Anda di halaman 1dari 10

Journal Reading

Terapi Cairan Klinis


Dalam Pengaturan Perioperatif

Oleh :
Nova Meri Damayanti
10 16 777 14 068
Pembimbing : dr.Salsiah Hasan,Sp.An
Cairan Koloid

Istilah cairan koloid mengacu pada larutan air steril dengan tambahan
makromolekul yang melewati dinding kapiler dengan tingkat kesulitan yang
besar.

• Cairan koloid digunakan sebagai pengembang volume plasma dan


memiliki efek jangka panjang lebih banyak dari pada cairan kristaloid.
• Cairan ini mengandung risiko reaksi alergi yang tidak dimiliki oleh cairan
kristaloid.
• kehilangan darah yang lebih sedikit diganti dengan cairan kristaloid,
sedangkan koloid akan diberikan sampai 10-15% volume darah telah
hilang.
Albumin
• Albumin adalah protein yang paling melimpah di dalam plasma dan oleh
karena itu, memiliki peran penting dalam mempertahankan tekanan
osmotik koloid intravaskular.
• Albumin memiliki berat molekul 70 kD. Larutan albumin disiapkan dari
donor darah dan memiliki kekuatan 3,5%, 4% atau 5%, dan bahkan
tersedia sebagai preparat hiperonkotik 20%.

Farmakokinetik
• Albumin 5% memperluas volume plasma hingga 80% dari volume yang
diinfuskan..
• Infus 10 ml/kg albumin 5% meningkatkan konsentrasi serum albumin sebesar
10%, yang tetap tidak berubah selama lebih dari 8 jam.
• volume darah normal diatur oleh translokasi molekul albumin dari plasma ke
ruang cairan interstisial. Selain itu, ekspansi volume plasma sendiri memiliki efek
diuretik.
• Albumin secara bertahap diangkut kembali ke plasma melalui jalur limfatik, dan
waktu paruh didalam tubuh lebih lama (sekitar 16 jam) daripada waktu paruh
ekspansi volume plasma saat larutan albumin diinfuskan.
Penggunaan klinis
• Albumin adalah koloid "alami" dan tetap merupakan cara yang efektif untuk
memulihkan kadar plasma dan hemodinamika normal pada syok hipovolemik.
• Pada perawatan intensif, infus albumin telah digunakan untuk merawat
hipoalbuminemia.
• Albumin dapat digunakan untuk mengganti kehilangan albumin yang berlebihan
dalam kondisi medis khusus, seperti nefritis.

Pada tahun 1998, Cochrane Library menerbitkan sebuah meta-analisis


terhadap 1419 pasien dari 30 penelitian di mana albumin digunakan.
Hasilnya perawatan albumin nampaknya meningkatkan angka kematian.
Dextran
• Molekul glukosa rantai panjang (polisakarida) yang disintesis oleh
bakteri untuk dijadikan makromolekul dalam kelompok cairan infus
yang disebut molekul dekstran (terkadang disingkat DE) cukup rendah
dan mengharuskan penambahan elektrolit juga.
• Larutan dekstran yang tersedia secara komersial memiliki berat
molekul rata-rata 70 kD (dekstran 70) atau 40 kD (dekstran 40) dan
konsentrasi yang digunakan adalah 3%, 6% atau 10%.
• Dekstran 70 dengan konsentrasi 6% adalah yang banyak digunakan,
dapat memperluas volume plasma dengan volume yang sama dengan
jumlah yang diinfuskan, dengan waktu paruh sekitar 3-4 jam.
• Molekul dekstran diekskresikan oleh ginjal atau dimetabolisme oleh
hidrolase endogen (dekstranase) menjadi karbon dioksida dan air.
Penggunaan Klinis
• Dekstran 70 digunakan untuk memperluas volume plasma
dan/atau mencegah tromboembolisme.
• Dekstran 40 digunakan untuk memperbaiki mikrosirkulasi setelah
operasi vaskular.
• Dosis maksimum adalah 1,5 g/kg/hari, yang sesuai dengan 1,5-2,0
L 6% dekstran 70 pada orang dewasa. Komplikasi pendarahan
dapat terjadi jika diberikan jumlah yang lebih besar.
• Terdapat risiko anafilaksis yang muncul pada pasien yang memiliki
antibodi tidak teratur terhadap dekstran. Komplikasi ini dapat
dicegah dengan pra-perawatan molekul dekstran berukuran sangat
kecil (1 kD) yang harus disuntikkan secara intravena sebelum
dekstran 40 atau 70 diinfuskan.
Pati
• Pati hidroksietil (HES) juga terdiri dari polisakarida dan dibuat
dari tanaman seperti biji-bijian atau jagung.
• HES 6% dicampur dalam garam hipertonik (7,5%) juga dipasarkan
untuk situasi emergensi dan trauma.
• preparat HES yang paling banyak digunakan dinotasikan dengan
HES 130 (Voluven dari Fresenius-Kabi) dan HES 130 (Venofundin
dari B. B. Braun).
• Waktu paruh molekul HES pada Venofundin adalah 3,8 jam. Dan
Waktu paruh molekul HES Voluven dari plasma dikatakan lebih
pendek, yaitu 1,4 jam.

Penggunaan klinis
• Pati hidroksietil diindikasikan semata-mata untuk ekspansi volume
plasma.
• Sebanyak 10-20 ml pertama harus diinfuskan secara perlahan dan
reaksi alergi pasien diamati dengan saksama, dimana biasanya jarang
terjadi dan kurang parah dari pada dekstran.
Gelatin
Larutan gelatin terdiri atas polipeptida dengan bahan baku bovine (sapi). Koloid ini
dianggap memiliki efek perluasan volume plasma yang cukup baik. Durasinya
pendek (kira-kira 2 jam) karena ukuran molekul yang relatif kecil, yang membuatnya
bisa diekskresikan oleh ginjal. Reaksi anafilaktoid ringan terjadi pada frekuensi 0,3%,
namun reaksi parah jarang terjadi.

Plasma
Plasma manusia harus digunakan untuk melaksanakan faktor koagulasi dan hanya
sebagai upaya terakhir dalam ekspansi volume plasma. Namun, ekspansi volume
plasma jauh lebih bervariasi dengan plasma manusia dibandingkan dengan albumin
5%. Perbedaannya mungkin dikarenakan peningkatan kebocoran kapiler akibat
reaksi silang dengan sistem imunologi penerima yang kadang terjadi.
PENUTUP

terapi cairan sangat mempengaruhi kejadian banyak komplikasi bedah, dan


lebih jelas lagi pada pasien berisiko lemah dan berisiko buruk dibandingkan
pada anak-anak muda yang sehat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai