Anda di halaman 1dari 36

SISTEM RESPIRASI

Organ Sistem Pernapasan


a. Hidung
b. Pharynx
c. Larynx
d. Trachea
e. Broncus
f. Paru-Paru
Hidung
1. Batas Bawah : tulang palatin,
maxilla
2. Samping : tulang Maxilla,
Concha nasalis inferior,
ethmoid
3. Atas : tulang ethmoid
4. Tengah : septum nasalis
Pharynx
a. Nasopharynx
Terletak tonsila pharyngica (Adenoid) dan
lubang tuba eustachii

b. Oropharynx
Tonsila palatina dantonsila lingualis

c. Laryngopharynx
Larynx
Trachea
Bronchus
• 3 bronchus lobaris (sekunder)
kanan

• 2 bronchus lobaris kiri

• Cabang broncus lobaris:

a. Bronchus tertier

b. Bronchiolus

c. Bronchiolus terminalis
Paru-Paru
Respirasi
1. Bernapas
Respirasi Interna dan Eksterna
Transpor Oksigen
Transpor karbondioksida
• HCO3- :
• Tahapannya : CO2 dari sel masuk ke kapiler darah dan diangkut oleh
eritrosit membentuk senyawa HCO3- dengan reaksi
CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-
• HCO3- akan keluar dari eritrosit dan masuk ke plasma berikatan
dengan Na+  Na+ HCO3- dan HCO3- diangkut ke paru-paru
• CO2 yang angkut dengan cara ini sebanyak 69%.
• Carbominoglobin
• CO2 bereaksi dengan Hb dengan reaksi :
CO2 + Hb  HbCO2
• CO2 yang diangkut dengan cara ini sebanyak 23%
• Larutan CO2 dalam plasma
• CO2 yang diangkut dengan cara ini sebanyak 8 % dengan bentu larutan
Kontrol dari persyarafan
• Pengontrolan secara sadar :
• dilakukan dengan cara mengatur ritme misalnya
pada saat meniup balon, berbicara dsb
• pengontrolan diatur oleh pusat kesadara bagian
korteks. Impuls menjalar ke bawah melalui tracus
pyramidalis menuju sel saraf motoris yang
menysyarafi otot pernafasan
Kontrol dari persyarafan
• Pengontrolan secara tidak sadar (otomatis)
• Pusat pengontrolan berada pada medula oblongata
(Neuron I dan Neuron E) dan pons varolli.
• Impuls menjalar melalui tractus-tractus turun
khusus pada medula spinalis.
• Mengatur pernafasan kita agar ventilasi paru-paru
seimbang dengan kebutuhan O2 dan pengeluaran
CO2 oleh tubuh.
Pusat pernapasan dipengaruhi
oleh:
• Impuls dari pusat di pons varolli
• Impuls yang berasal dari stretch reseptor pada
paru-paru
• PCO2 (tekanan CO2) darah
• pO2 darah
• impuls yang berasal dari sendi, ligamen, otot dan
reseptor suhu
Hypoxia
• keadaan terjadi kekurangan oksigen pada sel-sel
jaringan tubuh.
• Organ yang paling sensitif terhadap hypoxia adalah
sel otak
• Contoh hyopoksia, saat turunnya pO2 + 20mmHg
yang menyebabkan terganggunya respirasi
eksterna dan interna yang berdampaka kurangnya
sulai O2 pada sel otak sehingga dalam waktu
beberapa menit dapat enimbulkan kematian
• Gejala Hypoxia ringan : mabuk, enek, hilang
keseimbangan, sesak , sakit kepala
4 Jenis hypoxia
• Hypoxcic hipoxia: Terjadi di tempat yang tinggi atau
terjadi kerusakan alveoli sehingga O2 tidak bisa
berdifusi
• Anemic Hypoxia: Terjadi jika kekurangan eritrosit
dan Hb sehingga O2 yang diangkut sedikit
• Ischemic hypoxia: Kadar Hb normal tapi terjadi
kerusakan dan gangguan sirkulasi darah di jaringan
Contoh saat terjadi shok
• Histotoxiac hipoxia: Terjadi karena keracunan.
Contoh keracuna sianida yang menghambat
oksidatif posforilasi oleh O2Kelainan
Rhinitis (radang selaput lendir hidung)

