Proses Penilaian
Proses Proses
dan Pemeriksaan Pelaksanann
Penapisan & Penyusunan Izin
Dokumen LH Izin
Penentuan Dokumen Lingkungan
serta Penerbitan Lingkungan
Kewenangan Lingkungan Hidup
Izin Lingkungan
Instansi LH Masyarakat
Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Izin Lingkungan,
dan/atau Kegiatan atau
• Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
Ruang, dan/atau di dalam ya Apakah termasuk usaha
Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penundaan Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Ditolak Inpress 06/2013 penganti Inpres 10/211 Ditolak
Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011 (Inpres 06/2013)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas,
ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal (Screening)
(Pasal 2 & Lampiran II Peraturan MENLH No. 05/2012)
Deskripsi jenis rencana usaha
Uji informasi Awal dan/atau kegiatan utama &
Pemrakarsa mengisi
pendukung harus diuraikan secara
dengan daftar jenis ringkasan informasi awal jelas . Periksa dan bandingkan
rencana usaha Rencana Usaha dan/atau seluruh jenis usaha dan/atau
dan/atau kegiatan kegiatan dengan Permen 05/2012
Kegiatan yang diusulkan
wajib Amdal (Kegiatan Utama & • Kawasan lindung wajib
ditetapkan;
(Lampiran I) Pendukung) (lampiran V) • Tidak semua jenis kawasan
lindung dalam PP 26/2008 dan
Keppres 32/1990 dimasukan
dalam daftar kawasan lindung
Periksa apakah lokasinya • Ada jenis usaha dan/atau
Tidak berada di dalam dan/atau kegiatan yang dikecualikan
? berbatasan langsung dengan
kawasan lindung Tidak
(Lampiran III)
Ya
Uji ringkasan awal dengan
kriteria pengecualian
(Pasal 3 ayat 4)
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5
13. Ketenaganukliran 4
lindung
14. Pengelolaan LB3 4
Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
Lindung Wajib Memiliki AMDAL (Pasal 3 Peraturan MENLH No. 05/2012)
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
lokasinya berada di dalam kawasan lindung
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
yang berada di dalam dan/atau berbatasan
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan, langsung dengan kawasan lindung yang
misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di dikecualikan dari kewajiban menyusun
kawasan lindung Amdal adalah rencana usaha dan/atau
kegiatan:
Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Kawasan Lindung
ilmu pengetahuan;
bersinggungan Yang tercantum dalam
Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas
terluar dari telah ditetapkan sesuai lindung;
kawasan dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
2
lindung pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari
3
rencana usaha dan/atau
berdampak penting bagi lingkungan
kegiatan yang akan hidup;
dilaksanakan tersebut 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Tools Penapisan dan Penentuan Kewenangan
No Esensi dasar penapisan (screening) dan Tools yang digunakan
penentuan kewenangan
1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan PUU PPLH dan SDA i.e. UU 41/1999,
dapat dilakukan di suatu lokasi yang telah PP 24/2010, PP 10/2010, PP 26/2008
direncanakan
2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan Peraturan MENLH No. 5 Tahun 2012:
tersebut termasuk wajib memiliki Amdal atau Bagan Alir Penapisan di Lampiran II,
UKL-UPL atau bahkan cukup SPPL Lampiran I dan Lampiran III
3. Pendekatan studi Amdal yang akan dilakukan: Pasal 8 PP No. 27 Tahun 2012
a. Tungal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
4. KPA yang berwenang untuk melakukan Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013
penilaian Amdal Pasal 10 dan Pasal 11
Lampiran II-Lampiran IV
Studi kasus # 1: Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dapat
dilakukan di suatu lokasi yang telah direncanakan.
Pemanfaatan sistem informasi geografis yang didukung dengan data layer yang memadai
juga sangat penting untuk menentukan apakah suatu rencana uaha dan/atau kegiatan
dapat dilakukan;
Studi kasus # 2: Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dapat
dilakukan di suatu lokasi yang telah direncanakan.
Potensi panas bumi di Indonesia sebagai Untuk dapat menjawab pertanyaan
tersebut, maka pemrakarsa, konsultan
besar berada di dalam kawasan lindung
penyusun dokumen Amdal atau pihak
berupa hutan lindung dan kawasan instansi lingkungan hidup harus
konservasi seperti kawasan pelestarian alam menguasai PUU PPLH dan PSDA terkait
dan kawasan suaka alam. Untuk dengan rencana usaha dan/atau
memanfaatan panas bumi tersebut, seorang kegiatan tersebut
pemrakarsa akan melakukan rencana usaha
dan/atau kegiatan panas bumi (geothermal). Kata Kunci:
1. Rencana usaha dan/atau kegiatan • Panas Bumi Cari PUU terkait
berlokasi di dalam kawasan hutan Panas Bumi i.e. UU 27/2003
lindung dan • Kawasan Hutan Lindung Cari
2. rencana usaha dan/atau kegiatan panas PUU terkait dengan Penggunaan
bumi lainnya berada di dalam kawasan Kawasan Hutan i.e. PP 24/2010
taman nasiona. • Kawasan Taman Nasional
Cari PUU terkait kawasan
Apakah kedua rencana usaha dan/atau konservasi i.e. PP 28/2011
kegiatan panas bumi tersebut dapat • Kawasan Gambut Cari PUU
dilakukan terkait dengan kawasan gambut
Jawaban Studi Kasus # 2
Untuk kasus kedua PUU PSDA yang digunakan adalah:
• UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi dan
• UU No. 41 Tahun 1999,
• PP No. 24 Tahun 2010 serta
• PP No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan KSA dan KPA.
1 + 2 + 3 2 + 3
atau Studi AMDAL dengan Pendekatan
TERPADU atau KAWASAN
1 + 2 Komisi penilai Amdal provinsi menilai
atau dokumen Amdal yang disusun dengan
menggunakan pendekatan terpadu atau
1 + 3 kawasan apabila terdapat usaha
dan/atau kegiatan (2) dan (3)
Studi AMDAL dengan Pendekatan
TERPADU atau KAWASAN Keterangan
1
1. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
oleh Komisi Penilai Amdal Pusat
Komisi penilai Amdal pusat
menilai dokumen Amdal yang 2
2. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi
disusun dengan menggunakan
pendekatan terpadu atau kawasan 3
3. Usaha dan/atau Kegiatan yang dinilai
oleh Komisi Penilai Amdal
apabila terdapat usaha dan/atau Kabupaten/Kota
kegiatan (1), (2) dan/atau (3)
Dalam PP 27/1999: Ketentuan terkait hal ini
Sumber: Pasal 55 PP No. 27 Tahun 2012 Izin Lingkungan tidak diatur/tidak ada
2
Penentuan Kelayakan LH, Penulisan
SKKL dan Izin Lingkungan
Penilaian Amdal
1. Dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan terhadap
lingkungan Fokus
2. Dampak lingkungan terhadap
rencana usaha dan/atau
Penilaian
kegiatan
Amdal
Rencana Usaha
Dampak dan/atau Kegiatan
Mutu dokumen
Dokumen AMDAL Amdal
Lingkungan Kelayakan
Hidup LH
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai
sosial atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
• entitas dan/atau spesies kunci (key species);
• memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
• memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
• memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
World Bank guidelines for environmental sustainability
Debit inlet
TETAP
IPAL
Sungai yang
Debit outlet debitnya fluktuatif
TETAP [bergantung pada
musim]
Kolam
sungai
Penampungan Air
Limbah Hasil
Pengolahan IPAL
Debit
Pembuangan
DIATUR
26
Kebijakan yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau
kegiatan
Contoh Kasus:
Pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo-Ngawi [Kertosono], Propinsi DIY-Jawa Tengah-
Jawa Timur
Ruas [alignment] Jalan Tol Yogya-Solo akan melewati areal lahan pertanian yang
telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian sebagai lahan ABADI.
Total lahan pertanian yang akan dimanfaatkan untuk jalan tol sekitar 1800 ha,
dengan potensi kehilangan beras ~9 juta ton beras per tahun. Diputuskan bahwa
BP Jalan Tol, WAJIB mencari alignment baru dan menghindari areal lahan
pertanian.
27
Nilai sosial atau pandangan masyarakat [social
values/emic view] yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau
kegiatan
Contoh Kasus:
Ditolaknya rencana pembangunan jalur transmisi SUTET Paiton-Bali, Propinsi Jawa
Timur-Bali
P. Jawa P. Bali
70 m
Selat Bali
Pure Segara Rupek
28
Contoh Kasus:
Ditolaknya rencana pelurusan dan pendalaman alur pelayaran di Tanjung Benoa,
Propinsi Bali, karena lokasi karang mati diyakini oleh masyarakat lokal sebagai
PUSER BUMI [pusat keseimbangan alam].
Daratan
Laut
Pelabuhan
Tanjung Perbaikan alur
Benoa pelayaran diusulkan
Karang
mati
29
Komponen lingkungan yang memiliki nilai penting
ekologis [ecological importance] yang akan terpengaruh
rencana usaha dan atau kegiatan
Contoh Kasus:
Perubahan lokasi Environment Expo 2005, di Aichi Perfecture, Jepang
30
Komponen lingkungan yang memiliki nilai penting
ekonomi [economic importance] yang akan terpengaruh rencana
usaha dan atau kegiatan
Contoh Kasus:
• Pembangunan PT. Semen Gombong, di Gombong, Jawa Tengah
• Pembangunan PT. Semen Makmur Indonesia, di Desa Tamansari, Kecamatan
Pangkalan, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat
31
Terganggunya ekosistem yang memiliki nilai penting
secara saintifik (ilmu pengetahuan)
Contoh Kasus:
• Pembangunan Hotel, di Pantai Parangtritis, Yogyakarta
32
KEGIATAN VITAL YANG AKAN TERPENGARUH
12
5
4 3 6
11 2
9
10 1 7
8
1. PLTU/PLTGU Muara Karang dan Muara Tawar. 8. Kawasan Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol
2. PLTU Tanjung Priok. 9. Permukiman nelayan di Muara Angke dan
Kamal Muara.
3. Permukiman Pantai Mutiara,
10. Suaka Marga Satwa Muara Angke
4. Permukiman Pantai Indah Kapuk
11. Hutan Lindung Angke Kapuk
5. Pelabuhan Tanjung Priok
12. Hutan Wisata Kamal.
6. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra
Sunda Kelapa 13. Beberapa bangunan dan obyek peninggalan
sejarah (Museum Fatahillah, rumah si Pitung
7. Kawasan Berikat Nusantara Marunda
dll).
33
Muatan Keputusan kelayakan
lingkungan hidup
1. lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3. rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4. pernyataan penetapan kelayakan lingkungan;
5. dasar pertimbangan kelayakan lingkungan;
6. jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7. tanggal penetapan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 16 Peraturan MENLH 08/2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan
Izin lingkungan paling sedikit memuat:
1. persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL;
2. persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota; dan
3. Berakhirnya izin lingkungan.
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pemrakarsa wajib memiliki izin PPLH, izin lingkungan tersebut
mencantumkan jumlah dan jenis izin PPLH.
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH 08/2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Lanjutan
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH 08/2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
Muatan Izin Lingkungan untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Amdal - Lanjutan
• Kepala Surat:
– Tanpa lambang Garuda unit teknis
– Lambang Garuda unit Biro Hukum
• Jenis kertas yang digunakan Folio atau Custom
(8.5” x 13”)
• Jenis huruf Bookman Old Style
• Ukuran huruf Font 12pt
• Jarak bagian atas 1.97”, bagian samping kanan
dan kiri 0.98” dan bagian bawah 0.98”
Dokumen Kendali
Diktum Kesatu:
Memberikan izin …. kepada:
1.Nama Usaha dan/atau Kegiatan:
2.Jenis Usaha dan/atau Kegiatan:
3.Nama Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
4.Jabatan Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
5.Alamat Usaha dan/atau Kegiatan
6.Lokasi Usaha dan/atau Kegiata
Substansi Draft SK Menteri
Diktum Kedua:
Ruang lingkup perizinan (lokasi/sumber-
sumber limbah/peralatan pengolah limbah)
Diktum Ketiga:
Kewajiban melakukan pengelolaan
dampak/limbah
Substansi Draft SK Menteri
Diktum Keempat:
Larangan dalam izin
Diktum Kelima:
Masa berlaku izin
Diktum Keenam:
Permohonan perpanjangan/perubahan izin
Substansi Draft SK Menteri
Diktum Ketujuh:
Memuat pemberlakuan izin
LAMPIRAN
Requirements
Recommendations
Obligations
Time Period
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: