Stroke hemoragik.
PSD (Perdarahan Sub Dural )
PSA (Perdarahan Sub Araknoid )
PIS (Perdarahan Intra Serebral)
Defenisi Stroke Hemoragik
Perdarahan Subaraknoid
Sebagian besar kasus disebabkan oleh pecahnya
aneurisma pada percabangan arteri-arteri besar.
Penyebab lain adalah malformasi arterivena atau
tumor.
Diagnosis Stroke
Anamnesis
Pem, fisik
Pemeriksaan Penunjang (CT Scan , MRI)
Pada MRI akan tampak gambaran perdarahan
(hiperintens) pada lobus otak yang terkena.
Gambaran Radiologi Stroke Hemoragik Ct-Scan
Gambaran CT-Scan
potongan
transversal pada
pasien post
seranagan stroke,
tampak perdarahan
luas pada ventrikel
lateralis sinistra
hingga ke fornix.
CT-Scan kepala
potongan
transversal tampak
perdarahan pada
arteri cerebri kanan,
menunjukkan
adanya stroke
hemorrhagic
Gambaran MRI
potongan
transversal pada
pasien 55
tahun,tampak
gambaran
perdarahan
(hiperdens) pada
cerebelum, foto
diambil 30 jam
setelah serangan.
STROKE HEMORAGIK
Gambaran MRI
potongan
transversal 6 jam
setelah serangan
stroke tampak
gambaran hiperdens
pada regio frontalis
dextra yang
menunjukkan
adanya cairan
(darah) pada regio
itu
A.hematoma pada kapsul poterior kiri dan kapsul internal dengan
edema yang ringan. Sebuah infact perito-oksipital yang lama terlihat
di posteriornya.
B. Peningkatan focus kecil terlihat pada perifer, konsisten dengan
tanda spot (panah hitam). C. CT postcontras menunjukkan
pembesaran pada spot sign,konsisten dengan ekstravasasi (panah
putih). D.Unenhanced CT foto 1 hari setelaah presentasi
menunjukkan perluasan hematoma dan perdarahan inttraventrikel.
Letak Kelumpuhan
Pencegahan Stroke
Pencegahan Premordial
Pencegahan Primer
Pencegahan Skunder
Pencegahan Tertier
Tatalaksana
Terapi umum
ICU vol hematm >30 mL, perdarahan intraventrikuler
dengan hidrosefalus, dan keadaan klinis cenderung
memburuk.
Menurunkn TD
Jika didapatkan tanda tekanan intrakranial meningkat,
posisi kepala dinaikkan 300, posisi kepala dan dada di satu
bidang, pemberian manitol
Penatalaksanaan umum sama dengan pada stroke iskemik,
tukak lambung diatasi dengan antagonis H2 parenteral,
sukralfat, atau inhibitor pompa proton; komplikasi saluran
napas dicegah dengan fisioterapi dan diobati dengan
antibiotik spektrum luas.
Terapi khusus