Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM

PENJAMIN MUTU

Oleh :
Yanis Kartini
DEFINISI
 Quality: The totality of features and characteristic of product
or service that bear on its ability to satisfy or implied needs
(American Society for quality control, 1989)
Sasaran program menjaga mutu:
Lingkungan: Kebijakan, organisasi, manajemen

Masukan: Proses: Keluaran:


Tenaga: medis, Tindkan Aspek perawatan,
Perawat, Keperawatan Medis: indikasi mutu:
Non medis Tindakan medis BOR, GDR, INOK
Dana: Tindakan Aspek Non medis:
Sarana:medis non medis: infor Pengetahuan pasien,
Perawatan, Masi, rujukan Kepuasan pasien,
Non medis Kemantapan pasien
Bahan habis
pakai
Standar dlm Program menjaga
mutu:
1. Standart persyaratan minimal (minimum requirement
standard)
2. Standar penampilan minimal (minimum performance
standard)
Standar persyaratan minimal
(Minimum requirement standard)

 Keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk dapat


menjamin terselenggarakannya pelayanan kesehatan yang
bermutu.
Standar persyaratan minimal
(Minimum requirement standard)
 Dibedakan menjadi:
1. Standar masukan
2. Standar lingkungan
3. Standar proses
Standar Masukan
 Unsur masukan yg perlu disediakan untuk dpt
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yg bermutu,
meliputi;
jenis, jumlah & kualifikasi :
 Tenaga (standard of personnel)
 Sarana (standard of facilities).
 & Modal (jumlah dana/money).
Standar Lingkungan
 Unsur lingkungan yg diperlukan untuk dpt
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yg bermutu:
 Garis-garis besar kebijakan
 Pola organisasi
 Sistem manajemen

Standar of organization and management


Standar Masukan/input/struktur
1. Adanya struktur orgnisasi tim penjaminan mutu yg memiliki
kewenangan yg jelas.
2. Adanya SDM tim penjaga mutu sesuai kebutuhan.
3. Adanya Filosofi, visi, misi & tujuan tim penjaga mutu
4. Adanya peralatan dan dokumen untuk pelaksanaan asuhan
kep/kebidanan.
Standar Masukan/input/struktur……
4. Adanya aturan tentang budaya kerja/ sikap profesionalisme.
5. Adanya sumber finansial u/ pelaksanaan asuhan yg bermutu
6. Adanya protap (SAK & SOP)
7. Adanya program pelatihan manajemen mutu
8. Adanya program supervisi mutu.
Standar Proses = Standar tindakan
 Persyaratan minimal unsur proses yg dilakukan untuk dpt
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yg bermutu

Standard of conduct
Standar Penampilan Minimal
(Minimum Performance Standard)

 Penampilan pelayanan kesehatan yang masih dpt diterima.

Unsur keluaran

Standar keluaran (Standar out put)=


Standard of performance
Standart lingkungan

Standar
Standar Standar
masukan Keluaran
Proses

Penyimpangan
Penyimpangan

Penyebab Masalah Masalah Mutu


Indikator kualitas /mutu Yan. Kep (ANA)
1. Angka infeksi nosokomial
2. Angka kejadian pasien jatuh/kecelakaan
3. Tingkat kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan
4. Tingkat kepuasan klien terhadap pengelolaan nyeri dan
kenyamanan
5. Tingkat kepuasan klien terhadap informasi Pendidikan
kesehatan.
6. Tingkat kepuasan klien terhadap kepuasan askep.
7. Upaya mempertahankan integritas kulit
8. Tingkat kepuasan perawat
9. Kombinasi kerja perawat profesional dan non profesional
10. Total jam perawatan per pasien/hari
(Marquis & Huston dalam Nurachmah,E,2001)
INDIKATOR KLINIK KEPERAWATAN

Indikator klinik keperawatan:

Suatu variabel unt. mengukur dan mengevaluasi


kualitas pelayanan keperawatan dan berdampak
terhadap pelayananan kesehatan.
JENIS INDIKATOR

1. Keselamatan pasien
(patient safety)

2. Keterbatasan perawatan diri


3. Kepuasan pasien
4. Kecemasan
5. Kenyamanan
6. Pengetahuan
KESELAMATAN PASIEN
(PASIEN SAFETY)
Pasien aman dari kejadian :

A. Jatuh
B. Dekubitus
C. Kesalahan pada pemberian obat oleh perawat
D. Ceder akibat restrain
ANGKA KEJADIAN PASIEN JATUH

Jumlah pasien jatuh X 100 %


Jumlah pasien yg beresiko jatuh
Angka kejadian Dekubitus

Jumlah kejadian dekubitus X 100 %


Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus

 SPM DEPKES
Angka kejadian dekubitus : ≤ 1.5 %
B.KEJADIAN SALAH PADA PEMBERIAN OBAT
D. Angka kejadian cidera akibat
restrain

Jumlah pasien akibat cidera restrain X 100%


Jumlah total pasien yg dipasang restrain
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN RAWAT INAP
Yanis Kartini, SKM, M.Kep
Indikator Pelayanan rawat Inap
 TT = tempat tidur : Jml Tempat tidur
1. BOR= Bed Occupancy Rate : % pemakaian TT pd satuan waktu
ttt. : Pemanfaatan TT RS
Rumus : Jml TT yg dihuni dlm waktu ttt
x 100%
Jml TTx Jl hr dlm satuan waktu
Nilai BOR ideal 60-85%.
Contoh : dlm 1 hr, dlm ruang ttt = 20 TT yg ditempati dari 30
TT yg ada , maka BOR =
20/30 x 100%= 66%.

28
2. ALOS = Average Length of Stay:

Rata-rata lama perawatan seseorang.


Merupakan indikator tkt efisiensi & gambaran mutu
pelayanan.
Jml hr perawatan pasien yg keluar
Rumus =
Jml Pasien keluar (Hdp+mati)
Alos ideal : antara 6-9 hr

29
3. BTO = Bed Turn Over

 Frekuensi pemakaian TT
 Berapa kali dlm satu satuan waktu ttt (biasanya dlm 1
tahun) TT RS dipakai
 Merup indikator tkt efisiensi pemakaian TT
 Rumus :
Jml pasien keluar (H+M)
Jml TT
Idealnya selama 1 th, TT dipakai 40-50 kali.

30
4. TOI =Turn Over Interval

 Rata-rata TT tdk ditempati dr saat terisi ke terisi berikutnya.


 Merup indikator tkt efisiensi penggunaan TT.
 Rumus:
(Jml TTxhr) – hr perawatan RS
jml pasien keluar (H+M)
Idealnya TT kosong hanya 1-3 hr.

31
5. NDR =Net Death Rate
 Angka kematian » 48 jam setelah dirawat unt tiap-tiap 1000
penderita keluar.
 Merup indikator mutu RS
 Rumus:
Jml pasien mati > 48 jam rawat x 100%
Jml pasien keluar (H + M)
Nilai yg masih diperbolehkan < 25/1000 pasien keluar.

32
6. GDR =Gross Death Rate
 Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar.
 Rumus:
Jml pasien mati seluruhnya
Jml Pasien keluar (H +M) x 100%
Nila GDR tdk boleh > 45/1000 pasien keluar.

33

Anda mungkin juga menyukai