Anda di halaman 1dari 28

Abses Hepar

Oleh : Ayunita permata


Pembimbing : dr. solvia Yanuarita
dr. Suzi
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : Tn. U
• UMUR : 54 thn
• NO. RM : 631686
• ALAMAT : kp.raganis 4/1
• RUMAH SAKIT : RS.SALAK BOGOR
• TGL. MASUK : 12/12/17
• TGL. KELUAR : 17/12/17
Keluhan utama
• Nyeri perut kanan atas dan ulu hati
Subjektif
 Nyeri perut sebelah kanan atas dialami sejak1 tahun yang lalu
dan memberat 2 minggu terakhir. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk dan dirasakan tembus sampai ke belakang.
Nyeri dirasakan bertambah pada saat batuk atau saat
ditekan.
 Mual (+) muntah (-) nyeri ulu hati (+). Demam (+) dialami
sekitar 2 minggu terakhir sebelum masuk rumah sakit, hilang
timbul, menggigil (-), dan turun dengan obat penurun panas.
Batuk (-) sesak napas (-) nyeri dada (-). Nafsu makan menurun
sejak pasien sakit. Mulut terasa pahit .
 BAB : lancar, warna kuning/coklat, lendir (-), darah (-)
 BAK : lancar, warna kuning muda
 RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA :
 Riwayat sakit kuning sebelumnya (-)
 Riwayat hipertensi (-) DM (-)
Objektif
Stasus Generalis: sakit sedang/ Gizi cukup / sadar
Status Vitalis
• Tekanan Darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 76x/menit, regular, kuat angkat
• Pernafasan : 24 x/menit, BP: tipe abdominothoracal
• Suhu : 38o C

Status lokalis:
• Kepala : konjungtiva anemis : +/+
• Sklera Ikterus : -/-
• Bibir Sianosis : -
• Lidah : kotor, tepi hiperemis
• Leher : Nyeri Tekan : -
• Massa tumor : -
• Pembesaran KGB : -
• Paru-Paru
• Inspeksi : Simetris kiri=kanan
• Palpasi : MT(-), NT(-), VF kanan = kiri
• Perkusi : Sonor kanan = kiri
• Auskultasi : BP: vesikulerr, Rh -/-, Wheezing -/-
• Cor : dalam batas normal
Abdomen :
• Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
• Auskultasi : Peristaltik usus (+)
• Palpasi : MT (-) NT(+) regio hipochondrium dextra
Hepar teraba ± 3 jari di bawah arcus costa,
konsistensi kenyal, permukaan rata, tepi tumpul
limpa teraba schufner 2
• Perkusi : Tympani
• Ekstremitas : Dalam batas normal
LABORATORIUM()

Darah Rutin Kimia Darah

HB 11,7 SGOT 394

HT 36 SGPT 65

LEUKO 15.000

TROMB 220.000

GDS 79
Diagnosa sementara
Kolik abdomen + dispepsia + obs febris
Tatalaksana IGD
• Konsul dr. widya SppD
• RL 20 TPM
• Omeprazol inj 1x40 mg
• Sucralfat syr 3x1 c
• Ondancetron 2x1 amp
• Ceftriaxon 2x1 gr
• Paracetamol tab 3x1
13/12/17
S/ Nyeri hebat perut kanan atas, demam dan mual
O/ td : 110/70 s: 38c
n : 80x/menit , rr : 18x/m
abdomen : nyeri tekan hipokondrium kanan
hepar teraba 3 jari di bawah arcus costae
Hasil lab : SGOT : 394
SGPT : 65
A/ hepatoma
visit dr.widya SppD

P/
Hp pro 3x1
Ketorolac 2x1 amp
Curcuma 3x1
Usg abdomen
14/12/2017
s/ nyeri + menahan nyeri hingga meringkuk , demam +
o/ TD :140/80 . S: 37,5c
n : 85x/m
abdomen : nyeri epigastrium +, bu +
Hepar membesar 3 jari di bawah arcus costae
A/ Hepatoma ? Dd abses hepar
p/ metronodazole 3x500 mg iv
ketorolac 3x30 mg
pronalgest supp extra
Usg abdomen
15/12/2017
s/ nyeri (+) berkurang , mual (–) demam (–)
o/ abdomen : nyeri ulu hati +, nyeri
hipokondrium +
A/ hepatoma ? Dd abses hepar
Th/ lanjut , bsk usg abdomen
16/12/17
S/ kel –
Usg abdomen
Terapi lanjutkan
Rencana rujuk untuk bedah digestif abses hepar
Radiologi :
USG Abdomen :
Radiologi
USG Abdomen :
• Hepar : Tampak echo massa, bentuk bulat, batas tegas, tepi
reguler, ukuran 9,49 x 7,78 cm disertai lesi noduler, hipoechoic
di dalamnya. Pada lobus kana hepar.
• Hepar
• GB, Lien dan pancreas : normal
• Ginjal dan Vesica urinaria : normal
• Prostat tidak ada kelainan
• Kesan : Massa hipoechoic heterogen bentuk bulat, batas tegas
pada lobus kanan hepar. Susp. Abses hepar DD/ hepatoma
Definisi
 Abses hati adalah bentuk
infeksi pada hati yang
disebabkan oleh karena
infeksi bakteri, parasit, jamur
maupun nekrosis steril yang
bersumber dari sistem
gastrointestinal yang ditandai
dengan adanya proses
supurasi dengan
pembentukan pus yang terdiri
dari jaringan hati nekrotik, sel-
sel inflamasi atau sel darah
didalam parenkim hati
Abses
Hepar

Piogenik Amebik
Etiologi
Amebik Piogenik

• Entamoeba • E.Coli, Klebsiella


histolytica pneumoniae,
Proteus vulgaris,
Enterobacter
aerogenes
Patogenesis

Tertelan Abses hepar


makanan/minuman
terkontaminasi kista
E.Hystolitika
enzim proteolitik mencerna
sel parenkim hati
Kista sampai dilambung
tanpa dirusak asam
lambung
Amoeba tersangkut menyumbat
venul porta intrahepatik, terjadi
Kista infark hepatosit
pecahtrofozoit

Menempel pada mukosa Melalui aliran darah


ususkerusakan sawar portalhepar
intestinal
patogenesis

 Didaerah sentralnya terjadi pencairan yang berwarna


coklat kemerahan “anchovy sauce” yang terdiri dari
jaringan hati yang nekrotik dan berdegenerasi, sel sel
inflamasi dan sel darah.
GEJALA
Amebik Piogenik
• Demam internitten ( 38-40 oC)
• Nyeri perut kanan atas, kadang • Demam yang sifatnya dapat
nyeri epigastrium dan dapat remitten, intermitten atau
menjalar hingga bahu kanan dan kontinyu yang disertai menggigil
daerah skapula • Nyeri spontan perut kanan atas
• Anoreksia ditandai dengan jalan
• NauseaVomitus membungkuk ke depan dan
• Keringat malam kedua tangan diletakkan di
• Berat badan menurun atasnya.
• Batuk • Mual dan muntah
• Pembengkakan perut kanan atas • Berkeringat malam
• Ikterus • Malaise dan kelelahan
• Buang air besar berdarah • Berat badan menurun
• Kadang ditemukan riwayat diare • Berkurangnya nafsu makan
• Kadang terjadi cegukan (hiccup) • Anoreksia
Sign
Amebik Piogenik

• Hepatomegali
• Ikterus
• Nyeri tekan perut kanan
• Temperatur naik
• Ikterus, namun jarang
• Malnutrisi terjadi
• Hepatomegali yang • Kelainan paru dengan
nyeri spontan atau gejala batuk, sesak nafas
nyeri tekan atau serta nyeri pleura
disertai komplikasi • Buang air besar berwarna
• Nyeri perut kanan seperti kapur
atas • Buang air kecil berwarna
• Fluktuasi gelap
• Splenomegali pada AHP
yang telah menjadi kronik
DIAGNOSIS
Amebik Piogenik
Diagnosis pasti ditegakkan melalui
Menemukan bakteri penyebab pada
biopsi hati untuk menemukan trofozoit
pemeriksaan kultur hasil aspirasi
amuba

Demam, nyeri perut kanan atas, • Anamnesis,


hepatomegali yang juga ada nyeri tekan • Pemeriksaan fisis
• Pemeriksaan penunjang

• Leukositosis, fosfatase alkali


meninggi disertai letak diafragma
yang tinggi
• USG
• tes serologi.
LABORATORIUM

Amebik Piogenik
• Anemia ringan sampai • Leukositosis dengan
sedang, leukositosis pergeseran ke kiri,
berkisar 15.000/mL3. • Anemia,
• Kelainan faal hati • Peningkatan laju endap darah,
peninggian bilirubin, alkalin
didapatkan ringan sampai fosfatase,
sedang • Peningkatan enzim
transaminase, serum bilirubin,
• Berkurangnya konsentrasi
albumin serum dan
• Waktu protrombin yang
memanjang
Radiologi
• Foto Thorax : peninggian kubah diafragma kanan
• Foto Polos Abdomen : kelainan yang didapat tidak begitu
banyak, mungkin dapat berupa gambaran ileus
• Gambaran USG :
– Bentuk bulat atau oval
– Tidak ada gema dinding yang berarti
– Ekogenesitas lebih rendah dari parenkim hati normal
– Bersentuhan dengan kapsul hati
– Peninggian sonik distal
• Gambaran CT scan : 85 % berupa massa soliter relatif besar,
monolokular, prakontras tampak sebagai massa hipodens
berbatas suram
PENATALAKSANAAN
Amebik Piogenik
Medikamentosa : Pemberian antibiotika secara intravena sampai 3
Pengobatan yang dianjurkan gr/hari selama 3 minggu
adalah: diikuti pemberian oral selama 1-2 bulan
a. Metronidazole
b. Dehydroemetine (DHE) Penisilin atau sefalosporin untuk coccus gram positif
c. Chloroquin dan beberapa jenis bakteri gram negatif yang sensitif.
Dosis :1-2 gr/12jam/IV
Aspirasi Metronidazole, klindamisin atau kloramfenikol untuk
Drainase Perkutan bakteri anaerob terutama B. fragilis.
Drainase Bedah Dosis metronidazole 500 mg/6 jam/IV
Aminoglikosida untuk bakteri gram negatif yang
resisten.
Ampicilin-sulbaktam atau kombinasi klindamisin-
metronidazole, aminoglikosida dan siklosporin.
Drainase abses
Drainase bedah
KOMPLIKASI
• Ruptur abses
• Pleuropneumonal

Anda mungkin juga menyukai