Oleh :
Nova Meri Damayanti
10 16 777 14 068
Pembimbing : dr.Salsiah Hasan,Sp.An
Cairan Koloid
Istilah cairan koloid mengacu pada larutan air steril dengan tambahan
makromolekul yang melewati dinding kapiler dengan tingkat kesulitan yang
besar.
Farmakokinetik
• Albumin 5% memperluas volume plasma hingga 80% dari volume yang
diinfuskan..
• Infus 10 ml/kg albumin 5% meningkatkan konsentrasi serum albumin sebesar
10%, yang tetap tidak berubah selama lebih dari 8 jam.
• volume darah normal diatur oleh translokasi molekul albumin dari plasma ke
ruang cairan interstisial. Selain itu, ekspansi volume plasma sendiri memiliki efek
diuretik.
• Albumin secara bertahap diangkut kembali ke plasma melalui jalur limfatik, dan
waktu paruh didalam tubuh lebih lama (sekitar 16 jam) daripada waktu paruh
ekspansi volume plasma saat larutan albumin diinfuskan.
Penggunaan klinis
• Albumin adalah koloid "alami" dan tetap merupakan cara yang efektif untuk
memulihkan kadar plasma dan hemodinamika normal pada syok hipovolemik.
• Pada perawatan intensif, infus albumin telah digunakan untuk merawat
hipoalbuminemia.
• Albumin dapat digunakan untuk mengganti kehilangan albumin yang berlebihan
dalam kondisi medis khusus, seperti nefritis.
Penggunaan klinis
• Pati hidroksietil diindikasikan semata-mata untuk ekspansi volume
plasma.
• Sebanyak 10-20 ml pertama harus diinfuskan secara perlahan dan
reaksi alergi pasien diamati dengan saksama, dimana biasanya jarang
terjadi dan kurang parah dari pada dekstran.
Gelatin
Larutan gelatin terdiri atas polipeptida dengan bahan baku bovine (sapi). Koloid ini
dianggap memiliki efek perluasan volume plasma yang cukup baik. Durasinya
pendek (kira-kira 2 jam) karena ukuran molekul yang relatif kecil, yang membuatnya
bisa diekskresikan oleh ginjal. Reaksi anafilaktoid ringan terjadi pada frekuensi 0,3%,
namun reaksi parah jarang terjadi.
Plasma
Plasma manusia harus digunakan untuk melaksanakan faktor koagulasi dan hanya
sebagai upaya terakhir dalam ekspansi volume plasma. Namun, ekspansi volume
plasma jauh lebih bervariasi dengan plasma manusia dibandingkan dengan albumin
5%. Perbedaannya mungkin dikarenakan peningkatan kebocoran kapiler akibat
reaksi silang dengan sistem imunologi penerima yang kadang terjadi.
PENUTUP