Anda di halaman 1dari 28

Informasi Dasar IMS,

HIV dan AIDS


UPT Puskesmas Sukarame
Pengertian IMS
IMS atau infeksi menular seksual adalah infeksi
yang penularannya melalui hubungan seksual.
Penyebabnya
Bakteri: Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia
trachomatis, Treponema pallidum, Gardanella vaginalis,
Haemophilus ducreyi, Donavania granulomatis,
Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealycum;
Virus: Herpes simplex, Human papilloma, Hepatitis,
Cytomegalovirus, HIV;
Protozoa: Trichomonas vaginalis ; Jamur: Candida
albicans
Ektoparasit: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei
APA ITU HIV?
HIV Gp120

H : Human
I : Immunodeficiency
V : Virus

Envelop Inti
HIV
• Human Immunodeficiency virus.
• Virus ini jika menginfeksi manusia
menyebabkan penurunan sistem kekebalan
sehingga tubuh menjadi jauh lebih rentan
terhadap infeksi-infeksi yang pada orang
normal tidak sampai menimbulkan gejala.
PENULARAN HIV
PENULARAN

HIV positif
negatif
HIV positif
HIV didapatkan di

darah

cairan sperma

cairan vagina

air susu ibu


AIDS
•A : Acquired artinya didapat, (bukan diturunkan) yang
berarti AIDS terjadi karena tertular virus HIV
• I : Immuno/imun artinya kekebalan tubuh. Virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi.
• D : Deficiency/Defisiensi artinya tidak cukup atau
kekurangan (sel darah putih tertentu dalam sistem kekebalan
tubuh).
• S : Syndrome/sindrom, artinya sekelompok gejala sebagai
akibat infeksi HIV.
Bagaimana hubungan penularan IMS
dengan HIV?
• IMS merupakan ko-faktor penularan HIV
• Penderita IMS lebih rentan terhadap HIV
• Penderita IMS serta HIV akan lebih mudah
menularkan ke orang lain
• Pengidap HIV menjadi rentan terhadap
berbagai penyakit termasuk IMS
• Pengidap HIV yang juga IMS akan lebih cepat
menjadi AIDS
Perilaku berisiko terjadinya penularan

Perilaku berisiko diantaranya: penjaja seks


wanita ataupun pria yang melakukannya tidak
sehat, narkoba dengan pola hidup tidak sehat
dan faktor yang mendukung pola hidup tidak
sehat.
Beberapa perilaku yang mempermudah
penularan IMS :
• Berhubungan seks yang tidak aman dengan
penderita IMS (tanpa menggunakan pelindung
/ kondom)
• Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
• Melakukan hubungan seks secara anal, karena
hubungan ini lebih mudah menimbulkan luka/
lecet karena pada anus tidak ada pelumasnya
Bagaimana cara penularan HIV?
• Melalui hubungan seksual dengan seseorang
yang sudah terinfeksi HIV
• Melalui pertukaran darah: transfusi, IDUs dan
kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris
tercemar HIV
• Dari ibu ke janin/bayi-nya selama kehamilan,
persalinan atau menyusui
CARA PENULARAN
• Darah yang tercemar
– Tranfusi darah
– Jarum suntik
• Hub seks tidak aman
– Heteroseksual
– Homoseksual
– Biseksual
• Ibu positif ke bayi
– Antenatal
– Intra partum
– Laktasi
Apakah hubungan sosial biasa
dapat menularkan HIV?
Tidak !
Karena hubungan sosial biasa tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran cairan tubuh yang dapat menularkan HIV.
Ingat, HIV tidak menular melalui:
Prinsip penularan HIV dikenal dengan
ESSE, yaitu:

• Exit : Keluar dari tubuh manusia


• Survive : HIV dalam kondisi hidup
• Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi)
cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
Pencegahan IMS dan HIV
• Hubungan seksual
• Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual)
• Melakukan hubungan seksual dengan cara yang aman (misalnya dengan penggunaan kondom)
• Promosi kondom
• Mengobati pasangan seksual

• Pertukaran darah dan cairan


• Penggunaan jarum suntik yang streil
• Penggunaan kondom
• Menghindari terkenanya darah dan cairan pasien HIV pada bagian tubuh yang ada luka (bagi petugas
kesehatan)

• Dari ibu kepada janin


• Dengan pemberian profilaksis ARV melalui program pencegahan dari ibu ke anak
• Melalui program PMTCT/PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak)
Cara mendeteksi IMS dan HIV
• Menentukan apakah orang tersebut termasuk
risiko tinggi tertular IMS dan HIV (misalnya
waria, penjaja seks, LSL).
• Selanjutnya dijajaki tentang perilaku
seksualnya. Setiap orang yang terdeteksi
harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
lanjutan untuk menentukan diagnosis
Cara untuk
mendeteksi
HIV adalah
melalui
testing HIV
Tujuan Testing HIV
Skrining
• Melakukan pemeriksaan pada semua populasi yang jadi objek sasaran
untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan pengobata

Surveilans
• Untuk mengevaluas kemajuan program maka dilakukanlah surveilens,
dengan ketentuan nama responden tidak boleh terungkap, sampel harus
cukup memenuhi sarat sebagai sampel

Diagnostik
• Prosedurnya sama dg cara mendiagnosa penyakit lain, yang penting KT
adalah konseling berkaitan dengan diagnosa penentuan penyakitnya,
dengan asas yang harus dipatuhi
Perjalanan Infeksi HIV
Perjalanan Infeksi HIV
1000
900 CD4

800
700
600
TB PPE
CD4

500
HZV
400 ‘Viral Load OHL
300 OC
200 PCP
100 TB CM
CMV, MAC
0
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan Tahun setelah infeksi HIV AIDS
Infeksi HIV Mulainya AIDS

beresiko
Tidak Terinfeksi HIV AIDS Terminal

Masing-masing kelompok mempunyai karakter sendiri dan


membutuhkan pelayanan dan dukungan yang berbeda
Stadium Klinis HIV
Perjalanan HIV/AIDS
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

Tidak ada Gejala Gejala Gejala


gejala di kulit di mukosa sistemik

HIV positif AIDS


Antara 3-10 tahun CD4 < 350
KLASIFIKASI WHO

WHO 1

WHO 2

WHO 3

WHO 4
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai