Environmental Impact Assessment Potensi Kegiatan Minyak dan Bumi terhadap Lingkungan • Seismik • Pengeboran • Instalasi Fasilitas • Decommisioning dan Abandonment • Greenhouse emissions • Gas Venting and Flaring • CO2 Sequestration • Oil in water emissions • Ozone-depleting subtances • Waste management Studi Aktifitas Survei Seismik • Spesifikasi aktifitas survei seismik • Pemahaman terhadap lingkungan survei Pendahuluan • Fokus dampak lingkungan utama terkait aktifitas survei seismik adalah – Hubungan kegiatan seismik dan makhluk hidup sekitar – Strategi Aktifitas Setelah Penilaian Dampak Lingkungan (EIA) • Selanjutnya studi ini akan digunakan sebagai salah satu panduan dalam aktifitas seismik Spesifikasi aktifitas survei seismik (Sound Levels) • Umumnya pada aktifitas seismik, sumber suara yang digunakan adalah airgun. • Paket Airgun terdiri dari sejumlah airgun besar atau kecil dengan jumlah yang bermacam- macam (tergantung kebutuhan eksplorasi) • Airgun didesain untuk menghasilkan suara dengan panjang gelombang yang pendek (tens of ms) dan puncak amplitudo yang tinggi. Spesifikasi aktifitas survei seismik (Sound Levels) • Pada lapangan yang luas dan objek studi bawah permukaan yang dalam, membutuhkan spesifikasi airgun dengan sinyal suara yang besar dikarenakan adanya penyerapan suara oleh media yang dilalui seperti air dan stratigrafi batuan • Sehingga untuk menghasilkan sinyal suara yang baik (pertimbangan lingkungan dan target eksplorasi) maka diperlukan normalisasi tekanan suara pada Source Level Spesifikasi aktifitas survei seismik (Sound Levels) • Poin penting dampak lingkungannya adalah potensi perusakan dan gangguan terhadap makhluk hidup sekitar Spesifikasi aktifitas survei seismik (Explosives) • Suara pada sumber berkaitan langsung dengan besarnya tekanan suara terdekat. • Sehingga sumber suara airgun lebih diunggulkan dibandingkan sumber suara ledakan (explosive detonator ). • Sumber suara ledakan memiliki tekanan suara yang sangat tinggi dan berpotensi merusak dan mengganggu makhluk hidup sekitar Pemahaman terhadap lingkungan survei (Contoh: Aktifitas Lepas Pantai (Nakken, 1992)) • Secara umum, ikan dewasa akan menghindari gelombang suara dengan berenang menjauh ke arah lebih dalam • Ikan kecil dengan ukuran panjang umum 30-50 mm, dapat berenang menjauh dari sumber suara seismik Pemahaman terhadap lingkungan survei (Contoh: Aktifitas Lepas Pantai) • Benih dan telur ikan tidak dapat dihindari saat aktifitas seismik • Benih dan telur ikan akan mati jika berjarak kurang dari 2 meter dan terluka jika berjarak 5 meter dari sumber suara Pemahaman terhadap lingkungan survei (Contoh: Aktifitas Lepas Pantai) • Aktifitas penangkapan ikan juga menjadi perhatian penilaian lingkungan • Aktifitas survei seismik harus melihat musim- musim penangkapan ikan oleh nelayan atau pelaut sekitar • Umumnya, penilaian ini harus berkordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Aktifitas pengeboran • Penilaian dampak lingkungan dan mitigasi • Pembuangan serbuk bor Studi Aktifitas Pengeboran • Rangkuman program pengeboran terdiri dari : – Lokasi pengeboran – Jadwal pengeboran – Peralatan pengeboran – Proses pengeboran – Tipe fluida pengeboran – Logistik – Emisi, Pembuangan dan Limbah Studi Aktifitas Pengeboran • Lokasi Pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Jadwal Pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Jadwal pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Peralatan pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Peralatan pengeboran
• Di area peralatan pengeboran radius 500 m
merupakan safety exclusive zone Studi Aktifitas Pengeboran • Proses pengeboran mencakup – Penggunaan drill bit – Penggunaan jangkar pada rig (Dynamic Positioning atau Jangkar Biasa) – Rencana casing dan semen – Lumpur pemboran melingkupi penggunaan konduktor, jenis lumpur, densitas dan properti lumpur lainnya Studi Aktifitas Pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Tipe fluida pengeboran – Water Based Fluid (WBF/WBM) – Non-Aquaeous Drilling Fluid (NADF/OBM) • Pertimbangan penentuan tipe fluida pemboran adalah – Water sensitive formation – Lubricant dan pore pressure – dan masalah-masalah lainnya terkait dengan masalah pengeboran dan HSSE Studi Aktifitas Pengeboran • Tipe fluida pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Logistik Studi Aktifitas Pengeboran
• Emisi, Pembuangan dan Limbah
• Emisi gas buang yang menjadi isu lingkungan adalah gas-gas penyebab greenhouse yang mungkin tersebar ke udara bebas • Gas-gas tersebut adalah – CH (Hidrokarbon) – CO (Karbon dioksida) – NO (Kandungan oksida pada Nitrogen) – SO (Kandungan oksida pada Sulfur) – PM (Particulate Matter) Studi Aktifitas Pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran
• Pembuangan ke Air (Laut)
– Black Water (Limbah Sanitasi) harus diolah terlebih dahulu menggunakan Marine Sanitation Device yang menghasilkan minimum konsentrasi residual klorin 1 mg/l dan no visible floating solids atau minyak dan pelumas. – Gray water (Limbah domestik) terdiri dari air dari pemandian, sinks, cuci baju, dapur, safety showers dan eye-wash station tidak membutuhkan pengolahan sebelum pembuangan. – Deck drainage terdiri dari semua sampah dari hujan, pencucian rig, pencucian deck, pencucian tangki dan limbah lainnya yang hadir di deck. Studi Aktifitas Pengeboran Studi Aktifitas Pengeboran • Perkiraan Volume dari Serbuk Bor dan Fluida Pemboran Studi Aktifitas Pengeboran • Sampah atau Limbah yang harus dibawah ke Daratan • Plastik • Kertas • Kayu • Limbah dapur • Glass • Limbah kabin rig Studi Aktifitas Pengeboran • Sampah atau Limbah yang harus dibawah ke Daratan – Limbah yang dihasilkan oleh rig diluar limbah umum diatas adalah • Limbah atau pelumas yang mengandung minyak • Limbah kimia • Cat, Thinner • Karet • Filter • Lem • Battere • Limbah Medical • Dll Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Aktifitas pengeboran • Penilaian dampak lingkungan dan mitigasi • Pembuangan serbuk bor Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Dampak operasi pengeboran – Beberapa bagian yang memiliki dampak dan memperlukan mitigas adalah • Fisik dari rig • Emisi Udara • Pembuangan limbah ke rig • Limbah padat • Kebocoran hidrokarbon Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Aktifitas pengeboran • Penilaian dampak lingkungan dan mitigasi • Pembuangan serbuk bor Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Pendekatan penilaian dampak – Topografi dasar laut • Topografi dasar laut meliputi bentuk dasar laut secara umum dan pengelompokan bentukkan umum dari dasar laut seperti : – Dasar laut dengan sediment silang siur bergelombang di sungai bagian tengah dan timur – Ripple sepanjang sungai – Dan depresi dasar laut Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Pendekatan penilaian dampak – Habitat dan spesies makhluk hidup yang hidup menambat • Dominasi sedimen yang hadir (contoh: lumpuran, atau lanauan) • Deskripsi makrobenthic yang hadir (contoh: dominasi polychaetes, anthropods, moluska, dan echinoderm) • Deskripsi keragaman spesies tersebut yang memiliki hubungan relatif terhadap kedalaman Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Permodelan persebaran serbuk bor – Permodelan persebaran serbuk bor adalah determinasi luasan area maksimum yang akan terpengaruh oleh serbuk dengan ketebalan 1 mm atau lebih – Dengan mendefinisikan perkiraan spasial tersebut maka dapat diperkirakan potensi dampak yang akan hadir terhadap lingkungan – Pembuangan serbuk bor serta fluida juga mempertimbangkan arah pergerakan arus musiman Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Dampak lingkungan akibat serbuk bor – Variasi dampak lingkungan serbuk bor dipengaruhi oleh • Titik pembuangan; meliputi posisi pembuangan (permukaan atau dasar laut) dan volume serta rate pembuangan • Fisik dan kimia dari serbuk bor dan fluida pemboran yang meliputi ukuran partikel, kohesifitas partikel dan karakter kimia • Kemampuam bercampur langsung dengan air laut dan lingkungan Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) – Beberapa pertimbangan dalam pembuangan limbah serbuk bor dan fluida • Serbuk bor dari section atas dengan WBM, dapat dibuang pada dasar laut dari sumur • Serbuk bor dari section bawah dengan NADF, dapat diolah terlebih dahulu dan dibuang kira-kira 15 meter dibawah permukaan air dari RIG (MODU) Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Dampak biologi pada kolom air – Pembuangan serbuk bor pada permukaan air laut akan mengambang perlahan dan mengendap melalu media kolom air – Pada kondisi ini ikan dan fauna lainnya akan terpapar partikel serbuk bor atau partikel beracun – Sehingga permodelan pembuangan serbuk bor menjadi penting untuk memahami pola persebaran serbuk bor, dengan tujuan ikan atau fauna lainnya dapat menghindari limbah tersebut – Serbuk bor dari NADF tidak menyebar pada air laut secara jauh dan dapat dengan cepat mengendap melalui kolom air menuju dasar laut Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Dampak biologi pada dasar laut – Serbuk bor dan pengunaan WBM pada pengeboran section atas akan membuang limbahnya pada dasar laut dikarenakan ukuran dari serbuk bor yang besar-besar. Studi Aktifitas Pengeboran (Laporan studi aktifitas pengeboran) • Mitigasi – Penggunaan Solid Control System termasuk pengering untuk meminimalisir kandungan minyak pada serbuk bor – Kandungan minyak pada serbuk bor mencapai dibawah 5 % dari rata-rata berat keseluruhan adalah ambang serbuk bor diperbolehkan dibuang ke laut – Memastikan fluida pemboran adalah rendah racun (Group III) NADF, pada ambang batas konsentrasi merkuri dan kadnium