Anda di halaman 1dari 25

Case Report Session

Varisela

Oleh:
Gendis Siti Nuromas

Pembimbing: dr.Fitriyanti, Sp.KK

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Identitas Pasien
 Nama :Nn. Nur Sriyanti
 Umur : 23 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Simpang rimbo
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Status Pernikahan : Belum Menikah
Anamnesa
 Dilakukan secara autoanamnesis di Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Raden Mattaher pada tanggal 21 Oktober 2017.

Keluhan Utama
 Bintik merah berisi cairan yang terasa gatal di wajah, tanggan dan
punggung sejak ±2 hari yang lalu.

Keluhan Tambahan
 Tidak ada keluhan tambahan.
Riwayat Perjalanan Penyakit
 Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Raden
Mattaher dengan keluhan bintik merah berisi cairan berwarna jernih
sampai putih di seluruh badan yang terasa gatal sejak 7 hari SMRS.
 Kelainan kulit berupa bintik kemerahan yang gatal awalnya di
daerah tanggan, yang kemudian lama kelamaan bertambah banyak
dan menyebar ke seluruh tubuh, keluhan seperti ini baru pertama
kali dirasakan pasien, pasien juga memiliki keluarga yang
mempunyai keluhan serupa.
 Awal keluhan didahului adanya demam tidak terlalu tinggi, tidak
berkeringat dan tidak menggigil sejak 2 hari sebelum keluhan bintik
kemerahan dan gatal muncul.
 Pasien belum melakukan pengobatan untuk keluhan yang dialami.
Pasien tidak mengeluhkan adanya keluhan kulit di bagian lain.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti keluhan, Riwayat
dirawat di rumah sakit sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit kulit
lainnya disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


 Ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Riwayat penyakit kulit lainnya pada keluarga disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien beraktivitas sebagai mahasiswa. Pasien saat ini tinggal
bersama orang tuanya.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
 Tekanan Darah : 120/90 mmHg
 Nadi : 90 kali/menit
 Pernafasan : 20 kali/menit
 Suhu : 36.7oC
Kepala Thoraks
 Mata :Konjungtiva  Jantung : Bunyi jantung I/II
anemis (-), sklera ikterik (-), reguler, murmur (-), gallop (-)
refleks cahaya (+/+), pupil  Paru : Vesikuler (+/+),
isokor ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Telinga : Lesi kulit (-)
 Hidung : Deviasi septum (-) Genitalia : Tidak ada kelainan
 Tenggorok : Pembesaran tonsil
(-)
Ekstremitas
 Leher : Pembesaran KGB
(-), lesi kulit (-)  Superior : Edema (-), lesi
kulit (+)
 Inferior : Edema (-)
Status Dermatologi
Regio fasial
 Vesikel, multipel,
berbatas tegas, eritem,
diskret, sekitar tidak ada
keluhan nyeri (-).
Regio eksremitas superior dextra
dan sinestra, trunkus posterior
 Vesikel,multipel, berbatas
tegas, eritem, diskret,
sekitar tidak ada keluhan
nyeri (-).
Pemeriksaan Penunjang
 Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding
 Varisela (Chicken Pox)
 Herpes Zoster
 Variola

Diagnosis Kerja
 Varisela
Tatalaksana
 Non medikamentosa :
 Menerangkan tentang penyakit dan pengobatannya.
 Menjelaskan bahwa penyakit ini bisa menular lewat droplet dan
kontak dengan bruntus nya langsung sehingga pasien sebaiknya
dijauhkan dari orang-orang sekitarnya hingga sembuh.
 Menganjurkan penderita untuk menjaga beruntus – beruntus yang
masih utuh agar tidak pecah dan menghindari penggarukkan.
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang untuk memperkuat
imunitas tubuh.
.
Medikamentosa :
 Asiklovir, 5 x 800 mg p.o selama 7 hari
 Paracetamol, 3 x 500 mg p.o jika demam
 Amoxycillin: 3x250 mg selama 5 hari
 Bedak Salicyl 2%, 2 kali sehari
Pemeriksaan Anjuran
 Tzanck smear
 Direct fluorescent assay (DFA)
 Imunofluoresensi dengan Polymerase Chain Reaction
(PCR)
Prognosis
 Quo ad vitam : Ad bonam
 Quo ad functionam : Ad bonam
 Quo ad sanationam : Ad bonam
Varisela
Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin,Varicella. Di Indonesia penyakit
ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal
dengan nama chickenpox . Cacar (varisela)adalah infeksi yang sangat
menular oleh virus varicella zoster yang menghasilkan ruam gatalyang
khas, timbul dan melepuh. Varisela menyerang kulit serta mukosa,
ditandai oleh adanyavesikel-vesikel. 2,5
Epidemiologi
 Varisela merupakan penyakit yang berdistribusi luas di seluruh dunia.
 Menyerang anak-anak (90%) oarang dewasa (2%). Masa penularan
lebih kurang7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
Patogenesis

terjadi infeksi awal di lalu virus akan ke


Infeksi Virus Varisela
mukosa saluran napas, nodus limfatikus, virus
masuk via inhalasi
virus bereplikasi di ke sirkulasi pembuluh
atau kontak langsung
paru-paru darah

Selanjutnya akan
bereplikasi pada sel-
Virus menyebar ke
sel di RES (reticulo Gejala kelinis
seluruh tubuh
endothelial system)
seperti liver dan spleen
Gambaran Klinis
 Periode inkubasi : sekitar 14 hari (10-20 hari)
 Gejala prodromal :
anak-anak (jarang)
dewasa : demam, sakit kepala, mialgia
 Gejala dan Tanda :
demam
papule  vesicle in erythematous base  pustule  krusta
lesi kulit diatas dapat menyebar ke seluruh tubuh
Pasien akan bersifat menular (infectious) pada 1-2 hari sebelum
eksantem (kemerahan) muncul dan 4-5 hari setelah exanthema
hingga vesikel mengering.
Komplikasi
 Pneumonia
 Infeksi sekunder
 Komplikasi neurologis
Diagnosis
Anamesis:
 Gejala prodromal berupa demam, mialgia, atralgia, malaise, gatal.
 Eksantem mulai pada kulit kepala berambut atau badan berupa makula
eritem yang berkembang cepat menjadi vesikel.
 Lesi menyebar secara sentrifugal dari sentral ke seluruh bagian tubuh.
Pemeriksaan fisik:
 Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada seluruh bagian tubuh
pasien, ditemukan vesikel dengan penyebaran generalisata (hampir
mengenai seluruh bagian tubuh namun masih terdapat kulit yang sehat).
 Beberapa vesikel masih tampak utuh, namun beberapa lagi tampak
terkelupas, cairan keluar dan basah. Beberapa bagian tampak cairan
vesikel yang kerluar dan telah mengering membentuk crusta.
Tatalaksana
 Untuk terapi simtomatik terhadap keluhan demam dapat diberikan
antipiretik seperti paracetamol 3 x 500mg per hari,
 Untuk infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik.
 Obat antiviral yang dapat diberikan adalah asiklovir atau
modifikasinya, seperti valasiklovir, famsiklovir.
 Untuk pengobatan topikal, pada lesi vesikular dapat diberikan bedak
Bedak Salicyl 2%, .
 Bila vesikel sudah pecah dapat diberikan antibiotik topikal.
Pembahasan
 Pasien mengeluh terdapat bintik merah berisi cairan berwarna jernih
sampai putih di seluruh badan yang terasa gatal sejak 7 hari yang
lalu.
 Tidak terdapat lokasi lain timbulnya kelainan kulit yang serupa.
Dengan timbulnya lesi seperti ini, perlu dipikirkan terjadinya
kelainan kulit yang manifestasinya berupa bintik merah berisi caran
berwarna jernih sampai putih disertsi gatal. Dengan melihat lesi,
tampak papul eritematosa berisi cairan berwarna jernih sampai putih
dan terasa gata.
 Lesi yang terlihat cukup karakteristik untuk Varicela yang mana
timbul gejala kulit khas berupa papul eritematosa yang beberapa jam
kemudian menjadi vesikel (tear drop).
 Vesikel akan berubah menjadi keruh menyerupai pustule kemudian
menjadi kusta. Sementara peruses ini berlangsung, timbul lagi
vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfik.biasanya
disertai rasa gatal.
 Keseluruhan penampakan kulit maupun gejala subjektif berupa
demam tidak terlalu tinggi,malaise, nyeri kepala mengingat penyakit
ini memiliki perjalanan berupa masa inkubasi 14-21 hari.
 Pasien kemudian diberikan pengobatan, berupa edukasi dan
medikamentosa. bintik dan gelembung berisi air yang timbul jangan
digaruk sebab dapat menimbulkan infeksi sekunder. Pada riwayat
saat ini pasien tinggal dengan orang tua.
 Terapi medikamentosa yang diberikan berupa asiklovir 5 x 800 mg
yang merupakan obat pilihan pada varicel. Perlu diingat pula bahwa
pasien harus mengkonsumsi obat secara teratur. Asiklovir diberikan
selama tujuh hari. Untuk obat demamnya diberikan paracetamol 3 x
500 mg. Pasien juga diberikan bedak salicyl untuk membantu
mengurangi rasa gatal dan untuk mencegah pecahnya bula dan
vesikel.
Daftar Pustaka
1. Lichenstein R.Pediatric, Chicken Pox or Varicella, October 21, 2002
2. Harper J. Varicella (chicken pox). In : Textbook of Pediatric
Dermatology, Volume 1, Blackwell Science, 2000: 336 – 39.
3. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta:
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016
4. Robert M. Kliegman, Richard E. Behrman, Hal B. Jenson, Bonita F.
Stanton, Varicella Zoster Virus ; dalam Nelsen Textbook of Pediatrics
18 th Edition. United States of America.2007.
5. Kirsten A Bechtel, Pediatric Chickenpox; dalam Medscape Drugs,
Diseases & ProceduresReference. 2012
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai