Anda di halaman 1dari 10

ENDAPAN EMAS PORFIRI

NANDITO ANDRIAN
103 1411 042
 Endapan Porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi yang
bersifat intermedier-asam, yang kemudian terjadi kontak dengan batuan
samping yang mengakibatkan terjadinya mineralisasi. Porfiri bersifat
epigenetik. Produk utama dari Porfiri adalah Cu-Au atau Cu-Mo.
 Porfiri terbentuk dari beberapa aktifitas intrusi, terdiri dari kumpulan dike
dan breksi intrusi. Mineralisasi terjadi akibat alterasi batuan samping,
disseminated dan stockwork mineralization. Alterasi yang terjadi pada host
rock intensif dan ektensif akibat dari fluida hidrotermal yang terbentuk. Pada
dasarnya endapan porfiri mempunyai tonnase yang besar dan grade yang
kecil.
 Karakteristik emas dalam endapan aluvial sebagai indicator ( Petunjuk ) dari
epithermal-mesothermal, tembaga porfiri-Molybdenium dan sumber
ultrabasa/ofiolit
Endapan Porfiri juga merupakan endapan penghasil tembaga
(Cu) terbesar, lebih dari 50 %. Endapan porfiri umumnya
terbentuk pada jalur orogenik, contohnya pada lingkar Pasifik.
Contoh endapan ini di Indonesia, terdapat di Grassberg,
Selogiri-Wonosari
Lowell-Guibert membagi endapan porfiri menjadi beberapa zona bedasarkan asosiasi
mineralnya, yaitu :
 Potassic Zone – selalu hadir dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: K-felspar sekunder, biotit,
dan atau klorit yang menggantikan K-felspar.
 Phyllic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: vein quartz, sericite
and pyrite and minor chlorite, illite dan rutile menggantikan K-spar and biotite.
 Argillic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: mineral lempung
kaolinite dan montmorillonite dengan sedikit disseminated pirit. Plagioclase teralterasi kuat,
K-spar tidak terpengaruh, dan biotit mengalami kloritisasi.
 Propylitic Zone – selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: klorit, kalsit dan minor
epidote. Mineral mafik terubah sangat kuat sedangkan plagioklas sedikt terubah.
 Sedangkan berdasarkan mineral bijihnya, endapan porfiri dibagi menjadi beberapa zona,
yaitu:
 • Inner Zone – bersamaan dengan zona alterasi potasik. Mengandung sedikit sulfida, tapi
paling banyak mengandung Molybdenum. Pyrite 2-5% dan rasio py/cp sekitar 3:1. Mineralisasi
lebih banyak disseminated daripada stockwork.
 • Ore Zone – berada pada perbatasan zona potasik dan filik. Pyrite 5-10% dan rasio py/cp
sekitar 2.5:1. Mineral bijih utama: chalcopyrite yang hadir sebagai stockwork veinlet. Mineral
bijih lainnya: bornite, enargite and chalcocite.
 • Pyrite Zone – lebih banyak terdapat pada zona filik dan argilik. Kandungan pirit tinggi (10-
15%) dan rasio py/cp sekitar 15:1. Mineralisasi hadir sebagai urat dan disseminasi.
 • Outer Zone – hadir bersamaan dengan propylitic zone. Pyrite minor, dan mineralisasi
copper sangat jarang. Sphalerite dan galena sangat umum dijumpai, tapi biasanya sub-ore
grade. Mineralisasi hadir berupa vein sebenarnya (mirip vein epithermal).
Emas pada endapan porfiri tembaga

 Tempat terdapatnya emas dari sumber porfiri tembaga biasanya


berbutir halus, jika terdapat permukaan kristal . Sebagai contoh,
penelitian dibagian penghalusan pada mineralisasi di Ok Tedi endapan
porfiri tembaga menunjukkan bahwa butiran emas yang selalu
anhedral dalam morfologi . Sebagian besar emas di tutup misalnya di
Ok Tedi yaitu urutan 50 mikron dalam hal pengukuran . Karena ukuran
butir yang relatif kecil , butiran emas cenderung merata dengan cepat
di lingkungan aluvial dan pengotor seperti perak dan tembaga yang
mudah tercuci , meningkatkan kehalusan emas .
 Genesa: Terbentuk akibat intrusi batuan beku yang komposisinya intermedier-
asam dan mengalami kontak dengan batuan samping pada kedalaman yang
sedang, sekitar 1-4km.

 Ciri-ciri: Tekstur porfiritik, urat-urat kuarsa, breksiasi

 Tekstur dan struktur khas : Tekstur porfiritik dengan vein/urat kuarsa.


Struktur veins, vein sets, stockworks, fractures, dan breccia pipes.

 Bijih: pirit, turmalin, kalkopirit, cuprit


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai