Anda di halaman 1dari 8

PEMBINAAN TEKNIS BERKELANJUTAN

BERBASIS EVALUASI PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN


BAGI PETUGAS PUSKESMAS DI PROVINSI JAWA BARAT

(Mixed Method Research Implementasi Promosi


Kesehatan mendukung KIA dan Gizi)

Tuti Surtimanah, Ejeb Ruhyat,


Trisno Subekti

STIKes Dharma Husada Bandung

tuti s konas pppkmi 17


2

Latar Belakang
Promkes  pelayanan strategis dukung
pembangunan kes melalui intervensi
perilaku masyarakat.

Masih banyak petugas Puskesmas belum


memiliki kompetensi dan kualitas
melakukan promkes terstandar.

Tahun 2016 dilakukan pelatihan 238 peserta


dari 10 kabupaten di Jabar.

Pelatihan tingkatkan pengetahuan peserta


ke kategori baik sebesar 44,49 % atau
kurang efektif

tuti s konas pppkmi 17


3

Tujuan

• Mengetahui perubahan pengetahuan peserta


menurut kategori pendidikan dan asal
1 kabupaten

• Mengetahui implementasi tugas dan cakupan


pelayanan promkes di tempat kerja peserta
2 pasca pelatihan,

• Identifikasi model pembinaan teknis promkes


berbasis evaluasi pelatihan.
3

tuti s konas pppkmi 17


4

Metode dan Strategi


•Mixed method  explanatory sequential,
•Lit kuantitatif  pre-eksperimen one group pre-post test dilanjut lit kualitatif.
Disain

•Populasi penelitian kuantitatif seluruh peserta pelatihan , sampel total.


Populasi Informan Lit Kualitatif  4 puskesmas di 2 kab.
Sampel

•Data kuantitatif  telaah data pelatihan dan dokumen cakupan Puskesmas


•Data kualitatif  wawancara mendalam kepala dan petugas promkes
Pengump. puskesmas.
Data

•Uji statistik  analisis data kuantitatif


•Analisis data kualitatif  describing, clasyfing, connecting dan conclusing.
Analisis •Hasil analisis menjadi bahan identifikasi model pembinaan teknis promkes
Data berkelanjutan bagi petugas Puskesmas.

tuti s konas pppkmi 17


5

Hasil
1. Terjadi peningkatan jumlah peserta dg kategori pengetahuan tinggi
setelah pelatihan.

Pengetahuan Sebelum Pelatihan

•Kategori Kabupaten
• 7dari 10 kab  0 % Kategori Pengetahuan Tinggi
• % peserta dg Kategori Pengetahuan Tinggi terbesar : 17,4 % Garut
•Kategori Pendidikan
•Rerata pre test peserta sarjana terendah 38,55 (Karawang) tertinggi 56 ( Garut)
•Rerata pre tes peserta non-sarjana terendah 42,8 (Indramayu) tertinggi 52,4
(Majalengka).

Pengetahuan Sesudah Pelatihan

•Kategori Kabupaten
•Kategori Pengetahuan Tinggi Terendah : 29,20 % (Bandung).
•Kategori Pengetahuan Tinggi terbesar : 70,80 % (Karawang)
•Kategori Pendidikan
•Rerata post test peserta sarjana terendah 68 (Karawang) tertinggi 80 (Bandung).
•Rerata post test peserta non-sarjana terendah 68 (Mj.lengka, Sukabumi, Cirebon),
tertinggi 77,70 (Bandung).

tuti s konas pppkmi 17


6

Hasil
Perubahan Kategori Pengetahuan Setelah Pelatihan

• Kategori Kabupaten
• Perubahan kategori pengetahuan terendah 29,2 % (Karawang),
tertinggi 66,7 % (Bandung).
• Berbeda signifikan (p<0,05) pengetahuan pre-post test masing -
masing kab.
• Tidak beda signifikan (p 0,656) pengetahuan pre-post test antar kab.

• Kategori Pendidikan
• Peserta berpendidikan non-sarjana meningkat nilainya lebih tinggi
dibanding peserta berpendidikan sarjana, yaitu 24,52 dengan 24.
• Berbeda signifikan (p < 0,05) pengetahuan pre-post test peserta
menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Majalengka* dan
Karawang.
• Tidak berbeda signifikan (p > 0,05) pengetahuan pre-post test peserta
menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Garut, Bandung,
Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Cirebon dan Indramayu*
• * Majalengka dan Indramayu kabupaten terpilih - data kualitatif.

tuti s konas pppkmi 17


7

Hasil
•Pengelolaan pelayanan promkes di Puskesmas belum optimal 
perencanaan, pelaksanaan – evaluasi.
•Tidak beda signifikan cakupan pelayanan promkes tahun 2015 - 2016 di
Implementasi 3 Puskesmas .
Pelayanan •Tidak beda signifikan perubahan cakupan 2015 – 2016 di 3 Puskesmas.

•Sudah terjalin integrasi Yan promkes dengan pelayanan KIA dan Gizi.
•Integrasi KIE tentang KIA dan Gizi di Posyandu, konseling kehamilan,
Integrasi pembinaan desa siaga, kemitraan dukun bersalin–bidan.
Pelayanan
Promkes dg
•Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kegiatan integrasi belum
KIA-Gizi sistimatis.

•Pembinaan teknis langsung dan melalui media sosial dimungkinkan


sebagai cara pembinaan teknis promkes berkelanjutan bagi petugas
Model Bintek puskesmas.
Berkelanjutan

tuti s konas pppkmi 17


8

Rekomendasi
Menjadi keharusan pelaksanaan evaluasi
pasca pelatihan

Hasil evaluasi  pembinaan teknis


berkelanjutan secara langsung / teknologi
informasi melibatkan unit promkes berjenjang,
bapelkes, organisasi profesi

Penting dilakukan agar tidak sia-sia pelatihan,


serta makin meningkatnya kompetensi
petugas sekaligus mutu pelayanan promkes.

tuti s konas pppkmi 17

Anda mungkin juga menyukai