Anda di halaman 1dari 19

Bab 3 Bagian 1

DR. Chairunnisa ST., MT.

 Pada medium tempat gelombang merambat yang


bukan merupakan ruang bebas terdapat partikel-
partikel yang bermuatan
 Medan magnet dan medan listrik yang merambat
pada media ini akan memberikan gaya pada
muatan yang terdapat pada medium tersebut
 Interaksi partikel yang bermuatan terhadap
gayadari medan listrik dan medan magnet pada
gelombang akan menghasilkan arus induksi pada
media perambatan
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Tiga fenomena dasar yang merupakan hasil


interaksi antara partikel yang bermuatan dengan
medan listrik dan medan magnet disebut
konduksi, polarisasi, dan magnetisasi
 Jenis material berdasarkan fenomena tersebut
adalah
 konduktor : konduksi paling dominan
 dielektrik : polarisasi paling dominan
 material magnetik : magnetisasi paling dominan
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Konduktor 
 banyak elektron bebas, elektron ini berpindah dari satu atom ke atom lain
 parameter konduktifitas   0
 Dielektrik 
 banyak muatan yang terikat
 adanya medan listrik menyebabkan muatan tidak bergerak bebas, tapi hanya
pindah orientasinya
 memberikan gaya pada media ini sama seperti menarik pegas yang artinya
terdapat mekanisme penyimpanan energi listrik
 parameter permitivitas relatif r  1
 Magnetik 
 mampu menyimpan energi magnetik
 medan magnet yang diberikan akan meluruskan orientasi arus loop pada
partikel sesuai dengan arah medan magnet
 parameter permeabilitas relatif r  1
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Adanya medan listrik dari luar mengakibatkan terjadinya


perpindahan posisi elektron pada partikel

 Hal ini dapat dianalogikan dengan sekumpulan laron yang


terbang mengelilingi lampu, dimana elektron dianalogikan
dengan laron yang terbangnya acak tapi tetap berada di
sekitar lampu. Memberikan medan listrik pada medium
sama artinya dengan menggeser posisi lampu, dimana
sekumpulan laron tersebut tetap terbang acak tapi mereka
secara alamiah akan bergeser mengikuti posisi lampu
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Dengan menerapkan Hk. Newton :


m . va
F  m.a   e E
c

 ec
va  E
m
 Arus merupakan elektron yang bergerak, sehingga
rapat arus pada dasarnya merupakan jumlah
elektron yang bergerak dikali dengan kecepatan rata-
rata dari elektron tersebut.
ne 2 c
J c   ne v a  E
m
 E dimana  = konduktivitas (S/m)
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Pada dasarnya sebuah atom terdiri atas inti positif (nucleus) yang
dikelilingin oleh awan elektron
 Adanya medan listrik dari luar mengakibatkan
 terbentuknya electric dipole p pada skala mikroskopik dimana p = Qd
 Electric dipole yang telah ada (pada dielectric polar) menjadi searah
 Semakin besar medan listrik yang diberikan, maka semakin jauh
jarak d, tetapi muatan positif dan negatif tidak akan terpisah
(akan teregang seperti per). Jika medan listrik dihilangkan, maka
posisi muatan positif dan negatif akan kembali ke posisi asal
Titik tempat
muatan positif
dan negatif
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Pada dielektrik bersifat polar (air), medan listrik akan mengubah


orientasi dari dipole listrik p

1
P  Lim 
v i 1

 Untuk mengetahui karakteristik media secara general, diperlukan


besaran makroskopik yaitu Polarization P yang mengkuantisasikan
besarnya polarisasi elektrik dari material dielektrik
 Polarization P merupakan jumlah dari dipole listrik pada suatu
satuan volume dibagi dengan volume tersebut
1 nv
P  Lim
v   v

i 1
pi  np a  nQd a

P  0 e E
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Jika medan listrik merambat melalui material dielektrik,


maka medan listrik akan menginduksikan arus polarisasi
dan juga rapat muatan polarisasi
 Rapat arus polarisasi Jp
P   0  e E 
Jp  
t t

 Rapat muatan polarisasi p :

     p
      Pdv    p dv
teorema divergensi
P ds dv
s v v v

  P   p
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Perhatikan karakteristik atomik dari material


 Material magnetik terdiri atas molekul yang
terdiri atas atom-atom
 Atom terdiri atas inti positif yang dikelilingi oleh
awan elektron
 Elektron berputar pada orbitnya mengelilingi inti
positif
 Elektron yang berputar ini ekuivalen dengan arus
yang gerakannya berputar sepanjang suatu
lintasan dimana lintasan tersebut mengelilingi
area ds
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Konsep per partikel ini merupakan konsep mikroskopik


dimana utk kasus ini disebut dengan konsep momen
dipole magnetik m
 Magnitude dari vektor m adalah hasil perkalian antara
besarnya arus yang berputar I dengan luas area yang
dilingkupi ds  m = I ds
 Momen dipole magnetik merupakan besaran
mikroskopis, sedangkan untuk mengetahui karakteristik
material magnetis secara utuh dibutuhkan besaran
makroskopik  Magnetisasi M
 M adalah total momen magnetik per volume
1 nv
M  Lim
v   v

i 1
m i  nm a  nI ds
ma = momen dipole magnetik rata rata
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Tanpa kehadiran medan  Jika pada material magnetik


magnet, m akan selalu ada diberikan medan magnet B,
tetapi orientasi m random maka B akan memberikan
torsi kepada m sehingga
orientasi m menjadi teratur
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Setelah diberikan medan magnet, momen dipole magnetik


yang memberikan kontribusi terhadap arus magnetisasi
adalah momen dipole yang berada pada daerah lintasan
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Jika jumlah momen dipole magnetik per volume


adalah n, maka jumlah momen dipole magnetik
pada volume (ds cos  )dl adalah
n ds cos  dl = n ds . dl
 Jumlah total arus magnetisasi
 
J m  ds  n I ds  d   M  d 

 Dengan teorema Stoke :


 teorema Stokes
 J m  ds   M  d    J m  ds     M  ds
s c s s

Jm    M
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Hukum Gauss untuk medan listrik pada dasarnya


mengkuantisasikan rapat fluk listrik dengan sumbernya
 Di medium dielektrik terdapat rapat muatan polarisasi p
   0E  v pada
       0E  v   p
media bukan vakum

 substitusi  p    P
   0 E  v    P
  0E  P   v
 substitusi P   e 0 E
   0E  e 0 E   v
  0 1   e E  v
 1  e   r
   0  r E  v    D  v
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Hukum Ampere menyatakan hubungan antara


medan magnet dengan rapat arus yang merupakan
sumbernya
 Pada media ruang bebas, rapat arus yang ada hanya
berupa rapat arus konvensional yang disebabkan
oleh aliran elektron
 Pada media bukan ruang bebas, interaksi antara
medan listrik dan medan magnet pada partikel
bermuatan menyebabkan terjadinya rapat arus
konduksi Jc, rapat arus polarisasi Jp, dan rapat arus
magnetisasi Jm
DR. Chairunnisa ST., MT.

B   0E 
  J  Jc  J p  Jm 
0 t
P   0 e E 
 substitusi J c  E, J p   , Jm    M
t t
B   0  e E    0E 
  J  E  M 
0 t t
B    0  e E    0E 
    M   J  E  
 0  t t
 0  1   e E  0 r E
 J  E   J  E 
t t
 perhatikan B   0 H  M   H  B0  M
D
  H  J  E 
t
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Hubungan antara intensitas medan magnet


dengan rapat fluks magnet :
B  D
    M   J  E 
 0  t
B   0 H  M 
 M  mH
B   0 H   m H 
  0 1   m H
  0 r H

B  H
DR. Chairunnisa ST., MT.

 Hukum Gauss untuk medan listrik


  D  v , dimana D  0r E

 Hukum Gauss untuk medan magnet


  B  0, dimana B  0r H

 Hukum Faraday
B
E   , dimana B   0 r H
t
 Hukum Ampere
D
  H  J  E  , dimana D  0 r E
t

Anda mungkin juga menyukai