPTEK
2. IPTEK selalu berkembang sehingga penilaian ULANG
diperlukan dalam kurun waktu tertentu ( 3 – 5 th)
3. Sasaran profesi adalah manusia (individu sd masyarakat)
dan penerapannya tergantung dari karakteristik populasi
sehingga sertifikat yang mendasari registrasi hanya berlaku
pada populasi tertentu saja
BENTUK SERTIFIKAT

Diterimakan kepada individu berupa:


• IJAZAH, dari pendidikan formal terakreditasi
• SERTIFIKAT KOMPETENSI, SERTIFIKAT PROFESI
dari berbagai kegiatan yang diakui, antara lain:
– Uji kompetensi
– Penilaian kinerja selama bekerja atau praktek
– Pelatihan
– Kegiatan pengembangan IPTEK (seminar,
jurnal, lit)
– Kegiatan pengabdian masyarakat
MAKNA SERTIFIKAT

Merupakan rujukan bagi pengelola untuk


menempatkan seseorang dalam posisi dan
atau penugasan tertentu sesuai ketentuan
yang berlaku
REGISTRASI

• Proses pemberian status TEREGISTRASI


(REGISTERED) pada seseorang berdasarkan
sejumlah penilaian/sertifikat yang dipersyaratkan
• Dilakukan oleh badan regulator (Konsil/ board atau
pemerintah)
• Berlaku untuk periode waktu tertentu (5 tahun)
• Status TEREGISTRASI berlaku pada area atau
wilayah tertentu saja
MAKNA STATUS TEREGISTRASI

Bermakna bahwa, individu yang bersangkutan:


1. Memiliki kemampuan yang dipersyaratkan untuk
menjalankan pekerjaan dan dapat diberi kewenangan
atau izin (lisensi) sesuai status registrasinya
2. Menggambarkan status profesional/ berkualitas

30
LISENSI

• Pemberian izin / kewenangan kepada


seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan berdasarkan
persyaratan yang berlaku
• Diberikan oleh Pemerintah

31
DASAR DAN PENGELOLA
KREDENSIALING

Kredensialing merupakan kewenangan dan


tanggung jawab badan regulator yaitu
KONSIL atau BOARD sesuai undang-
undang profesinya masing-masing

32
KREDENSIAL PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Pemberian “authority (privilege)” oleh Direktur


Rumah Sakit kepada seorang klinisi untuk
melakukan tindakan keperawatan dan atau
tindakan medis dilingkungan rumah sakit tersebut.

Rincian jenis tindakan yang diijinkan didasarkan


pada rekomendasi mitra bestari (peer group)

33
KOMITE KEPERAWATAN

• Rumah sakit seyoganya mempunyai komite


keperawatan yang menjamin tata kelola
klinis (clinical governance) untuk melindungi
pasien

• Komite Keperawatan adalah wadah non struktural


yang terdiri dari tenaga ahli keperawatan untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada
pimpinan rumah sakit agar staf keperawatan terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme
kredensialing, penjagaan mutu profesi, etika dan
disiplin profesi keperawatan.

34
BEBERAPA PERMASALAHAN DAN
PERLU SEGERA PENYELESAIAN
1. Dasar penyusunan rincian jenis kewenangan
klinis belum terstandar dan belum seragam di
seluruh institusi rumah sakit (misal apakah
mengacu SKKNI, Standar Profesi, kekhususan
rumah sakit, jenjang karir)?
2. Penyusunan buku putih apakah perlu sama
secara nasional?
3. Sudahkah memiliki pedoman penentuan
adhock Mitra Bestari (kualifikasi pendidikan,
pengalaman kerja/Skil, attitude, afektif)?
Beberapa permasalahan ………..

4. Apakah seluruh komite keperawatan


rumah sakit sudah memiliki pemahaman
yang sama terhadap kode etik
keperawatan Indonesia?
5. Apakah seluruh komite keperawatan
rumah sakit sudah memiliki pemahaman
yang sama terhadap Undang-Undang
Keperawatan?
Usulan Tindak Lanjut
Perlu memperkuat jejaring antara Komite
Keperawatan rumah sakit dengan PPNI untuk
membahas dan mencari jalan keluar dari
permasalahan tersebut di atas.
Perlu adanya forum Komite Keperawatan rumah
sakit dalam memperkuat profesionalisme
keperawatan bersama PPNI.
38

Anda mungkin juga menyukai