Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Drug−Nanoparticle Surface
Interactions
To Improve Drug Penetration into the
Skin
Intan Latifah
1306416052
Pendahuluan
• Material nano dapat digunakan untuk mengoptimalkan warna
dan bau produk, mengontrol pelepasan senyawa kimia dari
produk, dan menyediakan proteksi untuk komponen penting
produk melalui partikel encapsulation
fluorescence
Tetracaine pH 4 NanoPSCOOH Porcine
spectroscopy
adsorption
pH 8 Nano SiO2 Silikon
studies
atomic force
spectroscopy
(AFM)
Struktur tetracaine
Material
Tetracaine free base (≥98%) Ultrapure water (18.2 MΩ)
Hydrochloric acid Centrifugal filters
Sodium chloride Phosphate-buffered saline tablets
anhydrous sodium phosphate Acetonitrile, methanol, and water
dibasic Sheets of silicone membrane with
0.1%(w/v) poly-L-lysine solution a thickness of 0.12 mm
1-octadecanethiol U.K. Whatman No. 1 filters
(11-mercaptoundecyl)-N,N,N- Mica surfaces
trimethylammonium bromide Gold-coated Si3N4 V-shaped
Ethyl alcohol contact mode cantilevers with
NanoPSCOOH, d = 60 nm dan integrated pyramidal tips (model:
200 nm NPG10)
Metode
Particle Size and
Test Sample Tetracaine
Zeta Potential
Preparation Support Studies
Analysis
Atomic Force
Statical Analysis
Microscopy
Hasil
• Particle Characterization
• Effect of Nanomaterials on Tetracaine Transport
• Tetracaine-Nanoparticle Interaction Studies
Jawab:
Pengaturan pH dipilih agar obat tetracaine dapat terionisasi karena
interaksi antara obat dengan permukaan nanopartikel (yang
bermuatan negatif) sebagian besar terjadi secara elektrostatik. pH 4
dan 8 dipilih karena pada pH tersebut terjadi ionisasi pada gugus
amina tetracaine dengan persentase yang berbeda sehingga dapat
diamati pengaruhnya. Pada pH 4 (100% amina tersier dan 23% amina
sekunder terionisasi) sedangkan pada pH 8 (72% amina tersier dan
28% amina sekunder terionisasi)
Mujuna Abbas
Apa ada karakteristik khusus dari tetracaine sehingga dijadikan model
obat dalam penelitian ini?
Jawab:
Tetracaine adalah obat anastesi lokal kulit yang biasa digunakan untuk
membuat mati rasa beberapa bagian tubuh sebelum prosedur medis.
Namun kemampuan obat ini untuk melewati membran epidermis kulit
sangat kecil (recovery sedikit) disebabkan oleh pembentukan agregat
menjadi makromolekul yang tidak bisa melewati pori-pori kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi
tetracaine dengan bantuan nanopartikel untuk mengganggu struktur
agregatnya.