• Penyebab : bakteri (Bakteri


TBC, Sipilis, streptococus,
pneumococcus), Allergic
karena alergen (debu,
pollen. Udara, )
• Akibat : menyebabkan
polip hidung, penyakit
salema (commoncold)
• Gejala : pembengkakan,
pelebarang pembuluh
darah pada selaput lendir ,
beringus , hidung
tersumbat, bersin, gatal
pada mata dan hidung.
Laryngitis
• Penyebab :
mirkoorganisme,
asap rokok.
• Akibat : radang
pada laring
• Gejala : suara
parau karena pita
suara
membengkak
Diptheria
• Penyebab :
Corynebacterium-
dipteheriae
• Akibat : merusak sel sel
jantung, sel saraf
• Gejala : sakit tenggorokan,
demam, sakit kepala,
muntah-muntah.
• Cara menanggulangi :
tracheostomy (melubangi
trackea), memberi obat
anti dipteri, anti toksin
dipteri, imunisasi DPT
Bronchitis
• Penyebab: asap rokok,
debu sehingga
merangsang infeksi
bakteri, atau virus.
• Akibat : peradangan
bronkus/Bronkiolus
• Gejala : batuk dan
banyak dahak sebagaia
hasil pengelupasan
mukoasa dan lendir
yang berlebihan
Asthma bronchiale
• Penyebab: serangan alergi
debu, obat, makanan, serbuk
sari, virus, bakteri, olah raga,
udara dingin, gas tertentu,
emosi dsb.
• Akibat : spasme otot polos
bronchus /bronchiolus
sehingga saluran bronkus
menyempit dan jalan nafas
tersumbat, dan peradangan
karena sekresi lendir yang
berlebih dari mukosa.
• Gejala : sesak nafas, te
rsengal sengal dan berbunyi
“mengik”
• Pengobatan dan pencegahan
: bronchidilator, ekspectoran,
corticosteroid, antibiotika O2,
dsb.
Bronchogenic carcinoma (kanker paru)
• Penyebab: polusi (asap
rokok, debu, asbes, nikel,
gas beracun, eter, asap
batubara)
• Akibat : pembelahan sel-sel
epitelium yang abnormal
dan menjalar ke bagian
tubuh lainnya.
• Gejala : batuk kronis,
berdarah, nafas berbunyi,
pleral affusion
Pneumothorax
• Penyebab : dinding rongga
dada terluka menembus
bagian pleura, pleura
visceral terobek, pecahnya
alveoli, TBC.
• Akibat : terdapatnya udara
di dalam pleura, collaps,
tekanan udara di dalam
rongga pleura < daripada
tekana udara di luar dada
• Gejala : sakit dada, sesak
nafas, batuk.
Penyakit Dekompresi
• Penyebab : penyelam yang naik
ke permukaan dengan cepat
yang mejadikan N2 yang terlaut
menjadi gelembung
mengganggu di perdaran
darah, di cairan tubuh, di
jaringan, sendi dsb.
• Akibat : mengganggu perdaran
darah dan tentu tidak bisa
bernafas dengan baik dan
nyaman.
• Gejala : sakit di bagian sendi,
lesu, mabuk, lumpuh, pingsan,
mati.
• Pengobatan dan pencegahan :
rekompresi (pemberian tekanan
lagi) dalam suatu ruang
kemudian tekanan diturunkan
secara bertahap
Coryza (Common cold, Salesma)
• Penyebab : virus
penginfeksi saluran
pernafasan (terutama
bagiana tas : larung, faring,
bronchus)
• Akibat : menyebakan
penyakit sinusitis, otitis
media, bronchitis, sesak
nafas
• Gejala : lesu, pilek, sakit/
tidak enak tenggorokan
Influenza
• Penyebab : myxovirus
(virus RNA tipe A,B, dan C)
• Akibat : mengganggu
saluran pernafasan dan
tubuh menjadi tidak
nyaman, bisa
mengakibatkan kematian
jika parah.
• Gejala : demam, sakit
kepala, pegal linu, lesu,
pilek, batuk.
Sinusitis
• Penyebab : peradangan
sinus paranasalis

• Akibat : sakit di daerah


sinus, mengganggu
saluran nafas.

• Gejala : hidung
tersumbat, ingus
berbau bewarna hijau,
sakit di daerah sinus
Pneumonia
• Penyebab : berbagai
macam
mikroorganisme
• Akibat : infeksi dan
perdangan dari olveoli
paru-paru dan jaringan
intersitialnya dan sulit
bernafas.
• Gejala : demam, sakit
dada, batuk, dahak
bewarna karat.
TBC Paru-paru
• Penyebab :
Mycobacterium
tubercolosis
• Akibat : terbentuknya
rongga dan jarngan ikat
di paru paru
• Gejala : batuk berdahak
kadang berdarah , lesu,
sesak, sakit dada,
berkeringat di malam
hari.
Emphysema
• Penyebab : polusi
udara, asap rokok.
• Akibat : kakunya
alveoli, terus
menerus terisis
udara meskipun
suadh ekspirasi,
terganggunya
pertukaran udara.
Pernapasan Buatan dan pijat
jantung
Pernapasan buatan dari mulut ke
mulut

Anda mungkin juga menyukai