Anda di halaman 1dari 11

IODOMETRI

TITRASI
IODOMETRI REDOKS
metode analisis kuantitatif
volumetri secara oksidimetri
dan reduksimetri melalui
proses titrasi
Titrasi oksidimetri : titrasi terhadap larutan zat pereduksi
(reduktor) dengan larutan standar zat pengoksidasi (oksidator).

Titrasi reduksimetri : titrasi terhadap larutan zat pengoksidasi


(oksidator) dengan larutan standar zat pereduksi (reduktor).
Oksidasi
• suatu proses pelepasan satu elektron atau
lebih atau bertambahnya bilangan oksidasi
suatu unsur.

Reduksi
• suatu proses penangkapan satu elektron atau
lebih atau berkurangnya bilangan oksidasi
dari suatu unsur
Iodimetri
• titrasi dengan larutan standar iodium.

Iodometri
• Titrasi terhadap iodium yang dibebaskan
dari suatu reaksi redoks, menggunakan
larutan standar Natrium tiosulfat Na2S2O3.
• titrasi iodometri/titrasi tidak langsung harus
melalui beberapa tahap, yakni :
pembebasan iodium (ion iodida sebagai agen
pereduksi, mereduksi tembaga sulfat sehingga
membebaskan iodium), selanjutnya melalui
tahapan seperti pada titrasi iodimetri (iodium
yang dibebaskan berperan sebagai agen
pengoksidasi, mengoksidasi natrium tiosulfat
menjadi natrium tetrationat).
• Pada titrasi iodometri, larutan natrium
tiosulfat distandardisasi terlebih dahulu.
Pembakuan natrium tiosulfat ini bertujuan
untuk menentukan konsentrasi natrium
tiosulfat.
• Pada iodometri, sampel yang bersifat
oksidator direduksi dengan kalium iodida (KI)
berlebihan dan akan menghasilkan iodium
yang selanjutnya dititrasi dengan larutan
baku natrium tiosulfat .
• Banyaknya volume natrium tiosulfat yang
digunakan sebagai titran setara dengan
iodium yang dihasilkan dan setara dengan
banyaknya sampel.
• Pada titrasi iodometri ini, larutan tembaga
sulfat dan kalium iodida serbuk serta larutan
kalium iodida dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer. Larutan kalium iodida
mengandung ion iodida yang berperan
sebagai agen pereduksi, mereduksi ion
tembaga (II) menjadi tembaga (I), sedangkan
ion tembaga (II) berperan sebagai agen
pengoksidasi, mengoksidasi ion iodida,
menjadi iodium, I2.
• Tembaga iodida dan iodium hasil reaksi
tersebut kemudian dititrasi dengan natrium
tiosulfat, sehingga kompleks tembaga (II) yang
terbentuk terurai menjadi ion tembaga (II)
berlebih. Ion tembaga (II) berlebih akan
bereaksi dengan ion iodida sehingga dapat
lebih banyak membebaskan iodium dari reaksi
tersebut dan terjadinya perubahan warna dari
larutan kuning kecokelatan (endapan biru)
menjadi larutan tidak berwarna dengan
hilangnya endapan (menunjukkan hilangnya
iodium akibat teroksidasi menjadi ion
iodida).
• Reaksi ini harus berlangsung dalam suasana
asam, oleh sebab itu pada titrasi ini
ditambahkan asam sulfat encer. Hal ini
karena, reaksi akan berlangsung cepat
apabila dalam suasana asam dan tidak terjadi
hidrolisis dari ion tembaga (II). Penambahan
indikator amilum bertujuan agar perubahan
warna endapan biru (hasil reaksi ion tembaga
(II) dengan ion iodida) terlihat jelas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai