BAB I
Pendahuluan
– Latar Belakang
– Landasan Operasional
– Landasan Empiris
– Tujuan
– Hasil yang Diharapkan
– Sasaran
BAB II
Penyelenggaraan PBKL di Sekolah
BAB IV
Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendorong penjaminan mutu ke arah pendidikan
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah daerah
memberikan perhatian khusus pada penjaminan mutu satuan
pendidikan tertentu yang berbasis keunggulan lokal (PP 19 Tahun
2005, Pasal 91, ayat 1,).
Dalam rangka pelaksanaan PBKL sesuai konsep manajemen
berbasis sekolah, sekolah dituntut untuk mengembangkan dan
memberdayakan semua sumber daya internal maupun eksternal
sekolah secara optimal.
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pelaksanaan program
kegiatan di sekolah adalah kurangnya keterpaduan langkah
segenap komponen terkait. Oleh karena itu, dalam rangka
keberhasilan pelaksanaan PBKL dibutuhkan panduan
penyelenggaraan PBKL sebagai acuan dalam penyelenggaraan dan
pelaksanaan PBKL di SMA.
Hasil supervisi sekolah Rintisan PBKL menunjukkan bahwa sekolah
yang melaksanakan PBKL dengan baik dapat didorong untuk
melaksanakan KTSP dan atau PSB. Untuk keperluan tersebut
diperlukan pedoman penyelenggaraan PBKL.
LANDASAN OPERASIONAL
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 14, ayat (1,2)
mengamanatkan bahwa kurikulum SMA dan yang sederajat dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dapat
merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani
olah raga dan kesehatan.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Bab II Nomor
2.1.a menyatakan bahwa pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan.
Lampiran Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Stándar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ketrampilan.
Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian B. 5 butir a.6,
menyatakan bahwa setiap guru bertanggung jawab menyusun silabus
mata pelajaran yang diampunya.
Lampiran Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007, butir D.10 tentang
Standar Penilaian Pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian mata
pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian mata pelajaran yang
relevan.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, Lampiran
II tentang Perencanaan Proses Pembelajaran.
LANDASAN EMPIRIS
Hasil evaluasi terhadap implementasi program
BBE life skill SMA menjadi SMA Berbasis
Keunggulan Lokal Kelautan (BKLK) th. 2006
menyimpulkan bahwa kegiatan life skill,
– lebih bersifat vokasional;
– belum teremplementasikan secara komprehensif;
– pendidik dan tenaga kependidikan yang tersedia
belum sepenuhnya memahami program Life skill;
– program pembelajarannya tidak didasarkan pada
analisis kondisi/kebutuhan;
– implementasi di sekolah lebih bersifat administratif.
Lanjutan …
Hasil supervisi terhadap 170 sekolah RSKM
menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya untuk
mendorong sekolah rintisan tersebut agar dapat
melaksanakan PBKL secara lebih baik.
Identifikasi
Menentukan Tema Pemetaan Masuk Dalam Analisis
Keunggulan
Program PBKL Kompetensi PBKL Dokumen KTSP SK/KD
Lokal
Tema PBKL
yang Dipilih
Misal:
Budidaya Tanaman Hias
5.Pemetaan kompetensi PBKL
Mensosialisasikan tema PBKL;
Melibatkan guru mata pelajaran untuk menentukan
kompetensi PBKL dengan mempertimbangkan potensi
siswa dan daya dukung internal/eksternal;
Menuliskan semua kompetensi yang akan
dikembangkan dalam tema PBKL;
Menentukan kategori ranah kompetensi PBKL
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sebagai
bahan pertimbangan penentuan strategi pelaksanaan;
Merancang SK/KD/Indikator pencapaian kompetensi
sesuai dengan muatan lokal yang dipilih (khusus jika
strategi pelaksanaan PBKL melalui mapel mulok);
Menentukan keterkaitan seluruh SK/KD/indikator
pencapaian kompetensi mapel dengan kompetensi
PBKL;
Memetakan kompetensi PBKL dalam diskripsi SK/KD
dan indikator pencapaian setiap mapel melalui 3 (tiga)
alternatif:
1) Menggunakan SK/KD yang ada untuk dikembangkan
menjadi indikator kompetensi PBKL;
2) Menyisipkan substansi PBKL pada KD yang sudah ada;
3) Menambah KD baru diantara KD yang sudah ada.
Menentukan sikap untuk memilih SK/KD
– Jika ada keterkaitan kompetensi PBKL dengan SK/KD suatu
mapel, maka SK/KD mapel tersebut dapat digunakan bersama;
– Jika kompetensi PBKL dengan SK/KD tidak ada keterkaitan,
tetapi materi pokok mapel tersebut berhubungan, maka
kompetensi PBKL berdiri sendiri sebagai SK/KD atau indikator
pencapaian PBKL;
– Jika SK/KD mapel dan kompetensi PBKL sama sekali tidak ada
kaitannya, maka mapel itu tidak memiliki relevansi dengan
PBKL.
Menyusun SK/KD dan indikator pencapaian secara
mandiri untuk mapel ketrampilan, apabila SK/KD yang
ada pada Standar Isi tidak memiliki
relevansi/keterkaitan.
Contoh penetapan kompetensi yang dikembangkan dalam
PBKL
Kompetensi /Indikator yang
Tema PBKL Ket.
ingin Dicapai
RELE-
MATA PELAJARAN BIOLOGI
VANSI RANAH
TEMA KOMPETENSI
K0MPE STANDAR
PBKL PBKL Y TI- KOMPETENSI INDIKATOR
TENSI KOMPETEN
A DAK DASAR PENCAPAIAN
SI
Budi Mengenal v Penge- 3. 3.1 Mendes- Mengidentifikasi
daya jenis dan tahuan, Memaha- kripsikan keanekaragaman gen dan
tana- variasi ketera- mi manfa- konsep jenis tanaman hias dari
man tanaman mpilan at keane keaneka- hasil pengamatan
hias hias dengan karagam- ragaman lingkungan
ciri-cirinya an hayati gen, jenis Menjelaskan keaneka-
sebagai ekosistem ragaman gen dan jenis
bagian ilmu melalui tanaman hias dari hasil
biologi kegiatan pengamatan lingkungan
pengama- Mengidentifikasi ke
tan anekaragaman jenis dan
variasi tanaman hias.
Merumuskan konsep
keseragaman dan
keberagaman makhluk
hidup dari hasil
pengamatan.
6. Pengintegrasian PBKL dalam dokumen
KTSP
a. Kerangka Dasar
1) Perumusan kembali visi sekolah
2) Menentukan misi satuan pendidikan
3) Merumuskan kembali tujuan satuan pendidikan
b. Struktur Kurikulum
Tidak mengalami perubahan, karena PBKL bukan mapel baru yang
berdiri sendiri, melainkan masuk pada masing-masing kelompok
mapel, Ketrampilan, atau Muatan Lokal.
Alokasi waktu dapat disesuaikan dengan langkah:
1) Mencermati SK/KD/Indikator pencapaian dan materi pokok yang
terintegrasi kompetensi PBKL;
2) Tambahan waktu karena tambahan volume SK/KD/Indikator dan
materi pokok dapat menggunakan sebagian waktu 4 jam yang
diperbolehkan.
Kompe- Materi A
W Sumber/
Tensi Pembelajar Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Bahan/Alat
Dasar an
Menggunakan Menyusun
Silabus RPP
1. Mengembangkan/menggunakan silabus
2. Mengembangkan/menyempurnaan RPP
3. Membuat bahan ajar
4. Melaksanakan pembelajaran
5. Melaksanakan penilaian
1. Mengembangkan Silabus
Kompe- A
Materi W Sumber/
Tensi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Pembelajaran Bahan/Alat
Dasar
Sum
Kompet Kegiatan Penilaia A ber
Materi Pembelajaran Indikator
ensi Pembelajaran n W Bhan
Dasar /alat
Menggu 1.Bahan-bahan yang 1.Mengidentifika -Mengidentifikasi Jenis 2X Inter
nakan diperlukan dalam si bahan yang komposisi bahan tagihan: 45’ net,
alat dan pembuatan Talam dperlukan dalam yang diperlukan Tes lisan Maja-
bahan singkong aroma pembuatan dalam pembuatan /tulis lah
untuk pandan Talam singkong Talam singkong Boga,
pembuat 2.Alat-alat yang aroma pandan aroma pandan Maja
an dipergunakan 2.Mengidentifika -Mengidentifikasi lah
pangan untuk pembuatan si alat-alat yang alat-alat yang Buda
an Talam singkong dipergunakan dipergunakan ya
aroma pandan untuk pembuatn untuk pembuatan
Talam singkong Talam singkong
aroma pandan aroma pandan
3.Langkah-langkah 3.Mengurutkan -Mengerjakan Jenis 1X Inter
pengolahan Talam langkah-langkah langkah-langkah tagihan: 45’ net,
singkong aroma pengolahan pengolahan talam Tes Maja-
pandan talam singkong singkong aroma unjuk lah
aroma pandan pandan kerja
Contoh :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
D. Tujuan pembelajaran: Siswa dapat membuat kue talam singkong yang beraroma
pandan.
E. Materi Pembelajaran: Alat, Bahan, dan Langkah pembuatan Talam singkong.
F. Metode pembelajaran: Eksperimen
G. Kegiatan pembelajaran:
Contoh : lanjutan ....
SK KD