PREEKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA
EKLAMPSIA
Dr. M. Hendy Rizali
Puskesmas Palaran
2016
Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan
• Hipertensi Kronik
• Preeklampsia-Eklampsia
• Hipertensi Gestasional
Preeklampsia
• Pemeriksaan Fisik
a. Pada pre-eklampsia ringan: ditandai adanya peningkatan tekanan
darah ≥ 140/90 mmHg.
b. Pada pre-eklampsia berat : tekanan darah > 160/110 mmHg,
edema, pandangan kabur, nyeri di epigastrium atau nyeri pada kuadran
kanan atas abdomen (akibat teregangnya kapsula glisson), sianosis,
adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
• Pemeriksaan Penunjang
Proteinuria
1+ (PER), 2+ (PEB)
Tata laksana pre-eklampsia ringan
Obat antihipertensi
• Indikasi utama pemberian antihipertensi pada kehamilan adalah untuk
keselamatan ibu dalam mencegah penyakit serebrovaskular. Meskipun
demikian, penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap tidak lebih
dari 25% penurunan dalam waktu 1 jam. Hal ini untuk mencegah
terjadinya penurunan aliran darah uteroplasenter.
• Obat antihipertensi yang dapat diberikan :
a) Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3
kali sehari, dengan dosis maksimum 3 g per hari, atau
b) Nifedipin 10 mg kapsul per oral, diulang tiap 15-30 menit, dengan
dosis maksimal 30 mg.
Tata laksana pre-eklampsia berat
Pemeriksaan Penunjang:
Proteinuria ≥ 2+
Penatalaksanaan
Perawatan dasar eklampsia yang utama adalah
terapi supportif untuk stabilisasi fungsi vital,
dengan pemantauan terhadap Airway,
Breathing, Circulation
Perawatan pada saat kejang
1. Masukan sudap lidah ke dalam mulut
penderita.
2. Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi
trendelenburg untuk mengurangi risiko
aspirasi.
3. Beri O2 4 liter permenit.
Penatalaksanaan farmakologis