By :
F. Basuki Sukandaru., M.Sc.
Kompetensi Dasar:
• Termodinamika Termo:Panas,
dinamika:Perubahan panas
• Sistem: benda atau keadaan yang menjadi
fokus kita
• Lingkungan: benda atau keadaan yang berada
di luar sistem
gas
Jenis-jenis Sistem
TERDAPAT 3 JENIS SISTEM YAITU:
1. Sistem terbuka: terdapat pertukaran energi
dan materi sistem dengan lingkungan.
W = P. ΔV
W = P(V2 – V1)
Keterangan:
W = usaha (J)
P = tekanan tetap (N/m2)
Gas dalam silinder tertutup
V1 = volume awal (m3) melakukan usaha terhadap
V2 = volume akhir (m3) lingkungan
W bernilai (+) sistem (gas) melakukan usaha
luar thdp lingkungan
Ex: ketika gas memuai
b. V2 =
1
V1
3
Jawab :
a. W = p V b. W = p V
= p ( V2 – V1 ) = p ( V2 – V1)
= p ( 2V1 – V1) = p ( 1/3 V1 – V1)
= p V1 = p (-2/3 )V1
= ( 4 x 105 ) 2 = (-2/3)p V1
W = 8 x 105 J = (-2/3) 4 x 105 x 2
W = - 5,33 x 105 J
Latihan Soal :
V (m3)
0,0125 0,025
HUKUM TERMODINAMIKA
∆Q = ∆U
Gambar di samping: gas yang diberi usaha
W secara adiabatik mengalami perubahan
energi dalam.
Q = ∆U + W Keterangan:
W = usaha (segala bentuk usaha) (J)
Q = jumlah kalor (J)
∆U = perubahan energi dalam gas (J)
Apabila sistem menerima kalor, Q bernilai
positif (Q).
Diket : Q = 1500 J
W = 2200 J
Ditanya : U ....?
Jawab :
U = Q – W
= 1500 – 2200
= - 700 J
Karena energi dalam sistem bernilai negatif maka
suhu sistem menurun (T2 T1)
Latihan Soal :
Dalam suatu proses isobaric, volum gas berubah
dari 1 L menjadi 2 L. Tekanan gas adalah 105 Pa.
Jika pada proses tersebut kalor masuk ke dalam
gas sebanyak 500 J, berapa perubahan energi
dalam gas?
Jawab :
Karena kalor masuk maka Q = + 500 J
Kerja isobarik:
W = - P (V2 – V1)
= - 105 x (2 x 10-3 – 10-3) = - 100 J
Berdasarkan hokum I termodinamika
U =W +Q
= -100 + 500 = 400 J
C. Kalor Jenis Gas
dQ = dU + dW
∆Q = ∆U + ∆W
∆Q = C ∆T
Kalor jenis gas pada proses volume tetap (CV)
dirumuskan:
QV
CV
T
Kalor jenis gas pada proses tekanan tetap (CP)
dirumuskan
QP
CP
T
Apabila selama menerima kalor, gas menga lami proses
isokorik (∆W = 0) maka menurut hukum I
termodinamika berlaku
∆Q =∆U
∆U = CV ∆T
U
CV
T
Kapasitas kalor pada tekanan tetap terhadap
kapasitas kalor pada volume tetap, dirumuskan:
CP = CV + nR
Besarnya perbandingan CP dengan CV disebut
tetapan Laplace yang dituliskan:
CP
CV
3
U nRT
2
3
nRT
2 3
CP nR
T 2
Keterangan :
R = tetapan gas umum = 8,31 J/mol.K = 0,0821 liter.atm/mol.K
n = jumlah mol
Besar kapasitas kalor pada tekanan tetap
untuk gas monoatomik yaitu:
5
CP nR
2
CP
1,67
CV
2. Gas Diatomik
3
CV nR
2
Molekul gas diatomik
Kapasitas kalor pada tekanan tetap: pada suhu rendah,
bertranslasi
5
CP nR
2
b. Pada Suhu Sedang (100 K < T < 5.000 K)
Besarnya kapasitas kalor pada volume tetap untuk
gas ini, yaitu:
5
CV nR
2
Besarnya kapasitas kalor pada tekanan
tetapnya adalah
7
CP nR
2
Besarnya tetapan Laplace untuk gas
diatomik pada suhu sedang adalah Molekul gas diatomik
pada suhu sedang,
CP bertranslasi dan
1, 4
CV berotasi
c. Pada Suhu Tinggi (T > 5.000 K)
CP
1,28
CV
3. Energi Dalam Gas
Energi dalam adalah energi yang dimiliki benda karena
aktivitas antarmolekulmolekulnya.
Penyelesaian :
Diket : n = 2,4 mol
T1 = 47 + 273 = 320 K
T2 = 3 T 1
R = 8,3 J. mol-1.K-1
Ditanya : W (gas diatomik) ....?
Jawab :
W nRT2 T1
5
2
W P V2 V1
P1 P2
T1 T2
Dirumuskan: V1= V2 = V
W = P(V2 – V1) Grafik pada proses isokorik
W = P(V – V) = 0
Dari hukum I termodinamika Q = ∆U + W
karena W = 0 maka Q = ∆U
PV
1 1 P2V2
P1 V2
P1 V2
TV
1 1
1
T V
2 2
1
PV
1 1
PV
2 2
W nCV T1 T2
Penyelesaian :
Diket : n = 3 mol
T = 373 K
V2 = 4V1
R = 8,31 J/mol
Ditanya : W ...?
Jawab :
V2 4V1
W nRT ln 3x8,31x373 ln
V1 V1
W 3 x8,31x373 x ln 4
W 12890,999 J
Latihan Soal :
Jawab :
a) Gunakan persaman gas ideal umtuk menentukan volum gas
b) Gas hydrogen adalah gas diatomik. Pada suhu menengah,
kapasitas kalor pada volum tetap memenuhi
Keterangan:
W ή = efisiensi mesin Carnot (%)
100% W = usaha (J)
Q1
Q1 = kalor yang diserap (J)
Q2 Keterangan:
1 100% Q1 = kalor yang diserap (J)
Q1 Q2 = kalor yang dilepas (J)
Q2 T2
K K
W T1 T2 Skema mesin Kalor
EVAPORATOR
KOMPRESOR
KONDENSER
PIPA KAPILER
Katup ekspansi
(Stainer/saringan
dan akumulator)
Contoh Soal.
1. Suatu pesawat pendingin Carnot mempunyai koefisien
kinerja 6,5. Jika reservoir yang tinggi 27°C, maka
reservoir yang bersuhu rendah adalah ...
Langkah : 1. Hisap
2. Kompersi
3. Pembakaran
4. Buang
Perhatikan gambar! Mulai
dari titik a, udara ditekan
secara adiabatik sampai titik b,
akibatnya timbul panas yang
menyebabkan terjadi pemuaian secara
isobarik sampai titik c. Kemudian,
memuai secara adiabatik sampai di
titik d. dan menjadi dingin dan terjadi
perubahan tekanan secara isokorik
sampai titik a.
Siklus diesel
Langkah : 1. Hisap
2. Kompersi
3. Pembakaran
4. Buang
Berdasarkan proses langkah
kerjanya, gambar di samping
dapat dijelaskan bahwa garis:
ab- langkah kompresi,
bc- langkah bereksplosi,
cd- langkah usaha, dan
langkah pembuangan.