Anda di halaman 1dari 52

HEMIPARESE DEXTRA TIPE

SPASTIK ET CAUSA STROKE


HEMORAGIK

Oleh :
Ira Maulani (71.2014.002)
Purry Ayu Ovilia (71.2014.030)

Pembimbing
dr. Budiman Juniwijaya, Sp.S
BAB I
STATUS PENDERITA
NEUROLOGI
Identifikasi

Nama : Tn. A

Umur : 64 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. Dusun I RT.01 Kedukan Bujang, Sungai Kedukan,


Rambutan, Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan

Agama : Islam

MRS Tanggal : 26 Februari 2016


Anamnesa

Alloanamnesa (Tanggal 26 Februari 2016 )

Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI


karena tidak bisa menggerakkan bagian tubuh sebelah kanan yang
disebabkan kelemahan pada tungkai dan lengan kanan yang
terjadi secara tiba-tiba.
± 14 jam SMRS, saat penderita beristirahat, tiba-tiba
penderita mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan kanan
disertai penurunan kesadaran. Saat terjadi serangan, penderita
merasa sakit kepala berat, disertai mual tetapi tidak muntah.
Kejang disangkal. Tidak disertai gangguan rasa kebas/baal pada
sisi yang lemah. Saat serangan penderita tidak merasakan jantung
berdebar-debar disertai sesak nafas
Kelemahan pada tungkai kanan dan lengan kanan
dirasakan tidak sama berat. Sehari-hari penderita bekerja
menggunakan tangan kanan. Penderita tidak dapat
mengungkapkan isi pikiran, baik lisan, tulisan maupun isyarat.
Penderita masih dapat mengerti isi pikiran orang lain yang
diungkapan secara lisan, tulisan maupun isyarat. Saat bicara mulut
penderita tidak mengot, dan suara tidak pelo.
Penderita memiliki riwayat darah tinggi yang tidak
terkontrol. Riwayat kencing manis disangkal, riwayat sakit jantung
disangkal. Riwayat merokok 1 bungkus per hari.

Penyakit seperti ini diderita untuk pertama kalinya.


Pemeriksaan Fisik
Status Praesens Status Internus
Kesadaran : E4M6V5 Jantung : BJ I & II normal, murmur (-
), gallop (-)

Gizi : Cukup Paru-paru : Vesikuler (+),ronkhi (-),


wheezing (-)

Suhu Badan : 37,1C Hepar : tidak teraba


Nadi : 89x/menit Lien : tidak teraba
Pernapasan : 25x/menit Anggota gerak : akral hangat
Tekanan Darah : 170/90mmHg Genitalia : tidak diperiksa
Status Psikiatrikus
Sikap : Kooperatif Ekspresi muka : Wajar

Perhatian : Ada Kontak psikis : Ada


Status Neurologikus
KEPALA
Bentuk : Brachiocephali
Ukuran : Normocephali
Simetris : Simetris

LEHER
Sikap : Normal Deformitas : Tidak ada
Torticollis : Tidak ada Tumor : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran
SYARAF-SYARAF OTAK

1. N. Olfaktorius Kanan Kiri

Penciuman : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Anosmia : Tidak ada Tidak ada

Hyposmia : Tidak ada Tidak ada

Parosmia : Tidak ada Tidak ada


2. N. Optikus Kanan Kiri

Visus : Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Campur visi :

Anopsia : Tidak ada Tidak ada

Hemianopsia : Tidak ada Tidak ada

Fundus okuli
- Papil edema : Tidak diperiksa
- Papil atrofi : Tidak diperiksa
- Perdarahan retina : Tidak diperiksa
3. N. Oculomotorius, Trochlearis dan Abducens
Kanan Kiri
Diplopia : Tidak ada Tidak ada
Celah mata : Simetris Simetris
Ptosis : Tidak ada Tidak ada
Sikap bola mata
- Strabismus : Tidak ada Tidak ada
- Exopthalmus : Tidak ada Tidak ada
- Enopthalmus : Tidak ada Tidak ada
- Deviation conjugae : Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata : Ke segala arah Ke segala arah
3. N. Oculomotorius, Trochlearis dan Abducens
Pupil Kanan Kiri
- Bentuk : Bulat Bulat
- Diameter : Ø 3 mm Ø 3 mm
- Iso/anisokor : Isokor Isokor
- Midriasis/miosis : Tidak ada Tidak ada
- Refleks cahaya :
 Langsung : Positif Positif
 Konsensuil : Positif Positif
 Akomodasi : Positif Positif
- Argyl Robetson : Negatif Negatif
4. N. Trigeminus

Motorik Kanan Kiri


- Menggigit : Kuat Kuat
- Trismus : Tidak ada Tidak ada
- Refleks kornea : Ada Ada

Sensorik
- Dahi : Positif Positif
- Pipi : Positif Positif
- Dagu : Positif Positif
5. N. Facialis

Motorik Kanan Kiri

- Mengerutkan dahi : Simetris Simetris

- Menutup mata : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

- Menunjukkan gigi : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

- Lipat nasolabialis : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan


- Bentuk muka :

 istirahat : Simetris

 bicara/bersiul : Simetris

Sensorik

- 2/3 depan lidah : Normal

Otonom

- Salivasi : Tidak ada kelainan

- Lakrimasi : Tidak ada kelainan


Chvostsek’s sign : Tidak ada kelainan
6. N. Cochlearis

Kanan Kiri

Suara bisikan : Terdengar Terdengar

Detik arloji : Terdengar Terdengar

Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan

Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan


7. N. Vagus
Arcus pharynx : Simetris
Uvula : Di tengah
Gg. Menelan : Tidak ada
Suara bicara : Tidak ada
Denyut jantung : Normal
Refleks :
- Muntah : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Batuk : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Oculocardiac : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Sinus caroticus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensorik
- 1/3 belakang lidah : Normal
8. N. Acessorius
Kanan Kiri
- Mengangkat bahu Kurang kuat Kuat
- Memutar kepala Tidak ada hambatan

9. N. Hypoglossus

Kanan Kiri

Menjulurkan lidah : Tidak ada deviasi

Fasikulasi : Tidak ada

Atrofi papil lidah : Tidak ada

Dysarthria : Tidak ada


COLUMNA VERTEBRALIS
Kyphosis : Tidak diperiksa
Scoliosis : Tidak diperiksa
Lordosis : Tidak diperiksa
Gibbus : Tidak diperiksa
Deformitas : Tidak diperiksa
Tumor : Tidak diperiksa
meningocele : Tidak diperiksa
Hematoma : Tidak diperiksa
Nyeri ketok : Tidak diperiksa
SENSORIK
Tidak ada kelainan rasa pada sisi yang lemah (defisit
sensorik)
Gerakan : terbatas
Kekuatan : 1
Refleks fisiologis :
Biceps : Hiperefleks
Triceps : Hiperrefleks

- Gerakan : terbatas
-Kekuatan : 1
-Refleks fisiologi : normal
-Refleks patologis
Babinsky (+)
Chaddock (-)
Oppenheim (-)
Gordon (-)
Schaeffer (-)
Rossolimo (-)
Mendel Bechterew (-)
- Gejala Rangsang Meningeal : tidak ada kelainan

- Gait dan keseimbangan : tidak diperiksa

- Gerakan abnormal : tidak ada


J. Fungsi Vegetatif

- Miksi : Menggunakan kateter

- Defekasi : Normal

- Ereksi : Tidak diperiksa

K. Fungsi Luhur
- Afasia motorik : Tidak ada
- Afasia motorik : Tidak ada
- Afasia nominal : Tidak ada
- Apraksia : Tidak ada
- Agrafia : Tidak ada
- Alexia : Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hb 11,7 g/dl 12 – 14
Hematokrit 37 % 38 – 54
Trombosit 226.000 /ul 150.000 - 400.000
Hitung Jenis 0/2/2/74/19/3 % 0-1/1-3/2-6/50-70/20-
40/2-8
Leukosit 6.900 /ul 5.000-10.000
Creatinin 0.87 Mg/dl 0,6 – 1,2
Ureum 20 Mg/dl 10 - 50
BSS 117 Mg/dl 60 – 120
Kolesterol 182 Mg/dl 125 – 250
HDL 49 Mg/dl 35 – 55
LDL 118 Mg/dl < 150
Trigliserida 76 Mg/dl 72 – 172
Pemeriksaan CT SCAN
Diagnosis

Diagnosa klinik : Hemiparese dextra tipe spastik

Diagnosa topik : Korteks Hemisferium Cerebri Sinistra

Diagnosa : Hemoragik serebri


etiologi
• Perawatan
 Bed rest
 Diet bubur
• Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
 Inj. Citicoline 2x500 mg/iv
 Inj. Ranitidine 2x1 amp/iv
 Paracetamol 500mg 3x1/oral
 Amlodipine 5mg 3x1/oral
• Fisioterapi
• Latihan gerak aktif
Prognosa

Quo ad Vitam : bonam


Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Diskusi Kasus
A. Diagnosis Banding Topik
1) Lesi di kapsula interna hemisferium Pada penderita ditemukan gejala :
serebri sinistra, gejalanya :

- Ada hemiparese/hemiplegia typical - Hemiparese dextra tipe spastik


- Parese N.VII - Tidak ada parese N.VII
- Parese N.XII - Tidak ada parese N.XII
- Kelemahan ditungkai dan lengan - Kelemahan di tungkai dan lengan
sama berat tidak sama berat

Jadi, kemungkinan lesi di kapsula interna hemisferium serebri sinistra dapat


disingkirkan
A. Diagnosis Banding Topik

2) Lesi di subkorteks hemisferium serebri Pada penderita ditemukan gejala :


sinistra, gejalanya :

- Ada gejala defisit motorik - Hemiparese dextra tipe spastik

- Ada afasia motorik subkortikal - Tidak ada afasia motorik

Jadi, kemungkinan lesi di subkorteks hemisferium serebri sinistra dapat


disingkirkan
A. Diagnosis Banding Topik
3) Lesi di korteks hemisferium serebri Pada penderita ditemukan gejala :
sinistra, gejalanya :
- Defisit motorik - Hemiparese dextra tipe spastik
- Gejala iritatif - Tidak ada kejang pada sisi yang
lemah
- Gejala fokal (kelumpuhan tidak sama - Kelumpuhan dirasakan tidak sama
berat) berat
- Gejala defisit sensorik pada sisi yang - Kelemahan di tungkai dan lengan
lemah tidak sama berat
Jadi, kemungkinan lesi di kapsula interna hemisferium serebri sinistra belum dapat
disingkirkan

Kesimpulan :
Diagnosis topik yaitu lesi di korteks hemisferium serebri dextra
B. Diagnosis Banding Etiologi
1) Thrombosis cerebri Pada penderita ditemukan gejala :

- Tidak ada kehilangan kesadaran - Ada kehilangan kesadaran


- Terjadi saat istirahat - Terjadi saat istirahat
Jadi kemungkinan etiologi thrombosis cerebri dapat disingkirkan

2) Emboli cerebri Pada penderita ditemukan gejala :

- Kehilangan kesadaran <30menit - Ada kehilangan kesadaran


- Ada arterial fibrilasi - Tidak ada arterial fibrilasi
- Terjadi saat aktifitas - Terjadi saat istirahat
Jadi kemungkinan etiologi emboli cerebri dapat disingkirkan
3) Hemorrhagia cerebri Pada penderita ditemukan gejala :
- Kehilangan kesadaran >30menit - Ada kehilangan kesadaran
- Terjadi saat beraktifitas - Terjadi saat istirahat
- Didahului sakit kepala, mual, - Ada sakit kepala dan mual, tetapi
muntah tidak muntah

- Riwayat hipertensi - Ada riwayat hipertensi yang tidak


terkontrol

Jadi kemungkinan etiologi Hemorrhagia cerebri belum dapat disingkirkan

Kesimpulan :
Diagnosis etiologi yaitu Hemorrhagia cerebri
Kesimpulan Diagnosis

- Diagnosis Klinis
Hemiparese dextra tipe spastik

- Diagnosis Topik
Lesi di Korteks Hemisferium Cerebri Sinistra

- Diagnosis Etiologi
Hemorrhagia cerebri
Follow Up
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke

suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan


otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang
jelas selain vaskuler
Faktor
Risiko

Tidak dapat Usia, jenis kelamin, ras, etnis,


dimodifikasi dan keturunan

• Hipertensi
• Rendahnya sosioekonomi,
penyakit mental, dan stres
psikososial
Dapat dimodifikasi
• Tingginya kadar kolesterol
total, LDL, dan trigliserida,
dan rendahnya kadar
kolesterol HDL.
Patofisiologi

PIS PSA
PIS Fx. Risiko
Perdarahan
awal
Ruptur arteri serebri
Beberapa jam
setelahnya
Mengganggu integritas
TIK ↑
jaringan lokal
Ekspansi
hematome
Mengganggu integritas
jaringan lokal
Menit-jam

Inflamasi & gg. Sawar


darah otak Edema
perihematome
Edema serebri
PSA

Aneurisma berry pada salah satu


arteri pada dasar otak sekitar
sirkulus Willis

Pecahnya arteri serebri secara


tiba-tiba yang terjadi pada
ruang sub araknoid ke bagian
otak
Tata Laksana

Cairan isotonis Nutrisi

Obat anti Analgesik dan


hipertensi antimuntah

neuroprotektor
TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA
1. Sjahrir H. 2003. Stroke Iskemik. Medan: Yandira Agung; 1.
2. American Stroke Association. 2013. Hemorrhagic Stroke. Available from:
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/TypesofStroke/HemorrhagicBleeds/Hemorrh
agic-Strokes-Bleeds_UCM_310940_Article.jsp. [Diakses pada tanggal 28 Februari 2016]
3. Giraldo EA. 2014. Intracerebral Hemorrhage. Available from:
http://www.merckmanuals.com/home/brain_spinal_cord_and_nerve_disorders/stroke_cva/intracerebral
_hemorrhage.html. [Diakses pada tanggal 28 Februari 2016]
4. Internet Stroke Center. 2015. Available from: http://www.strokecenter.org/patients/about-stroke/stroke-
statistics/. [Diakses pada tanggal 28 Februari 2016]
5. Fang J, Keenan NL, Ayala C, Dai S, Merritt R, Denny CH. Awareness of stroke warning symptoms—13 states
and the District of Columbia, 2005. MMWR. 2008;57(18):481–5.
6. The ATLANTIS, ECASS, and NINDS rt-PA Study Group Investigators. Association of outcome with early
stroke treatment: pooled analysis of ATLANTIS, ECASS, and NINDS rt-PA stroke trials. Lancet.
2004;363:768–74.
7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian
Kesehatan.
8. Sacco RL, Benjamin EJ, Broderick JP, Dyken M, Easton D, Feinberg WM, et al. Risk Factors. Stroke 1997; 28:
1507-1517.
9. WHO. 2003. Risk Factors. Available from:
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_03_risk_factors.pdf. [Diakses pada tanggal 28
Februari 2016]
DAFTAR PUSTAKA
10. American Heart Association. 2012. Stroke Risk Factors. Available from:
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/UnderstandingRisk/Understanding-Stroke-
Risk_UCM_308539_SubHomePage.jsp. [Diakses pada tanggal 28 Februari 2016]
11. Lovelock CE, Molyneux AJ, Rothwell PM, Oxford Vascular Study. Change in incidence and aetiology of
intracerebral haemorrhage in Oxfordshire, UK, between 1981 and 2006: a population-based study. Lancet
Neurol. 2007; 6: 487.
12. Jonathan L. Brisman, Joon K. Song, David W. Newell. Cerebral aneurysms. N Engl J Med. 2006;355:928-39.
13. Neuroradiology Unit, S P Institute of Neurosciences, Solapur, India. 2011. Dr. Balaji Anvekar’s
Neuroradiology Cases. Available from: http://www.neuroradiologycases.com/2011/11/imaging-in-sub-
arachnoid-hemorrhage.html. [Diakses pada tanggal 28 Februari 2016]
14. Liebeskind DS, Oconnor RE, Huff JS, Kirshner HS, Krause RS, Lutsep HL. 2015. Hemorrhagic Stroke.
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1916662-overview#showall. [Diakses pada
tanggal 28 Februari 2016]
15. Brott T, Broderick J, Kothari R, et al. Early Hemorrhage Growth in Patients with Intracerebral Hemorrhage.
Stroke. 1997;28:1-5.
16. Broderick J, Connolly S, Feldmann E., et al. Guidelines for the management of spontaneous intracerebral
hemorrhage in adults: 2007 update: a guideline from the American Heart Association/American Stroke
Association Stroke Council, High Blood Pressure Research Council, and the Quality of Care and Outcomes
in Research Interdisciplinary Working group. Stroke. 2007; 38: 2001-23.
17. Qureshi AI, Mendelow AD, Hanley DF. Intracerebral haemorrhage. Lancet. 2009;373:1632–1644.
18. Elliott J, Smith M. The acute management of intracerebral hemorrhage: a clinical review. Anesth Analg.
2010; 110(5): 1419-27
DAFTAR PUSTAKA
19. Rincon F, Mayer SA. Clinical review: Critical care management of spontaneous intracerebral hemorrhage.
Critical Care. 2008; 12: 237
20. Tiebosch, I.A.C.W.. Effects of anti-inflammatory treatments on stroke outcome in animal models.
Geneeskunde Proefschriften, 2012.
21. Wilkinson I & Lennox G. 2005. Essential neurology, 4th ed. India: Blackwell Publishing. 25-39.
22. Bahrudin M. Diagnosa Stroke. Available from:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/1000/1118. [Diakses pada tanggal 28
Februari 2016]
23. Perdossi. 2011. Guideline Stroke Tahun 2011. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
24. Morgenstern LB. Hemphill C, Anderson C, Becker K, Broderick JP, Connolly S. Guidelines for The
Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. Stroke. 2010; 41: 2108-2129.
25. Feigin, V, 2006. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan Dan Pemulihan Stroke. PT. Bhuana Ilmu
Populer, Jakarta.
26. Price, S & Wilson, L, 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta
27. Sutrisno, A, 2007. Stroke Sebaiknya Anda Tahu Sebelum Anda Terserang Stroke. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai